tag:blogger.com,1999:blog-8088347380814876482024-03-13T04:40:03.052-07:00Amalan Ilmu BathinDEWAN PIMPINAN PUSAThttp://www.blogger.com/profile/12238216616968117707noreply@blogger.comBlogger8125tag:blogger.com,1999:blog-808834738081487648.post-34113290895504995492009-05-03T04:26:00.000-07:002009-05-03T04:27:52.683-07:00Roh manusia setelah mati<strong><span style="color: rgb(51, 255, 51);">Berikut hadits yang penuh berisi nasehat bagi orang yang mau memikirkannya.</span><br /></strong><br />Dari Al-Bara' bin 'Azib, dia berkata:"Kami keluar bersama Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa Salam (mengantarkan) jenazah seorang laki-laki Anshar. Kemudian kami sampai di kuburan, tetapi belum dibuatkan lahd*1). Maka Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa Salam duduk, dan kami duduk di sekitar beliau. Seolah-olah di atas kepala kami (hinggap) burung *2). Ditangan beliau terdapat kayu yang beliau pukulkan ketanah sampai berbekas.<br /><br />Lalu beliau mengangkat kepalanya, kemudian bersabda:"Berlindunglah kepada Allah dari siksa kubur!",-dua kali atau tiga kali- kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba yang mukmin, saat akan meninggalkan dunia dan menuju akhirat, turun kepadanya malaikat-malaikat dari langit, wajah-wajah mereka putih, wajah-wajah mereka seolah-olah matahari. Mereka membawa kafan dari kafan-kafan sorga, dan hanuth *3)dari hanuth sorga. Sehingga para malaikat itu duduk dari hamba yang mukmin itu sejauh mata memandang.<br /><br />Dan datanglah malakul maut 'alaihis salam *4) sehingga dia duduk dekat kepalanya, lalu berkata: "Wahai nafs (jiwa; ruh; nyawa) yang baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaanNya!". Maka nyawa itupun keluar, ia mengalir sebagaimana tetesan air mengalir dari mulut qirbah (wadah untuk menyimpan air yang terbuat dari kulit), lalu malakul maut itu memegangnya.<br /><br />Setelah malakul maut itu memegangnya, mereka (para malaikat yang berwajah putih itu) tidak membiarkan nyawa itu -sekejap mata di tangannya, mereka mengambilnya, dan meletakkannya pada kafan sorga itu. Dan keluarlah darinya bau misk yang paling wangi yang dio dapati di atas bumi.<br /><br />Kemudian mereka naik membawa nyawa tersebut. Tidaklah mereka melewati sekelompok para malaikat, kecuali sekelompok malaikat itu bertanya:"Ruh siapakah yang baik ini?". Mereka menjawab:"Si Fulan anak Si Fulan", dengan nama terbaik yang dia dahulu diberi nama di dunia. Sehingga mereka membawa nyawa itu sampai ke langit dunia. Kemudian mereka minta dibukakan untuk nyawa tersebut. Maka langit dunia dibukakan untuknya.<br /><br />Kemudian para penghuni pada tiap-tiap langit mengiringi nyawa itu sampai ke langit yang selanjutnya. Sehingga membawa nyawa itu berakhir ke langit yang ke tujuh. Lalu Allah 'Azza wa Jalla berfirman:"Tulislah kitab (catatan) hambaku di dalam 'iliyyin *5), dan kembalikanlah dia ke bumi. (Karena sesungguhnya dari bumi Kami telah menciptakan mereka,dan darinya Kami akan mengeluarkan mereka, pada waktu yang lain. Maka ruhnya dikembalikan) *6) di dalam jasadnya.<br /><br />Kemudian dua malaikat mendatanginya dan mendudukannya:<br /># Kedua malaikat itu bertanya:"Siapakah Rabbmu?"<br /># Dia menjawab:"Rabbku adalah Allah".<br /># Kedua malaikat itu bertanya:"Apakah agamamu?"<br /># Dia menjawab:"Agamaku adalah Al-Islam".<br /># Kedua malaikat itu bertanya:"Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?"<br /># Dia menjawab:"Beliau utusan Allah".<br /># Kedua malaikat itu bertanya:"Apakah ilmumu?"<br /># Dia menjawab:"Aku membaca kitab Allah, aku mengimaninya dan membenarkannya".<br /><br />Maka seorang penyeru dari langit berseru:"HambaKu telah (berkata) benar, berilah dia hamparan dari sorga, (dan berilah dia pakaian dari sorga) *7), bukakanlah sebuah pintu untuknya ke surga.<br /><br />Maka datanglah kepadanya bau sorga dan wanginya sorga. Dan diluaskan baginya di dalam kuburnya sejauh mata memandang.<br /><br />Dan datanglah seorang laki-laki berwajah tampan kepadanya, berpakaian bagus, beraroma wangi, lalu mengatakan:"Bergembiralah dengan apa yang menyenangkanmu, inilah harimu yang engkau telah dijanjikan(kebaikan)". Maka ruh orang mukmin itu bertanya kepadanya:"Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa kebaikan?" Dia menjawab:"Aku adalah amalmu yang shalih". Maka ruh itu berkata:"Rabbku tegakkanlah hari kiamat, sehingga aku akan kembali kepada istri dan hartaku".<br /><br />Dan sesungguhnya seorang hamba yang kafir, pada saat akan meninggalkan dunia dan menuju akhirat, turun kepadanya malaikat-malaikat yang memiliki wajah-wajah hitam.<br /><br />Mereka membawa pakaian-pakaian dari rambu, sehingga duduk darinya sejauh mata memandang.<br /><br />Kemudian datanglah malakul maut, sehingga dia duduk di dekat kepalanya, lalu berkata:"Wahai nafs (jiwa; ruh; nyawa) yang jahat, keluarlah menuju kemurkaan Allah dan kemarahannya!". Maka nyawa itupun bercerai-berai di dalam jasadnya. Maka malakul maut mencabutnya, sebagaimana dicabutnya saffud *8) dari wol yang basah. Lalu malakul maut itu memegangnya.<br /><br />Setelah malakul maut memegangnya, mereka (para malaikat yang berwajah hitam itu) tidak membiarkan nyawa itu -sekejap mata- di tangannya, sehingga mereka mengambilnya, dan meletakkannya pada pakaian dari rambut itu. Dan keluarlah darinya seperti bangkai yang paling busuk yang didapati di atas bumi.<br /><br />Kemudian mereka naik membawa nyawa tersebut. Tidaklah mereka melewati sekelompok para malaikat kecuali sekelompok para malaikat itu bertanya:"Ruh siapakah yang jahat ini?". Mereka menjawab:"Si Fulan anak si Fulan", dengan nama terburuk yang dia dahulu diberi nama di dunia. Kemudian minta dibukakan, tetapi langit di dunia tidak dibukakan untuknya. Kemudian Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa Salam membaca: "Sekali-kali tidak dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lobang jarum." (QS. Al-A'raf:40)<br /><br />Lalu Allah 'Azza wa Jalla berfirman:"Tulislah kitab (catatan) hambaku di dalam sijjin", *9) di bumi yang bawah, kemudian nyawanya dilempar dengan keras.<br /><br />Kemudian Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa Salam membaca: "Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh." (QS: Al Hajj:31)<br /><br />Kemudian ruhnya dikembalikan di dalam jasadnya. Dan dua malaikat mendatanginya dan mendudukkannya:<br /># Kedua malaikat itu bertanya:"Siapakah Rabbmu?"<br /># Dia menjawab:"Hah, hah, aku tidak tahu".<br /># Kedua malaikat itu bertanya:"Apakah agamamu?"<br /># Dia menjawab:"Hah, hah, aku tidak tahu".<br /># Kedua malaikat itu bertanya:"Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?"<br /># Dia menjawab:"Hah, hah, aku tidak tahu".<br /><br />Maka seorang penyeru dari langit berseru:"Hambaku telah (berkata) dusta, berilah dia hamparan dari neraka, dan bukakanlah sebuah pintu untuknya ke neraka".<br /><br />Maka datanglah kepadanya panasnya neraka dan asapnya. Dan kuburnya disempitkan atasnya, sehingga tulang-tulang rusuknya berhimpitan.<br /><br />Dan datanglah seorang laki-laki berwajah buruk kepadanya berpakaian buruk, beraroma busuk, lalu mengatakan:"Terimalah kabar dengan apa yang menyusahkanmu, inilah harimu yang engkau telah dijanjikan (keburukan)".<br /><br />Maka ruh orang kafir itu bertanya kepadanya:"Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa keburukan?" Dia menjawab:"Aku adalah amalmu yang buruk". Maka ruh itu berkata:"Rabbku, janganlah engkau tegakkan hari kiamat".<br /><br />(HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Al-Albani di dalam Ahkamul Janaiz dan Shahih Al-Jami' no:1672)<br /><br />Note:<br />1). Celah yang ada pada kiblat kubur sebagai tempat mayit.<br />2). Di dalam perkataan ini terdapat isyarat diam di saat penguburan, tidak mengeraskan dzikir-dzikir, dan berteriak dengan tahlil (perkataan: Allahu Akbar), maka renungkanlah.<br />3). Minyak wangi khusus yang dicampur untuk mayit, memiliki aroma yang wangi.<br />4). Banyak orang menamakannya Izra'il, namun itu tidak ada dalilnya.<br />5). Dari kata 'a-'uluw (tinggi),ada juga yang mengatakan: itu adalah langit ke tujuh, dan disanalah ruh-ruh kaum mukminin.<br />6). Dalam kurung ini tidak terdapat di dalam kitab berbahasa Arab yang kami terjemahkan: Al-Maut, karya Syaikh Ali bin Hasan, tetapi ada di dalam kitab asalnya, Ahkamul Janaiz karya Syaikh Al-Albani, dan terdapat di dalam lafazh hadits imam Ahmad di dalam Musnadnya, maka kamipun menuliskannya.<br />7). Lihat fone note sebelum ini.<br />8). Gancu; besi-besi bercabang yang dibengkokkan (ujungnya)<br />9). Yakni: penjara dan tempat yang sempit.DEWAN PIMPINAN PUSAThttp://www.blogger.com/profile/12238216616968117707noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-808834738081487648.post-86012507958771204382009-05-03T04:24:00.000-07:002009-05-03T04:26:32.847-07:00Ruh manusia<p align="justify"> <span style="font-family:arial,verdana;font-size:85%;">Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah paling sempurna dibandingkan dengan machluk yang lainya, termasuk diantaranya Malaikat, Jin, Iblis, Binatang, dllnya. Tetapi kita sendiri sebagai manusia tidak tahu atau tidak kenal akan diri kita sendiri sebagai manusia. Untuk itu marilah kita pelajari diri kita ini sebagai manusia, Siapa diri kita ini? Dari mana asalnya? Mau kemana nantinya? Dan yang paling penting adalah bagaimana kita menempuh kehidupan didunia ini supaya selamat didunia dan achkirat nanti? </span></p><p align="justify"><span style="font-family:arial,verdana;font-size:85%;">Sebenarnya manusia itu terdiri atas 3 unsur yaitu: </span></p><ol type="1"><span style="font-family:arial,verdana;font-size:85%;"><li><b>Jasmani.</b><br />Terdiri dari Air, Kapur, Angin, Api dan Tanah. </li><li><b>Ruh.</b><br />Terbuat dari cahaya (NUR). Fungsinya hanya untuk menghidupkan jasmani saja. </li><li><b>Jiwa. </b>(An Nafsun/rasa dan perasaan).<br />Terdiri atas 3 unsur: <ul><li><b>Syahwat/Lawwamah</b> (darah hitam), dipengaruhi sifat Jin, sifatnya adalah: Rakus, pemalas, Serakah, dll (kebendaan/materialis)-menjadi beban masyarakat. </li><li><b>Ghodob/Ammarah</b> ( Darah merah ), dipengaruhi oleh sifat Iblis, Sifatnya adalah: Sombong, Merusak, Angkara murka dll (Menentang)-Menjadi pengacau masyarakat. </li><li><b>Natiqoh/Muthmainah</b> (darah Putih), Dipengarui sifat malaikat, Sifatnya adalah: Bijaksana, Tenang, Berbudi luhur, Berachlak Tinggi dan Mulia- Menciptakan kedamaian dan kasih sayang. </li></ul> </li></span></ol> <span style="font-family:arial,verdana;font-size:85%;">Alat dari pada Jiwa yaitu <b>otak</b>, yang terdiri atas 3 bagian juga: </span><ol type="1"><span style="font-family:arial,verdana;font-size:85%;"><li>Akal (timbangan) haq atau bathil </li><li>Pikir (hitungan) Untung rugi </li><li>Zikir (ingatan) Ingat Allah </li></span></ol> <p align="justify"> <span style="font-family:arial,verdana;font-size:85%;">Jadi kalau diibaratkan mobil maka jasmani ini adalah Body daripada mobil sedangkan Ruh sebagai Accu yang sifatnya hanyalah sebagai yang menghidupkan saja dan Jiwa adalah sopir atau yang mengendalikan dari pada mobilnya dimana dialah yang bertanggung jawab atas keselamatan dari pada mobil itu sendiri. Jadi Disini jelaslah bahwa yang dikatakan manusia itu adalah Jiwanya dimana dialah yang bertanggung jawab atas perbuatanya. <br />Machluk machluk yang diciptakan Allah ( dimana ada yang menjadi musuh atau lawan manusia yaitu Iblis dan Jin kafir.) </span></p><p><span style="font-family:arial,verdana;font-size:85%;">Ada 6 machluk yaitu: </span></p><ol type="1"><span style="font-family:arial,verdana;font-size:85%;"><li><b>Malaikat</b>, Dari Nur (cahaya) menerangi/mengawasi manusia. </li><li><b>Iblis</b>, Dari Nar (Api), sifatnya merusak, merupakan musuh manusia. </li><li><b>Jin</b>, Dari asap yang beracun, sifatnya memabukan, merupakan penggoda dan juga membantu manusia. </li><li><b>Tumbuhan</b>, Hanya mempunyai naluri, berfaedah, untuk kebutuhan manusia. </li><li><b>Hewan</b>, Syahwat dan ghodob, berfaedah untuk kepentingan manusia. </li><li><b>Manusia</b>, Sebagai pengatur alam, pengurus dunia(khalifah rachmatan lil alamin). </li></span></ol> <span style="font-family:arial,verdana;font-size:85%;"><b>Corak corak Manusia:</b> </span><ul><span style="font-family:arial,verdana;font-size:85%;"><li><b>Mu'min</b> </li><li><b>Kafir</b> </li><li><b>Munafi</b> </li></span></ul> <p><span style="font-family:arial,verdana;font-size:85%;"><b>Perjalanan Kehidupan Manusia:</b> </span></p><ol type="1"><span style="font-family:arial,verdana;font-size:85%;"><li><b>Alam Arwah/Ruh</b>, Masih didalam alam suci/taqdir ketentuan </li><li><b>Alam Rahim</b>, Didalam Kandungan Ibu/Qadarditentukan </li><li><b>Alam Dunia/Alam Qodho</b>, Penyelesaian/Untuk sementara </li><li><b>Alam Kubur/Alam Barzah</b>, Dalam tahanan alam Kubur/prefentif </li><li><b>Alam Mizan</b>, Timbangan Alam dibangkitkanya kembali Manusia </li><li><b>Yaumil Ma'lum</b> ( Hari Pengumuman/Keputusan), Sorga bagi yang beramal baik; Neraka bagi yang beramal buruk </li></span></ol>DEWAN PIMPINAN PUSAThttp://www.blogger.com/profile/12238216616968117707noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-808834738081487648.post-57659996776515467662008-01-13T20:19:00.000-08:002008-01-13T20:20:33.007-08:00DIMANAKAH ALLAHDimana ALLAH<br />Halaman satu dari tiga tulisan<br />Saya akan menjelaskan salah satu aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, yang telah hilang dari dada sebagian kaum muslimin, yaitu : tentang istiwaa Allah di atas Arsy-Nya yang sesuai dengan kebesaran dan kemuliaan-Nya. Sehingga bila kita bertanya kepada saudara kita ; Dimana Allah ? Kita akan mendapat dua jawaban yang bathil bahkan sebagiannya kufur..! :<br />Allah ada pada diri kita ini ..!<br />Allah dimana-mana di segala tempat !<br />Jawaban yang pertama berasal dari kaum wihdatul wujud (kesatuan wujud Allah dengan manusia) yang telah dikafirkan oleh para Ulama kita yang dahulu dan sekarang. Sedangkan jawaban yang kedua keluar dari kaum Jahmiyyah (faham yang menghilangkan sifat-sifat Allah) dan Mu'tazilah, serta mereka yang sefaham dengan keduanya dari ahlul bid'ah.<br />Rasulullah SAW pernah mengajukan pertanyaan kepada seorang budak perempuan milik Mua'wiyah bin Al-Hakam As-Sulamy sebagai ujian keimanan sebelum ia dimerdekakan oleh tuannya yaitu Mu'awiyah :Artinya :"Beliau bertanya kepadanya : "Di manakah Allah ?. Jawab budak perempuan : "Di atas langit. Beliau bertanya (lagi) : "Siapakah Aku ..?". Jawab budak itu : "Engkau adalah Rasulullah". Beliau bersabda : "Merdekakan ia ! .. karena sesungguhnya ia mu'minah (seorang perempuan yang beriman)".<br />Hadits shahih. Dikeluarkan oleh Jama'ah ahli hadits, diantaranya :<br />Imam Malik (Tanwirul Hawaalik syarah Al-Muwath-tho juz 3 halaman 5-6).<br />Imam Muslim (2/70-71)<br />Imam Abu Dawud (No. 930-931)<br />Imam Nasa'i (3/13-14)<br />Imam Ahmad (5/447, 448-449)<br />Imam Daarimi 91/353-354)<br />Ath-Thayaalis di Musnadnya (No. 1105)<br />Imam Ibnul Jaarud di Kitabnya "Al-Muntaqa" (No. 212)<br />Imam Baihaqy di Kitabnya "Sunanul Kubra" (2/249-250)<br />Imam Ibnu Khuzaimah -Imamnya para Imam- di Kitabnya "Tauhid" (hal. 121-122)<br />Imam Ibnu Abi 'Aashim di Kitab As-Sunnah (No. 489 di takhrij oleh ahli hadits besar Muhammad Nashiruddin Al-Albani).<br />Imam Utsman bin Sa'id Ad-Daarimi di Kitabnya "Ar-Raddu 'Alal Jahmiyyah" (No. 60,61,62 halaman 38-39 cetakan darus Salafiyah).<br />Imam Al-Laalikai di Kitabnya "As-Sunnah " (No. 652).<br />PEMBAHASAN<br />PertamaHadist ini merupakan cemeti dan petir yang menyambar di kepala dan telinga ahlul bid'ah dari kaum Jahmiyyah dan Mu'tazilah dan yang sefaham dengan mereka, yaitu ; dari kaum yang menyandarkan aqidah mereka kepada Imam Abul Hasan Ali bin Ismail Al-Asy'ary, yaitu ; mereka mempunyai i'tiqad (berpendapat) :<br />"ALLAH BERADA DI TIAP-TIAP TEMPAT ATAU ALLAH BERADA DIMANA-MANA .!?"<br />Katakanlah kepada mereka : Jika demikian, yakni Allah berada dimana-mana tempat, maka Allah berada di jalan-jalan, di pasar-pasar, di tempat kotor dan berada di bawah mahluknya !?.<br />Jawablah kepada mereka dengan firman Allah 'Azza wa Jalla :Artinya :"Maha suci Engkau ! ini adalah satu dusta yang sangat besar" (An-Nur : 16)"Maha suci Allah dari apa-apa yang mereka sifatkan " (Al-Mu'minun : 91)"Maha Suci Dia ! Dan Maha Tinggi dari apa-apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang besar". (Al-Isra : 43)<br />Berkata Imam Adz-Dzahabi setelah membawakan hadits ini, di kitabnya "Al-Uluw" (hal : 81 diringkas oleh Muhammad Nashiruddin Al-Albani).Artinya :"Dan demikian ra'yu kami (setuju dengan hadits) setiap orang yang ditanya : "Dimana Allah ? "Dia segera dengan fitrahnya menjawab : Di atas langit !. Didalam hadits ini ada dua masalah : pertama : Disyariatkan pertanyaan seorang muslim : Dimana Allah ?. Kedua : Jawaban orang yang ditanya : (Allah) di atas langit ! Maka barangsiapa yang mengingkari dua masalah ini berarti ia telah mengingkari Al-Musthafa (Nabi) SAW".<br />Dan telah berkata Imam Ad-Daarimi setelah membawakan hadits ini di kitabnya "Ar-Raddu 'Alal Jahmiyah (hal: 39): "Di dalam hadits Rasulullah SAW ini, ada dalil bahwa seseorang apabila tidak mengetahui sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla berada di atas langit bukan bumi, tidaklah ia seorang mu'min".<br />Tidaklah engkau perhatikan bahwa Rasulullah SAW telah menjadikan tanda/alamat keimanannya (yaitu budak perempuan) tentang pengetahuannya sesungguhnya Allah di atas langit. Dan pada pertanyaan Rasulullah SAW (kepada budak perempuan): "Dimana Allah ?". Mendustakan perkataan orang yang mengatakan : "Dia (Allah) ada di tiap-tiap tempat (dan) tidak boleh disifatkan dengan (pertanyaan) : Dimana .?<br />KeduaLafadz 'As-Samaa" menurut lughoh/bahasa Arab artinya : Setiap yang tinggi dan berada di atas. Berkata Az-Zujaaj (seorang Imam ahli bahasa) :Artinya :"(Lafadz) As-Samaa/langit di dalam bahasa dikatakan : Bagi tiap-tiap yang tinggi dan berada di atas. Dikatakan : atap rumah langit-langit rumah".<br />Dinamakan "Awan" itu langit/As-Samaa, karena ia berada di atas manusia. Firman Allah 'Azza wa Jalla.Artinya :"Dan Ia turunkan dari langit Air (hujan)" (Al-Baqarah : 22).<br />Adapun huruf "Fii" dalam lafadz hadits "Fiis-Samaa" bermakna " 'Alaa" seperti firman Allah 'Azza wa Jalla :Artinya :"Maka berjalanlah kamu di atas/di muka bumi" (At-Taubah : 2)"Mereka tersesat di muka bumi" (Al-Maa'idah : 26)<br />Lafadz "Fil Arldhii" dalam dua ayat diatas maknanya " 'Alal Arldhii", Maksudnya : Allah 'Azza wa Jalla berada di pihak/di arah yang tinggi -di atas langit- yakni di atas 'Arsy-Nya yang sesuai dengan kebesaran-Nya. Ia tidak serupa dengan satupun mahluk-Nya dan tidak satupun mahluk menyerupai-Nya.<br />Firman Allah 'Azza wa Jalla :Artinya :"Tidak ada sesuatupun yang sama dengan-Nya, dan Ia-lah yang Maha Mendengar (dan) Maha Melihat". (As-Syura : 4)"Dan tidak ada satupun yang sama/sebanding dengan-Nya" (Al-Ikhlas : 4)"Ar-Rahman di atas 'Arsy Ia istiwaa (bersemayam)". (Thaha : 5)"Sesungguhnya Tuhan kamu itu Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, kemudian ia istiwaa (bersemayam) di atas 'Arsy".(Al-A'raf :54).<br />Madzhab Salaf -dan yang mengikuti mereka- seperti Imam yang empat : Abu Hanifah, Malik, Syafi'iy dan Ahmad bin Hambal dan lain-lain Ulama termasuk Imam Abul Hasan Al-Asy'ari sendiri, mereka semuanya beriman bahwa ; Allah 'Azza wa Jalla ISTIWAA diatas 'Arsy-Nya sesuai dengan kebesaran dan keagungan-Nya.<br />Mereka tidak menta'wil ISTIWAA/ISTAWAA dengan ISTAWLA yang artinya : Berkuasa. Seperti halnya kaum Jahmiyyah dan yang sefaham dengan mereka yang mengatakan "Allah istiwaa di atas 'Arsy" itu maknanya : Allah menguasai 'Arsy !. Bukan Dzat Allah berada di atas langit yakni di atas 'Arsy-Nya, karena Allah berada dimana-mana tempat !?... Mereka ini telah merubah perkataan dari tempatnya dan telah mengganti perkataan yang tidak pernah dikatakan Allah kepada mereka sama seperti kaum Yahudi (baca surat Al-Baqarah : 58-59).<br />Katakan kepada mereka : Kalau makna istiwaa itu adalah istawla/berkuasa, maka Allah 'Azza wa Jalla berkuasa atas segala sesuatu bukan hanya menguasai 'Arsy. Ia menguasai langit dan bumi dan apa-apa yang ada diantara keduanya dan sekalian mahluk (selain Allah dinamakan mahluk). Allah 'Azza wa Jalla telah mengabarkan tentang istawaa-Nya diatas 'Arsy-Nya dalam tujuh tempat di dalam kitab-Nya Al-Qur'an. Dan semuanya dengan lafadz "istawaa". Ini menjadi dalil yang sangat besar bahwa yang dikehendaki dengan istawaa ialah secara hakekat, bukan "istawla" dengan jalan menta'wilnya.<br />Telah berfirman Allah 'Azza wa Jalla di Muhkam Tanzil-Nya.Artinya :"Ar-Rahman di atas 'Arsy Ia istawaa" (Thaha : 5)"Kemudian Ia istawaa (bersemayam) di atas 'Arsy".<br />Pada enam tempat. Ia berfirman di kitab-Nya yaitu :<br />Surat Al-A'raf ayat 54<br />Surat Yunus ayat 3<br />Surat Ar-Ra'du ayat 2<br />Surat Al-Furqaan ayat 59<br />Surat As-Sajdah ayat 4<br />Surat Al-Hadid ayat 4<br />Menurut lughoh/bahasa, apabila fi'il istiwaa dimuta'adikan oleh huruf 'Ala, tidak dapat dipahami/diartikan lain kecuali berada diatasnya.Firman Allah 'Azza wa Jalla :Artinya :"Dan berhentilah kapal (Nuh) di atas gunung/bukit Judi" (Hud : 44).<br />Di ayat ini fi'il "istawaa" dimuta'addikan oleh huruf 'Ala yang tidak dapat dipahami dan diartikan kecuali kapal Nabi Nuh AS secara hakekat betul-betul berlabuh/berhenti di atas gunung Judi. Dapatkah kita artikan bahwa "Kapal Nabi Nuh menguasai gunung Judi" yakni menta'wil lafadz "istawat" dengan lafadz "istawlat" yang berada di tempat yang lain bukan di atas gunung Judi..? (yang sama dengan ayat di atas, baca surat Az-Zukhruf : 13).<br />Berkata Mujahid (seorang Tabi'in besar murid Ibnu Abbas).Artinya :"Ia istawaa (bersemayam) di atas "Arsy" maknanya :"Ia berada tinggi di atas "Arsy"(Riwayat Imam Bukhari di sahihnya Juz 8 hal : 175)<br />Berkata Imam Ibnu Khuzaimah -Imamnya para Imam- di kitabnya "At-Tauhid" (hal: 101):Artinya :"Kami beriman dengan khabar dari Allah Jalla wa A'laa (yang Maha Besar dan Maha tinggi) sesungguhnya pencipta kami (Allah) Ia istiwaa di atas 'Arsy-Nya. Kami tidak akan mengganti/mengubah Kalam (firman) Allah dan kami tidak akan mengucapkan perkataan yang tidak pernah dikatakan (Allah) kepada kami sebagaimana (kaum) Jahmiyyah yang menghilangkan sifat-sifat Allah, dengan mengatakan "Sesungguhnya Ia (Allah) istawla (menguasai) 'Arsy-Nya tidak istawaa!". Maka mereka telah mengganti perkataan yang tidak pernah dikatakan (Allah) kepada mereka seperti perbuatan Yahudi tatkala mereka diperintah mengucapkan : "Hith-thatun (ampunkanlah dosa-dosa kami)" Tetapi mereka mengucapkan : "Hinthah (gandum).?". Mereka (kaum Yahudi) telah menyalahi perintah Allah yang Maha Besar dan Maha tinggi, begitu pula dengan (kaum) Jahmiyyah".<br />Yakni, Allah telah menegaskan pada tujuh tempat di kitab-Nya yang mulia, bahwa Ia istiwaa di atas 'Arsy-Nya (Dzat Allah istiwaa/bersemayam di atas 'Arsy-Nya yang sesuai dengan kebesaran-Nya, sedangkan ilmu-Nya berada dimana-mana/tiap-tiap tempat tidak satupun tersembunyi dari pengetahuan-Nya). Kemudian datanglah kaum Jahmiyyah mengubah firman Allah istawaa dengan istawla yakni menguasai 'Arsy sedangkan Dzat Allah berada dimana-mana/tiap-tiap tempat !!!. Maha Suci Allah dari apa-apa yang disifatkan kaum Jahmiyyah !<br />Adapun madzhab Salaf, mereka telah beriman dengan menetapkan (istbat) sesungguhnya Allah Azza wa Jalla istiwaa -dan bukan istawla- di atas 'Arsy-Nya tanpa :<br />Tahrif yakni ; Merubah lafadz atau artinya.<br />Ta'wil yakni ; Memalingkan dari arti yang zhahir kepada arti yang lain.<br />Ta'thil yakni ; Meniadakan/menghilangkan sifat-sifat Allah baik sebagian maupun secara keseluruhannya.<br />Tasybih yakni ; Menyerupakan Allah dengan mahluk.<br />Takyif yakni ; Bertanya dengan pertanyaan : Bagaimana (caranya) ?<br />Alangkah bagusnya jawaban Imam Malik ketika beliau ditanya :"Bagaimana caranya Allah istiwaa di atas 'Arsy ?. Beliau menjawab :Artinya :"Istiwaa itu bukanlah sesuatu yang tidak dikenal (yakni telah kita ketahui artinya), tetapi bagaimana caranya (Allah istiwaa) tidaklah dapat dimengerti, sedang iman dengannya (bahwa Allah istiwaa) wajib, tetapi bertanya tentangnya (bagaimana caranya) adalah bid'ah".(baca : Fatwa Hamawiyyah Kubra hal : 45-46)<br />Perhatikan !<br />'Arsy adalah mahluk Allah yang paling tinggi berada di atas tujuh langit dan sangat besar sekali sebagaimana diterangkan Ibnu Abbas :Artinya :"Dan 'Arsy tidak seorangpun dapat mengukur berapa besarnya".<br />Berkata Imam Dzahabi di kitabnya "Al-Uluw" (hal : 102) : rawi-rawinya tsiqaat (terpercaya).Muhammad Nashiruddin Al-Albani mengatakan : Sanadnya shahih semua riwayatnya tsiqaat. (dikeluarkan oleh Imam ibnu Khuzaimah di kitabnya "At-Tauhid").<br />Bahwa Allah 'Azza wa Jalla -istiwaa-Nya di atas 'Arsy- tidak tergantung kepada 'Arsy. Bahkan sekalian mahluk termasuk 'Arsy bergantung kepada Allah Azza wa Jalla.<br />Firman Allah 'Azza wa Jalla.Artinya :"Sesungguhnya Allah Maha Kaya dari sekalian alam" (Al-Ankabut : 6) Yakni : Allah tidak berkeperluan kepada sekalian mahluk".<br />KetigaPenunjukan Beberapa Dalil dari Al-Qur'an dan Hadits yang Shahih<br />Firman Allah 'Azza wa Jalla.Artinya :"Apakah kamu merasa aman terhadap DZAT yang di atas langit, bahwa Ia akan menenggelamkan ke dalam bumi, maka tiba-tiba ia (bumi) bergoncang ?" (Al-Mulk : 16) "Ataukah kamu (memang) merasa aman terhadap DZAT yang di atas langit bahwa Ia akan mengirim kepada kamu angin yang mengandung batu kerikil ? Maka kamu akan mengetahui bagaimana ancaman-Ku". (Al-Mulk : 17).<br />Berkata Imam Ibnu Khuzaimah -setelah membawakan dua ayat di atas di kitabnya "At-Tauhid" (hal : 115).Artinya :"Bukankah Ia telah memberitahukan kepada kita -wahai orang yang berakal- yaitu ; apa yang ada diantara keduanya sesungguhnya Ia di atas langit".<br />Berkata Imam Abul Hasan Al-Asy'ary di kitabnya "Al-Ibanah Fi Ushulid-diayaanah hal : 48) setelah membawakan ayat di atas : "Di atas langit-langit itu adalah 'Arsy, maka tatkala 'Arsy berada di atas langit-langit. Ia berfirman : "Apakah kamu merasa aman terhadap Dzat yang berada di atas langit ?" Karena sesungguhnya Ia istiwaa (bersemayam) di atas 'Arsy yang berada di atas langit, dan tiap-tiap yang tinggi itu dinamakan 'As-Samaa" (langit), maka 'Arsy berada di atas langit. Bukankah yang dimaksud apabila Ia berfirman : "Apakah kamu merasa aman terhadap Dzat yang diatas langit ?" yakni seluruh langit ! Tetapi yang Ia kehendaki adalah 'Arsy yang berada di atas langit".<br />Saya berpandangan (Abdul Hakim bin Amir Abdat) : Dua ayat di atas sangat tegas sekali yang tidak dapat dibantah dan ta'wil bahwa lafadz "MAN" tidak mungkin difahami selain dari Allah 'Azza wa Jalla. Bukan Malaikat-Nya sebagaimana dikatakan oleh kaum Jahmiyyah dan yang sepaham dengannya, yang telah merubah firman Allah 'Azza wa Jalla. Bukankah dlamir (kata ganti) pada fi'il (kata kerja) "yakhtsif" (Ia menenggelamkan) dan "yartsil" (Ia mengirim) adalah "huwa" (Dia) ? siapakah Dia itu kalau bukan Allah 'Azza wa Jalla.<br />Firman Allah :Artinya :"Mereka (para Malaikat) takut kepada Tuhan mereka yang berada di atas mereka, dan mereka mengerjakan apa-apa yang diperintahkan". (An-Nahl : 50).<br />Ayat ini tegas sekali menyatakan bahwa Allah 'Azza wa Jalla berada di atas bukan di mana-mana tempat. Karena lafadz "fawqo" (di atas) apabila di majrur dengan huruf "min" dalam bahasa Arab menunjukan akan ketinggian tempat. Dan tidak dapat di ta'wil dengan ketinggian martabat, sebagaimana dikatakan kaum Jahmiyyah dan yang sepaham dengan mereka. Alangkah zhalimnya mereka ini yang selalu merubah-rubah firman Tuhan kita Allah Jalla Jalaa Luhu.<br />Berkata Imam Ibnu Khuzaimah di kitabnya "At-Tauhid" (hal : 111): "Tidaklah kalian mendengar firman pencipta kita 'Azza wa Jalla yang mensifatkan diri-Nya.Artinya :"Dan Dialah (Allah) yang Maha Kuasa di atas hamba-hamba-Nya". (Al-An'am : 18 & 61).<br />Berkata Imam Ibnu Khuzaimah di kitabnya tersebut : "Tidakkah kalian mendengar wahai penuntut ilmu. Firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala kepada Isa bin Maryam :Artinya :"Wahai Isa ! Sesungguhnya Aku akan mengambilmu dan mengangkatmu kepada-Ku" (Ali Imran : 55)<br />Ibnu Khuzaimah menerangkan : Bukankah "mengangkat" sesuatu itu dari bawah ke atas (ke tempat yang tinggi) tidak dari atas ke bawah!. Dan firman Allah 'Azza wa Jalla.Artinya :"Tetapi Allah telah mengangkat dia (yakni Nabi Isa) kepada-Nya" (An-Nisa' : 158).<br />Karena "Ar-raf'ah" = mengangkat dalam bahasa Arab yang dengan bahasa mereka kita diajas berbicara (yakni Al-Qur'an) dalam bahasa Arab yang hanya dapat diartikan dari bawah ke tempat yang tinggi dan di atas" (kitab At-Tauhid : 111).<br />Sekarang dengarlah wahai orang yang berakal, kisah Fir'aun bersama Nabi Allah Musa 'Alaihis Salam di dalam kitab-Nya yang mulia, dimana Fir'aun telah mendustakan Musa yang telah mengabarkan kepadanya bahwa Tuhannya Allah Subhanahu wa Ta'ala di atas langit :Artinya :"Dan berkata Fir'aun : Hai Haman! Buatkanlah untukku satu bangunan yang tinggi supaya aku (dapat) mencapai jalan-jalan. (Yaitu) jalan-jalan menuju ke langit supaya aku dapat melihat Tuhan(nya) Musa, karena sesungguhnya aku mengira dia itu telah berdusta". (Al-Mu'min : 36-37. Al-Qashash : 38).<br />Perhatikanlah wahai orang yang berakal!. Perintah Fir'aun kepada Haman -menterinya- untuk membuatkan satu bangunan yang tinggi supaya ia dapat jalan ke langit untuk melihat Tuhannya Musa. Hal ini menunjukkan bahwa Nabi Musa telah memberitahukan kepadanya bahwa Tuhannya -Allah Subhanahu wa Ta'ala- berada di atas langit-.<br />Kalau tidak demikian, yakni misalnya Nabi Musa mengatakan bahwa Tuhannya ada dimana-mana tempat -sebagaimana dikatakan kaum Jahmiyyah- tentu Fir'aun yang disebabkan karena kekafirannya dan pengakuannya sebagai Tuhan, akan mengerahkan bala tentaranya untuk mencari Tuhannya Musa di istananya, di rumah-rumah Bani Israil, di pasar-pasar dan di seluruh tempat di timur dan di barat !?. Tetapi tatkala Nabi Musa dengan perkataannya: "Sesungguhnya aku mengira dia ini berdusta !". Yakni tentang perkataan Musa bahwa Tuhannya di atas langit.<br />Perhatikanlah, wahai orang yang berakal !. Keadaan Fir'aun yang mendustakan Nabi Musa dengan kaum Jahmiyyah dan yang sepaham dengan mereka yang telah merubah firman Allah dengan mengatakan : Allah ada di segala tempat !.<br />Ketahuilah ! Bahwa pemahaman di atas bukanlah hasil dari pikiran saya (Abdul Hakim bin Amir Abdat) tetapi pemahaman Ulama-ulama kita diantaranya :<br />Imam Ibnu Khuzaimah di kitabnya "At-Tauhid" (hal : 114-115) diantara keterangannya : "Perkataan Fir'aun (sesungguhnya aku menyangka/mengira ia termasuk dari orang-orang yang berdusta) terdapat dalil bahwa Musa telah memberitahukan kepada Fir'aun :" Bahwa Tuhannya Yang Maha Besar dan Maha Tinggi berada di tempat yang tinggi dan di atas".<br />Berkata Imam Al-Asy'ary setelah membawakan ayat di atas : "Fir'aun telah mendustakan Musa tentang perkataannya : Sesungguhnya Allah di atas langit" (Al-Ibanah : 48).<br />Berkata Imam Ad-Daarimi di kitabnya "Raddu 'Alal Jahmiyyah hal : 37 Setelah membawakan ayat di atas : " Di dalam ayat ini terdapat keterangan yang sangat jelas dan dalil yang nyata, bahwa Musa telah mengajak Fir'aun mengenal Allah bahwa Ia berada di atas langit. Oleh karena itu Fir'aun memerintahkan membuat bangunan yang tinggi".<br />Berkata Syaikhul Islam Al-Imam As-Shaabuny di kitabnya "Itiqad Ahlus Sunnah wa Ashabul Hadits wal A'imah " (hal : 15) : "Bahwasanya Fir'aun mengatakan demikian (yakni menuduh Musa berdusta) karena ia telah mendengar Musa AS menerangkan bahwa Tuhannya berada di atas langit. Tidakkah engkau perhatikan perkataannya : "Sesungguhnya aku mengira dia itu berdusta" yakni tentang perkataan Musa : Sesungguhnya di atas langit ada Tuhan".<br />Imam Abu Abdillah Haarits bin Ismail Al-Muhaasiby diantara keterangannya : "Berkata Fir'aun : (Sesungguhnya aku mengira dia itu berdusta) tentang apa yang ia (Musa) katakan kepadaku : Sesungguhnya Tuhannya berada di atas langit". Kemudian beliau menerangkan : "Kalau sekiranya Musa mengatakan : "Sesungguhnya Allah berada di tiap-tiap tempat dengan Dzatnya, nisacaya Fir'aun akan mencari di rumahnya, atau di hadapannya atau ia merasakannya, -Maha Tinggi Allah dari yang demikian- tentu Fir'aun tidak akan menyusahkan dirinya membuat bangunan yang tinggi". (Fatwa Hamawiyyah Kubra : 73).<br />Berkata Imam Ibnu Abdil Bar : "Maka (ayat ini) menunjukan sesungguhnya Musa mengatakan (kepada Fir'aun) : "Tuhanku di atas langit ! sedangkan Fir'aun menuduhnya berdusta". (baca Ijtimaaul Juyusy Al-Islamiyyah hal : 80).<br />Berkata Imam Al-Waasithi di kitabnya "An-Nahihah fi Shifatir Rabbi Jalla wa 'Alaa" (hal : 23 cetakan ke-3 th 1982 Maktab Al-Islamy) : "Dan ini menunjukkan bahwa Musa telah mengabarkan kepadanya bahwa Tuhannya yang Maha Tinggi berada di atas langit. Oleh karena itu Fir'aun berkata : "Sesungguhnya aku mengira dia ini berdusta".<br />Demikianlah penjelasan dari tujuh Imam besar di dalam Islam tentang ayat di atas, selain masih banyak lagi yang kesimpulannya: "Bahwa mendustakan Allah Subhanahu wa Ta'ala berada di atas langit di atas 'Arsy-Nya, Ia istiwaa (bersemayam) yang sesuai dengan kebesaran dan keagungan-Nya, adalah; sunnahnya Fir'aun". Na'udzu billah !!.<br />Sampai disini pembahasan beberapa dalil dari kitab Allah -salain masih banyak lagi- yang cukup untuk diambil pelajaran bagi mereka yang ingin mempelajarinya. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.Artinya :"Ambillah pelajaran wahai orang-orang yang mempunyai pandangan !" (Al-Hasyr : 2).<br />Adapun dalil-dalil dari hadits Nabi SAW banyak sekali. Di bawah ini akan disebutkan beberapa diantaranya :Nabi kita SAW telah bersabda :Artinya :"Orang-orang yang penyayang, mereka itu akan disayang oleh Allah Tabaaraka wa Ta'ala (Yang Maha berkat dan Maha Tinggi). oleh karena itu sayangilah orang-orang yang di muka bumi, niscaya Dzat yang di atas langit akan menyayangi kamu". (Shahih. Diriwayatkan oleh Imam-imam : Abu Dawud No. 4941. Ahmad 2/160. Hakim 4/159. dari jalan Abdullah bin 'Amr bin 'Ash. Hadits ini telah dishahihkan oleh Imam Hakim dan telah pula disetujui oleh Imam Dzahabi. Demikian juga Al-Albani telah menyatakan hadits ini shahih dikitabnya "Silsilah Shahihah No. 925".<br />"Barangsiapa yang tidak menyayangi orang yang di muka bumi, niscaya tidak akan disayang oleh Dzat yang di atas langit". (Shahih, diriwayatkan oleh Imam Thabrani di kitabnya "Mu'jam Kabir No. 2497 dari jalan Jarir bin Abdullah. Imam Dzahabi di kitabnya "Al-Uluw" hal : 83 diringkas oleh Al-Albani) mengatakan : Rawi-rawinya tsiqaat/kepercayaan).<br />"Tidakkah kamu merasa aman kepadaku padahal aku orang kepercayaan Dzat yang di atas langit, datang kepadaku berita (wahyu) dari langit di waktu pagi dan petang". (Shahih, diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim 3/111 dan Ahmad 3/4 dari jalan Abu Sa'id Al-Khudry).<br />"Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya ! Tidak seorang suamipun yang mengajak istrinya ke tempat tidurnya (bersenggama), lalu sang istri menolaknya, melainkan Dzat yang di atas langit murka kepadanya sampai suaminya ridla kepadanya ".(Shahih, diriwayatkan oleh Imam Muslim 4/157 dari jalan Abu Hurarirah).<br />Keterangan :"Dzat yang di atas langit yakni Allah 'Azza wa Jalla (perhatikan empat hadits diatas)".<br />"Silih berganti (datang) kepada kamu Malaikat malam dan Malaikat siang dan mereka berkumpul pada waktu shalat shubuh dan shalat ashar. Kemudian naik malaikat yang bermalam dengan kamu, lalu Tuhan mereka bertanya kepada mereka, padahal Ia lebih tahu keadaan mereka : "Bagaimana (keadaan mereka) sewaktu kamu tinggalkan hamba-hamba-Ku ? Mereka menjawab : "Kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami datang kepada mereka dalam keadaan shalat". (Shahih, diriwayatkan oleh Imam Bukhari 1/139 dan Muslim 2/113 dll).<br />Keterangan :"Sabda Nabi SAW : "Kemudian NAIK Malaikat-malaikat yang bermalam ...dst" Menunjukan bahwa Pencipta itu Allah Subhanahu wa Ta'ala berada di atas. Hal ini juga menunjukkan betapa rusaknya pikiran dan fitrahnya kaum Jahmiyyah yang mengatakan Pencipta kita, tidak berada di atas tetapi di segala tempat ? Maha Suci Allah ! Dan Maha Tinggi Allah dari segala ucapan kaum Jahmiyyah dan yang sepaham dengan mereka !.<br />"Jabir bin Abdullah telah meriwayatkan tentang sifat haji Nabi dalam satu hadits yang panjang yang didalamnya diterangkan khotbah Nabi SAW di padang 'Arafah : "(Jabir menerangkan) : Lalu Nabi SAW mengangkat jari telunjuknya ke arah langit, kemudian beliau tunjukkan jarinya itu kepada manusia, (kemudian beliau berdo'a) : "Ya Allah saksikanlah ! Ya Allah saksikanlah ! ( Riwayat Imam Muslim 4/41).<br />Sungguh hadits ini merupakan tamparan yang pedas di muka-muka kaum Ahlul Bid'ah yang selalu melarang kaum muslimin merisyarat dengan jarinya ke arah langit. Mereka berkata : Kami khawatir orang-orang akan mempunyai i'tiqad bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala berada di atas langit ! Padahal Allah tidak bertempat tetapi Ia berada di segala tempat !?.<br />Demikianlah kekhawatiran yang dimaksudkan syaithan ke dalam hati ketua-ketua mereka. Yang pada hakekatnya mereka ini telah membodohi Nabi SAW yang telah mengisyaratkan jari beliau ke arah langit.<br />Perhatikanlah perkataan mereka : "Allah tidak bertempat tetapi Ia berada di segala tempat !?"<br />Perhatikanlah ! Adakah akal yang shahih dan fitrah yang bersih dapat menerima dan mengerti perkataan di atas !?.<br />Mereka mengatakan Allah tidak bertempat karena akan menyerupai dengan mahluk-Nya. Tetapi pada saat yang sama mereka tetapkan bahwa Allah berada di segala tempat atau di mana-mana tempat !?.<br />Ya Subhanallah !Artinya :"Dari Ibnu Abbas (ia berkata) : " Bahwa Rasulullah SAW berkhotbah kepada manusia pada hari Nahr (tgl. 10 Zulhijah) -kemudian Ibnu Abbas menyebutkan khotbah Nabi SAW- kemudian beliau mengangkat kepalanya (ke langit) sambil mengucapkan : Ya Allah bukankah Aku telah menyampaikan ! Ya Allah bukankah aku telah menyampaikan !. (Riwayat Imam Bukhari Juz 2 hal : 191).<br />Perhatikan wahai orang yang berakal ! Perbuatan Rasulullah SAW mengangkat kepalanya ke langit mengucapkan : Ya Allah !.<br />Rasulullah SAW menyeru kepada Tuhannya Allah Subhanahu wa Ta'ala yang berada di atas langit yakni di atas 'Arsy di atas sekalian mahluk-Nya. Kemudian perhatikanlah kaum Jahmiyyah yang mengatakan Allah ada di segala tempat, di bawah mahluk, di jalan-jalan, di tempat-tempat yang kotor, dan di perut-perut hewan !?<br />Maha Suci Allah ! Maha Suci Allah dari apa yang disifatkan oleh kaum Jahmiyyah dan yang sama dengan mereka !.Artinya :"Dari Aisyah, ia berkata : "Nabi SAW mengangkat kepalanya ke langit. (Riwayat Imam Bukhari 7/122). Halaman tiga dari tiga tulisan<br />KeempatKeterangan Para Sahabat Nabi SAW, dan Ulama-Ulama Islam.<br />Adapun keterangan dari para sahabat Nabi SAW, dan Imam-imam kita serta para Ulama dalam masalah ini sangat banyak sekali, yang tidak mungkin kami turunkan satu persatu dalam risalah kecil ini, kecuali beberapa diantaranya.<br />Umar bin Khatab pernah mengatakan :Artinya :"Hanyasanya segala urusan itu (datang/keputusannya) dari sini". Sambil Umar mengisyaratkan tangannya ke langit " [Imam Dzahabi di kitabnya "Al-Uluw" hal : 103. mengatakan : Sanadnya seperti Matahari (yakni terang benderang keshahihannya)].<br />Ibnu Mas'ud berkata : Artinya : "'Arsy itu di atas air dan Allah 'Azza wa Jalla di atas 'Arsy, Ia mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan".<br />Riwayat ini shahih dikeluarkan oleh Imam Thabrani di kitabnya "Al-Mu'jam Kabir" No. 8987. dan lain-lain Imam.Imam Dzahabi di kitabnya "Al-Uluw" hal : 103 berkata : sanadnya shahih,dan Muhammad Nashiruddin Al-Albani menyetujuinya (beliau meringkas dan mentakhrij hadits ini di kitab Al-Uluw).<br />Tentang 'Arsy Allah di atas air ada firman Allah 'Azza wa Jalla."Dan adalah 'Arsy-Nya itu di atas air" (Hud : 7)<br />Anas bin Malik menerangkan :Artinya :"Adalah Zainab memegahkan dirinya atas istri-istri Nabi SAW, ia berkata : "Yang mengawinkan kamu (dengan Nabi) adalah keluarga kamu, tetapi yang mengawinkan aku (dengan Nabi) adalah Allah Ta'ala dari ATAS TUJUH LANGIT".<br />Dalam satu lafadz Zainab binti Jahsyin mengatakan :"Sesungguhnya Allah telah menikahkan aku (dengan Nabi) dari atas langit". (Riwayat Bukhari juz 8 hal:176). Yakni perkawinan Nabi SAW dengan Zainab binti Jahsyin langsung Allah Ta'ala yang menikahinya dari atas 'Arsy-Nya.<br />Firman Allah di dalam surat Al-Ahzab : 37"Kami kawinkan engkau dengannya (yakni Zainab)".<br />Imam Abu Hanifah berkata :Artinya :"Barangsiapa yang mengingkari sesungguhnya Allah berada di atas langit, maka sesungguhnya ia telah kafir".<br />Adapun terhadap orang yang tawaqquf (diam) dengan mengatakan "aku tidak tahu apakah Tuhanku di langit atau di bumi". Berkata Imam Abu Hanifah : "Sesungguhnya dia telah 'Kafir !".Karena Allah telah berfirman : "Ar-Rahman di atas 'Arsy Ia istiwaa". Yakni : Abu Hanifah telah mengkafirkan orang yang mengingkari atau tidak tahu bahwa Allah istiwaa diatas 'Arsy-Nya.<br />Imam Malik bin Anas telah berkata :Artinya :"Allah berada di atas langit, sedangkan ilmunya di tiap-tiap tempat, tidak tersembunyi sesuatupun dari-Nya".<br />Imam Asy-Syafi'iy telah berkata :Artinya :"Dan sesungguhnya Allah di atas 'Arsy-Nya di atas langit-Nya"<br />Imam Ahmad bin Hambal pernah di tanya : "Allah di atas tujuh langit diatas 'Arsy-Nya, sedangkan kekuasaan-Nya dan ilmu-Nya berada di tiap-tiap tempat.?<br />Jawab Imam Ahmad :Artinya :"Benar ! Allah di atas 'Arsy-Nya dan tidak sesuatupun yang tersembunyi dari pengetahuan-nya".<br />Imam Ali bin Madini pernah ditanya : "Apa perkataan Ahlul Jannah ?".Beliau menjawab :Artinya :"Mereka beriman dengan ru'yah (yakni melihat Allah pada hari kiamat dan di sorga khusus bagi kaum mu'minin), dan dengan kalam (yakni bahwa Allah berkata-kata), dan sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla di atas langit di atas 'Arsy-Nya Ia istiwaa".<br />Imam Tirmidzi telah berkata :Artinya :"Telah berkata ahli ilmu : "Dan Ia (Allah) di atas 'Arsy sebagaimana Ia telah sifatkan diri-Nya".(Baca : "Al-Uluw oleh Imam Dzahabi yang diringkas oleh Muhammad Nashiruddin Al-Albani di hal : 137, 140, 179, 188, 189 dan 218. Fatwa Hamawiyyah Kubra oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah hal: 51, 52, 53, 54 dan 57).<br />Telah berkata Imam Ibnu Khuzaimah -Imamnya para imam- :Artinya :"Barangsiapa yang tidak menetapkan sesungguhnya Allah Ta'ala di atas 'Arsy-Nya Ia istiwaa di atas tujuh langit-Nya, maka ia telah kafir dengan Tuhannya...". (Riwayat ini shahih dikeluarkan oleh Imam Hakim di kitabnya Ma'rifah "Ulumul Hadits" hal : 84).<br />Telah berkata Syaikhul Islam Imam Abdul Qadir Jailani -diantara perkataannya- :"Tidak boleh mensifatkan-Nya bahwa Ia berada diatas tiap-tiap tempat, bahkan (wajib) mengatakan : Sesungguhnya Ia di atas langit (yakni) di atas 'Arsy sebagaimana Ia telah berfirman :"Ar-Rahman di atas 'Arsy Ia istiwaa (Thaha : 5). Dan patutlah memuthlakkan sifat istiwaa tanpa ta'wil sesungguhnya Ia istiwaa dengan Dzat-Nya di atas 'Arsy. Dan keadaan-Nya di atas 'Arsy telah tersebut pada tiap-tiap kitab yang. Ia turunkan kepada tiap-tiap Nabi yang Ia utus tanpa (bertanya):"Bagaimana caranya Allah istiwaa di atas 'Arsy-Nya ?" (Fatwa Hamawiyyah Kubra hal : 87).<br />Yakni : Kita wajib beriman bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala istiwaa di atas 'Arsy-Nya yang menunjukkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala di atas sekalian mahluk-Nya. Tetapi wajib bagi kita meniadakan pertanyaan : "Bagaimana caranya Allah istiwaa di atas 'Arsy-Nya ?". Karena yang demikian tidak dapat kita mengerti sebagaimana telah diterangkan oleh Imam Malik dan lain-lain Imam. Allah istiwaa sesuai dengan kebesaran-Nya tidak serupa dengan istiwaanya mahluk sebagaimana kita meniadakan pertanyaan : Bagaimana Dzatnya Allah ?.<br />Demikianlah aqidah salaf, salah satunya ialah Imam Abdul Qadir Jailani yang di Indonesia, di sembah-sembah dijadikan berhala oleh penyembah-penyembah qubur dan orang-orang bodoh. Kalau sekiranya Imam kita ini hidup pada zaman kita sekarang ini dan beliau melihat betapa banyaknya orang-orang yang menyembah dengan meminta-minta kepada beliau dengan "tawasul", tentu beliau akan mengingkari dengan sangat keras dan berlepas diri dari qaum musyrikin tersebut.Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji'un !!.<br />KelimaKesimpulan<br />Hadits Jariyah (budak perempuan) ini bersama hadits-hadits yang lain yang sangat banyak dan berpuluh-puluh ayat Al-Qur'an dengan tegas dan terang menyatakan : "Sesungguhnya Pencipta kita Allah 'Azza wa Jalla di atas langit yakni di atas 'Arsy-Nya, yang sesuai dengan kebesaran dan keagungan-Nya". Maha Suci Allah dari menyerupai mahluk-Nya.!.<br />Dan Maha Suci Allah dari ta'wilnya kaum Jahmiyyah yang mengatakan Allah ada dimana-mana tempat !??.<br />Dapatlah kami simpulkan sebagai berikut :<br />Sesungguhnya bertanya dengan pertanyaan : "Dimana Allah ?, disyariatkan dan penanya telah mengikuti Rasulullah SAW.<br />Wajib menjawab : "Sesungguhnya Allah di atas langit atau di atas 'Arsy". Karena yang dimaksud di atas langit adalah di atas 'Arsy. Jawaban ini membuktikan keimanannya sebagai mu'min atau mu'minah. Sebagaimana Nabi SAW, telah menyatakan keimanan budak perempuan, karena jawabannya : Allah di atas langit !.<br />Wajib mengi'tiqadkan sesungguhnya Allah di atas langit, yakni di atas 'Arsy-Nya.<br />Barangsiapa yang mengingkari wujud Allah di atas langit, maka sesungguhnya ia telah kafir.<br />Barangsiapa yang tidak membolehkan bertanya : Dimana Allah ? maka sesungguhnya ia telah menjadikan dirinya lebih pandai dari Rasulullah SAW, bahkan lebih pandai dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Na'udzu billah.<br />Barangsiapa yang tidak menjawab : Sesungguhnya Allah di atas langit, maka bukanlah ia seorang mukmin atau mukminah.<br />Barangsiapa yang mempunyai iti'qad bahwa bertanya :"Dimana Allah ?" akan menyerupakan Allah dengan mahluk-nya, maka sesunguhnya ia telah menuduh Rasulullah SAW jahil/bodoh !. Na'udzu billah !<br />Barangsiapa yang mempunyai iti'qad bahwa Allah berada dimana-mana tempat, maka sesunguhnya ia telah kafir.<br />Barangsiapa yang tidak mengetahui dimana Tuhannya, maka bukankah ia penyembah Allah 'Azza wa Jalla, tetapi ia menyembah kepada "sesuatu yang tidak ada".<br />Ketahuilah ! Bahwa sesunguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala di atas langit, yakni di atas 'Arsy-Nya di atas sekalian mahluk-Nya, telah setuju dengan dalil naqli dan aqli serta fitrah manusia. Adapun dalil naqli, telah datang berpuluh ayat Al-Qur'an dan hadits yang mencapai derajat mutawatir. Demikian juga keterangan Imam-imam dan Ulama-ulama Islam, bahkan telah terjadi ijma' diantara mereka kecuali kaum ahlul bid'ah. Sedangkan dalil aqli yang sederhanapun akan menolak jika dikatakan bahwa Allah berada di segala tempat !. Adapun fitrah manusia, maka lihatlah jika manusia -baik muslim atau kafir- berdo'a khususnya apabila mereka terkena musibah, mereka angkat kepala-kepala mereka ke langit sambil mengucapkan 'Ya ... Tuhan..!. Manusia dengan fitrahnya mengetahui bahwa penciptanya berada di tempat yang tinggi, di atas sekalian mahluk-Nya yakni di atas 'Arsy-Nya. Bahkan fitrah ini terdapat juga pada hewan dan tidak ada yang mengingkari fitrah ini kecuali orang yang telah rusak fitrahnya.<br />TambahanSebagian ikhwan telah bertanya kepada saya (Abdul Hakim bin Amir Abdat) tentang ayat :Artinya :"Dan Dia-lah Allah di langit dan di bumi, Dia mengetahui rahasia kamu dan yang kamu nyatakan, dan Dia mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan ". (Al-An'am : 3)<br />Saya jawab : Ahli tafsir telah sepakat sebagaimana dinukil Imam Ibnu Katsir mengingkari kaum Jahmiyyah yang membawakan ayat ini untuk mengatakan :<br />"Innahu Fii Qulli Makaan""Sesungguhnya Ia (Allah) berada di tiap-tiap tempat !".<br />Maha Suci Allah dari perkataan kaum Jahmiyyah ini !<br />Adapun maksud ayat ini ialah :<br />Dialah yang dipanggil (diseru/disebut) Allah di langit dan di bumi.<br />Yakni : Dialah yang disembah dan ditauhidkan (diesakan) dan ditetapkan bagi-Nya Ilaahiyyah (Ketuhanan) oleh mahluk yang di langit dan mahluk yang di bumi, kecuali mereka yang kafir dari golongan Jin dan manusia.<br />Ayat tersebut seperti juga firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.Artinya :"Dan Dia-lah yang di langit (sebagai) Tuhan, dan di bumi (sebagai) Tuhan, dan Dia Maha Bijaksana (dan) Maha mengetahui". (Az-Zukhruf : 84)<br />Yakni : Dia-lah Allah Tuhan bagi mahluk yang di langit dan bagi mahluk yang di bumi dan Ia disembah oleh penghuni keduanya. (baca : Tafsir Ibnu Katsir Juz 2 hal 123 dan Juz 4 hal 136).<br />Bukanlah dua ayat di atas maksudnya : Allah ada di langit dan di bumi atau berada di segala tempat!. Sebagaimana ta'wilnya kaum Jahmiyyah dan yang sepaham dengan mereka. Atau perkataan orang-orang yang "diam" Tidak tahu Allah ada di mana !.<br />Mereka selain telah menyalahi ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits Nabi serta keterangan para sahabat dan Imam-imam Islam seluruhnya, juga bodoh terhadap bahasa Arab yang dengan bahasa Arab yang terang Al-Quran ini diturunkan Allah Subhanahu wa Ta'ala.<br />Imam Abu Abdillah Al-Muhasiby dalam keterangan ayat di atas (Az-Zukhruf : 84) menerangkan : "Yakni Tuhan bagi penduduk langit dan Tuhan bagi penduduk bumi. Dan yang demikian terdapat di dalam bahasa, (umpamanya ) engkau berkata : "Si Fulan penguasa di (negeri) Khirasan, dan di Balkh, dan di Samarqand", padahal ia berada di satu tempat". Yakni : Tidak berarti ia berada di tiga tempat meskipun ia menguasai ketiga negeri tersebut. Kalau dalam bahasa Indonesia, umpamanya kita berkata "Si Fulan penguasa di Jakarta, dan penguasa di Bogor, dan penguasa di Bandung". Sedangkan ia berada di satu tempat.Bagi Allah ada perumpamaan/misal yang lebih tinggi (baca : Fatwa Hamawiyyah Kubra hal : 73).<br />Adapun orang yang "diam" (tawaqquf) dengan mengatakan : "Kami tidak tahu Dzat Allah di atas 'Arsy atau di bumi", mereka ini adalah orang-orang yang telah memelihara kebodohan !. Allah Rabbul 'Alamin telah sifatkan diri-Nya dengan sifat-sifat ini, yang salah satunya bahwa Ia istiwaa (bersemayam) di atas 'Arsy-Nya supaya kita mengetahui dan menetapkannya. Oleh karena itu "diam" darinya dengan ucapan "kita tidak tahu" nyata telah berpaling dari maksud Allah. Pantaslah kalau Abu Hanifah mengkafirkan orang yang berfaham demikian, sama seperti orang yang menta'wilnya.DEWAN PIMPINAN PUSAThttp://www.blogger.com/profile/12238216616968117707noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-808834738081487648.post-14036329311394295372008-01-13T20:13:00.000-08:002008-01-13T20:15:41.036-08:00DIMANAKAH KITA MENCARI ALLAH ?Dimana ALLAH<br />Halaman satu dari tiga tulisan<br />Saya akan menjelaskan salah satu aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, yang telah hilang dari dada sebagian kaum muslimin, yaitu : tentang istiwaa Allah di atas Arsy-Nya yang sesuai dengan kebesaran dan kemuliaan-Nya. Sehingga bila kita bertanya kepada saudara kita ; Dimana Allah ? Kita akan mendapat dua jawaban yang bathil bahkan sebagiannya kufur..! :<br />Allah ada pada diri kita ini ..!<br />Allah dimana-mana di segala tempat !<br />Jawaban yang pertama berasal dari kaum wihdatul wujud (kesatuan wujud Allah dengan manusia) yang telah dikafirkan oleh para Ulama kita yang dahulu dan sekarang. Sedangkan jawaban yang kedua keluar dari kaum Jahmiyyah (faham yang menghilangkan sifat-sifat Allah) dan Mu'tazilah, serta mereka yang sefaham dengan keduanya dari ahlul bid'ah.<br />Rasulullah SAW pernah mengajukan pertanyaan kepada seorang budak perempuan milik Mua'wiyah bin Al-Hakam As-Sulamy sebagai ujian keimanan sebelum ia dimerdekakan oleh tuannya yaitu Mu'awiyah :Artinya :"Beliau bertanya kepadanya : "Di manakah Allah ?. Jawab budak perempuan : "Di atas langit. Beliau bertanya (lagi) : "Siapakah Aku ..?". Jawab budak itu : "Engkau adalah Rasulullah". Beliau bersabda : "Merdekakan ia ! .. karena sesungguhnya ia mu'minah (seorang perempuan yang beriman)".<br />Hadits shahih. Dikeluarkan oleh Jama'ah ahli hadits, diantaranya :<br />Imam Malik (Tanwirul Hawaalik syarah Al-Muwath-tho juz 3 halaman 5-6).<br />Imam Muslim (2/70-71)<br />Imam Abu Dawud (No. 930-931)<br />Imam Nasa'i (3/13-14)<br />Imam Ahmad (5/447, 448-449)<br />Imam Daarimi 91/353-354)<br />Ath-Thayaalis di Musnadnya (No. 1105)<br />Imam Ibnul Jaarud di Kitabnya "Al-Muntaqa" (No. 212)<br />Imam Baihaqy di Kitabnya "Sunanul Kubra" (2/249-250)<br />Imam Ibnu Khuzaimah -Imamnya para Imam- di Kitabnya "Tauhid" (hal. 121-122)<br />Imam Ibnu Abi 'Aashim di Kitab As-Sunnah (No. 489 di takhrij oleh ahli hadits besar Muhammad Nashiruddin Al-Albani).<br />Imam Utsman bin Sa'id Ad-Daarimi di Kitabnya "Ar-Raddu 'Alal Jahmiyyah" (No. 60,61,62 halaman 38-39 cetakan darus Salafiyah).<br />Imam Al-Laalikai di Kitabnya "As-Sunnah " (No. 652).<br />PEMBAHASAN<br />PertamaHadist ini merupakan cemeti dan petir yang menyambar di kepala dan telinga ahlul bid'ah dari kaum Jahmiyyah dan Mu'tazilah dan yang sefaham dengan mereka, yaitu ; dari kaum yang menyandarkan aqidah mereka kepada Imam Abul Hasan Ali bin Ismail Al-Asy'ary, yaitu ; mereka mempunyai i'tiqad (berpendapat) :<br />"ALLAH BERADA DI TIAP-TIAP TEMPAT ATAU ALLAH BERADA DIMANA-MANA .!?"<br />Katakanlah kepada mereka : Jika demikian, yakni Allah berada dimana-mana tempat, maka Allah berada di jalan-jalan, di pasar-pasar, di tempat kotor dan berada di bawah mahluknya !?.<br />Jawablah kepada mereka dengan firman Allah 'Azza wa Jalla :Artinya :"Maha suci Engkau ! ini adalah satu dusta yang sangat besar" (An-Nur : 16)"Maha suci Allah dari apa-apa yang mereka sifatkan " (Al-Mu'minun : 91)"Maha Suci Dia ! Dan Maha Tinggi dari apa-apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang besar". (Al-Isra : 43)<br />Berkata Imam Adz-Dzahabi setelah membawakan hadits ini, di kitabnya "Al-Uluw" (hal : 81 diringkas oleh Muhammad Nashiruddin Al-Albani).Artinya :"Dan demikian ra'yu kami (setuju dengan hadits) setiap orang yang ditanya : "Dimana Allah ? "Dia segera dengan fitrahnya menjawab : Di atas langit !. Didalam hadits ini ada dua masalah : pertama : Disyariatkan pertanyaan seorang muslim : Dimana Allah ?. Kedua : Jawaban orang yang ditanya : (Allah) di atas langit ! Maka barangsiapa yang mengingkari dua masalah ini berarti ia telah mengingkari Al-Musthafa (Nabi) SAW".<br />Dan telah berkata Imam Ad-Daarimi setelah membawakan hadits ini di kitabnya "Ar-Raddu 'Alal Jahmiyah (hal: 39): "Di dalam hadits Rasulullah SAW ini, ada dalil bahwa seseorang apabila tidak mengetahui sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla berada di atas langit bukan bumi, tidaklah ia seorang mu'min".<br />Tidaklah engkau perhatikan bahwa Rasulullah SAW telah menjadikan tanda/alamat keimanannya (yaitu budak perempuan) tentang pengetahuannya sesungguhnya Allah di atas langit. Dan pada pertanyaan Rasulullah SAW (kepada budak perempuan): "Dimana Allah ?". Mendustakan perkataan orang yang mengatakan : "Dia (Allah) ada di tiap-tiap tempat (dan) tidak boleh disifatkan dengan (pertanyaan) : Dimana .?<br />KeduaLafadz 'As-Samaa" menurut lughoh/bahasa Arab artinya : Setiap yang tinggi dan berada di atas. Berkata Az-Zujaaj (seorang Imam ahli bahasa) :Artinya :"(Lafadz) As-Samaa/langit di dalam bahasa dikatakan : Bagi tiap-tiap yang tinggi dan berada di atas. Dikatakan : atap rumah langit-langit rumah".<br />Dinamakan "Awan" itu langit/As-Samaa, karena ia berada di atas manusia. Firman Allah 'Azza wa Jalla.Artinya :"Dan Ia turunkan dari langit Air (hujan)" (Al-Baqarah : 22).<br />Adapun huruf "Fii" dalam lafadz hadits "Fiis-Samaa" bermakna " 'Alaa" seperti firman Allah 'Azza wa Jalla :Artinya :"Maka berjalanlah kamu di atas/di muka bumi" (At-Taubah : 2)"Mereka tersesat di muka bumi" (Al-Maa'idah : 26)<br />Lafadz "Fil Arldhii" dalam dua ayat diatas maknanya " 'Alal Arldhii", Maksudnya : Allah 'Azza wa Jalla berada di pihak/di arah yang tinggi -di atas langit- yakni di atas 'Arsy-Nya yang sesuai dengan kebesaran-Nya. Ia tidak serupa dengan satupun mahluk-Nya dan tidak satupun mahluk menyerupai-Nya.<br />Firman Allah 'Azza wa Jalla :Artinya :"Tidak ada sesuatupun yang sama dengan-Nya, dan Ia-lah yang Maha Mendengar (dan) Maha Melihat". (As-Syura : 4)"Dan tidak ada satupun yang sama/sebanding dengan-Nya" (Al-Ikhlas : 4)"Ar-Rahman di atas 'Arsy Ia istiwaa (bersemayam)". (Thaha : 5)"Sesungguhnya Tuhan kamu itu Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, kemudian ia istiwaa (bersemayam) di atas 'Arsy".(Al-A'raf :54).<br />Madzhab Salaf -dan yang mengikuti mereka- seperti Imam yang empat : Abu Hanifah, Malik, Syafi'iy dan Ahmad bin Hambal dan lain-lain Ulama termasuk Imam Abul Hasan Al-Asy'ari sendiri, mereka semuanya beriman bahwa ; Allah 'Azza wa Jalla ISTIWAA diatas 'Arsy-Nya sesuai dengan kebesaran dan keagungan-Nya.<br />Mereka tidak menta'wil ISTIWAA/ISTAWAA dengan ISTAWLA yang artinya : Berkuasa. Seperti halnya kaum Jahmiyyah dan yang sefaham dengan mereka yang mengatakan "Allah istiwaa di atas 'Arsy" itu maknanya : Allah menguasai 'Arsy !. Bukan Dzat Allah berada di atas langit yakni di atas 'Arsy-Nya, karena Allah berada dimana-mana tempat !?... Mereka ini telah merubah perkataan dari tempatnya dan telah mengganti perkataan yang tidak pernah dikatakan Allah kepada mereka sama seperti kaum Yahudi (baca surat Al-Baqarah : 58-59).<br />Katakan kepada mereka : Kalau makna istiwaa itu adalah istawla/berkuasa, maka Allah 'Azza wa Jalla berkuasa atas segala sesuatu bukan hanya menguasai 'Arsy. Ia menguasai langit dan bumi dan apa-apa yang ada diantara keduanya dan sekalian mahluk (selain Allah dinamakan mahluk). Allah 'Azza wa Jalla telah mengabarkan tentang istawaa-Nya diatas 'Arsy-Nya dalam tujuh tempat di dalam kitab-Nya Al-Qur'an. Dan semuanya dengan lafadz "istawaa". Ini menjadi dalil yang sangat besar bahwa yang dikehendaki dengan istawaa ialah secara hakekat, bukan "istawla" dengan jalan menta'wilnya.<br />Telah berfirman Allah 'Azza wa Jalla di Muhkam Tanzil-Nya.Artinya :"Ar-Rahman di atas 'Arsy Ia istawaa" (Thaha : 5)"Kemudian Ia istawaa (bersemayam) di atas 'Arsy".<br />Pada enam tempat. Ia berfirman di kitab-Nya yaitu :<br />Surat Al-A'raf ayat 54<br />Surat Yunus ayat 3<br />Surat Ar-Ra'du ayat 2<br />Surat Al-Furqaan ayat 59<br />Surat As-Sajdah ayat 4<br />Surat Al-Hadid ayat 4<br />Menurut lughoh/bahasa, apabila fi'il istiwaa dimuta'adikan oleh huruf 'Ala, tidak dapat dipahami/diartikan lain kecuali berada diatasnya.Firman Allah 'Azza wa Jalla :Artinya :"Dan berhentilah kapal (Nuh) di atas gunung/bukit Judi" (Hud : 44).<br />Di ayat ini fi'il "istawaa" dimuta'addikan oleh huruf 'Ala yang tidak dapat dipahami dan diartikan kecuali kapal Nabi Nuh AS secara hakekat betul-betul berlabuh/berhenti di atas gunung Judi. Dapatkah kita artikan bahwa "Kapal Nabi Nuh menguasai gunung Judi" yakni menta'wil lafadz "istawat" dengan lafadz "istawlat" yang berada di tempat yang lain bukan di atas gunung Judi..? (yang sama dengan ayat di atas, baca surat Az-Zukhruf : 13).<br />Berkata Mujahid (seorang Tabi'in besar murid Ibnu Abbas).Artinya :"Ia istawaa (bersemayam) di atas "Arsy" maknanya :"Ia berada tinggi di atas "Arsy"(Riwayat Imam Bukhari di sahihnya Juz 8 hal : 175)<br />Berkata Imam Ibnu Khuzaimah -Imamnya para Imam- di kitabnya "At-Tauhid" (hal: 101):Artinya :"Kami beriman dengan khabar dari Allah Jalla wa A'laa (yang Maha Besar dan Maha tinggi) sesungguhnya pencipta kami (Allah) Ia istiwaa di atas 'Arsy-Nya. Kami tidak akan mengganti/mengubah Kalam (firman) Allah dan kami tidak akan mengucapkan perkataan yang tidak pernah dikatakan (Allah) kepada kami sebagaimana (kaum) Jahmiyyah yang menghilangkan sifat-sifat Allah, dengan mengatakan "Sesungguhnya Ia (Allah) istawla (menguasai) 'Arsy-Nya tidak istawaa!". Maka mereka telah mengganti perkataan yang tidak pernah dikatakan (Allah) kepada mereka seperti perbuatan Yahudi tatkala mereka diperintah mengucapkan : "Hith-thatun (ampunkanlah dosa-dosa kami)" Tetapi mereka mengucapkan : "Hinthah (gandum).?". Mereka (kaum Yahudi) telah menyalahi perintah Allah yang Maha Besar dan Maha tinggi, begitu pula dengan (kaum) Jahmiyyah".<br />Yakni, Allah telah menegaskan pada tujuh tempat di kitab-Nya yang mulia, bahwa Ia istiwaa di atas 'Arsy-Nya (Dzat Allah istiwaa/bersemayam di atas 'Arsy-Nya yang sesuai dengan kebesaran-Nya, sedangkan ilmu-Nya berada dimana-mana/tiap-tiap tempat tidak satupun tersembunyi dari pengetahuan-Nya). Kemudian datanglah kaum Jahmiyyah mengubah firman Allah istawaa dengan istawla yakni menguasai 'Arsy sedangkan Dzat Allah berada dimana-mana/tiap-tiap tempat !!!. Maha Suci Allah dari apa-apa yang disifatkan kaum Jahmiyyah !<br />Adapun madzhab Salaf, mereka telah beriman dengan menetapkan (istbat) sesungguhnya Allah Azza wa Jalla istiwaa -dan bukan istawla- di atas 'Arsy-Nya tanpa :<br />Tahrif yakni ; Merubah lafadz atau artinya.<br />Ta'wil yakni ; Memalingkan dari arti yang zhahir kepada arti yang lain.<br />Ta'thil yakni ; Meniadakan/menghilangkan sifat-sifat Allah baik sebagian maupun secara keseluruhannya.<br />Tasybih yakni ; Menyerupakan Allah dengan mahluk.<br />Takyif yakni ; Bertanya dengan pertanyaan : Bagaimana (caranya) ?<br />Alangkah bagusnya jawaban Imam Malik ketika beliau ditanya :"Bagaimana caranya Allah istiwaa di atas 'Arsy ?. Beliau menjawab :Artinya :"Istiwaa itu bukanlah sesuatu yang tidak dikenal (yakni telah kita ketahui artinya), tetapi bagaimana caranya (Allah istiwaa) tidaklah dapat dimengerti, sedang iman dengannya (bahwa Allah istiwaa) wajib, tetapi bertanya tentangnya (bagaimana caranya) adalah bid'ah".(baca : Fatwa Hamawiyyah Kubra hal : 45-46)<br />Perhatikan !<br />'Arsy adalah mahluk Allah yang paling tinggi berada di atas tujuh langit dan sangat besar sekali sebagaimana diterangkan Ibnu Abbas :Artinya :"Dan 'Arsy tidak seorangpun dapat mengukur berapa besarnya".<br />Berkata Imam Dzahabi di kitabnya "Al-Uluw" (hal : 102) : rawi-rawinya tsiqaat (terpercaya).Muhammad Nashiruddin Al-Albani mengatakan : Sanadnya shahih semua riwayatnya tsiqaat. (dikeluarkan oleh Imam ibnu Khuzaimah di kitabnya "At-Tauhid").<br />Bahwa Allah 'Azza wa Jalla -istiwaa-Nya di atas 'Arsy- tidak tergantung kepada 'Arsy. Bahkan sekalian mahluk termasuk 'Arsy bergantung kepada Allah Azza wa Jalla.<br />Firman Allah 'Azza wa Jalla.Artinya :"Sesungguhnya Allah Maha Kaya dari sekalian alam" (Al-Ankabut : 6) Yakni : Allah tidak berkeperluan kepada sekalian mahluk".<br />KetigaPenunjukan Beberapa Dalil dari Al-Qur'an dan Hadits yang Shahih<br />Firman Allah 'Azza wa Jalla.Artinya :"Apakah kamu merasa aman terhadap DZAT yang di atas langit, bahwa Ia akan menenggelamkan ke dalam bumi, maka tiba-tiba ia (bumi) bergoncang ?" (Al-Mulk : 16) "Ataukah kamu (memang) merasa aman terhadap DZAT yang di atas langit bahwa Ia akan mengirim kepada kamu angin yang mengandung batu kerikil ? Maka kamu akan mengetahui bagaimana ancaman-Ku". (Al-Mulk : 17).<br />Berkata Imam Ibnu Khuzaimah -setelah membawakan dua ayat di atas di kitabnya "At-Tauhid" (hal : 115).Artinya :"Bukankah Ia telah memberitahukan kepada kita -wahai orang yang berakal- yaitu ; apa yang ada diantara keduanya sesungguhnya Ia di atas langit".<br />Berkata Imam Abul Hasan Al-Asy'ary di kitabnya "Al-Ibanah Fi Ushulid-diayaanah hal : 48) setelah membawakan ayat di atas : "Di atas langit-langit itu adalah 'Arsy, maka tatkala 'Arsy berada di atas langit-langit. Ia berfirman : "Apakah kamu merasa aman terhadap Dzat yang berada di atas langit ?" Karena sesungguhnya Ia istiwaa (bersemayam) di atas 'Arsy yang berada di atas langit, dan tiap-tiap yang tinggi itu dinamakan 'As-Samaa" (langit), maka 'Arsy berada di atas langit. Bukankah yang dimaksud apabila Ia berfirman : "Apakah kamu merasa aman terhadap Dzat yang diatas langit ?" yakni seluruh langit ! Tetapi yang Ia kehendaki adalah 'Arsy yang berada di atas langit".<br />Saya berpandangan (Abdul Hakim bin Amir Abdat) : Dua ayat di atas sangat tegas sekali yang tidak dapat dibantah dan ta'wil bahwa lafadz "MAN" tidak mungkin difahami selain dari Allah 'Azza wa Jalla. Bukan Malaikat-Nya sebagaimana dikatakan oleh kaum Jahmiyyah dan yang sepaham dengannya, yang telah merubah firman Allah 'Azza wa Jalla. Bukankah dlamir (kata ganti) pada fi'il (kata kerja) "yakhtsif" (Ia menenggelamkan) dan "yartsil" (Ia mengirim) adalah "huwa" (Dia) ? siapakah Dia itu kalau bukan Allah 'Azza wa Jalla.<br />Firman Allah :Artinya :"Mereka (para Malaikat) takut kepada Tuhan mereka yang berada di atas mereka, dan mereka mengerjakan apa-apa yang diperintahkan". (An-Nahl : 50).<br />Ayat ini tegas sekali menyatakan bahwa Allah 'Azza wa Jalla berada di atas bukan di mana-mana tempat. Karena lafadz "fawqo" (di atas) apabila di majrur dengan huruf "min" dalam bahasa Arab menunjukan akan ketinggian tempat. Dan tidak dapat di ta'wil dengan ketinggian martabat, sebagaimana dikatakan kaum Jahmiyyah dan yang sepaham dengan mereka. Alangkah zhalimnya mereka ini yang selalu merubah-rubah firman Tuhan kita Allah Jalla Jalaa Luhu.<br />Berkata Imam Ibnu Khuzaimah di kitabnya "At-Tauhid" (hal : 111): "Tidaklah kalian mendengar firman pencipta kita 'Azza wa Jalla yang mensifatkan diri-Nya.Artinya :"Dan Dialah (Allah) yang Maha Kuasa di atas hamba-hamba-Nya". (Al-An'am : 18 & 61).<br />Berkata Imam Ibnu Khuzaimah di kitabnya tersebut : "Tidakkah kalian mendengar wahai penuntut ilmu. Firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala kepada Isa bin Maryam :Artinya :"Wahai Isa ! Sesungguhnya Aku akan mengambilmu dan mengangkatmu kepada-Ku" (Ali Imran : 55)<br />Ibnu Khuzaimah menerangkan : Bukankah "mengangkat" sesuatu itu dari bawah ke atas (ke tempat yang tinggi) tidak dari atas ke bawah!. Dan firman Allah 'Azza wa Jalla.Artinya :"Tetapi Allah telah mengangkat dia (yakni Nabi Isa) kepada-Nya" (An-Nisa' : 158).<br />Karena "Ar-raf'ah" = mengangkat dalam bahasa Arab yang dengan bahasa mereka kita diajas berbicara (yakni Al-Qur'an) dalam bahasa Arab yang hanya dapat diartikan dari bawah ke tempat yang tinggi dan di atas" (kitab At-Tauhid : 111).<br />Sekarang dengarlah wahai orang yang berakal, kisah Fir'aun bersama Nabi Allah Musa 'Alaihis Salam di dalam kitab-Nya yang mulia, dimana Fir'aun telah mendustakan Musa yang telah mengabarkan kepadanya bahwa Tuhannya Allah Subhanahu wa Ta'ala di atas langit :Artinya :"Dan berkata Fir'aun : Hai Haman! Buatkanlah untukku satu bangunan yang tinggi supaya aku (dapat) mencapai jalan-jalan. (Yaitu) jalan-jalan menuju ke langit supaya aku dapat melihat Tuhan(nya) Musa, karena sesungguhnya aku mengira dia itu telah berdusta". (Al-Mu'min : 36-37. Al-Qashash : 38).<br />Perhatikanlah wahai orang yang berakal!. Perintah Fir'aun kepada Haman -menterinya- untuk membuatkan satu bangunan yang tinggi supaya ia dapat jalan ke langit untuk melihat Tuhannya Musa. Hal ini menunjukkan bahwa Nabi Musa telah memberitahukan kepadanya bahwa Tuhannya -Allah Subhanahu wa Ta'ala- berada di atas langit-.<br />Kalau tidak demikian, yakni misalnya Nabi Musa mengatakan bahwa Tuhannya ada dimana-mana tempat -sebagaimana dikatakan kaum Jahmiyyah- tentu Fir'aun yang disebabkan karena kekafirannya dan pengakuannya sebagai Tuhan, akan mengerahkan bala tentaranya untuk mencari Tuhannya Musa di istananya, di rumah-rumah Bani Israil, di pasar-pasar dan di seluruh tempat di timur dan di barat !?. Tetapi tatkala Nabi Musa dengan perkataannya: "Sesungguhnya aku mengira dia ini berdusta !". Yakni tentang perkataan Musa bahwa Tuhannya di atas langit.<br />Perhatikanlah, wahai orang yang berakal !. Keadaan Fir'aun yang mendustakan Nabi Musa dengan kaum Jahmiyyah dan yang sepaham dengan mereka yang telah merubah firman Allah dengan mengatakan : Allah ada di segala tempat !.<br />Ketahuilah ! Bahwa pemahaman di atas bukanlah hasil dari pikiran saya (Abdul Hakim bin Amir Abdat) tetapi pemahaman Ulama-ulama kita diantaranya :<br />Imam Ibnu Khuzaimah di kitabnya "At-Tauhid" (hal : 114-115) diantara keterangannya : "Perkataan Fir'aun (sesungguhnya aku menyangka/mengira ia termasuk dari orang-orang yang berdusta) terdapat dalil bahwa Musa telah memberitahukan kepada Fir'aun :" Bahwa Tuhannya Yang Maha Besar dan Maha Tinggi berada di tempat yang tinggi dan di atas".<br />Berkata Imam Al-Asy'ary setelah membawakan ayat di atas : "Fir'aun telah mendustakan Musa tentang perkataannya : Sesungguhnya Allah di atas langit" (Al-Ibanah : 48).<br />Berkata Imam Ad-Daarimi di kitabnya "Raddu 'Alal Jahmiyyah hal : 37 Setelah membawakan ayat di atas : " Di dalam ayat ini terdapat keterangan yang sangat jelas dan dalil yang nyata, bahwa Musa telah mengajak Fir'aun mengenal Allah bahwa Ia berada di atas langit. Oleh karena itu Fir'aun memerintahkan membuat bangunan yang tinggi".<br />Berkata Syaikhul Islam Al-Imam As-Shaabuny di kitabnya "Itiqad Ahlus Sunnah wa Ashabul Hadits wal A'imah " (hal : 15) : "Bahwasanya Fir'aun mengatakan demikian (yakni menuduh Musa berdusta) karena ia telah mendengar Musa AS menerangkan bahwa Tuhannya berada di atas langit. Tidakkah engkau perhatikan perkataannya : "Sesungguhnya aku mengira dia itu berdusta" yakni tentang perkataan Musa : Sesungguhnya di atas langit ada Tuhan".<br />Imam Abu Abdillah Haarits bin Ismail Al-Muhaasiby diantara keterangannya : "Berkata Fir'aun : (Sesungguhnya aku mengira dia itu berdusta) tentang apa yang ia (Musa) katakan kepadaku : Sesungguhnya Tuhannya berada di atas langit". Kemudian beliau menerangkan : "Kalau sekiranya Musa mengatakan : "Sesungguhnya Allah berada di tiap-tiap tempat dengan Dzatnya, nisacaya Fir'aun akan mencari di rumahnya, atau di hadapannya atau ia merasakannya, -Maha Tinggi Allah dari yang demikian- tentu Fir'aun tidak akan menyusahkan dirinya membuat bangunan yang tinggi". (Fatwa Hamawiyyah Kubra : 73).<br />Berkata Imam Ibnu Abdil Bar : "Maka (ayat ini) menunjukan sesungguhnya Musa mengatakan (kepada Fir'aun) : "Tuhanku di atas langit ! sedangkan Fir'aun menuduhnya berdusta". (baca Ijtimaaul Juyusy Al-Islamiyyah hal : 80).<br />Berkata Imam Al-Waasithi di kitabnya "An-Nahihah fi Shifatir Rabbi Jalla wa 'Alaa" (hal : 23 cetakan ke-3 th 1982 Maktab Al-Islamy) : "Dan ini menunjukkan bahwa Musa telah mengabarkan kepadanya bahwa Tuhannya yang Maha Tinggi berada di atas langit. Oleh karena itu Fir'aun berkata : "Sesungguhnya aku mengira dia ini berdusta".<br />Demikianlah penjelasan dari tujuh Imam besar di dalam Islam tentang ayat di atas, selain masih banyak lagi yang kesimpulannya: "Bahwa mendustakan Allah Subhanahu wa Ta'ala berada di atas langit di atas 'Arsy-Nya, Ia istiwaa (bersemayam) yang sesuai dengan kebesaran dan keagungan-Nya, adalah; sunnahnya Fir'aun". Na'udzu billah !!.<br />Sampai disini pembahasan beberapa dalil dari kitab Allah -salain masih banyak lagi- yang cukup untuk diambil pelajaran bagi mereka yang ingin mempelajarinya. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.Artinya :"Ambillah pelajaran wahai orang-orang yang mempunyai pandangan !" (Al-Hasyr : 2).<br />Adapun dalil-dalil dari hadits Nabi SAW banyak sekali. Di bawah ini akan disebutkan beberapa diantaranya :Nabi kita SAW telah bersabda :Artinya :"Orang-orang yang penyayang, mereka itu akan disayang oleh Allah Tabaaraka wa Ta'ala (Yang Maha berkat dan Maha Tinggi). oleh karena itu sayangilah orang-orang yang di muka bumi, niscaya Dzat yang di atas langit akan menyayangi kamu". (Shahih. Diriwayatkan oleh Imam-imam : Abu Dawud No. 4941. Ahmad 2/160. Hakim 4/159. dari jalan Abdullah bin 'Amr bin 'Ash. Hadits ini telah dishahihkan oleh Imam Hakim dan telah pula disetujui oleh Imam Dzahabi. Demikian juga Al-Albani telah menyatakan hadits ini shahih dikitabnya "Silsilah Shahihah No. 925".<br />"Barangsiapa yang tidak menyayangi orang yang di muka bumi, niscaya tidak akan disayang oleh Dzat yang di atas langit". (Shahih, diriwayatkan oleh Imam Thabrani di kitabnya "Mu'jam Kabir No. 2497 dari jalan Jarir bin Abdullah. Imam Dzahabi di kitabnya "Al-Uluw" hal : 83 diringkas oleh Al-Albani) mengatakan : Rawi-rawinya tsiqaat/kepercayaan).<br />"Tidakkah kamu merasa aman kepadaku padahal aku orang kepercayaan Dzat yang di atas langit, datang kepadaku berita (wahyu) dari langit di waktu pagi dan petang". (Shahih, diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim 3/111 dan Ahmad 3/4 dari jalan Abu Sa'id Al-Khudry).<br />"Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya ! Tidak seorang suamipun yang mengajak istrinya ke tempat tidurnya (bersenggama), lalu sang istri menolaknya, melainkan Dzat yang di atas langit murka kepadanya sampai suaminya ridla kepadanya ".(Shahih, diriwayatkan oleh Imam Muslim 4/157 dari jalan Abu Hurarirah).<br />Keterangan :"Dzat yang di atas langit yakni Allah 'Azza wa Jalla (perhatikan empat hadits diatas)".<br />"Silih berganti (datang) kepada kamu Malaikat malam dan Malaikat siang dan mereka berkumpul pada waktu shalat shubuh dan shalat ashar. Kemudian naik malaikat yang bermalam dengan kamu, lalu Tuhan mereka bertanya kepada mereka, padahal Ia lebih tahu keadaan mereka : "Bagaimana (keadaan mereka) sewaktu kamu tinggalkan hamba-hamba-Ku ? Mereka menjawab : "Kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami datang kepada mereka dalam keadaan shalat". (Shahih, diriwayatkan oleh Imam Bukhari 1/139 dan Muslim 2/113 dll).<br />Keterangan :"Sabda Nabi SAW : "Kemudian NAIK Malaikat-malaikat yang bermalam ...dst" Menunjukan bahwa Pencipta itu Allah Subhanahu wa Ta'ala berada di atas. Hal ini juga menunjukkan betapa rusaknya pikiran dan fitrahnya kaum Jahmiyyah yang mengatakan Pencipta kita, tidak berada di atas tetapi di segala tempat ? Maha Suci Allah ! Dan Maha Tinggi Allah dari segala ucapan kaum Jahmiyyah dan yang sepaham dengan mereka !.<br />"Jabir bin Abdullah telah meriwayatkan tentang sifat haji Nabi dalam satu hadits yang panjang yang didalamnya diterangkan khotbah Nabi SAW di padang 'Arafah : "(Jabir menerangkan) : Lalu Nabi SAW mengangkat jari telunjuknya ke arah langit, kemudian beliau tunjukkan jarinya itu kepada manusia, (kemudian beliau berdo'a) : "Ya Allah saksikanlah ! Ya Allah saksikanlah ! ( Riwayat Imam Muslim 4/41).<br />Sungguh hadits ini merupakan tamparan yang pedas di muka-muka kaum Ahlul Bid'ah yang selalu melarang kaum muslimin merisyarat dengan jarinya ke arah langit. Mereka berkata : Kami khawatir orang-orang akan mempunyai i'tiqad bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala berada di atas langit ! Padahal Allah tidak bertempat tetapi Ia berada di segala tempat !?.<br />Demikianlah kekhawatiran yang dimaksudkan syaithan ke dalam hati ketua-ketua mereka. Yang pada hakekatnya mereka ini telah membodohi Nabi SAW yang telah mengisyaratkan jari beliau ke arah langit.<br />Perhatikanlah perkataan mereka : "Allah tidak bertempat tetapi Ia berada di segala tempat !?"<br />Perhatikanlah ! Adakah akal yang shahih dan fitrah yang bersih dapat menerima dan mengerti perkataan di atas !?.<br />Mereka mengatakan Allah tidak bertempat karena akan menyerupai dengan mahluk-Nya. Tetapi pada saat yang sama mereka tetapkan bahwa Allah berada di segala tempat atau di mana-mana tempat !?.<br />Ya Subhanallah !Artinya :"Dari Ibnu Abbas (ia berkata) : " Bahwa Rasulullah SAW berkhotbah kepada manusia pada hari Nahr (tgl. 10 Zulhijah) -kemudian Ibnu Abbas menyebutkan khotbah Nabi SAW- kemudian beliau mengangkat kepalanya (ke langit) sambil mengucapkan : Ya Allah bukankah Aku telah menyampaikan ! Ya Allah bukankah aku telah menyampaikan !. (Riwayat Imam Bukhari Juz 2 hal : 191).<br />Perhatikan wahai orang yang berakal ! Perbuatan Rasulullah SAW mengangkat kepalanya ke langit mengucapkan : Ya Allah !.<br />Rasulullah SAW menyeru kepada Tuhannya Allah Subhanahu wa Ta'ala yang berada di atas langit yakni di atas 'Arsy di atas sekalian mahluk-Nya. Kemudian perhatikanlah kaum Jahmiyyah yang mengatakan Allah ada di segala tempat, di bawah mahluk, di jalan-jalan, di tempat-tempat yang kotor, dan di perut-perut hewan !?<br />Maha Suci Allah ! Maha Suci Allah dari apa yang disifatkan oleh kaum Jahmiyyah dan yang sama dengan mereka !.Artinya :"Dari Aisyah, ia berkata : "Nabi SAW mengangkat kepalanya ke langit. (Riwayat Imam Bukhari 7/122). Halaman tiga dari tiga tulisan<br />KeempatKeterangan Para Sahabat Nabi SAW, dan Ulama-Ulama Islam.<br />Adapun keterangan dari para sahabat Nabi SAW, dan Imam-imam kita serta para Ulama dalam masalah ini sangat banyak sekali, yang tidak mungkin kami turunkan satu persatu dalam risalah kecil ini, kecuali beberapa diantaranya.<br />Umar bin Khatab pernah mengatakan :Artinya :"Hanyasanya segala urusan itu (datang/keputusannya) dari sini". Sambil Umar mengisyaratkan tangannya ke langit " [Imam Dzahabi di kitabnya "Al-Uluw" hal : 103. mengatakan : Sanadnya seperti Matahari (yakni terang benderang keshahihannya)].<br />Ibnu Mas'ud berkata : Artinya : "'Arsy itu di atas air dan Allah 'Azza wa Jalla di atas 'Arsy, Ia mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan".<br />Riwayat ini shahih dikeluarkan oleh Imam Thabrani di kitabnya "Al-Mu'jam Kabir" No. 8987. dan lain-lain Imam.Imam Dzahabi di kitabnya "Al-Uluw" hal : 103 berkata : sanadnya shahih,dan Muhammad Nashiruddin Al-Albani menyetujuinya (beliau meringkas dan mentakhrij hadits ini di kitab Al-Uluw).<br />Tentang 'Arsy Allah di atas air ada firman Allah 'Azza wa Jalla."Dan adalah 'Arsy-Nya itu di atas air" (Hud : 7)<br />Anas bin Malik menerangkan :Artinya :"Adalah Zainab memegahkan dirinya atas istri-istri Nabi SAW, ia berkata : "Yang mengawinkan kamu (dengan Nabi) adalah keluarga kamu, tetapi yang mengawinkan aku (dengan Nabi) adalah Allah Ta'ala dari ATAS TUJUH LANGIT".<br />Dalam satu lafadz Zainab binti Jahsyin mengatakan :"Sesungguhnya Allah telah menikahkan aku (dengan Nabi) dari atas langit". (Riwayat Bukhari juz 8 hal:176). Yakni perkawinan Nabi SAW dengan Zainab binti Jahsyin langsung Allah Ta'ala yang menikahinya dari atas 'Arsy-Nya.<br />Firman Allah di dalam surat Al-Ahzab : 37"Kami kawinkan engkau dengannya (yakni Zainab)".<br />Imam Abu Hanifah berkata :Artinya :"Barangsiapa yang mengingkari sesungguhnya Allah berada di atas langit, maka sesungguhnya ia telah kafir".<br />Adapun terhadap orang yang tawaqquf (diam) dengan mengatakan "aku tidak tahu apakah Tuhanku di langit atau di bumi". Berkata Imam Abu Hanifah : "Sesungguhnya dia telah 'Kafir !".Karena Allah telah berfirman : "Ar-Rahman di atas 'Arsy Ia istiwaa". Yakni : Abu Hanifah telah mengkafirkan orang yang mengingkari atau tidak tahu bahwa Allah istiwaa diatas 'Arsy-Nya.<br />Imam Malik bin Anas telah berkata :Artinya :"Allah berada di atas langit, sedangkan ilmunya di tiap-tiap tempat, tidak tersembunyi sesuatupun dari-Nya".<br />Imam Asy-Syafi'iy telah berkata :Artinya :"Dan sesungguhnya Allah di atas 'Arsy-Nya di atas langit-Nya"<br />Imam Ahmad bin Hambal pernah di tanya : "Allah di atas tujuh langit diatas 'Arsy-Nya, sedangkan kekuasaan-Nya dan ilmu-Nya berada di tiap-tiap tempat.?<br />Jawab Imam Ahmad :Artinya :"Benar ! Allah di atas 'Arsy-Nya dan tidak sesuatupun yang tersembunyi dari pengetahuan-nya".<br />Imam Ali bin Madini pernah ditanya : "Apa perkataan Ahlul Jannah ?".Beliau menjawab :Artinya :"Mereka beriman dengan ru'yah (yakni melihat Allah pada hari kiamat dan di sorga khusus bagi kaum mu'minin), dan dengan kalam (yakni bahwa Allah berkata-kata), dan sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla di atas langit di atas 'Arsy-Nya Ia istiwaa".<br />Imam Tirmidzi telah berkata :Artinya :"Telah berkata ahli ilmu : "Dan Ia (Allah) di atas 'Arsy sebagaimana Ia telah sifatkan diri-Nya".(Baca : "Al-Uluw oleh Imam Dzahabi yang diringkas oleh Muhammad Nashiruddin Al-Albani di hal : 137, 140, 179, 188, 189 dan 218. Fatwa Hamawiyyah Kubra oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah hal: 51, 52, 53, 54 dan 57).<br />Telah berkata Imam Ibnu Khuzaimah -Imamnya para imam- :Artinya :"Barangsiapa yang tidak menetapkan sesungguhnya Allah Ta'ala di atas 'Arsy-Nya Ia istiwaa di atas tujuh langit-Nya, maka ia telah kafir dengan Tuhannya...". (Riwayat ini shahih dikeluarkan oleh Imam Hakim di kitabnya Ma'rifah "Ulumul Hadits" hal : 84).<br />Telah berkata Syaikhul Islam Imam Abdul Qadir Jailani -diantara perkataannya- :"Tidak boleh mensifatkan-Nya bahwa Ia berada diatas tiap-tiap tempat, bahkan (wajib) mengatakan : Sesungguhnya Ia di atas langit (yakni) di atas 'Arsy sebagaimana Ia telah berfirman :"Ar-Rahman di atas 'Arsy Ia istiwaa (Thaha : 5). Dan patutlah memuthlakkan sifat istiwaa tanpa ta'wil sesungguhnya Ia istiwaa dengan Dzat-Nya di atas 'Arsy. Dan keadaan-Nya di atas 'Arsy telah tersebut pada tiap-tiap kitab yang. Ia turunkan kepada tiap-tiap Nabi yang Ia utus tanpa (bertanya):"Bagaimana caranya Allah istiwaa di atas 'Arsy-Nya ?" (Fatwa Hamawiyyah Kubra hal : 87).<br />Yakni : Kita wajib beriman bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala istiwaa di atas 'Arsy-Nya yang menunjukkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala di atas sekalian mahluk-Nya. Tetapi wajib bagi kita meniadakan pertanyaan : "Bagaimana caranya Allah istiwaa di atas 'Arsy-Nya ?". Karena yang demikian tidak dapat kita mengerti sebagaimana telah diterangkan oleh Imam Malik dan lain-lain Imam. Allah istiwaa sesuai dengan kebesaran-Nya tidak serupa dengan istiwaanya mahluk sebagaimana kita meniadakan pertanyaan : Bagaimana Dzatnya Allah ?.<br />Demikianlah aqidah salaf, salah satunya ialah Imam Abdul Qadir Jailani yang di Indonesia, di sembah-sembah dijadikan berhala oleh penyembah-penyembah qubur dan orang-orang bodoh. Kalau sekiranya Imam kita ini hidup pada zaman kita sekarang ini dan beliau melihat betapa banyaknya orang-orang yang menyembah dengan meminta-minta kepada beliau dengan "tawasul", tentu beliau akan mengingkari dengan sangat keras dan berlepas diri dari qaum musyrikin tersebut.Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji'un !!.<br />KelimaKesimpulan<br />Hadits Jariyah (budak perempuan) ini bersama hadits-hadits yang lain yang sangat banyak dan berpuluh-puluh ayat Al-Qur'an dengan tegas dan terang menyatakan : "Sesungguhnya Pencipta kita Allah 'Azza wa Jalla di atas langit yakni di atas 'Arsy-Nya, yang sesuai dengan kebesaran dan keagungan-Nya". Maha Suci Allah dari menyerupai mahluk-Nya.!.<br />Dan Maha Suci Allah dari ta'wilnya kaum Jahmiyyah yang mengatakan Allah ada dimana-mana tempat !??.<br />Dapatlah kami simpulkan sebagai berikut :<br />Sesungguhnya bertanya dengan pertanyaan : "Dimana Allah ?, disyariatkan dan penanya telah mengikuti Rasulullah SAW.<br />Wajib menjawab : "Sesungguhnya Allah di atas langit atau di atas 'Arsy". Karena yang dimaksud di atas langit adalah di atas 'Arsy. Jawaban ini membuktikan keimanannya sebagai mu'min atau mu'minah. Sebagaimana Nabi SAW, telah menyatakan keimanan budak perempuan, karena jawabannya : Allah di atas langit !.<br />Wajib mengi'tiqadkan sesungguhnya Allah di atas langit, yakni di atas 'Arsy-Nya.<br />Barangsiapa yang mengingkari wujud Allah di atas langit, maka sesungguhnya ia telah kafir.<br />Barangsiapa yang tidak membolehkan bertanya : Dimana Allah ? maka sesungguhnya ia telah menjadikan dirinya lebih pandai dari Rasulullah SAW, bahkan lebih pandai dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Na'udzu billah.<br />Barangsiapa yang tidak menjawab : Sesungguhnya Allah di atas langit, maka bukanlah ia seorang mukmin atau mukminah.<br />Barangsiapa yang mempunyai iti'qad bahwa bertanya :"Dimana Allah ?" akan menyerupakan Allah dengan mahluk-nya, maka sesunguhnya ia telah menuduh Rasulullah SAW jahil/bodoh !. Na'udzu billah !<br />Barangsiapa yang mempunyai iti'qad bahwa Allah berada dimana-mana tempat, maka sesunguhnya ia telah kafir.<br />Barangsiapa yang tidak mengetahui dimana Tuhannya, maka bukankah ia penyembah Allah 'Azza wa Jalla, tetapi ia menyembah kepada "sesuatu yang tidak ada".<br />Ketahuilah ! Bahwa sesunguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala di atas langit, yakni di atas 'Arsy-Nya di atas sekalian mahluk-Nya, telah setuju dengan dalil naqli dan aqli serta fitrah manusia. Adapun dalil naqli, telah datang berpuluh ayat Al-Qur'an dan hadits yang mencapai derajat mutawatir. Demikian juga keterangan Imam-imam dan Ulama-ulama Islam, bahkan telah terjadi ijma' diantara mereka kecuali kaum ahlul bid'ah. Sedangkan dalil aqli yang sederhanapun akan menolak jika dikatakan bahwa Allah berada di segala tempat !. Adapun fitrah manusia, maka lihatlah jika manusia -baik muslim atau kafir- berdo'a khususnya apabila mereka terkena musibah, mereka angkat kepala-kepala mereka ke langit sambil mengucapkan 'Ya ... Tuhan..!. Manusia dengan fitrahnya mengetahui bahwa penciptanya berada di tempat yang tinggi, di atas sekalian mahluk-Nya yakni di atas 'Arsy-Nya. Bahkan fitrah ini terdapat juga pada hewan dan tidak ada yang mengingkari fitrah ini kecuali orang yang telah rusak fitrahnya.<br />TambahanSebagian ikhwan telah bertanya kepada saya (Abdul Hakim bin Amir Abdat) tentang ayat :Artinya :"Dan Dia-lah Allah di langit dan di bumi, Dia mengetahui rahasia kamu dan yang kamu nyatakan, dan Dia mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan ". (Al-An'am : 3)<br />Saya jawab : Ahli tafsir telah sepakat sebagaimana dinukil Imam Ibnu Katsir mengingkari kaum Jahmiyyah yang membawakan ayat ini untuk mengatakan :<br />"Innahu Fii Qulli Makaan""Sesungguhnya Ia (Allah) berada di tiap-tiap tempat !".<br />Maha Suci Allah dari perkataan kaum Jahmiyyah ini !<br />Adapun maksud ayat ini ialah :<br />Dialah yang dipanggil (diseru/disebut) Allah di langit dan di bumi.<br />Yakni : Dialah yang disembah dan ditauhidkan (diesakan) dan ditetapkan bagi-Nya Ilaahiyyah (Ketuhanan) oleh mahluk yang di langit dan mahluk yang di bumi, kecuali mereka yang kafir dari golongan Jin dan manusia.<br />Ayat tersebut seperti juga firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.Artinya :"Dan Dia-lah yang di langit (sebagai) Tuhan, dan di bumi (sebagai) Tuhan, dan Dia Maha Bijaksana (dan) Maha mengetahui". (Az-Zukhruf : 84)<br />Yakni : Dia-lah Allah Tuhan bagi mahluk yang di langit dan bagi mahluk yang di bumi dan Ia disembah oleh penghuni keduanya. (baca : Tafsir Ibnu Katsir Juz 2 hal 123 dan Juz 4 hal 136).<br />Bukanlah dua ayat di atas maksudnya : Allah ada di langit dan di bumi atau berada di segala tempat!. Sebagaimana ta'wilnya kaum Jahmiyyah dan yang sepaham dengan mereka. Atau perkataan orang-orang yang "diam" Tidak tahu Allah ada di mana !.<br />Mereka selain telah menyalahi ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits Nabi serta keterangan para sahabat dan Imam-imam Islam seluruhnya, juga bodoh terhadap bahasa Arab yang dengan bahasa Arab yang terang Al-Quran ini diturunkan Allah Subhanahu wa Ta'ala.<br />Imam Abu Abdillah Al-Muhasiby dalam keterangan ayat di atas (Az-Zukhruf : 84) menerangkan : "Yakni Tuhan bagi penduduk langit dan Tuhan bagi penduduk bumi. Dan yang demikian terdapat di dalam bahasa, (umpamanya ) engkau berkata : "Si Fulan penguasa di (negeri) Khirasan, dan di Balkh, dan di Samarqand", padahal ia berada di satu tempat". Yakni : Tidak berarti ia berada di tiga tempat meskipun ia menguasai ketiga negeri tersebut. Kalau dalam bahasa Indonesia, umpamanya kita berkata "Si Fulan penguasa di Jakarta, dan penguasa di Bogor, dan penguasa di Bandung". Sedangkan ia berada di satu tempat.Bagi Allah ada perumpamaan/misal yang lebih tinggi (baca : Fatwa Hamawiyyah Kubra hal : 73).<br />Adapun orang yang "diam" (tawaqquf) dengan mengatakan : "Kami tidak tahu Dzat Allah di atas 'Arsy atau di bumi", mereka ini adalah orang-orang yang telah memelihara kebodohan !. Allah Rabbul 'Alamin telah sifatkan diri-Nya dengan sifat-sifat ini, yang salah satunya bahwa Ia istiwaa (bersemayam) di atas 'Arsy-Nya supaya kita mengetahui dan menetapkannya. Oleh karena itu "diam" darinya dengan ucapan "kita tidak tahu" nyata telah berpaling dari maksud Allah. Pantaslah kalau Abu Hanifah mengkafirkan orang yang berfaham demikian, sama seperti orang yang menta'wilnya.DEWAN PIMPINAN PUSAThttp://www.blogger.com/profile/12238216616968117707noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-808834738081487648.post-11838422071617753442008-01-13T20:12:00.000-08:002008-01-13T20:13:16.960-08:00PENGETAHUAN TENTANG " DIRI "Pengetahuan tentang diri adalah kunci pengetahuan tentang Tuhan, sesuai dengan Hadits: “Dia yang mentetahui dirinya sendiri, akan mengetahui Tuhan,” dan sebagaimana yang tertulis di dalam al-Qur’an: “Akan Kami tunjukkan ayat-ayat kami di dunia ini dan di dalam diri mereka, agar kebenaran tampak bagi mereka.” Nah, tidak ada yang lebih dekat kepada anda kecuali diri anda sendiri. Jika anda tidak mengetahui diri anda sendiri, bagaimana anda bisa mengetahui segala sesuatu yang lain. Jika anda berkata” “Saya mengetahui diri saya”- yang berarti bentuk luar anda; badan, muka dan anggota-anggota badan lainnya - pengetahuan seperti itu tidak akan pernah bisa menjadi kunci pengetahuan tentang Tuhan. Demikian pula halnya jika pengetahuan anda hanyalah sekedar bahwa kalau lapar anda makan, dan kalau marah anda menyerang seseorang; akankah anda dapatkan kemajuan-kemajuan lebih lanjut di dalam lintasan ini, mengingat bahwa dalam hal ini hewanlah kawan anda?<br />Pengetahuan tentang diri yang sebenarnya, ada dalam pengetahuan tentang hal-hal berikut ini:<br />Siapakah anda, dan dari mana anda datang? Kemana anda pergi, apa tujuan anda datang lalu tinggal sejenak di sini, serta di manakah kebahagiaan anda dan kesedihan anda yang sebenarnya berada? Sebagian sifat anda adalah sifat-sifat binatang, sebagian yan glain adalah sifat-sifat setan dan selebihnya sifat-sifat malaikat. Mestai anda temukan, mana di antara sifat-sifat ini yan gaksidental dan mana yang esensial (pokok). Sebelum anda ketahui hal ini, tak akan bisa anda temukan letak kebahagiaan anda yang sebenarnya.<br />Pekerjaan hewan hanyalah makan, tidur dan berkelahi. Oleh karena itu, jika anda seekor hewan, sibukkan diri anda dengan pekerjaan-pekerjaan ini. Setan selalu sibuk mengobarkan kejahatan, akal bulus dan kebohongan. Jika anda termasuk dalam kelompok mereka, kerjakan pekerjaan mereka. Malaikat-malaikat selalu merenungkan keindahan Tuhan dan sama sekali bebas dari kualitas-kualitas hewan. Jika anda punya sifat-sifat malaikat, maka berjuanglah untuk mencapai sifat-sifat asal anda agar bisa anda kenali dan renungi Dia Yang Maha Tinggi, serta merdeka dari perbudakan nafsu dan amarah. Juga mesti anda temukan sebab-sebab anda diciptakan dengan kedua insting hewan ini: mestikah keduanya menundukkan dan memerangkap anda, ataukah anda yang mesti menundukkan mereka dan - dalam kemajuan anda - menjadikan salah satu di antaranya sebagai kuda tunggangan serta yang lainnya sebagai senjata.<br />Langkah pertama menuju pengetahuan tentang diri adalah menyadari bahwa anda terdiri dari bentuk luar yang disebut sebagai jasad, dan wujud dalam yang disebut sebagai hati atau ruh. Yang saya maksudkan dengan “hati” bukanlah sepotong daging yang terletak di bagian kiri badan, tetapi sesuatu yang menggunakan fakultas-fakultas lainnya sebagai alat dan pelayannya. Pada hakikatnya dia tidak termasuk dalam dunia kasat-mata, melainkan dunia maya; dia datang ke dunia ini sebagai pelancong yan gmengunjungi suatu negeri asing untuk keperluan perdagangan dan yang akhirnya akan kembali ke tanah asalnya. Pengetahuan tentang wujud dan sifat-sifatnya inilah yang merupakan kunci pengetahuan tentang Tuhan.<br />Beberapa gagasan tentang hakikat hati atau ruh bisa diperoleh seseorang yang mengatupkan matanya dan melupakan segala sesuatu di sekitarnya selain individualitasnya. Dengan demikian, ia juga akan memperoleh penglihatan sekilas akan sifat tak berujung dari individualitas itu. Meskipun demikian, pemeriksaan yang terlalu dekat kepada esensi ruh dilarang oleh syariat. Di dalam al-Qur’an tertulis: “Mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakan: Ruh itu adalah urusan Tuhanku.” (QS 17:85). Yang bisa diketahui adalah bahwa ia merupakan suatu esensi tak terpisahkan yang termasuk dalam dunia titah, dan bahwa ia tidak berasal dari sesuatu yang abadi, melainkan diciptakan. Pengetahuan filosofis yang tepat tentang ruh bukanlah merupakan pendahuluan yang perlu untuk perjalanan di atas lintasan agama, melainkan muncul lebih sebagai akibat disiplin-diri dan kesabaran berada di atas lintasan itu, sebagaimana dikatakan dalam al-Qur’an: “Siapa yang berjuang di jalan Kami, pasti akan Kami tunjukkan padanya jalan yan glurus.” (QS 29:69).<br />Untuk melanjutkan peperangan ruhaniah demi mendapatkan pengetahuan tentang diri dan tentang Tuhan, jasad bisa digambarkan sebagai suatu kerajaan, jiwa (ruh) sebagai rajanya serta berbagai indera dan fakultas lain sebagai tentaranya. Nalar bisa disebut sebagai wazir atau perdana menteri, nafsu sebagai pemungut pajak dan amarah sebagai petugas polisi. Dengan berpura-pura mengumpulkan pajak, nafsu terus-menerus cenderung untuk merampas demi kepentingannya sendiri, sementara amarah selalu cenderung kepada kekasaran dan kekerasan. Pemungut pajak dan petugas polisi keduanya harus selalu ditempatkan di bawah raja, tetapi tidak dibunuh atau diungguli, mengingat mereka memiliki fungsi-fungsi tersendiri yang harus dipenuhinya. Tapi jika nafsu dan amarah menguasai nalar, maka - tak bisa tidak - keruntuhan jiwa pasti terjadi. Jiwa yang membiarkan fakultas-fakultas yang lebih rendah untuk menguasai yang lebih tinggi ibarat seseorang yang menyerahkan seorang bidadari kepada kekuasaan seekor anjing, atau seorang muslim kepada tirani seorang kafir.<br />Penanaman kualitas-kualitas setan, hewan ataupun malaikat menghasilkan watak-watak yang sesuai dengan kualitas tersebut - yang di Hari Perhitungan akan diwujudkan dalam bentuk kasat-mata, seperti nafsu sebagai babi, ganas sebagai anjing dan serigala, serta suci sebagai malaikat. Tujuan disiplin moral adalah untuk memurnikan hati dari karat-nafsu dan amarah, sehingga bagaikan cermin yan gjernih, ia memantulkan cahaya Tuhan.<br />Barangkali di antara pembaca ada yang akan berkeberatan, “Tapi jika manusia telah diciptakan dengan kualitas-kualitas hewan, setan dan malaikat, bagaimana bisa kita ketahui bahwa kualitas malaikat merupakan esensinya yang sebenarnya, sementara kualitas hewan dan setan hanyalah aksidental dan peralihan belaka?” Atas pertanyaan ini, saya jawab bahwa esensi tiap makhluk adalah sesuatu yang tertinggi di dalam dirinya dan khas baginya. Kuda dan keledai kedua-duanya adalah hewan pengangkut beban, tetapi kuda lebih unggul dari keledai karena ia dimanfaatkan untuk perang. Jika gagal dalam hal ini, ia pun terpuruk ke tingkatan binatang pengangkut beban. Fakultas tertinggi di dalamnya adalah nalar yang menjadikannya bisa merenung tentang Tuhan. Jika fakultas ini dominan dalam dirinya, maka ketika mati dia tinggalkan di belakangnya segenap kecenderungan kepada nafsu dan amarah, sehingga memungkinkannya berkawan dengan para malaikat. Dalam hal pemilikan kualitas-kualitas hewan, manusia kalah dibanding banyak hewan, tetapi nalar membuatnya lebih unggul dari mereka, sebagaimana tertulis di dalam al-Qur’an: “Telah Kami tundukkan segala sesuatu di atas bumi untuk manusia” (QS 45:13). Tetapi jika kecenderungan-kecenderungannya yang lebih rendah yang menang, maka setelah kematiannya, dia akan selamanya menghadap ke bumi dan mendambakan kesenangan-kesenangan duniawi.<br />Selanjutnya, jiwa rasional di dalam manusia penuh dengan keajaiban-keajaiban pengetahuan maupun kekuatan. Dengan itu semua ia menguasai seni dan sains, ia bisa menempuh jarak dari bumi ke langit bolak-balik secepat kilat, dan mampu mengatur lelangit dan mengukur jarak antar bintang. Dengan itu juga ia bisa menangkap ikan dari lautan dan burung-burung dari udara, serta bisa menundukkan binatang-binatang seperti gajah, unta dan kuda.<br />Pancainderanya bagaikan lima pintu yang terbuka menghadap ke dunia luar. Tetapi ajaib dari semuanya ini, hatinya memiliki jendela yang terbuka ke arah dunia ruh yang tak kasat-mata. Dalam keadaan tertidur, ketika saluran inderanya tertutup, jendela ini terbuka dan ia menerima kesan-kesan dari dunia tak-kasat-mata; kadang-kadang bisa ia dapatkan isyarat tentang masa depan. Hatinya bagaikan sebuah cermin yang memantulkan segala sesuatu yang tergambar di dalam Lauhul-mahfuzh. Tapi, bahkan dalam keadaan tidur, pikiran-pikiran akan segala sesuatu yang bersifat keduniaan akan memburamkan cermin ini, sehingga kesan-kesan yang diterimanya tidak jelas. Meskipun demikian setelah mati pikiran-pikiran seperti itu sirna dan segala sesuatu tampak dalam hakikat-telanjangnya. Dan kata-kata di dalam al-Qur’an pun menyatakan: “Telah Kami angkat tirai darimu dan hari ini penglihatanmu amat tajam.”<br />Membuka sebuah jendela di dalam hati yang mengarah kepada yan gtak-kasat-mata ini juga terjadi di dalam keadaan-keadaan yang mendekati ilham kenabian, yakni ketika intuisi timbul di dalam pikiran - tak terbawa lewat saluran-indera apa pun. Makin seseorang memurnikan dirinya dari syahwat-syahwat badani dan memusatkan pikirannya pada Tuhan, akan makin pekalah ia terhadap intuisi-intuisi seperti itu. Orang-orang yang tidak sadar akan hal ini tidak punya hak untuk menyangkal hakikatnya.<br />Intuisi-intuisi seperti itu tidak pula terbatas hanya pada tingkatan kenabian saja. Sebagaimana juga besi, dengan memolesnya secukupnya, ia akan bisa dijelmakan menjadi sebuah cermin. Jadi, dengan disiplin yang memadai, pikiran siapa pun bisa dijadikan mampu menerima kesan-kesan seperti itu. Kebenaran inilah yang diisyaratkan oleh Nabi ketika beliau berkata: “Setiap anak lahir dengan suatu fitrah (untuk menjadi muslim); orang tuanyalah yang kemudian membuatnya menjadi seorang Yahudi, Nasrani atau Majusi.” Setiap manusia, di kedalaman kesadarannya, mendengar pertanyaan “Bukankah Aku ini tuhanmu?” dan menjawab “Ya”. Tetapi ada hati yang menyerupai cermin yang telah sedemikian dikotori oleh karat dan kotoran sehingga tidak lagi memberikan pantulan-pantulan yang jernih. Sementara hati para nabi dan wali, meskipun mereka juga mempunyai nafsu seperti kita, sangat peka terhadap segenap kesan-kesan ilahiah.<br />Bukan hanya dengan nalar pengetahuan capaian dan intuitif saja jiwa manusia bisa menempati tingkatan palin gutama di antara makhluk-makhluk lain, tetapi juga dengan nalar kekuatan. Sebagaimana malaikat-malaikat berkuasa atas kekuatan-kekuatan alam, demikian jugalah jiwa mengatur anggota-anggota badan. Jiwa yang telah mencapai suatu tingkatan kekuatan khusus, tidak saja mengatur jasadnya sendiri, melainkan juga jasad orang lain. Jika mereka ingin agar seseorang yang sakit bisa sembuh, maka si sakit pun akan sembuh, atau menginginkan seseorang yang sehat agar jatuh sakit, maka sakitlah orang itu, atau jika ia inginkan kehadiran seseorang, maka datanglah orang itu kepadanya. Sesuai dengan baik-buruknya akibat yang ditimbulkan oleh jiwa yang sangat kuat ini, hal tersebut diistilahkan sebagai mukjizat dan sihir. Jiwa ini berbeda dari orang biasa dalam tiga hal:<br />1.Yang hanya dilihat oleh orang-orang lain sebagai mimpi, mereka lihat pada saat-saat jaga.2.Sementara kehendak orang lain hanya mempengaruhi jasad mereka saja, jiwa ini, dengan kekuatan kehendaknya, bisa pula menggerakan jasad-jasad di luar mereka.3.Pengetahuan yang oleh orang lain diperoleh dengan belajar secara sungguh-sungguh, sampai kepada mereka lewat intuisi.<br />Tentunya bukan hanya tiga tanda ini sajalah yang membedakan mereka dari orang-orang biasa, tetapi hanya ketiganya itulah yang bisa kita ketahui. Sebagaimana halnya, tidak ada sesuatu pun yang mengetahui sifat-sifat Tuhan yang sebenarnya, kecuali Tuhan sendiri, maka tak ada seorang pun yang mengetahui sifat sebenarnya seorang Nabi, kecuali seorang Nabi. Hal ini tak perlu kita herankan, sama halnya dengan di dalam peristiwa sehari-hari kita melihat kemustahilan untuk menerangkan keindahan puisi pada seseorang yan gtelinganya kebal terhadap irama, atau menjelaskan keindahan warna kepada seseorang yang sama sekali buta. Di samping ketidakmampuan, ada juga hambatan-hambatan lain di dalam pencapaian kebenaran ruhaniah. Salah satu di antaranya adalah pengetahuan yang dicapai secara eksternal. Sebagai misal, hati bisa digambarkan sebagai sumur dan pancaindera sebagai lima aliran yang dengan terus-menerus membawa air ke dalamnya. Agar bisa menemukan kandungan hati yang sebenarnya, maka aliran-aliran ini mesti dihentikan untuk sesaat dengan cara apa pun dan sampah yang dibawa bersamanya mesti dibersihkan dari sumur itu. Dengan kata lain, jika kita ingin sampai kepada kebenaran ruhani yang murni, pada saat itu mesti kita buang pengetahuan yang telah dicapai dengan proses-proses eksternal dan yang sering sekali mengeras menjadi prasangka dogmatis.<br />Kesalahan dari jenis lain, berlawanan dengan itu, dibuat oleh orang-orang yang dangkal yang - dengan menggemakan beberapa ungkapan yang mereka tangkap dari guru-guru Sufi - ke sana ke mari menyebarkan kutukan terhadap semua pengetahuan. Ia bagaikan seseorang yang tidak capak di bidang kimia menyebarkan ucapan: “Kimia lebih baik dari emas,” dan menolak emas ketika ditawarkan kepadanya. Kimia memang lebih baik dari emas, tapi para ahli kimia sejati amatlah langka, demikian pula Sufi-sufi sejati. Seseorang yang hanya memiliki pengetahuan yang dangkal tentang tasawuf, tidak lebih unggul daripada seorang yang terpelajar. Demikian pula seseorang yang baru mencoba beberapa percobaan kimia, tidak punya alasan untuk merendahkan seorang kaya.<br />Setiap orang yang mengkaji persoalan ini akan melihat bahwa kebahagiaan memang terkaitkan dengan pengetahuan tentang Tuhan. Tiap fakultas dalam diri kita senang dengan segala sesuatu yang untuknya ia diciptakan. Syahwat senang memuasi nafsu, kemarahan senang membalas dendam, mata senang melihat obyek-obyek yang indah, dan telinga senang mendengar suara-suara yang selaras. Fungsi tertinggi jiwa manusia adalah pencerapan kebenaran, karena itu dalam mencerap kebenaran tersebut ia mendapatkan kesenangan tersendiri. Bahkan soal-soal remeh, seperti mempelajari catur, juga mengandung kebaikan. Dan makin tinggi materi subyek pengetahuan didapatnya, makin besarlah kesenangannya. Seseorang akan senang jika dipercayai untuk jabatan Perdana Menteri, tetapi betapa lebih senangnya ia jika sang raja sedemikian akrab dengannya sehingga membukakan soal-soal rahasia baginya.<br />Seorang ahli astronomi yang dengan pengetahuannya bisa memetakan bintang-bintang dan menguraikan lintasan-lintasannya, mereguk lebih banyak kenikmatan dari pengetahuannya dibanding seorang pemain catur. Setelah mengetahui bahwa tak ada sesuatu yang lebih tinggi dari Allah, maka betapa akan besarnya kebahagiaan yang memancar dari pengetahuan sejati tentang-Nya itu!<br />Orang yang telah kehilangan keinginan akan pengetahuan seperti ini adalah bagaikan seorang yang telah kehilangan seleranya terhadap makanan sehat, atau yang untuk hidupnya lebih menyukai makan lempung daripada roti. Semua nafsu badani musnah pada saat kematian bersamaan dengan kematian organ-organ yang biasa diperalat nafsu-nafsu tersebut. Tetapi jiwa tidak. Ia simpan segala pengetahuan tentang Tuhan yang dimilikinya, malah menambahnya.Suatu bagian penting dari pengetahuan kita tentang Tuhan timbul dari kajian dan renungan atas jasad kita sendiri yang menampakkan pada kita kebijaksanaan, kekuasaan, serta cinta Sang Pencipta. Dengan kekuasan-Nya, Ia bangun kerangka tubuh manusia yang luar biasa dari hanya suatu tetesan belaka. Kebijakan-Nya terungkapkan di dalam kerumitan jasad kita serta kemampuan bagian-bagiannya untuk saling menyesuaikan, Ia perlihatkan cinta-Nya dengan memberikan lebih dari sekadar organ-organ yang memang mutlak perlu bagi eksistensi - seperti hati, jantung dan otak - tetapi juga yang tidak mutlak perlu - seperti tangan, kaki, lidan dan mata. Kepada semuanya ini telah Ia tambahkan sebagai hiasan hitamnya rambut, merahnya bibir dan melengkungnya bulu mata.<br />Manusia dengan tepat disebut sebagi ‘alamushshaghir’ atau jasad-kecil di dalam dirinya. Struktur jasadnya mesti dipelajari, bukan hanya oleh orang-orang yang ingin menjadi dokter, tetapi juga oleh orang-orang yang ingin mencapai pengetahuan yang lebih dalam tentang Tuhan, sebagaimana studi yang mendalam tentang keindahan dan corak bahasa di dalam sebuah puisi yang agung akan mengungkapkan pada kita lebih banyak tentang kejeniusan pengarangnya.<br />Di atas semua itu, pengetahuan tentang jiwa memainkan peranan yang lebih penting dalam membimbing ke arah pengetahuan tentang Tuhan ketimbang pengetauhan tentan gjasad kita dan fungsi-fungsinya. Jasad bisa diperbandingkan dengan seekor kuda dengan jiwa sebagai penunggangnya. Jasad diciptakan untuk jiwa dan jiwa untuk jasad. Jika seorang manusia tidak mengetahui jiwanya sendiri - yang merupakan sesuatu yang paling dekat dengannya - maka apa arti klaimnya bahwa ia telah mengetahui hal-hal lain. Kalau demikian, ia bagaikan seorang pengemis yang tidak memiliki persediaan makanan, lalu mengklaim bisa memberi makan seluruh penduduk kota.<br />Dalam bab ini kita telah berusaha sampai tingkat tertentu untuk memaparkan kebesaran jiwa manusia. Seseorang yang mengabaikannya dan menodai kapasitasnya dengan karat atau memerosotkannya, pasti menjadi pihak yang kalah di dunia ini dan di dunia mendatang. Kebesaran manusia yang sebenarnya terletak pada kapasitasnya untuk terus-menerus meraih kemajuan. Jika tidak, di dalam ruang temporal ini, ia akan menjadi makhluk yang paling lemah di antara segalanya - takluk oleh kelaparan, kehausan, panas, dingin dan penderitaan. Sesuatu yang paling ia senangi sering merupakan sesuatu yang paling berbahaya baginya. Dan sesuatu yang menguntungkannya tidak bisa ia peroleh kecuali dengan kesusahan dan kesulitan. Mengenai inteleknya, sekadar suatu kekacauan kecil saja di dalam otaknya sudah cukup untuk memusnahkan atau membuatnya gila. Sedangkan mengenai kekuatannya, sekadar sengatan tawon saja sudah bisa mengganggu rasa santai dan tidurnya. Mengenai tabiatnya, dia sudah akan gelisah hanya dengan kehilangan satu rupiah saja. Dan tentang kecantikannya, ia hanya sedikit lebih cantik daripada benda-benda memuakkan yang diselubungi dengan kulit halus. Jika tidak sering dicuci, ia akan menjadi sangat menjijikkan dan memalukan.<br />Sebenarnyalah manusia di dunia ini sungguh amat lemah dan hina. Hanya di dalam kehidupan yang akan datang sajalah ia akan mempunyai nilai, jika dengan sarana “kimia kebahagiaan” tersebut ia meningkat dari tingkat hewan ke tingkat malaikat. Jika tidak, maka keadaannya akan menjadi lebih buruk dari orang-orang biadab yan g pasti musnah dan menjadi debu. Perlu baginya untuk - bersamaan dengan timbulnya kesadaran akan keunggulannya sebagai makhluk terbaik - belajar mengetahui juga ketidakberdayaannya, karena hal ini juga merupakan salah satu kunci kepada pengetahuan tentang Tuhan.<br />—————————————————————-DEWAN PIMPINAN PUSAThttp://www.blogger.com/profile/12238216616968117707noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-808834738081487648.post-59060430419896990472008-01-13T20:08:00.000-08:002008-01-13T20:10:12.975-08:00MALAIKATBeriman Kepada Malaikat<br />I. Definisi Malaikat<br />Menurut bahasa "malaikah" bentuk jama' dari "malak". Konon ia berasal dari kata "alukah" (risalah), dan ada yang menyatakan "la aka" (mengutus), dan ada pula yang berpendapat selain dari keduanya. Adapun menurut istilah, ia adalah salah satu jenis makhluk Allah yang Ia ciptakan khusus untuk taat dan beribadah kepad-Nya serta mengerjakan semua tugas-tugas-Nya. Sebagaimana dijelaskan Allah dalam firman-Nya dalam Surah Al-Anbiya' : 19 - 20 yang artinya :<br />"Dan kepunyaan-Nya lah segala yang di langit dan di bumi dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) mereka letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya".<br />Dan dalam Surah Al-Anbiya' : 26 - 27 yang artinya :<br />"Dan mereka berkata, 'Tiada yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak', Mahasuci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tiada mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya".<br />II. Kepercayaan Manusia Tentang Malaikat Sebelum Islam<br />Wujud malaikat diakui dan tidak diperselisihkan oleh umat manusia sejak dahulu kala. Sebagaimana tidak seorang jahiliyah pun diketahui mengingkarinya, meskipun cara penetapannya berbeda-beda antara pengikut para Nabi dengan yang lainnya.<br />Orang musyrik menyangka para malaikat itu anak-anak perempuan Allah -Subhanallah (Mahasuci Allah)-. Allah telah membantah mereka dan menjelaskan tentang ketidaktahuan mereka dalam firman-Nya Surah Az-Zukhruf : 19 yang artinya :<br />"Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaikat-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggungjawabannya".<br />Dan dalam Surah Ash-Shaffat : 150 - 152 yang artinya :<br />"Atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikannya? Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar mengatakan, 'Allah beranak'. Dan sesungguhnya mereka benar-benar orang yang berdusta".<br />III. Beriman Kepada Malaikat<br />Iman kepada malaikat adalah rukun iman yang kedua. Maksudnya yaitu meyakini secara pasti bahwa Allah SWT mempunyai para malaikat yang diciptakan dari nur, tidak pernah mendurhakai apa yang Allah perintahkan kepada mereka dan mengerjakan setiap yang Allah titahkan kepada mereka.<br />Dalil-dalil yang mewajibkan beriman kepada malaikat :<br />1. Firman Allah dalam Surah Al-Baqarah : 285 yang artinya :<br />"Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhan-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya".<br />2. Firman Allah dalam Surah Al-Baqarah : 177 yang artinya :<br />"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu adalah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi . . .".<br />Allah mewajibkan percaya kepada hal-hal tersebut di atas dan mengkafirkan orang-orang yang mengingkarinya. Allah berfirman dalam Surah An-Nisa' : 136 yang artinya :<br />" . . . Dan barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya".<br />3. Sabda Rasulullah SAW ketika menjawab pertanyaan Jibril as tentang iman :<br />"Yaitu engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan hari Akhir, dan engkau beriman kepada takdir, yang baik maupun yang buruk". (HR. Muslim, 1/37 dan Al-Bukhari, 1/19-20)<br />Rasulullah SAW menjadikan iman itu adalah dengan mempercayai semua yang disebut tadi. Sedangkan iman kepada malaikat adalah sebagian dari iman tersebut. Keberadaan malaikat ditetapkan berdasarkan dalil-dalil yang qath'iy (pasti), sehingga mengingkarinya adalah kufur berdasarkan ijma' umat Islam, karena ingkar kepada mereka berarti menyalahi kebenaran Al-Qur'an dan As-Sunnah.<br />IV. Macam-macam Malaikat Dan Tugasnya<br />Malaikat adalah hamba Allah yang dimuliakan dan utusan Allah yang dipercaya. Allah menciptakan mereka khusus untuk beribadah kepada-Nya. Mereka bukanlah putra-putri Allah dan bukan pula putra-putri selain Allah. Mereka membawa risalah Tuhannya, dan menunaikan tugas masing-masing di alam ini. Mereka juga bermacam-macam, dan masing-masing mempunyai tugas-tugas khusus. Di antara mereka adalah :<br />1. Malaikat yang ditugasi menyampaikan (membawa) wahyu Allah kepada para rasul-Nya SAW. Ia adalah Ar-Ruh Al-Amin atau Jibril as, Allah berfirman dalam Surah Asy-Syu' ara : 193-194 yang artinya :<br />"Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan".<br />Allah menyifati Jibril as dalam tugasnya menyampaikan Al-Qur'an dengan sifat-sifat yang penuh pujian dan sanjungan seperti dalam Surah At-Takwir : 19-21 yang artinya :<br />"Sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai 'Arsy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya".<br />2. Malaikat yang diserahi urusan hujan dan pembagiannya menurut kehendak Allah. Hal ini ditunjukkan oleh hadits Muslim dari Abu Hurairah dari Nabi SAW beliau bersabda :<br />"Tatkala seorang laki-laki berada di tanah lapang (gurun) dia mendengar suara di awan, 'Siramilah kebun fulan', maka menjauhlah awan tersebut kemudian menumpahkan air di suatu tanah yang berbatu hitam, maka saluran air di situ -dari saluran-saluran yang ada- telah memuat air seluruhnya . . .". (HR. Muslim 4/2288).<br />Ini menunjukkan bahwa curah hujan yang dilakukan malaikat sesuai dengan kehendak Allah SWT.<br />3. Malaikat yang diserahi terompet, yaitu Israil as. Ia meniupnya sesuai dengan perintah Allah SWT dengan tiga kali tiupan; tiupan faza' (ketakutan), tiupan sha'aq (kematian) dan tiupan ba'ts (kebangkitan). Begitulah yang disebut Ibnu Jarir dan mufassir lainnya ketika menafsiri firman Allah dalam Surah Al-An'am : 73 yang artinya :<br />". . . di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan nampak. Dan Dialah Yang Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui".<br />Dan firman Allah dalam Surah Al-Kahfi : 99 yang artinya :<br />". . . kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya". Dan ayat-ayat lainnya yang ada sebutan, 'an-nafkhu fishshur' (meniup terompet). Beriman Kepada Malaikat<br />4. Malaikat yang ditugasi mencabut ruh, yakni malaikat maut dan rekan-rekannya. Tentang tugas malaikat ini Allah SWT berfirman dalam Surah As-Sajdah : 11 yang artinya :<br />"Katakanlah; 'Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) -mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmu lah kamu akan dikembalikan".<br />Dan firman Allah dalam Surah Al-An'am : 61 yang artinya :<br />". . . sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajiban".<br />5. Para malaikat penjaga Surga. Allah SWT mengabarkan mereka ketika menjelaskan perjalanan orang-orang bertakwa dalam firman-Nya dalam Surah Az-Zumar : 73 yang artinya :<br />"Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam Surga berombong-rombong (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke Surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkata lah kepada mereka penjaga-penjaganya; 'Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! maka masuklah Surga ini sedang kamu kekal di dalamnya".<br />6. Para malaikat penjaga Neraka Jahannam, mereka itu adalah Zabaniyah. Para pemimpinnya ada 19 dan pemukanya adalah Malik. Hal ini ditunjukkan oleh firman Allah SWT ketika menyifati Neraka Saqar seperti dalam Surah Al-Mudatstsir : 27 - 30 yang artinya :<br />"Tahukah kamu apakah (Neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilah belas (malaikat penjaga). Dan tiada Kami jadikan penjaga Neraka itu melainkan malaikat".<br />Dan Allah bercerita tentang penduduk Neraka dalam Surah Az-Zukhruf : 77 yang artinya :<br />"Mereka berseru; 'Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja'. Dia menjawab; 'Kamu akan tetap tinggal (di Neraka ini)'".<br />7. Para malaikat yang ditugaskan menjaga seorang hamba dalam segala ihwalnya. Mereka adalahMu'aqqibat, sebagaimana yang diberitakan Allah dalam firman-Nya Surah Ar-Ra'd : 10 - 11 yang artinya :<br />"Sama saja (bagi Tuhan), siapa di antaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah".<br />Dan firman Allah dalam Surah Al-An'am : 61 - 30 yang artinya :<br />"Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga . . . ".<br />8. Para malaikat yang ditugaskan mengawasi amal seorang hamba, amal yang baik maupun amal yang buruk. Mereka adalah Al-Kiram Al-Katibun (para pencatat yang mulia). Mereka masuk dalam golongan Hafazhah (para penjaga). Sebagaimana firman Allah SWT Surah Az-Zukhruf : 88 yang artinya :<br />"Apakah mereka mengira bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar) dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka".<br />Firman Allah SWT dalam Surah Qaf : 17 - 18 yang artinya :<br />"(Yaitu) ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir".<br />Dan ayat-ayat serta hadits-hadits yang menyebut tentang mereka banyak sekali.<br />V. Hubungan Malaikat Dengan Manusia<br />Allah mewakilkan kepada malaikat urusan semua makhluk termasuk urusan manusia. Jadi mereka mempunyai hubungan yang erat dengan manusia semenjak ia berupa sperma. Hubungan ini disebutkan Imam Ibnul Qayyim dalam kitabnya "Ighatsatul Lahfan <br /> Malaikat, apa dan bagaimana ?<br />Istilah Malaikat telah dikenal oleh hampir semua umat beragama didunia ini, istilah tersebut bisa dijumpai didalam banyak ayat pada Kitab-kitab suci yang ada. Katakanlah misalnya seperti Kitab suci agama Budha Kuan Shi Yin Tsing, kitab Perjanjian Lama, kitab Perjanjian Baru maupun kitab suci al-Qur'an.<br />Paul Claudel[1], seorang sastrawan katolik Perancis menulis : "Menyangkal adanya para malaikat berarti mencabut setiap dua halaman dari alkitab dan juga berarti memusnahkan segala buku doa !" pernyataan ini tidak lain disebabkan lebih dari 700 kali kata Malaikat disebut-sebut dalam al-Kitab. Bahkan adanya malaikat itu telah ditentukan sebagai dogma (ajaran yang harus diimani) oleh Konsili Lateran IV (1215) dan Konsili Vatikanum I (1889-1890) serta Konsili Nicea (787) dan Konsili Trente (1545-1563).[2]<br />Dalam bahasa Ibrani, kata Mal'Akh mengandung arti pesuruh yang menunjukkan status ataupun fungsi dari makhluk tersebut[3]. Selain itu, didalam ajaran al-Kitab atau The Bible tidak semua malaikat bersifat suci, ada diantara mereka yang justru jatuh dan terjebak dalam dosa serta bisa dihakimi oleh manusia.<br />Bahkan hamba-hamba Allah di surga, tak dapat dipercayai oleh-Nya. Bahkan pada malaikat-malaikat-Nya didapati-Nya kesalahan dan cela - Perjanjian Lama : Ayub : 4 : 18[4]<br />Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka - Perjanjian Baru : II Petrus : 2<br />Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat<br />pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar - Perjanjian Baru: Yudas 1: 6<br />Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat ? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari - Perjanjian Baru: I Korintus 6 : 3<br />Tentang tugas, jumlah maupun nama-nama dari malaikat, al-Kitab tidak bercerita apapun kepada kita kecuali Mikail yang dinyatakan selaku penghulu semua malaikat[5] dan kelak akan bertempur melawan Iblis[6], malaikat Jibril atau Gabriel sebagai penyampai wahyu[7] dan Abadon yang bertugas mencabut nyawa[8]. Ajaran Kristen juga mengenal keberadaan malaikat pelindung (Guardian Angel) yang diberikan Tuhan kepada tiap-tiap orang dan yang secara istimewa berfungsi melindungi jiwa dan badan manusia selama hidup maupun mati[9]. Bahkan Paus Pius XI dan Paus Yohanes XXIII menekankan agar setiapkali manusia menghadapi kesulitan meminta bantuan kepada sang malaikat pelindung[10].<br />Pengertian Malaikat sendiri menurut kamus Islam[11] adalah makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya, sesuai dengan hadis yang berasal dari Nabi Muhammad yang disampaikan oleh 'Aisyah, istri beliau.<br />Malaikat diciptakan dari cahaya, Jin diciptakan dari api dan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan-Nya kepada kalian - Hadis Riwayat Muslim<br />Mungkin karena adanya kesamaan unsur malaikat dengan unsur Tuhan inilah maka seluruh sifat yang ada pada malaikat menurut ajaran Islam adalah cermin dari sifat-sifat Allah sang Pencipta.<br />Allah itu cahaya bagi langit dan bumi ...<br />Cahaya diatas cahaya, Allah memimpin kepada cahaya-Nya<br />Siapa yang Dia inginkan - Qs. 24 an-nur : 35<br />Aku bertanya kepada Rasulullah Saw : "Adakah engkau melihat Tuhan?" Beliau menjawab : "Cahaya ! Bagaimana aku bisa melihat-Nya ?" - Hadis Riwayat Muslim dari Abu Zar<br />Berbeda dengan ajaran al-Kitab tentang malaikat, maka Islam menjelaskan bahwa para malaikat itu senantiasa tunduk dan patuh kepada perintah Allah dan tidak pernah melanggar larangan-Nya.<br />Sesungguhnya mereka (yaitu para malaikat) yang ada di sisi Tuhanmu tidak ingkar beribadah kepada-Nya dan mereka selalu bertakbir untuk-Nya serta hanya kepada-Nya saja mereka bersujud<br />- Qs. 7 al-a'raf : 206<br />Malaikat berbakti dengan memuji Tuhan mereka Dan memintakan ampunan bagi orang-orang yang ada dibumi<br />- Qs. 42 asy-Syura : 5<br />Para Malaikat yang di sisi-Nya, mereka tidak punya rasa angkuh untuk mengabdi kepada-Nya dan tidak merasa letih,<br />mereka selalu bertakbir malam dan siang tiada henti-hentinya.<br />- Qs. 21 al-anbiyaa : 19 - 20<br />Ditengah umat Islam beredar sejumlah nama-nama malaikat berikut tugas dan kedudukan mereka. Dja'far Amir[12] misalnya, menyebutkan 9 nama dari malaikat yaitu: Jibril bertugas membawa wahyu kepada para Nabi dan Rasul, Izrail bertugas sebagai pencabut nyawa, Mungkar dan Nakir selaku dua malaikat yang melakukan interogasi terhadap mayat didalam kubur, Israfil berfungsi sebagai peniup sangkakala pada hari kiamat, Mikail bertugas memberikan hujan dan pengatur rezeki, Raqib dan 'Atid selaku dua malaikat pencatat amal manusia, Ridwan sebagai penjaga syurga, Malik sebagai penjaga neraka dan Hamalatul 'Arsy sebagai malaikat yang membawa 'Arsy Tuhan dihari kiamat.[13]<br />Al-Qur'an sendiri pada dasarnya tidak pernah menjelaskan nama-nama dari para malaikat sebagaimana tersebut diatas termasuk jumlah total dari mereka secara keseluruhan, berhubungan tentang malaikat, Al-Qur'an hanya mengenalkan nama Jibril yang disifatkan sebagai malaikat dengan akal cerdas[14] dan digelari juga sebagai Ruh Suci[15] lalu Malik yang di-indikasikan sebagai nama malaikat penjaga neraka[16] serta Mikail[17] dan Zabaniah[18] yang tidak dijelaskan apa tugas dan fungsinya.<br />Menyangkut istilah Malik tersebut, Dalimi Lubis[19] berpendapat bahwa nama ini belum bisa dikatakan sebagai nama individu, tetapi mengingat bahwa yang dipanggil Malik itu dalam ayat tersebut merujuk pada malaikat yang ada dan berkuasa dineraka maka lebih tepat jika nama ini merupakan gelar dari tugas malaikat tersebut, yaitu penjaga neraka.<br />Pendapat Dalimi Lubis ini memang ada benarnya, sebab jika kita kembalikan kata Malik yang ada pada ayat tersebut dengan istilah Maliki yaumiddin pada surah 1 al-Fatihah ayat ke 3 yang artinya Penguasa hari pembalasan, maka bisa jadi yang dimaksud dengan kata Malik dalam surah az-Zukhruf ayat 77 merujuk pada tugas sang malaikat selaku penjaga neraka dan bukan sebagai nama diri dari sang malaikat itu sendiri. Apalagi kita juga bisa menemukan didalam al-Qur'an, penjaga neraka itu bukan hanya satu malaikat saja tetapi disebutkan secara jamak, misalnya:<br />Dan orang-orang yang dineraka berkata kepada penjaga-penjaga Jahannam : "Mintalah kepada Tuhanmu agar Dia meringankan azab dari kami sehari saja." - Qs. 40 al-Mu'min : 49<br />Yang untuknya ada sembilan belas penjaga Dan Kami tidak menjadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat ! Dan Kami tidak menjadikan bilangan mereka melainkan sebagai ujian bagi orang yang kafir ! - Qs. 74 al-Muddatsir : 31<br />Sementara istilah Zabaniah dalam surah al-Alaq ayat 18 memang sebagian besar ditafsirkan sebagai nama diri dari malaikat yang diancamkan Allah bagi mereka yang menghalangi seseorang melakukan Sholat[20], akan tetapi A. Hassan dalam Tafsir al-Furqonnya menterjemahkan istilah Zabaniah pada ayat tersebut sebagai Tentara Tuhan yang gagah[21].<br />Secara umum, al-Qur'an memberikan informasi kepada kita bahwa para malaikat itu memang memiliki otoritas tertentu yang sudah diberikan oleh Allah terhadap diri manusia. Misalnya ada malaikat-malaikat yang diberi wewenang untuk mencabut nyawa[22], malaikat-malaikat yang merekam atau mencatat semua perbuatan[23], Malaikat-malaikat yang bertugas membantu Nabi dalam peperangan[24] dan ada pula malaikat yang diberi otoritas sebagai pelindung[25] dan sebagainya, akan tetapi sekali lagi, al-Qur'an tidak menjelaskan secara detil mengenai nama-nama dan jumlah mereka keseluruhan kecuali Jibril dan Mikail.<br />Siapa yang menjadi musuh Allah, Malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh bagi orang-orang yang kafir - Qs. 2 al-Baqarah : 98<br />Dalam sebuah riwayat Bukhari dari Anas diceritakan bahwa orang Yahudi bernama Abdullah bin Salam telah menganggap Jibril sebagai malaikat perang yang menjadi musuh manusia sementara dalam riwayat lain yang disampaikan oleh Ahmad, Tirmidzi dan Nasa'i dari Ibnu Abbas diceritakan bahwa orang Yahudi telah membandingkan kehebatan dan kekuasan antara malaikat Mikail dan Jibril[26] lalu ayat diatas turun sebagai teguran bagi mereka.<br />Mengenai wujud dari malaikat itu sendiri al-Qur'an menjelaskan sebagai berikut :<br />Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan yang mempunyai sayap, masing-masing dua, tiga dan empat - Qs. 35 Fathir : 1<br />Wujud malaikat rasanya mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia (dengan unsur dasar tercipta dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk[27]) tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya bahkan Nabi Muhammad sendiri disebutkan secara jelas hanya mampu melihat wujud asli dari malaikat Jibril sebanyak dua kali[28]<br />Kita bisa melihat wujud malaikat hanya apabila malaikat itu sendiri yang merubah wujudnya menjadi sesuatu yang bersifat materi seperti berwujud manusia sebagaimana yang sering terjadi dalam cerita-cerita al-Qur'an[29], untuk memastikan bahwa kita telah melihat malaikat yang sebenarnya didalam mimpi atau melalui ilmu-ilmu ghaib tertentu pun nyaris tidak bisa dijadikan sandaran, sebab ada tertulis didalam al-Kitab bahwa Iblis mampu menyamar menjadi malaikat[30] dan terlepas dari sejauh mana kita meyakini pernyataan tersebut, setidaknya fenomena yang tertulis disana telah benar terjadi dalam kehidupan nyata. Masih ingatkah anda tentang kisah pimpinan Jemaah Salamullah bernama Lia Aminuddin yang mengaku dirinya didatangi oleh malaikat Jibril[31] ?<br />Konon menurutnya, kedatangan Jibril itu untuk menobatkan dirinya sebagai replika dari Maryam, ibunda Nabi Isa al-Masih yang tidak lain mewujud pada diri anaknya ...<br />Beriman kepada malaikat<br />Bismillah..<br /><br />1. Apakah dalil berkenaan beriman dengan para malaikat daripada al-Quran dan al-Sunnah? Dalil tentang perkara ini daripada al-Quran amat banyak sekali, antaranya ialah :<br /><br />Firman Allah Ta'ala (al-Syura: 42:5):<br />"...dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhannya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi.."<br /><br />Firman Allah Ta'ala (al-A'raf : 7:206):<br />"Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkanNya dan hanya kepadaNyalah mereka bersujud."<br /><br />Firman Allah Ta'ala (al Baqarah: 2:98)<br />"Barangsiapa yang menjadi musush Allah, malaikat-malaikatNya, rasul-rasulNya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir."<br /> <br />Dalil tentang perkara ini daripada as Sunnah juga banyak spt hadith Jibril (hadith kedua dlm hadith 40-imam nawawi).<br /><br />Selain itu, sabda Rasulullah saw yang bermaksud:<br />"Malaikat dicipta daripada cahaya, jin dicipta daripada api, dan Adam dicipta daripada apa yang telah dijelaskan kepada kamu."<br />(HR muslim)<br /><br /><br /><br />2. Apakah maksud beriman dengan para malaikat?<br />Maksudnya ialah penetapan yang jitu bahwa mereka wujud dan merupakan makhluk-makhluk Allah yang terdidik dan terarah dengan didikan dan arahan Allah.<br /><br />Firman Allah Ta'ala (al Anbiya': 21:26-27)<br />"..Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan. Mereka itu tidak mendahuluiNya dengan perkataan & mereka mengerjakan perintah-perintahNya"<br /><br />Firman Allah Ta'ala (al Tahrim: 66:6)<br />"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu & keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."<br /><br />Firman Allah Ta'ala (al Anbiya': 21:19-20)<br />"Dan kepunyaanNyalah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang disisiNya, mereka tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembahNya dan tiada (pula) mereka letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentiNya"<br />3. Apakah jenis para malaikat dari sudut tugas-tugas yang Allah berikan kepada mereka? Para malaikat mempunyai pelbagai tugas spt berikut:<br /><br />1. malaikat yang diwakilkan untuk menyampaikan wahyu kepada para rasul à Jibril as. Antara firman Allah Ta'ala (at Takwiir: 81:19) yang bermaksud; "sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril)".<br />2. malaikat yg diwakilkan untuk menurunkan hujan à Mikail as<br />3. malaikat yg diwakilkan untuk meniup sangkakala à Israfil as<br />4. malaikat yg diwakilkan untuk mencabut ruh à malaikat maut dan pembantu-pembantunya<br />5.malaikat yg diwakilkan untuk mencatat amalan hamba iaitu al Kiram al Katibun (yang mulia dan menulis). Firman Allah Ta'ala (al Infithaar: 82:10-12) yang bermaksud; "Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu). Yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaan itu)."<br />6. malaikat yg diwakilkan untuk memelihara hamba dari depan mahupun belakang iaitu al Mu'aqqibat (pemelihara)<br />7.malaikat yg diwakilkan untuk menjaga syurgadan nikmat-nikmatnya à Ridwan as<br />8.malaikat yg diwakilkan untuk menjaga neraka dan azab-azabnya à Malik dan al Zabaniyah (menyeksa) yang dikepalai oleh 19 para malaikat<br />9. malaikat yg diwakilkan untuk persoalan dalam kubur à Munkar & Nakir<br />10.malaikat yg diwakilkan untuk menjunjung singgahsana<br />11.malaikat yg diwakilkan untuk menjaga janin dalam rahim, membentuknya dan menulis ketentuannya<br />12.malaikat yg diwakilkan untuk memasuki al Bait al Ma'mur setiap hari kumpulan baru sebanyak 70 ribu<br />13.malaikat yg diwakilkan untuk menghadiri majlis-majlis ilmu<br />14.malaikat yg diwakilkan untuk beribadah dalam saf-saf tanpa jemu<br />15.malaikat yg diwakilkan untuk beribadah dengan ruku' selama-lamanya<br />dan banyak lagi malaikat yang tidak dijelaskan kepada kita. Firman Allah Ta'ala (al Muddatthir: 74:31) "Dan tidak ada yang mengetahui tentera Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan *Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia"<br />* neraka Saqar yang di atasnya ada 19 malaikat penjaga<br /><br /><br />...boleh rujuk terjemahan al Quran utk melihat dalil-dalil tentang perkara ini daripada al-Quran yg amat banyak sekali jika diteliti, inshaAllah..cume saya tak berkesempatan utk mencatat semuanya di sini..Allahu'alam<br /><br /><br />sumber: kelas akidah; isi kandungan dari buku '200 soal jawab berkenaan akidah Islam' ; dikarang oleh Al Shaikh Hafiz bin Ahmad Al Hakimi, yg diterjemah & disampaikan oleh ustaz Fadlan bin Mohd Othman<br />...segala yg baik dari Allah & yg tidak baik dari diri yg lemah ini...<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />MENGUNDANG KEHADIRAN MALAIKAT DI RUMAH<br /><br /><br />“Dan kepunyaanlah segala yang di langit dan malaikat-malaikat yang di sisinya, mereka tiadalah merasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) mereka letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.” (Al-Anbiya’ : 19-20)<br />Salah satu rukun iman yang menjadi dasar keberimanan kita pada yang ghaib adalah keimanan kita akan adanya makhluk Allah yang bernama malaikat. Keimanan kita kepada Allah tidak akan dinyatakan lengkap tanpa disertai keimanan kita kepada para malaikat Allah. Mereka Allah ciptakan sebagai hamba-hamba Allah pilihan yang tidak pernah menyalahi aturan yang telah Allah perintahkan mereka akan senantiasa melakukan apa yang Allah perintahkan tanpa reserve. Mereka senantiasa tekun beribadah kepada Allah, “Dan kepunyaanlah segala yang di langit dan malaikat-malaikat yang di sisinya, mereka tiadalah merasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) mereka letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.” (Al-Anbiya’ : 19-20)<br />Diantara mereka telah Allah pilih sebagai rasul (utusan) penyampai wahyu kepada para Nabi dan Rasul, yakni Jibril As. Diantara mereka ada malaikat yang tidak berpisah dengan manusia setiap waktu dan mereka bertugas untuk mencatat amal baik dan buruk mereka.Pada sisi mereka terdapat list perbuatan manusia dan ucapan-ucapannya yang akan diperlihatkan kepada manusia di “pengadilan agung”. Mereka akan memberikan kesaksian terhadap perbuatan manusia itu selama mereka di dunia, baik ataupun buruk, yang terang-terangan ataupun tersembunyi. Sedangkan hakikat malaikat dan bagaimana mereka diciptakan, tidak pernah diberitahukan kepada kita. Kita hanya diperintahkan untuk beriman akan eksistensinya. Keingkaran akan keberadaannya adalah sebuah kekufuran dan ini berimplikasi pada pendustaan terhadap Rasulullah, “Barang siapa yang kafir kepada Allah dan malaikat-Nya, Rasul-Rasul-Nya dan hari Kemudian maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya (An-Nisaa’ : 126) Kita beriman atas eksistensi malaikat karena kita yakin kepada pemberi kabar ini (Nabi Muhammad) yang memerintahkan kita untuk beriman kepada malaikat Allah,”Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya dan Rasul-Rasul-Nya….(Al-Baqarah : 285).Menurut bahasa “Malaikat” merupakan bentuk jama’ dari “Malak”, yang berasal dari kata mashdar “al-alukah” yang berarti (risalah, misi). Yang membawa misi biasanya disebut dengan Ar-Rasul.<br />Dalam Al-Quran malaikat disebut sebagai Rasul-rasul, “Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat…(Fathir : 1).<br />Para malaikat itu senantiasa bertasbih dengan memuji Tuhan mereka dan memohon kepada Allah untuk mengampuni manusia-manusia di muka bumi,”(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan (malaikat) yang berada di sekelilingnya bertasbah dengan memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan (agama)Mu dan peliharalah mereka dari api neraka.Ya Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam surga Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka, dan orang yang saleh diantara nenek moyang mereka, isteri-isteri dan keturunan mereka. Sungguh Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana. Dan peliharalah mereka dari (bencana) kejahatan… (Ghafir : 7 –9)<br />Malaikat itu, sebagaiman disabdakan Rasulullah dan diriwayatkan oleh Imam Muslim diciptakan dari cahaya. Rasulullah Saw bersabda, “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin dari api, dan Adam dari apa yang digambarkan kepada kalian (tanah).” (HR.Muslim)<br />Macam-macam Malaikat dan Tugasnya<br />Malaikat adalah hamba Allah yang dimuliakan dan utusan Allah yang dipercaya. Allah menciptakan mereka khusus untuk beribadah kepada-Nya. Mereka bukanlah putra-putri Allah dan bukan pula putra-putri selain Allah. Mereka membawa risalah Tuhannya, dan menunaikan tugas masing-masing mempunyai tugas-tugas khusus. Di antara mereka adalah:<br />1. Malaikat yang ditugasi menyampaikan (membawa) wahyu Allah kepada para Rasul-Nya. Ia adalah Ar-Ruh Al-Amin atau Jibril a.s.<br />Allah Swt berfirman, “Dia dibawa oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan.” (Asy-Syu’ara : 193-194)<br />2. Malaikat yang diserahi urusan hujan dan pembagiannya menurut kehendak Allah Swt.<br />Hal ini ditunjukkan oleh Hadits Muslim dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi Saw, beliau bersabda, “Tatkala seorang laki-laki berada di tanah lapang (gurun) dia mendengar suara di awan, ‘Siramilah kebun fulan’, maka menjauhlah awan tersebut kemudian menumpahkan air di suatu tanah berbatu hitam, maka saluran air di situ-dari saluran-saluran yang ada – telah memuat air seluruhnya.” (H.R. Muslim)3. Malaikat yang diserahi terompet, yaitu Israfil a.s.<br />Ia meniupkannya sesuai dengan perintah Allah Swt dengan tiga kali tiupan: tiupan faza’ (ketakutan), tiupan sha’aq (kematian) dan tiupan ba’ts (kebangkitan). Firman Allah Swt, “…kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka semua.” (Al-Kahfi : 99)4. Malaikat yang ditugasi mencabut ruh, yakni malaikat maut dan rekan-rekannya. Allah Swt berfirman, “Katakanlah, ‘Malaikat Maut yang diserahi untuk (mencabut nyawamu) akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmu-lah kamu akan dikembalikan.” (As-Sajdah : 11).<br />5. Para malaikat penjaga surga.<br />Allah Swt berfirman, “Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Tuhan dibawa ke dalam Surga berbondong-bondong (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke Surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga penjaganya, ‘Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu, maka masukilah Surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya.” (Az-Zumar : 73)6. Para malaikat penjaga Neraka Jahannam<br />Mereka itu adalah Zabaniyah. Para pemimpinnya ada 16 dan pemukanya adalah Malik a.s.Firman Allah Swt, “Mereka berseru, Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja. Dia menjawab, ‘Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).” (Az-Zukhruf : 77)7. Para malaikat yang ditugaskan menjaga seorang hamba dalam segala ihwalnya.Mereka adalah Mu’aqqibat, sebagaimana yang diberitakan Allah dalam firmannya, “Sama saja (bagi Tuhan), siapa di antaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.” (Ar-Ra’du : 10-11).<br />8. Para malaikat yang ditugaskan mengawasi amal seorang hamba, amal yang baik, maupun amal yang buruk.<br />Mereka adalah Kiram al-Katibun (para pencatat yang mulia). Mereka masuk dalam golongan Hafazhah (para penjaga), sebagaimana firman Allah, “Apakah mereka mengira bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka.” (Az-Zukhruf : 80)“(Yaitu) ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.”(Qaf : 17-18).9. Penentram hati kaum mukminin,<br />“Sesungguhnya orang-orang yang berkata,”Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (Fushshilat: 30)<br />Mengundang Kehadiran Malaikat di Rumah<br />Tak seorang muslimpun yang tidak menginginkan rumah mereka senantiasa dihadiri oleh para malaikat Allah dan dijauhkan dari syetan. Sebab kehadiran mereka di rumah mereka akan melahirkan aura ketenteraman dan kesejukan dan kedamaian ruhani yang mengalir di rumah itu. Kehadiran mereka akan membuat rumah kita laksana surga.Namun adalah rumah-rumah yang disenangi para malaikat itu? Jawabannya pasti ada. Sebab diantara para malaikat itu ada yang sengaja keliling untuk menebarkan rahmat dan kedamaian di tengah manusia sebagaiamna syetan berkeliling untuk menebarkan kejahatan di tengah mereka. Lalu rumah mana saja yang akan dihadiri para malaikat itu? Berikut rumah-rumah yang dihadiri oleh malaikat.<br />Diantaranya adalah :<br />1. Rumah yang diliputi dzikir kepada Allah yang di dalamnya ada ruku dan sujud2. Rumah yang senantiasa bersih<br />3. Rumah yang penghuninya adalah orang-orang yang jujur dan menepati janji4. Rumah yang dihuni oleh orang-orang yang senantiasa menyambung tali silaturahim5. Rumah yang dihuni oleh orang yang makanannya halal<br />6. Rumah yang dihuni oleh orang yang senantiasa berbuat baik kepada kedua orang tuanya.7. Rumah yang senantiasa ada tilawah Al-Quran<br />8. Rumah yang dihuni oleh para penuntut ilmu<br />9. Rumah yang penghuninya ada isteri salehah<br />10. Rumah yang bersih dari barang-barang haram<br />11. Rumah yang dihuni oleh orang yang rendah hati, sabar, tawakal, qana’ah, dermawan pemaaf yang senantiasa bersih lahir batin dan para penghuninya makan tidak terlalu banyakDi bawah ini akan saya paparkan beberapa dalil yang menunjukkan pada hal di atas : Mengenai orang-orang yang berada dalam majlis dzikir Rasulullah bersabda : Jika kalian melewati kebun-kebun surga maka mampirlah di tempat itu! Para sahabat berkata, “Apa yang dimaksud dengan kebun-kebun surga itu wahai Rasulullah?” Nabi bersabda, “Kelompok manusia yang berdzikir. Karena sesungguhnya Allah memiliki malaikat-malaikat yang senantiasa keliling mencari kelompok manusia yang berdzikir dan jika mereka datang ke tempat mereka malaikat itu dan mengitarinya, hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Umar sebagaimana disebutkan oleh An-Nawawi dalam buku Al-Adzkar. Dalam hadits lain disebutkan bahwa Rasulullah bersabda “Tidaklah sekali-kali sebuah kaum duduk dengan berdzikir kepada Allah kecuali mereka akan dikelilingi malaikat dan akan disirami rahmat dan akan turun kepada mereka ketenangan. Allah akan menyebutkan tentang mereka pada malaikat yang ada di sisi-Nya” (HR. Muslim).Ini semua menunjukkan bahwa dzikir kepada Allah di rumah kita akan menjadikan malaikat memasuki rumah kita dan akan berada dengan kita. Sebaliknya rumah yang dikosongkan dengan dari dzikir maka malaikat juga akan menjauhinya.Sementara itu orang yang membcan Al-Quran disebutkan dalam sabdanya : “Sesungguhnya rumah itu akan terasa luas bagi penghuninya, akan datangi malaikat, dijauhi syetan dan akan membanjir pula kebaikan ke dalamnya, jika dibacakan Al-Quran di dalamnya. Sebaliknya, rumah itu akan terasa sempit bagi penghuninya, akan dijauhi malaikat dan akan didatangi syetan serta tidak akan banyak kebaikan di dalamnya, jika tidak dibacakan Al-Quran” (HR. Ad-Darimi).<br />Dengan membaca Al-Quran maka akan turun malaikat rahmat, akan datang kebaikan akan muncul ketenangan di dalam rumah kita. Rumah yang tidak ada bacaan Al-Quran maka ketahuilah bahwa rumah itu sebenarnya telah menjadi kuburan walaupun penghuninya masih bernyawa.<br />Tentang orang yang rajin menjalin silaturahmi, disebutkan dari Abu Hurairah bahwa seorang lelaki pergi untuk mengunjungi saudaranya di sebuah desa yang lain. Maka segera diperintahkan kepada malaikat untuk menemani orang itu. Tatkala malaikat bertemu dengan orang tadi maka dia bertanya : Kemana engkau akan pergi? Lelaki itu menjawab : Aku akan pergi mengunjungi saudara saya di desa itu! Malaikat itu bertanya : Apakah kau memiliki suatu nikmat yang akan kau berikan padanya? Orang itu berkata : Tidak, saya mengunjunginya semata karena saya mencintainya karena Allah! Malaikat itu berkata : “Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu. Allah telah mencintaumu sebagaimana kau mencintai orang itu” (HR. Muslim) Mengenai penuntut ilmu yang dinaungi sayap malaikat Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya malaikat membentangkan sayapnya untuk para penuntut ilmu karena suka dengan apa yang sedang dia tuntut” (HR. Tirmidzi).<br />Tentang rumah orang dermawan yang akan dimasuki malaikat disebutkan dalam sebuah hadits bahwa malaikat akan senantiasa mendoakan mereka : Rasulullah Saw bersabda, “Tiap-tiap pagi malaikat turun, yang satu mendo’akan, “Ya Allah beri gantilah untuk yang menderma, dan yang lain berdo’a, Ya Allah Musnahkan harta si bakhil.”Rumah-rumah yang di dalamnya ada kejujuran, ada kasih sayang, amanah, ada syukur dan sabar ada taubat dan istighfar akan senantiasa terbuka untuk dimasuki para malaikat sedangkan rumah-rumah yang selain itu maka maka malaikat akan menjauhi rumah tadi.Rumah-rumah yang akan dijauhi malaikat misalnya, rumah yang di dalamnya ada anjing, ada patung-patung dan gambar-gambar, dan ada bau busuk di rumah itu.Islam adalah agama yang cinta kebersihan sehingga mengingatkan bahayanya memiliki anjing, bahkan melarang memelihara anjing kecuali untuk kepentingan penjagaan keamanan atau pertanian. Tidak sedikit nash hadits yang menyatakan bahwa malaikat rahmat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan pahala pemilik anjing akan susut atau berkurang. Rasulullah bersabda: “ Malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan juga tidak memasuki rumah yang didalamnya terdapat gambar (patung)" [HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah]Ibnu Hajar berkata : "Ungkapan malaikat tidak akan memasuki...." menunjukkan malaikat secara umum (malaikat rahmat, malaikat hafazah, dan malaikat lainnya)". Tetapi, pendapat lain mengatakan : "Kecuali malaikat hafazah, mereka tetap memasuki rumah setiap orang karena tugas mereka adalah mendampingi manusia sehingga tidak pernah berpisah sedetikpun dengan manusia. Pendapat tersebut dikemukakan oleh Ibnu Wadhdhah, Imam Al-Khaththabi, dan yang lainnya.Sementara itu, yang dimaksud dengan ungkapan rumah pada hadits di atas adalah tempat tinggal seseorang, baik berupa rumah, gubuk, tenda, dan sejenisnya. Sedangkan ungkapan anjing pada hadits tersebut mencakup semua jenis anjing. Imam Qurthubi berkata : "Telah terjadi ikhtilaf di antara para ulama tentang sebab-sebabnya malaikat rahmat tidak memasuki rumah yang didalamnya terdapat anjing. Sebagian ulama mengatakan karena anjing itu najis, yang lain mengatakan bahwa ada anjing yang diserupai oleh setan, sedangkan yang lainnya mengatakan karena di tubuh anjing menempel najis.” Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu 'anha mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengadakan perjanjian dengan Jibril bahwa Jibril akan datang. Ketika waktu pertemuan itu tiba, ternyata Jibril tidak datang. Sambil melepaskan tongkat yang dipegangnya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Allah tidak mungkin mengingkari janjinya, tetapi mengapa Jibril belum datang ?" Ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menoleh, ternyata beliau melihat seekor anak anjing di bawah tempat tidur. "Kapan anjing ini masuk ?" tanya beliau. Aku (Aisyah) menyahut : "Entahlah". Setelah anjing itu dikeluarkan, masuklah malaikat Jibril. "Mengapa engkau terlambat ? tanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada Jibril. Jibril menjawab: "Karena tadi di rumahmu ada anjing. Ketahuilah, kami tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan gambar (patung)" [HR. Muslim].<br />Malaikat rahmat pun tidak akan mendampingi suatu kaum yang terdiri atas orang-orang yang berteman dengan anjing. Abu Haurairah Radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa Rasulullah bersabda : “ Malaikat tidak akan menemani kelompok manusia yang di tengah-tengah mereka terdapat anjing". [HR Muslim]<br />Imam Nawawi mengomentari hadits tersebut : "Hadits di atas memberikan petunjuk bahwa membawa anjing dan lonceng pada perjalanan merupakan perbuatan yang dibenci dan malaikat tidak akan menemani perjalanan mereka. Sedangkan yang dimaksud dengan malaikat adalah malaikat rahmat (yang suka memintakan ampun) bukan malaikat hafazhah yang mencatat amal manusia. [Lihat Syarah Shahih Muslim 14/94]Malaikat juga tidak suka masuk rumah yang berbau tidak sedap. Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa yang memakan bawang putih, bawang merah, dan makanan tidak sedap lainnya, maka jangan sekali-kali ia mendekati (memasuki) masjid kami, oleh karena sesungguhnya para malaikat terganggu dari apa-apa yang mengganggu manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim).<br />Juga adanya penghuni rumah yang mengancam saudaranya (muslim) dengan senjata. Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa mengarahkan (mengancam) saudaranya (muslim) dengan benda besi (pisau misalnya), maka orang itu dilaknat oleh malaikat, sekalipun orang itu adalah saudara kandungnya sendiri.” (HR Muslim).Kita semua berharap rumah kita akan senantiasa dikelilingi malaikat dan dijauhkan dari syetan laknat. Maka tidak ada cara lain bagi kita kecuali senantiasa meningkatkan bobot dan kapasitas keimanan, keislaman dan keihsanan kita, setiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun. Peningkatan ini kita butuhkan karena hidup ini tidak pernah henti berputar. Waktu kita terus bergulir dan kita tidak bisa menghentikannya. Umur kita terus mengkerut dan kita tidak bisa lagi merentangnya. Hanya ada satu kata dalam kehidupan kita : beramal saleh dengan segera, tanpa ditunda!!<br /><br />Mahluk-mahluk yang diciptakan Allah ( dimana ada yang menjadi musuh atau lawan manusia yaitu Iblis dan Jin kafir.) <br /><br />Ada 6 mahluk yaitu:<br />Malaikat, Dari Nur (cahaya) menerangi/mengawasi manusia.<br />Iblis, Dari Nar (Api), sifatnya merusak, merupakan musuh manusia.<br />Jin, Dari asap yang beracun, sifatnya memabukan, merupakan penggoda dan juga membantu manusia.<br />Tumbuhan, Hanya mempunyai naluri, berfaedah, untuk kebutuhan manusia.<br />Hewan, Syahwat dan ghodob, berfaedah untuk kepentingan manusia.<br />Manusia, Sebagai pengatur alam, pengurus dunia(khalifah rahmatan lil alamin).DEWAN PIMPINAN PUSAThttp://www.blogger.com/profile/12238216616968117707noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-808834738081487648.post-8885215384631353642008-01-13T20:01:00.000-08:002008-01-13T20:08:15.813-08:00Serba Serbi Ilmu Bathinmembangkitkan energi supranatural yang terpendam<br /> Di dunia ini, ada orang-orang diberi kelebihan oleh Tuhan hingga punya kemampaun supranatural meskipun dia tidak pernah belajar. Ada pula orang yang diberi kemudahan untuk mempelajari berbagai ilmu sehingga ia bisa punya banyak kemampuan dalam waktu singkat. Ada juga orang yang kesulitan dalam mempelajari ilmu, padahal dia sudah tekun berusaha. Banyak orang belajar ilmu gaib selama bertahun-tahun, tetapi tidak ada hasil yang memuaskan. Kegagalan itu bisa saja terjadi karena ilmu yang dipelajari sudah tidak asli tata-caranya atau mempelajari ilmu palsu. Banyaknya Ilmu palsu dan ilmu yang tidak asli tradisinya biasanya adalah ulah oknum paranormal yang tidak bertanggung jawab. Memang ada beberapa orang yang katanya bisa membuka aura, cakra atau hijab gaib sehingga orang bisa dengan cepat menguasai ilmu gaib dan bisa masuk alam gaib. Sebab kegagalan lainnya adalah ketidaktahuan akan hakekat ilmu yang dipelajarinya. Orang yang belajar ilmu gaib seharusnya tahu "dari mana sumber kekuatan ilmu gaib dan bagaimana proses atau cara kerja ilmu gaib", atau mungkin dia berguru pada pada paranormal palsu yang ilmunya pastinya palsu.<br />Sumber Kemampuan Supranatural<br /> Aliran hikmah dan kejawen sepakat bahwa sumber kekuatan ilmu gaib adalah khodam. Namun kedua aliran tersebut berbeda pendapat mengenai pengertian khodam. Aliran kejawen beranggapan bahwa khodam atau prewangan adalah jenis makhluk tertentu yang memang diciptakan Tuhan untuk membantu manusia. Menurut faham kejawen, khodam bukanlah jin dan bukanlah malaikat, melainkan makhluk gaib khusus yang berfungsi menimbulkan kekuatan supranatural pada manusia sakti atau benda bertuah.Sedangkan aliran hikmah yakin bahwa "khodam" sebetulnya hanyalah julukan bagi Jin atau Malaikat yang membantu manusia. Pendapat ini setidaknya bedasarkan dua alasan sebagai berikut: Pertama, Khodam dalam bahasa Arab berarti pembantu, penjaga atau pengawal yang selalu mengikuti. Dalam bahasa arab pembantu rumah tangga, sopir, tukang kebun dan body guard juga bisa disebut sebagai khodam.<br />Kedua, Bukankah dalam Al-Quran sudah diterangkan bahwa Allah hanya menciptakan hambanya dalam tiga bentuk saja, yaitu: Malaikat, Manusia dan Jin. Kalaupun ada yang istilah "khodam", maka tidak lain hanyalah nama alias untuk ketiga jenis makhluk tersebut. Seperti halnya "setan", sebetulnya bukanlah jenis mahluk, melainkan hanya julukan bagi jin dan manusia yang suka berbuat kejahatan.. Keajaiban yang ditimbulkan oleh ilmu gaib berbeda dengan mukzijat. Perbedaannya terletak pada prosesnya dan siapa yang menerimanya. Mukzijat hanya diterima oleh nabi/rasul dan prosesnya tanpa perantara, tidak ada perantara malaikat/jin yang menyebabkan nabi Musa bisa membelah lautan dan tongkatnya menjadi ular. Kejadian mukjizat langsung dari perintah Allah "kun fa yakun!". Mukjizat tidak bisa dipelajari atau diusahakan oleh manusia, termasuk nabi, nabi hanya menerima dan tidak berkuasa menolak kekuasaan Allah.Sedangkan keajaiban yang ditimbulkan ilmu gaib sebenarnya adalah fungsi khodam yang sudah menyatu dengan pemilik ilmu gaib. Misalnya orang yang kulitnya kebal senjata tajam, sebetulnya kulitnya diselimuti enegi gaib oleh khodam sehingga senjata yang hendak menyentuh kulit terhalang dan tidak bisa menembus. Proses ini serupa dengan atmosfer bumi yang ketika ada meteor jauh maka akan mengalami gesekan hingga meteor terbakar dan habis, dengan begitu mahluk bumi menjadi aman dari meteor yang berjatuhan.Ilmu Gaib bisa dipelajari atau diusahakan. Usaha untuk memperoleh ilmu gaib bisa dengan puasa, wirid mantra, meditasi, pengisian (bila ada guru) dan lain-lain. Khodam yang akan menjadi ruh ilmu gaib pun berbeda-beda tergantung jenis ilmu dan siapa yang mengamalkan ilmu tersebut. Untuk amalan yang murni bersumber dari Al-Quran, IsyaAllah, khodamnya adalah malaikat. Ilmu Kejawen, kebanyakan berkhodam Jin muslim atau jin non-muslim tergantung siapa yang mengamalkannya dan niat memiliki ilmu tersebut.<br />Sifat Khodam Ilmu Gaib<br /> Sebagian dari kita sekalian ada yang menjadi takut mempelajari ilmu gaib setelah tahu bahwa kekuatannya sebetulnya berasal dari makhluk gaib (khodam). tapi perlu diketahui bahwa jin yang menjadi khodam suatu ilmu berbeda sifatnya dengan jin pengganggu. Khodam adalah jin yang bersifat pasif. Dia tidak bisa mempengaruhi pikiran Anda dan tidak bisa menampakan diri.Meskipun khodam selalu mengikuti kita, dia tidak akan berkomentar apapun tentang tindakan kita jadi mau dibawa baik ya terserah, mau dibawa jelek juga terserah. Khodam juga tidak bisa berkomunikasi dengan kita, kecuali kita menguasai ilmu untuk berkomunikasi dengan khodam. Jadi intinya, meskipun ratusan khodam mengikuti kita, tidak ada yang berubah dari kita, kita tetaplah diri kita yang merdeka, boleh melakukan apa saja sesuka hati. Bahkan kita tidak perlu takut dengan khodam karena khodam sepenuhnya hanya akan membantu kita tanpa minta imbalan dan tidak mengganggu.<br />Mengapa harus puasa dan baca mantra?<br />Hakekat puasa dalam ilmu gaib adalah untuk mempermudah penyelarasan energi khodam dengan pemilik ilmu. Bukan berarti tanpa puasa ilmu tidak akan bisa dikuasai. Jika ada guru sakti yang bersedia mengisi kita, maka kita langsung bisa memiliki ilmu tanpa melelui proses puasa/ritual. Kekuatan hasil pengisian tergantung seberapa besar kesaktian guru yang mengisi kita.. Sedangkan jika Anda puasa/ritual sendiri, maka kekuatan yang dihasilkan tergantung penghayatan dan kesungguhan kita dalam menjalani puasa/ritual.Mantra adalah sarana untuk memanggil energi khodam. Saat kitra membaca mantra, beberapa khodam yang sifat kemampuan dan energinya sama dengan mantra yang kita baca langsung datang mengitari kita. Khodam-khodam itu tidak bisa lagsung bersatu dengan tubuh Bro karena berlainan materi penyusun tubuh. Jin terbuat dari api (panas) dan kita terbuat dari tanah (netral), maka agar mempermudah penyatuan khodam dengan diri kita anda harus mengosongkan perut hingga tubuh Bro lemah dan terasa panas.. Lemahnya tubuh kita saat berpuasa juga mempermudah penyatuan khodam. Logikanya, tubuh lemah adalah karena kekurangan energi, maka ada kesempatan bagi khodam untuk menyelarasi kekurangan energi di tubuh kita.Ilmu yang sudah ada pada diri kita bisa bertambah kuat dan juga bisa melemah tergantung kerajinan Bro dalam merawat ilmu tersebut. Merawat ilmu sama artinya dengan menjaga hubungan antara khodam dan kita. Semakin kuat ikatan antara kita dan khodam, kekuatan ilmu kita semakin kuat. Cara merawat suatu ilmu adalah dengan membaca mantranya rutin pada waktu yang ditentukan. Semakin khusyuk dan banyak wirid mantra maka semakin besar dan semakin selaraslah kekuatan ilmu kita.<br />__________________<br /><br /><br /><br /><br />1. PENGENALAN<br />Ilmu Trawangan dan Meraga Sukma atau ilmu Pelepasan itu juga ilmu ghoib.Disebut ghoib karena karena tidak boleh di lihat dengan mata kasar kita,seakan akan tidak masuk akal.Sampai sekarang ilmu trawangan dan ilmu meraga sukma masih merupakan ilmu yang sangat di rahasiakan.Tidak semua perguruan ilmu batin memilikinya dan tidak semua guru menguasainya.Oleh Sang maha guru,sejak dahulu ilmu ini hanya diturunkan kepada beberapa orang saja yang betul-betul dan di percayai dan ilmunya sudah tinggi.Jadi ilmu ini termasuk ilmu yang langka. Apakah ilmu trawangan dan meraga sukma itu sebenarnya?...........<br />2. ILMU TRAWANGAN<br />Ilmu Trawangan adalah ilmu tropong yang berfungsi untuk melihat alam ghaib atau alam halus ( sebenar yg di maksudkan alam ghaib ialah dimensi ke 4)Bukan ghaib mutlak , ghaib mutlak hanyalah Allah s.w.t yang maha mengetahui.Bahkan yang ilmunya sudah tinggi mampu untuk melihat alam nyata yang tidak terjangkau oleh pandangan mata kita. Misalnya si A ahli ilmu trawangan ia tinggal Serawak,,dan dia mampu melihat saudara dia yang jauh di luar Serawak.Bahkan si A tersebut boleh membaca surat yang masih tertutup rapat dalam amplop.Orang yang mempunyai ilmu trawangan seakan akan memiliki Mata ketiga ataupun indera ke enam.<br />Contoh 1Ketika saya berada di luar Negara untuk perjalanan mengadakan kursus Aura Therapy. Ketika malam menjelang hendak tidur di sebuah Pondok Pesentren tiba-tiba mendengar dan melihat anak-anak sedang menangis " Abah balik lah… , abah balik lah…" setelah di perhatikan suara dan gambaran itu adalah suara Aisyah, suara anak perempuan saya…….Setelah saya hubungi isteri melalui telephone. Ternyata anak saya benar-benar menangis kerana merindui saya…<br />Contoh 2Seorang sahabat sepencarian dengan saya pernah melihat gambaran satu kemalangan jalan raya di dalam zikirnya.Keesok harinya dalam perjalanan ketempat kerja beliau melihat satu kemalangan ngeri sama seperti kemalangan yang beliau lihat dalam zikir beliau.<br />Contoh3Ketika saya ber chating di internet dengan tiga orang sahabat sepencarian, kami bersembang mengenai penyakit ayah sahabat kami di negeri kelantan. Saya berada di Kuantan, kedua sahabat saya berada di Kuala Lumpur dan si sakit berada di kelantan. Bila berbincang sahaja tentang keadaan kesihatan Ayah sahabat kami .Langsung sahaja sahabat saya di Kuala Lumpur melihat satu bayangan bahagian dada dan ada tangan seorang wanita di atas dada seorang lelaki yang sakit. Tapi saya melihat tangan juga tapi berlainan bentuk.Bila saya menyebak tabir dan fasa yang ingin saya memasuki ternayata, gambaran itu semakin jelas dan hampir sama dengan apa yang di lihat oleh sahabat .<br />Kesimpulan :<br />i. Ilmu terawangan merupakan sebahagian ilmu thelepati (Komonikasi Jarak Jauh) Cuma bezanya getaranya di tafsirkan dalam bentuk gambar sedangkan thelepaty getaranya di tejemahkan dalam bentuk suara.ii. Terawangan tidak perlu di visualkan dia akan muncul sendiri dari alam bawah sedar.Disaat anda memerlukan nya. Baca Contoh 2. Maknanya tidak ada urusanya dengan penvisualisasian penarikan maklumat dari semesta.Hanya lakukan rutinan kerja anda terawangan akan berperanan atas gelombang dan menterjemahkan dalam bentuk layar batin anda.Jadi amat salah jika ada yang memandu anda bayangkan itu dan ini.Disinilah minda atau hayalan akan mengambil alih tugas terawangan.Terawangan anda akan menimbulkan fitnah yang besar dalam masyarakat dan jauh dari ketepatanya.iii. Terawangan perlu diarah kan pada sesuatu. Ini telah berlaku pada contoh3 dimana gambar yang di lihat tidak sama.Kerana berbeza gelombang.Waktu itu saya sibuk dengan chating maka gambar yang di terjemahkan tidak dapat saya terima dengan baik.Maka ketenangan amat penting dalam mempelajari terawangan ini.<br />3. ROH<br />llmu meraga sukma,adalah ilmu pelepasan sukma,di mana sukma keluar dari tubuhnya,sementara nyawanya masih ada dalam tubuhnya.Bila nyawanya ikut keluar,berarti ia mati total.Untuk hal ini kita perlu tahu perbedaan nyawa dan sukma.Baiklah sebelum kita lanjutkan untuk memberikan gambaran tentang ilmu meraga sukma,terlebih dahulu kita bicarakan soal ROH<br />Menurut ajaran agama islam seperti yang tertulis dalam AL-Quran surat AL-Isra.17 ayat 85maksudnya : Dan mereka bertanya kepadamu tentang Roh.KatakanlahROH ITU TERMASUK URUSAN TUHAN-KU,DAN TIDAKLAH KAMU DI BERIKAN PENGETAHUAN MELAINKAN SEDIKIT.<br />Jadi manusia tidak di beri pengetahuan tentang Roh secarta luas,kecuali hanya sedikit..Pengetahuan yang sedikit ini tidak di sia-siakan oleh para pakar penghayat ilmu batin.Menurut ilmu batin pada diri manusia terdapat sembilan jenis Roh.Dan masing-masing mempunyai fungsi sendiri-sendiri.Ke sembilan macam Roh yang ada pada manusia itu adalah sebagai berikut. Ini menurut pandangan mereka anda jangan terkeliru, anda boleh menerima dan menolak tidak menjadi masaala.Hanyalah berupa pandangan mereka sahaja.<br />A.ROH IDOFI<br />(Roh ilofi) ;adalah Roh yang sangat utama bagi manusia.Roh Idofi juga di sebut Johar Awal Suci Karena Roh inilah maka manusia boleh hidup. Bila Roh tersebut keluar dari raga maka, Manusia yang bersangkutan akan mati.Roh ini sering di sebut sebagai :nyawa: Roh Idofi merupakan sumber dari Roh-Roh lainnya.Kalau saja Roh Idofi ini keluar dari raga manusia.Pastilah Roh-Roh lainya pun akan turut serta.Tetapi sebaliknya kalau salah satu Roh dari Roh yang lelapan itu keluar,maka Roh idolfi akan tetap tinggal,dan manusia itu akan tetap masih hidup. Alamnya Roh idolfi berupa cahaya (NUR) terang benderang dan rasanya sejuk tenteram.Tentu saja kita boleh menjumpainya bila sudah mencapai tingkat INSAN KAMIL.<br />B.ROH RABBANIRoh yang di kuasai dan di perintah oleh Roh Idofi.Alamnya Roh ini ada di dalam cahaya (NUR) kuning diam tak bergerak. Bila kita berhasil menjumpainya maka kita tak mempunyai kehendak apa-apa.Hatipun terasa tenteram,tubuh pun tak merasakan apa-apa.<br />C.ROH ROHANI<br />Roh ini pun juga di kuasai dan di perintah oleh Roh Idofi.Kerana adanya Roh Rohani ini, maka manusia memiliki kehendak dua rupa.Kadang-kadang suka sesuatu,tetapi di lain waktu ia tak menyukainnya. Roh ini mempengaruhi perbuatan baik dan perbuatan buruk. Roh Rohani inilah yang menempati pada 4 jenis nafsu,yaitu;<br />1.Nafsu L uwamah (Aluamah).2.Nafsu Amarah.3.Nafsu Sufiah.4.Nafsu Mullamah atau mutmainah.<br />Kalau manusia di tinggalkan oleh Roh Rohani ini, maka manusia itu tidak mempunyai nafsu lagi, sebab semua nafsu manusia itu Roh inilah yang mengendalikanya. Maka, kalau manusia sudah boleh mengendalikan Roh Rohani ini dengan baik, ia akan hidup dalam kemuliaan. Roh Rohani ini sifatnya selalu mengikuti penglihatan yang melihat. Dimana, pandangan kita tempatkan, disitu lah Roh Rohani ini berada. Sebelum kita dapat menjumpainya, terlebih dahulu kita akan melihat bermacam-macam cahaya (Nur) bagai kunang-kunang. Setelah cahaya -cahaya ini menghilang, baru muncul lah Roh Rohani itu.<br />D.ROH NURANI<br />Roh ini di bawah pengaruh Roh Idofi. Roh Nurani ini mempunyai pembawa sifat terang. Karana adanya Roh Ini menjadikan manusia yang bersangkutan menjadi terang hatinya.Kalau Roh Nurani meningalkan tubuh maka orang tersebut hatinya menjadi gelap dan gelap fikiranya.Roh Nurani ini hanya menguasai nafsu Mutmainah sahaja. Maka bila manusia mendominasikan Roh ini maka nafsu mutmainah akan menonjul, mengalahkan nafsu-nafsu yang lain.Hati orang tersebut menjadi tenteram, prilakunya pun baik dan terpuji.Air mukanya bercahaya ,tidak banyak bicara, tidak ragu-ragu dalam menghadapi sesuatu, tidak protes bila di timpa kesusahan suka sedih bahagia dan derita di pandangnya sama.<br />E. ROH KUDUS (ROH SUCI)<br />Roh yang di bawah penguasaan Roh Idafi juga. Roh Ini mempengaruhi orang yang bersangkutan mau memberi pertolongan kepada sesama manusia, mempengaruhi berbuat kebajikan dan mempengaruhi berbuat ibadat sesuai dengan ajaran agama yang di anuti.<br />F.ROH RAHMANI<br />Roh di bawah kekuasaan Roh Idofi pula.Roh ini juga di sebut Roh Pemurah.Karena di ambil dari kata RAHMAN,yang artinya pemurah.Roh ini mempengaruhi manusia bersifat sosial,suka memberi.<br />G.ROH JASMANI<br />Roh juga di bawah kekuasaan Roh Idofi.Roh ini menguasai seluruh badan dan urat syaraf manusia.Karena adanya Roh jasmani ini maka manusia dapat merasakan adanya rasa sakit,lesu,lelah,segar dan lain-lainnya.Bila Roh ini keluar dari tubuh,maka di tusuk jarum pun tubuh tidak tersa sakit.Kalau kita berhasil menjumpainya,maka ujudnya akan sama dengan kita,hanya berwarna merah.Roh Jasmani ini menguasai nafsu amarah dan nafsu hewani.Nafsu hewani ini mempunyai sifat dan kegemaran seperti binatang,misalnya;malas,suka setubuh,serakah,mau penting diri sendiri dan lain sebagainya.<br />H.ROH NABATIRoh yang mengendalikan perkembangan dan pertumbuhan badan.Roh ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi.<br />I.ROH REWANIRoh yang menjaga raga kita.Bila Roh Rewani keluar dari tubuh maka orang yang bersangkutan akan tidur.Bila masuk ke tubuh orang akan terjaga.Bila orang tidur bermimpi dengan arwah seseorang,maka Roh rewani dari orang bermimpi itulah yang menjumpainnya.Jadi mimpi itu hasil kerja Roh Rewani yang mengendalikan otak manusia.Roh Rewani ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi.Jadi kepergian Roh Rewani dan kehadirannya kembali di atur oleh Roh Idofi.Demikian juga Roh-Roh lainnya dalam tubuh, sangat dekat hubungannya Roh Idofi.<br />4. ILMU MERAGA SUKMA<br />Setelah kita ketahui tentang Roh kita,kita lanjutkan kembali membahas masalah MERAGA SUKMA Yang di sebut dengan meraga sukma ialah bila sukma meninggalkan jasad,sementara nyawa ,Roh Idofi tetap menghuni jasad tersebut.Jadi orang yang meraga sukma itu tidak mati,karena ia masih mempunyai nyawa yang boleh mengatur pernafasan dan peredaran darah tubuh.<br />Keluarnya si sukma dari raga itu sifatnya hanya sementara,kelak sukma itu akan memasuki jasad(raga) kembali dan menyatu dengan nyawa.Kepergian sukma ini tergantung dari kehendak yang memiliki sukma.Ia boleh bepergian ke alam astral(alam lelembut),alam kubur dan alam lahir atau alam nyata.Dalam meraga sukma,sebenarnya yang keluar dari tubuh adalah Roh nurani yang kadang-kadang di sertai Roh lainnya yang bukan Roh Idofi.Roh-Roh yang keluar itu tergantung dari aliran atau tingkatan ilmu seseorang. Sewaktu sukma keluar dari raga,Roh Idofi atau nyawa tetap menunggu raga,agar raga tidak mati.Anggapan beberapa orang bahwa sewaktu meraga sukma itu Roh Idofi yang keluar itu tidak benar,sangat keliru.Sebab,bila Roh Idofi yang keluar,seluruh Roh akan menyertainnya.Berarti orang yang bersankutan akan mati.Keluarnya Roh Idofi akan selalu di ikuti oleh Roh-Roh lainnya.<br />Orang dapat melakukan meraga sukma ini dangan berbagai cara,sesuai dangan aliran ilmu masing-masing.Ada yang pakai sesaji dan upacara tertentu, ada yang menggunakan kain kafan yang di tulisi rajah atau izim, ada yang tanpa sarana apa-apa.Sikap dalam melakukan merga sukma,boleh dengan posisi tidur terlentang,posisi duduk dan posisi berdiri.<br />5. PERSIAPAN SEBELUM MEMULAI LATIHAN<br />Sebelum memulai latihan Terawangan dan Meraga Sukma di perlukan persiapan-persiapan khusus. Ini untuk memudahkan latihan dan untuk keselamatan sewaktu meraga sukma.Untuk itu bela diri tenaga dalam sangat di perlukan.Hal ini mengingat di alam halus banyak sekali Roh-Roh jahat yang boleh mengganggu dan mencelakakan kita.Sebelum memulai trawangan dan meraga sukma, haruslah membuat pagaran tubuh dahulu karena ini sangat penting. Hal ini mencegah agar tubuh kita tidak di masuki oleh Roh jahat Untuk pagaran tubuh itu biasannya berupa sinar ghaib yang keluar dari tenaga dalam seseorang itu sendiri.Dan pagaran badan itu akan lebih kuat lagi bila di sertai Ilmu Payung Rasul, khatanamubuah, Nurun Nurbuah atau amalan khusus untuk pagaran atau penolak bala.<br />Persiapan yang paling utama adalah persiapan mental,kemauan yang kuat dan percaya pada diri sendiri,serta tekun berlatih.Dalam usaha memperoleh ilmu bela diri tenaga dalam anda boleh memasuki menjadi anggota perguruan ilmu tenaga dalam yang anda sukai. Misalnya;Perguruan Seni Bela Diri Mitaful - Huda Satria Nusantara, Tenaga Dalam Pamungkas dan banyak lagi perguruan yang banyak tersebar di seluruh nusantara .Atau anda boleh belajar sendiri ilmu tenaga dalam seperti petunjuk dalam MENJARO.Persiapan sebagai berikut;<br />A.Latihan pandangan mata 3 tahapi. Tafakur Cipta Raga ii. Tafakur Cipta Rasaiii. Tafakur Cipta JiwaB.Latihan pernafasan 3 tahapi. Pernafasan GetarAngka 1: Melambangkan sifat Matahari, ego, bijaksana, memimpin, pionir, ide<br />Angka 2: Melambangkan sifat Bulan, pengatur, teliti, tekun, temperamen<br />Angka 3: Melambangkan sifat Venus, cinta, artistik, romantis, pengertian<br />Angka 4: Melambangkan sifat Bumi, sabar, telaten, kreatif, cekatan<br />Angka 5: Melambangkan sifat Mars, berani, libido, pantang menyerah<br />Angka 6: Melambangkan sifat Asteroid, rajin, pandai, tanggap<br />Angka 7: Melambangkan sifat Yupiter, petualang, ingin tahu<br />Angka 8: Melambangkan sifat Saturnus, Hemat, ahli strategi<br />Angka 9; Melambangkan sifat Uranus, penyayang, perhatian, pandai bergaul<br />Angka dalam kelompok talenta bisnis : 2,4,8, angka khusus (11,22) Angka dalam kelompok talenta seni : 3,6,9 Angka dalam kelompok talenta sains : 1,5,7<br /><br />Angka tiga belas, Dari sekian banyak angka, urutan, angka 13 ini yang memiliki nasib paling tidak enak. Angka ini dikenal sebagai angka pembawa sial bagi orang-orang yang kebelulan memilikinya, tidak soal apakah mereka percaya atau tidak. Dimanapun angka ini berada ia akan membawa kesialan.<br />Jika angka tiga belas pada nomor rumah, disebutkan akan selalu menimbulkan kerugian bagi para pemiliknya misalnya, terbakar, kecurian, sasaran perompok, perselisihan rumah tangga, menimbulkan penyakit bagi para penghuninya, akan dijadikan tempat roh-roh halus yang jahat.<br />Jika angka tiga belas pada nomor kendaraan, disebutkan akan selalu menimbulkan kerugian bagi para pemiliknya misalnya membawa kesialan dan petaka bagi para pemiliknya. Misalnya, tabrakan, kecelakaan, selalu mogok pada saat dibutuhkan dan lain sebagainya.<br />Jika angka tiga belas pada nomor kamar hotel, disebutkan kamar hotel ini tidak akan membawa ketentraman, karena aka selalu didatangi oleh roh halus yang mengganggu para penghuninya.<br />Jika angka tiga belas pada gedung, disebutkan akan selalu menimbulkan kerugian kepada para penghuninya, seperti kebakaran, dan jika ia gedung perkantoran maka para penyewa di gedung tersebut tidak akan pernah menglami kemajuan dalam usahanya<br />Angka sembilan, Mungkin angka sembilan untuk banyak orang adalah angka yang paling memiliki aurora keberuntungan yang terbesar. Angka ini yang dipercaya akan selalau membawa keberuntungan bagi para pemiliknya. Untuk bangsa Cina, angka sembilan ini disebut pembawa hokki karena logikanya menurut mereka, angka tersebut merupakan angka terbesar sebelum Nol sebagai angka yang nihil. Sama seperti angka tiga belas, angka sembilan pun dapat berada pada berbagai macam benda yang dipercaya akan membawa keberuntungan bagi pemiliknya.<br />Angka Ganjil, Dalam mitos kehidupan bangsa dimanapun angka ganjil lebih banyak bermakna dibanding angka genap. Angka ganjil dipercaya membawa keberuntungan dan sekali lagi ini dapat dibuktikan dari sekian banyak kepercayaan baik itu yang beragama Islam, Kristen, Hindu, Budha, atau Khong Khu Chu hampir semua agama memiliki hitungan faforit adalah angka ganjil. Untuk orang bangsa Cina hampir dapat di pastikan memiliki angka ganjil pada benda-benda yang dimiliki contohnya seperti nomor plat kendaraannya, nomor toko, nama restoran dan lain sebagainya.<br />Angka Mistik, Sebenarnya istilah 'mistik' dibuat oleh para penggemar judi. Maknanya angka yang dimilikinya dapat memiliki arti lain. Sehingga jika seorang penjudi mendapatkan isyarat atau kode untuk memasang suatu angka, maka ia akan memperjuangkan angka mistiknya. Itu biasanya dilakukan untuk menjaga kemungkinan yang akan terjadi dari angka yang dipertaruhkannya.<br />Contoh angka sebenarnya dan dengan angka mistiknya:<br />1=0 2=5 3=8 4=7 5=2 6=9 7=4 8=3 9=6 0=1<br />an Ragaii. Pernafasan Getaran Rasaiii. Pernafasan Getaran jiwa C.Latihan Keheningan utk menwujudkan layar makrifat 3 tahap.i. Hening Ragaii. Hening Rasaiii. Hening Jiwa<br />Itu semua untuk menunjang kemudahan dalam mempelajari ilmu trawangan dan meraga sukma.Bila latihan sudah dikuasai dengan baik,anda langsung boleh melatih ilmu trawangan.Bagi yang berbakat akan langsung boleh,bagi yang kurang berbakat perlu puasa untuk mengasah ilmu trawangan dengan amalan khusus.Bagi seorang muslim dan penganut ilmu batin puasa sering di lakukan.Disini menjalani puasa bukan sekedar tidak makan dan tidak minum selama waktu yang di tetapkan.Tetapi berpuasa haruslah dari lahir sampai batinnya.Batinnya memupuk rasa sabar,tawakal dan menjahui rasa tamak,iri hati ,sombong,cemburu,jahat,dengki,dan sebagainnya,agar sempurna puasa kita.Tak ada gunannya kita berpuasa sekian hari,tetapi batin kita penuh dengan hawa nafsu,dendam dan kebencian….selengkapnya<br /><br />TEKHNIK PERNAFASAN<br />Energi Alam<br />Energi alam adalah suatu energi yang melingkupi semua benda yang berada si semesta raya ini yang jumlahnya tanpa batas. Energi alam tidak mempunyai bentuk dan warna, baru berbentuk dan berwarna setelah bersatu dengan aura manusia.<br />Tenaga Dalam<br />Sebetulnya setiap manusia memiliki tenaga dalam. Manusia memiliki unsur kimia tubuh yaitu ATP yang dapat berubah menjadi energi melalui proses metabolisme tubuh. Energi yang dihasilkannya sangat melimpah ruah, bahkan menjadi kekuatan yang luar biasa apabila manusia biasa sedang dalam kondisi tertentu misalnya panik, tidur jalan, trance, atau terhipnotis.ATP juga berfungsi sebagai energi cadangan, misal setelah lelah berolahraga, dengan beristirahat sejenak maka tenaga akan pulih kembali. Energi yang dihasilkan oleh ATP dalam kehidupan sehari-hari hanya berfungsi sebanyak 2,5% saja yang telah cukup untuk menghasilkan panas tubuh, proses metabolisme, mengaktifkan kimia tubuh, menjalankan alat pencernaan, dan aktivitas organ tubuh lainnya. Sedangkan yang 97,5% lainnya masih tersimpan sebagai energi cadangan.<br />Dengan latihan yang tekun, murid akan dapat membangkitkan, mengendalikan, dan memanfaatkan energi yang tersimpan tersebut untuk berbagai macam keperluan. Contoh disamping adalah bagaimana memanfaatkan tenaga dalam untuk menghancurkan batu tebing yang keras.<br />Bagaimana proses udara merangsang tenaga dalam? Ketika udara dihisap secara normal, oksigen hanya digunakan sebatas membantu lancarnya peredaran tubuh, melancarkan metabolisme tubuh, dan mensuplai otak dengan kadar yang cukup. Selain itu juga merangsang energi untuk menghidupkan aktivitas tubuh, dalam batasan yang sangat sedikit, hanya cukup untuk menggerakan tubuh secara normal. Dan untuk membangkitan energi cadangan (tenaga dalam) diperlukan oksigen yang banyak dan efektif. Satu-satunya jalan adalah dengan mengubah taktik pernapasan biasa menjadi pernapasan yang khusus, yaitu dengan mengoptimalkan oksigen yang masuk jangan sampai banyak yang terbuang, sedangkan untuk bagian lain harus seimbang. Untuk membangkitkan energi tersebut secara cepat, oksigen harus diputarkan keseluruh tubuh secara cepat pula, sedangkan sisa pembakaran (CO2) harus dibuang secara cepat. Apabila tenaga dalam telah bangkit, akan terasa berupa hawa panas atau dingin sesuai dengan cara berlatih. Wajar bila orang yang memiliki tenaga dalam yang besar, tubuhnya akan kuat dan bisa jadi kebal terhadap segala jenis benturan, senjata, penyakit dan segala gangguan medis dan non-medis, hal ini terjadi dengan adanya energi yang lebih pada tubuh seseorang, sel-sel tubuhnya akan semakin padat dan searah, sehingga membuat tubuh menjadi padat.<br /><br />Tenaga Metafisika (aura)<br />Setiap makhluk hidup yang mempunyai peredaran cairan dalam tubuhnya, memiliki apa yang disebut aura (atmosfer tubuh) yang terjadi akibat aktivitas rumit dalam tubuh (reduksi, oksidasi, pelepasan energi makanan, pergesekan cairan dengan dinding pembuluh, dll). Pada orang normal aura ini akan terlihat seperti pelangi. Namun karena unsur pembentuk aura ini tidak tampak oleh mata manusia normal, maka banyak orang yang tidak mengetahui bahkan menyangkal keberadaan aura. Aura yang menyelubungi manusia merupakan satu kesatuan yang terdiri dari ion-ion negatif dan positif, bergerak terus-menerus dan bisa berubah bentuk sesuai yang kita inginkan. Jika sering dilatih maka arua akan bertambah kuat dan besar, sehingga kita bisa membentuk gelombang energi dengan frekuensi tertentu yang banyak kegunaannya, misalnya pengobatan medis, non-medis, dan psikis; pertahanan diri; dan lain-lain. Hal ini bisa terjadi karena setiap kita meniatkan sesuatu, otak akan mempunyai ide dimana ini akan mengakibatkan dikirimnya gelombang otak pada aura tubuh yang telah diperkuat. Gelombang ini akan merubah frekuensi dari aura (gelombang elektromagnetik tubuh) sehingga menjadi frekuensi ilmu yang kita inginkan, jadi prosesnya otomatis begitu kita inginkan. Keberadaan aura telah dapat ditangkap dengan teknologi modern yaitu dengan kamera kirlian, dan yang lebih baru lagi yaitu Aura Kamera 3000. Pada manusia normal dan sehat; seperti telah disebutkan aura ini akan terlihat seperti pelangi, dan untuk seorang yang terlatih/memiliki tenaga metafisik yang cukup, akan mampu merubah warna auranya sekehendak hati. Seperti halnya tenaga dalam, energi metafisik dapat pula untuk menghancurkan benda-benda padat. Namun diperlukan konsentrasi yang baik untuk mengumpulkan dalam jumlah yang besar dan memadatkannya untuk dipukulkan/dilemparkan ke benda tersebut.<br />INTI UDARA<br />Inti dari latihan pernafasan adalah menarik energi yg ada di alam semesta ini sebanyak-banyak ke dalam tubuh kita agar bisa dimanfaatkan secara optimal. Tekhnik pernafasan yang dimaksud disini adalah sebenarnya sasarannya adalah menghimpun inti udara, atau yg sering disebut prana, Ki kata orang Jepang, Chi kata orang China. Inti hawa atau prana ini bersatu dengan oksigen dan banyak sekali terdapat disekitar kita. Diantaranya ada yg disebut prana Matahari, adalah prana yg berasal dari sinar matahari. Prana ini menyegarkan seluruh tubuh dan memberikan kesehatan yg baik. Prana ini bisa kita peroleh dgn menyerap cahaya atau berjemur di sinar matahari. Prana Udara adalah prana yg terkandung di dalam udara atau butir-butir vitalitas udara. Prana udara diserap oleh tubuh dengan cara bernafas. Prana Bumi, prana yg terkandung di dalam bumi, prana ini diserap oleh tubuh melalui telappak kaki. Berjalan dengan tanpa alas kaki akan memperbanyak menyerap prana bumi ke tubuh. Pohon, beberapa pohon tertentu (seperti pohon yg rindang dan besar serta subur) memancarkan sebagian besar kelebihan prananya. Orang yg lelah bila beristirahat dibawah pohon akan cepat segar kembali.<br /><br />LATIHAN OLAH PERNAFASAN<br />Baiklah di sini akan kita kemukakan salah satu tekhnik pernafasan khusus.<br />Adapun caranya adalah ;<br />- pertama duduk bersila, badan lurus pandangan terpejam santai, ibu jari tangan digenggam<br />- Setelah itu menghirup nafas secara lembut dan panjang<br />- Tahan dalam Tantien (2 jari bawah perut)<br />- Keluarkan nafas dengan halus dan lembut pula<br /><br />Lebih detailnya adalah ;<br />- Duduk bersila, niat dalam hati agar dapat manfaat dalam latihan ini<br />- Menghirup nafas secara lebut dan panjang 6 hitungan<br />- Tahan di perut bawah (Tantien) selama 10 hitungan<br />- Keluarkan secara lembut 6 hitungan<br />- Setelah nafas habis tahan 4 hitungan sebelum bernafas lagi<br /><br />Hitungan di atas bisa ditambah secara bertahap menurut kemampuan kita masing-masing.<br />Ingat dalam menghirup udara, bayangkan energi yg ada di alam sekitar kita terserap kedalam tubuh kita. Hal ini bisa di visualisasikan dengan membayangkan seberkas cahaya biru keperakan masuk bersamaan nafas kita. Tahan cahaya tersebut dalam tubuh kita, bayangkan energi tersebut mengembang ke seluruh tubuh dari kepala sampai ujung kaki. Dalam menghembuskan nafas, bayangkan kita mengeluarkan segala kotoran, bibit penyakit, segala persoalan yg jelek, energi negatif yg tidak baik dari dalam tubuh kita. Bayangkan semua itu terbakar di alam bebas bersamaan hembusan nafas kita. Bila tekhnik pernafasan ini dilakukan secara rutin apalagi pagi sore atau setidaknya setiap pagi saja maka akan banyak memperoleh manfaat.<br />Bila ingin merasakan manfaatnya secara nyata, coba lakukan tekhnik tersebut pagi sore minimal waktunya 15 menit, setelah kuat bisa ditambah sampai 30 menit. Bila di pagi hari udara masih segar sehingga energi yg terhimpun kedalam tubuh kita akan semakin banyak pula. Ingat sebelum dan sesudah latihan agar diiringi dgn do’a dan permohonan kepada Allah agar diberi kebaikan.<br />Olah pernafasan yang baik dan benar akan menjadikan oksigen yang kita hirup melalui paru-paru menjadi lebih banyak, sekaligus membuat peredaran darah kita menjadi lebih lancar, demikian juga prana yg terserap ke tubuh semakin meningkat sehingga :<br />1. Kerja jatung, paru-paru, lever, dan ginjal semakin baik.<br />2. Fungsi hormon bekerja secara normal.<br />3. Zat antibodi tubuh kita akan diaktifkan.<br />4. Kelima indera kita akan bekerja secara baik.<br />5. Bahkan indera keenam semakin peka.<br />6. Emosi lebih terkendali.<br />7. Komunikasi dengan keluarga dan orang lain menjadi lebih baik.<br /> 8. Hidup lebih segar, lebih sehat dan lebih menyenangkan. Wajah terlihat lebih muda.<br /><br />ILMU PERNAFASAN<br /> Ilmu pernafasan memiliki pengaruh luar biasa terhadap kesehatan. Dengan mengolah pernafasan secara tepat dan rutin maka berbagai macam penyakit dapat diobati dengan sangat cepat. Pernafasan yang dalam selama 60 detik dapat merilekskan jiwa dan raga dan memompakan O2 (oksigen) untuk mempertahankan energi ke otak dan otot-otot kita. Menurut alhli fisiologi jiwa dan raga ; sebagian besar dari kita melakukan pernafasan dangkal lewat otot dada dgn tidak terjadi pernafasan secara mendalam dan efisien di dalam paru yg menyebabkan terjadinya pertukaran antara O2 yg masuk dan CO2 (karbon dioksida) yg keluar. Saat menarik dan menghembuskan nafas mendalam dari perut akan terjadi aliran darah yg mengandung O2 lewat sistem kardiovaskular untuk meningkatkan fungsi jantung dan paru dan mengantarkan tambahan nutrien untuk otot-otot yg bekerja.<br />Berbagai penyakit fisik yang sudah terbukti dapat diobati dalam waktu sangat cepat melalui latihan pernafasan ini antara lain penyakit asthma, alergi, maag, darah tinggi, darah rendah, jantung, kolesterol tinggi, kencing manis (diabetes mellitus), gula, kencing batu, ginjal, lever, ambeien, sinuitis, migrain, vertigo, lemah syahwat, sering masuk angin, pegal-linu, cepat lelah, cepat tersinggung, mudah marah, dan berbagai penyakit fisik lainnya<br />Disamping itu dengan mengikuti latihan pernafasan yang rutin, emosi menjadi lebih terkendali, sehingga orang yang pemarah maupun yang mudah tersinggung akan menjadi lebih sabar. Demikian juga penyakit Stress akan hilang dan berubah menjadi rasa percaya diri dan bahagia.<br />Sedangkan bagi yang sudah sehat, dengan mengikuti latihan pernafasan akan meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan produktivitas kerja. Bahkan dengan mengikuti latihan pernafasan ini, kita akan terbebas dari kebiasaan dan ketergantungan memakai obat-obatan.<br />Bila kita sudah mampu mengoptimalkan tekhnik pernafasan ini, kita akan mempunyai kemampuan yang Luar Biasa, yaitu mampu menyalurkan tenaga / tenaga dalam / energi / hawa murni dari tubuh kita ke orang lain. Sehingga kita dapat mengobati orang lain dari jarak jauh tanpa menyentuhnya.<br />Tidak ada penyakit yg tidak bisa diobati kecuali malas berobat dan berusaha. Selamat mencoba, semoga Allah SWT memberikan kepada kita, kekuatan, kesehatan dan keselamatan lahir batin, amieeen..<br />Demikianlah sedikit ulasan dari saya mengenai pernafasan dan mudah-mudahan ada manfaatnya yang bisa kita petik. Tiada gading yang tak retak, tentu saja tulisan saya tersebut tak luput dari berbagai kekurangan. Kritik dan saran yg membangun selalu kami harapkan. Jika anda tertarik dgn teknik ini, hubungi saya segera untuk mendapatkan pembukaan jalur energi dan penyelarasan energi alam semesta. Semoga bermanfaat<br />Penyebab Datangnya Rizqi.<br />1. Selalu Berusaha dengan sebaik-baiknya, baik sebagai pengusaha, pegawai, pengrajin, berdagang, dll. yang pada dasarnya dapat menghasilkan uang.<br />Firman Allah : " Dialah Allah yang menjadikan Bumi ini mudah bagi Kamu, maka berjalanlah disegala penjuru dan makanlah sebagian dari Rizqi-NYA. Dan hanya kepada-NYA lah kamu ( kembali setelah ) dibangkitkan ". ( QS Al Mulk : 15 )<br />2. Ber Taqwa dalam arti menjalankan segala perintah Allah serta menjauhi segala larangan-NYA.<br />Firman Allah : " Dan barang siapa yang ber Taqwa pada Allah, maka baginya akan diberikan jalan keluar dan akan diberikan Rizqi yang datangnya tanpa disangka-sangka ".( QS Ath Tholaq : 2-3 )<br />3. Berbanyak-banyak membaca Istighfar. Yaitu memohon Ampunan kepada Allah SWT, atas segala dosa dan kesalahan.<br />Firman Allah : " Mohonlah Ampunan kepada Tuhanmu, sesungguhnya dia adalah Maha Pengampun, niscaya DIA akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan pula sungai-sungai ". ( QS Nuh : 10-12 )<br />" Memperbanyak Istighfar itu dapat mendatangkan ( menarik ) rejeki " ( Lubabu al Hadits)<br />4. Bertawakal kepada Allah yaitu berserah diri dan menyandarkan segala urusan kepada Allah jua, seraya mohon pertolongan atas keberhasilan untuk memperoleh Rizqi yang lapang dan halal.<br />Firman Allah : " Dan barang siapa ber Tawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan ( keperluan )-nya ". ( QS Ath Thalaq : 3 )<br />5. Berdoa memohon dengan ber-zikir kerejekian, sebab Allah adalah Dzat yang Memberi Rizqi dan Kekuatan. Berdoa dengan mendekat pada Allah ( Ber Taqarrub ).<br />Firman Allah : " Berdoalah kepada-KU ( Allah ) niscaya AKU ( Allah ) akan mengabulkannya ".( QS Al- Mukmin : 60 )<br />6. Bermurah Hati serta gemar meng-Infaqkan sebagian dari harta bendanya kejalan Allah.<br />Firman Allah : " Dan apa saja yang engkau Infaqkan, maka Allah akan mengganti. Dan DIA-lah sebaik-baik Pemberi Rizqi ". ( QS Saba' : 39 )<br />7. Ber Tahmid, yaitu membaca Al-Hamdulillah saat mendapatkan Rizqi atau mendapatkan sesuatu yang menggembirakan. Ber Tahmid itu artinya memuji dan bersyukur atas pemberian Nikmat-NYA itu. Allah akan selalu menambah Rizqi orang-orang yang bersyukur.<br />Firman Allah : " Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami ( Allah ), akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari ( Nikmat-KU ), sesungguhnya Azab-KU sangat pedih " ( QS Ibrahim : 7 ).<br />Jujur dan Dapat Dipercaya merupakan Penyebab datangnya Rizqi dan Keberkahan.<br />Firman Allah : " Dan barang siapa yang ber Taqwa pada Allah, maka baginya akan diberikan jalan keluar dan akan diberikan Rizqi yang datangnya tanpa disangka-sangka ". ( QS Ath Tholaq : 2-3 )<br />Perlu diketahui bahwa Taqwa kepada Allah adalah merupakan kunci utama adanya suatu kejujuran, pokoknya berkeimanan serta pangkal kepercayaan seseorang terhadap yang lain dalam muamalah ( pergaulan ) sehari-hari, sehingga dengan demikian, akan menjadi penyebab mudahnya segala urusan dan menjadi kunci pembuka terhadap datangnya suatu Rizqi. Jadilah Manusia yang penuh manfaat, jujur, bertanggung jawab, bersyukur atas segala Nikmat-NYA, Selalu ingat pada-NYA, mendekat dengan ber-Zikir, dan melakukan segala sesuatu karena-NYA.......<br /><a href="http://nursyifa.hypermart.net/kerejekian/sebab_datangnya_rizqi-1.html" target="_self">Bersambung ke Hal : 2.........</a><br />Doa Agar dikeluarkan dari kesulitan dan diberi jalan terang :<br /><br />Robbii adkhil-nii mudkhola shidkin, wa agrij-nii mukhroja sidkin, waj 'al-lii mil ladunka sulthonan nashiroo. <a href="http://nursyifa.hypermart.net/sounds/Robbi%20Adkhilni.rm" target="_self">Sound >>></a><br />Ya Tuhanku, masukkanlah aku lewat gerbang kebenaran dan keluarkanlah aku lewat gerbang kebenaran pula (dengan sempurna). Dan berilah aku kekuasaan / kekuatan yang dapat menolongku mengatasi semua persoalanku. (Al-Isro : 80)<br />Amalkan dengan penuh keikhlasan, khusuk, penuh keyakinan bahwa do'a kita akan dikabulkan-Nya.<br />Zikiran Wajib : Al-Fatihah minimal 100x, Astaghfirulloh minimal 100x, Lailahailalloh minimal 100x.<br />Al-Fatihah, agar diberi jalan yang terang, dibuka semua pintu rizqi dan kebaikan, Astaghfirulloh agar dosa-dosa dilebur, Lailahailalloh guna mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan keimanan, ketakwaan<br />Wa anna ila Rabbikal-muntaha" : "Sesungguhnya kepada Tuhanmu itulah puncak segala tujuan".<br />"Berdzikirlah kamu kepada-KU niscaya AKU berdzikir kepadamu".<br />( QS. Al-Baqarah : 152 )<br /><br /><br />"Bagi orang yang sempurna akal, ialah mereka yang selalu berdzikir kepada Allah sambil berdiri, duduk dan berbaring".<br />( QS. Al-Imraan : 191 )<br />Hadits Qudsy, Allah berfirman : "Aku selalu mengikuti sangkaan hamba-KU terhadap diri-KU, dan AKU selalu menyertainya ketika ia berdzikir kepada-KU".<br />Rasulullah bersabda : "Siapa yang merasa senang oleh amal kebaikannya, dan merasa sedih / menyesal atas perbuatan dosanya, maka ia seorang mukmin (beriman)".<br />"Tidak ada dosa besar jika disertai dengan Istighfar ( minta ampunan ), dan tidak dapat dianggap dosa kecil jika dikerjakan terus menerus".<br />"Jangan sampai terasa kebesaran sesuatu dosa itu, hingga dapat merintangi kepada engkau husnudh-dhan ( baik sangka ) terhadap Allah Ta'ala, sebab siapa yang benar-benar mengenal Allah Ta'ala, maka akan menganggap kecil dosanya itu disamping kemurahan Allah".<br />"Sesungguhnya Tuhan memberikan kepadamu warid ( yaitu ilmu pengertian atau perasaan hati, sehingga mengenal dan merasa benar-benar akan kebesaran kurnia rahmat Allah ), hanya semata-mata supaya kamu mendekat dan masuk kehadirat Allah".<br />"Nur ( cahaya-cahaya ) iman, keyakinan dan dzikir itu semua sebagai kendaraan yang dapat mengantarkan hati manusia kehadirat Allah serta menerima (mendapatkan) segala rahasia daripada-NYA".<br />"Nur ( cahaya terang ) itu sebagai pasukan yang membantu hati, sebagaimana (kubu) kegelapan itu pasukan yang membantu hawa nafsu. Maka apabila Allah akan menolong seorang hamba-NYA, dibantu dengan pasukan Nur Ilahi dan dihentikan bantuan kegelapan dan kepalsuan".<br />"Siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Dan siapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menunjukinya. Siapa yang diberi petunjuk ( hidayah ) oleh Allah maka ialah yang mendapat petunjuk hidayat, dan siapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak akan engkau dapatkan pelindung atau pemimpin untuknya.<br />"Maka ketika mereka telah melupakan apa yang telah diperingatkan kepada mereka. Kami bukakan bagi mereka segala jalan, sehingga apabila mereka mabuk gembira terhadap segala hasil usahanya. Kami tangkap dengan tiba-tiba, sehingga mereka mangalami dan merasa gagal total, dan putus harapan sama sekali".<br />( QS. Al-An'aam : 44 )<br />"Ketahuilah bahwa penghidupan dunia ini, hanya main-main, dan hiburan dan perhiasan, dan bangga-banggaan diatara kamu dan berlomba memperbanyak harta dan anak buah. Bagaikan air hujan yang mengagumkan petani hasil tanamannya, kemudian berubah menjadi kering, maka terlihat menguning warnanya, kemudian menjadi sampah ( bahan bakar ), sedang di akhirat tersedia siksa yang berat, disamping ada pula pengampunan Allah dan Keridoan-NYA. Dan tiadalah kehidupan dunia kecuali kesenangan yang menipu".<br />( QS. Al Hadid : 20 )<br />Rasulullah SAW bersabda : "Jauhkan dirimu dari tipuan dunia, niscaya Allah suka/kasih kepadamu. Dan jauhkan dirimu dari hak-hak orang, niscaya disukai orang".<br />Jangan Berputus Asa dan Jangan berprasangka Buruk pada Allah, Sesungguhnya Pertolongan Hampir Tiba, Bersabarlah.......<br /><br /><br /><br />DZIKIR UNTUK KEREJEKIAN :<br />Wa may yat-taqil laaha yaj'al lahuu makhrojaa. Wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasib, wa may yatawak-kal 'alal laahi fa huwa hasbuh, in-nal laaha baalighu amrih, qod ja'alal laahu likul-li syai-in qodroo. <a href="http://nursyifa.hypermart.net/sounds/Ath%20Tholaq.rm" target="_self">Sound >>></a><br />Artinya :<br />Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, tentu diadakan-Nya jalan keluar baginya, dan memberinya rezeki dari "pintu" yang tak diduga-duga olehnya. Barang siapa yang bertawakal kepada Allah, maka Tuhan Allah akan mencukupkan kebutuhannya. Bahkan sesungguhnya Allah pelaksana semua peraturan-Nya. Dan Allah juga telah menjadikan segala-galanya serba beraturan. ( Ath Tholaq ayat 2-3 )<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Jenis-jenis Ilmu Dan Bahagian-bahagiannya<br />Ketahuilah bahawa ilmu terbahagi kepada dua bahagian utama iaiitu:<br />· Ilmu Syari'i<br />· Ilmu 'Aqli<br />Ilmu-ilmu Syari'iah adalah bersifat 'Aqliah bagi orang yang mengetahuinya dan kebanyakan Ilmu-ilmu 'Aqliah adalah bersifat Syari'iah bagi orang yang mengenalinya. [Kenyataan di atas jika difahami ianya adalah untuk menunjukkan hubungan yang erat antara ilmu-ilmu Syari'iah dan ilmu 'Aqliah sebagaimana yang akan dinyatakan seterusnya.]<br />Firman Allah yang bermaksud;<br />"Dan sesiapa yang Allah tidak kurniakan nur kepadanya, nescaya tidak ada baginya nur."(Surah Al-Nur : 40)<br />Bahagian Pertama (Ilmu Syari'ah)<br />Ilmu Syari'ah terbahagi kepada dua macam iaitu:<br />A. ILMU USUL(Umbi).<br />B. ILMU FURU'<br />A. IlMU USUL<br />Ilmu Usul (Umbi) ini terbahagi pula kepada tiga jenis iaitu;<br />1. Ilmu Tauhid.<br />Ilmu ini membicarakan tentang zat Allah Taala, Sifat-sifatnya yang Qadimiah(Sediakala) Sifat-sifatnya yang Fi'liah(berupa perbuatan) dan Sifat-sifatnya yang Zaatiah(berupa Zat) yang berbagai-bagai nama menurut nama-nama sebagaimana yang tersebut.<br />Ia membicarakan tentang Nabi-nabi dan Imam-imam selepas mereka dan sahabat. Juga membicarakan tentang mati dan hidup,<br />membicarakan tentang Qiyamat, kebangkitan, perhimpunan di padang Masyar, kiraan amalan dan kelihatan Allah Taala.<br />Ahli-ahli fikir dalam ilmu ini berpegang pada:<br />mula-mula sekali dengan ayat-ayat Al-Quran<br />kemudian dengan hadis-hadis Rasulullah SAW.<br />kemudian dengan dalil-dalil 'Aqliah dan bukti-bukti Qiyasiah(Syllogism yang menjadi matlamat tertinggi dalam ilmu mantik atau lojik)<br />Mereka mempergunakan bahan-bahan qias perdebatan dan 'Anadi' (qias Pertentangan) dan hujungan-hujungan kedua-duanya yang diambil dari Logik(Mantik) Falsafah dan mereka meletakkan perkataan bukan pada tempatnya. Mereka mempergunakan istilah-istilah<br />Jauhar,<br />A'radh<br />Dalil<br />Nazor(tilik)<br />Istidlal dan<br />Hujah<br />sedangkan berlainan makna tiap-tiap istilah ini bagi tiap-tiap golongan.<br />Ahli-ahli Tasauf maksudkan suatu yang lain manakala ahli-ahli Ilmu Kalam maksudkan suatu yang lain pula. begitulah seterusnya. Risalah ini tidaklah bermaksud untuk mentahkidkan makna tiap-tiap perkataan itu menurut pendapat tiap-tiap golongan. Oleh itu kita tidak akan bincangkan di sini.<br />Ahli-ahli fikir dalam usul dan ilmu tauhid yang mengambil bahagian khas ( dalam mengemukakan dan mempertahankan ilmu mereka) dengan "Kalam" atau "Kata-Kata" digelarkan "Mutakallimun" (ahli-ahli ilmu kalam). Oleh sebab ini ilmu tauhid terkenal juga dengan gelaran "ILMU KALAM".<br />2. Ilmu Tafsir.<br />Al-Quran adalah sesuatu yang paling agung dan paling penting dalam agama. Di dalam Al Quran terdapat kemusykilan yang tidak dapat diselesaikan oleh akal tiap-tiap orang selain dari orang yang dikurniakan oleh Allah Taala untuk memahami kitabnya. Dalam hal ini Rasulullah ada bersabda yang bermaksud:<br />"Tiap-tiap ayat Al Quran itu ada sahaja zahir dan batin dan batinnya itu mempunyai tujuh lapisan pula"<br />Dalam suatu riwayat yang lain dinyatakan sebagai mempunyai sembilan batinnya.<br />Rasulullah bersabda lagi dengan maksudnya:<br />"Tiap-tiap huruf dari huruf-huruf Al-Quran mempunyai had. Maksudmya sama dengan 'Nihayah' yang bermaksud batas) dan tiap-tiap had mempunyai Mutholi'(tempat tinggi untuk meninjau). Allah Taala telah memberitakan dalam Al-Quran mengenai seluruh ilmu, segala maujudah yang nyata dan yang tersembunyi, yang kecil dan yang besar, yang dapat dirasa dan yang dapat difahami oleh akal. Ini ditunjukkan oleh firmannya yang bermaksud:<br />Dan tidak(gugur) biji yang basah dan tidak kering melainkan terdapat dalam Kitab yang nyata. (Surah Al-An'am, ayat 59).<br />Allah berfirman lagi yang bermaksud:<br />"Supaya mereka perhatikan ayat-ayatnya dan supaya ingat orang-orang yang mempunyai fikiran". (Surah Al-Shod, ayat 29).<br />Bila Al-Quran itu suatu yang paling agung, ahli-ahli tafsir manakah yang dapat keluar dari ikatannya???.<br />Ya!!! tiap-tiap dari ahli tafsir hanya dapat menghuraikan Al-Quran menurut tenaga sahaja, menerangkannya sekadar kekuatan akalnya dan menurut kadar isi ilmunya. Dengan kebolehan-kebolehan yang terbatas ini sekalian ahli tafsir itu berkata-kata sedangkan sebenarnya mereka tidak patut berkata bahawa dalam ilmu Al-Quran itu terkandung Ilmu Usul dan Ilmu Furu', Ilmu Syarie' dan Ilmu 'Aqli.<br />Meskipun begitu ahli tafsir mestilah memandang Al-Quran dari segi bahasa, dari segi perumpaannya, dari segi susunan pengucapan, dari segi tingkat-tingkat nahu, dari segi 'adat Arab, dari segi pendapat hukamah-hukamah, dari segi perkataan ahli tasauf hingga dapat mendekatkan tafsirnya kepada tahkiq. Andainya tafsir itu cuma terbatas setakat suatu segi sahaja dan hanya memberikan keterangan menerusi suatu kepandaian sahaja, tidaklah keterangan itu memuaskan hati dan masih memberi peluang kepada hujah dan alasan dari orang lain untuk menentangnya.<br />3. Ilmu Akhbar(Hadis-hadis)<br />Bahawa Nabi SAW adalah orang Arab dan A'jam yang paling fasih, ia adalah guru yang diwahyukan kepadanya dari Allah Taala, akalnya adalah meliputi seluruh Alam Atas dan Alam Bawah, tiap-tiap perkataannya , malah tiap-tiap ucapannya terdapat disebaliknya lautan rahsia dan perbendaharaan teka-teki .Maka mengetahui Akhbarnya dan mengenali hadisnya adalah suatu soal yang besar dan suatu kerja yang hebat, sesiapa pun tidak berkuasa untuk menyelami ilmu perkataan Nabawi melainkan dengan cara ia membetulkan diri menuruti perintah-perintah Nabi SAW dan menghilangkan kebengkok-bengkokkan dari Qalbunya dengan pedoman syarak Nabi SAW.<br />Sesiapa yang ingin memperkatakan tafsir Quran dan Takwil Akhbar(Hadis) dan ingin supaya tepat kata-katanya, orang itu pada mula-mula sekali mesti menguasai Ilmu Bahasa, mendalami Ilmu Nahu dan mempunyai pengetahuan yang dalam bidang 'Irab(perubahan baris-baris akhir kalimah kerana faktor-faktor mendatang menurut Ilmu Nahu)dan pandai dalam berbagai-bagai Tasrik (kepandaian mengubah sesuatu kalimah yang asal menjadi bermacam-macam bentuk untuk pengertian-pengertian yang dikehendaki oleh seseorang),<br />Ini adalah kerana Ilmu Bahasa adalah tangga untuk mendaki kepada seluruh ilmu. Sesiapa yang ingin naik ke atas satoh rumah, lebih dulu ia perlu menyediakan tangga, kemudian baru mendaki, Ilmu Bahasa adalah jalan yang penting dan tangga yang besar ertinya. Seorang penuntut ilmu tiada dapat memisahkan dia dari hukum-hukum bahasa.<br />Oleh itu Ilmu Bahasa adalah asal segala asal. Yang mula-mula mesti diketahui dalam bahasa ialah mengenai bahan-bahan yang sama tarafnya dengan perkataannya sepatah demi sepatah kemudian mengetahui kata-kata perbuatan seperti kata-kata yang terdiri dari tiga huruf dan empat huruf dan lain-lainnya.<br />Seorang Ahli Bahasa mesti pula mengetahui syair-syair Arab, dan yang paling penting serta paling rapi ialah syair-syair jahiliah, kerana ia mengasahkan fikiran dan memperhaluskan jiwa. Selepas syair-syair, bahan-bahan (dari perkataan) dan nama-nama itu mesti menguasai ilmu nahu, kerana ia untuk ilmu bahasa serupa dengan timbangan dacing untuk emas dan perak, Manthiq untuk Ilmu Falsafah 'Arudh (Ilmu timbangan syair atau Ilmu Persajakan) untuk syair. Lengan untuk baju dan sukatan untuk biji-bijian. Tiap-tiap suatu tiada ditimbang dengan timbangan yang tiada jelas padanya hakikat pertambahan dan pengurangan.<br />Oleh itu Ilmu Bahasa adalah jalan menuju kepada Ilmu Tafsir dan Akhbar(Hadis). Ilmu Al-Quran dan Akhbar adalah dalil bagi ilmu tauhid, manakala tauhid adalah ilmu yang hanya dengan dia sahaja baru terselamat para hamba dan dengannya mereka terlepas dari ketakutan hari kebangkitan kembali. Inilah Ilmu Usul secara perincian.<br />B. Ilmu Furu' (Ilmu Cawangan).<br />Sesuatu ilmu itu boleh berupa 'Alami atau 'Amali. Ilmu Usul adalah ilmu yang berupa Ilmu 'Alami manakala Ilmu Furu' adalah ilmu yang berupa 'Amali.<br />Ilmu Amali ini mengandungi tiga hak :<br />1. Hak Allah Taala :<br />Ini adalah mengenai bahagian-bahagian ibadat seperti bersuci, sembahyang, zakat, haji, jihad zikir, perayaan-perayaan (Al-'Ayaad dengan makna pertama perayaan agama dan makna kedua pengulangan-pengulangan maksudnya Tajali-tajali yang berulang-ulang atas Qalbu dengan cara mengulangi amalan-amalan) perhimpunan (Jama'ah ), dan lain-lain amalan sunat dan fardhu.<br />2. Hak para hamba<br />Ini adalah mengenai bahagian-bahagian 'Aadat (kemasyarakatan) yang terbahagi kepada dua bidang:<br />Mu'amalah (Pergaulan) seperti jual beli, syarikat, pemberian(Al-Hibah), pemberian pinjam dan hutang, Qishos dan segala bahagian Diyat(denda berupa wang dari kesalahan pembunuhan atau pencederaan).<br />Mu'aakodah(Perjanjian) seperti nikah, tholak, pembebasan hamba, perhambaan, pembahagian pesaka dan segala hujungannya.<br />Dua bahagian yang tersebut di atas ini dinamakan 'FEKAH'. Ilmu Fekah adalah ilmu yang mulia, berfaedah, mengenai semua(manusia) lagi perlu. Tidak terlepas manusia daripadanya kerana keperluannya kepadanya adalah umum.<br />3. Hak Jiwa.<br />Hak jiwa ialah sesuatu yang berkaitan dengan Ilmu Akhlak. Akhlak itu kalau tercela wajib disingkirkan dan dibuang. Jika terpuji, wajib dipakai sebagai perhiasan segala jiwa. Akhlak yang tercela dan sifat-sifat yang terpuji memang terkenal dalam Kitab Allah dan hadis-hadis Rasulullah SAW. Sesiapa yang berakhlak dengan salah satu daripada sifat-sifat yang terpuji itu, ia akan masuk syurga.<br />Bahagian Yang Kedua (Ilmu 'Aqli)<br />Ilmu 'Aqli atau ilmu yang berproblem lagi musykil. Ilmu yang boleh berlaku SALAH atau BETUL. Ia terletak pada tiga tingkat iaitu:<br />Tingkat Pertama<br />Tingkat mula-mula, Ilmu Matematik dan Ilmu Logik(Manthiq). Dari Ilmu Matematik lahir Ilmu Hisab yang membicarakan tentang angka-angka, geometri (ilmu ukuran-ukuran dan bentuk-bentuk), Ilmu Astronomi(berhubung dengan falak, bintang-bintang, kawasan-kawasan bumi dan apa-apa yang berhubungan dengannya). Terbit dari Ilmu Astronomi ini sebagai cawangannya ialah Ilmu Astrologi(Ilmu Nujum dan hukum-hukum dan Horoskop). Dari Ilmu Matematik itu lahir pula ilmu-ilmu muzik yang membicarakan tentang nisbah tali-tali alat bunyi.<br />Ada pun ilmu logik adalah membicarakan tentang cara menentukan had (Al-Had ) dan Resam (Al-Resam) dalam sesuatu yang dapat dicapai dengan konsep (Tasawwur). Juga ia meninjau dari cara qias ( Al-Qias ) dan bukti ( Al-Burhan ) dalam ilmu-ilmu yang dicapai dengan pengakuan (Al-Tasdiq). Ilmu Logik berpusing di sekitar kaedah ini.<br />Bermula dari kata-kata tunggal,<br />kemudian kata-kata bersusun,<br />kemudian khasiat-khasiat<br />kemudian qias<br />kemudian bahagian-bahagian qias<br />kemudian matlamat bukti(Mutholib Al-Burhan).<br />Inilah dia penghabisan Ilmu Logik.<br />Tingkat Kedua<br />Tingkat tengah ini ialah Ilmu Tabie. Ilmu Tabie ini ialah suatu ilmu yang membicarakan tentang:<br />Jisim Mutlak(Jisim semata-mata jisim yang terdiri dari benda dan rupa tanpa ikatan dengan mana-mana ruang. Di sini dibicarakan tentang pembahagian-pembahagian jisim, gerak, perubahan dan apa yang berhubung dengan gerak itu seperti zaman, ruang dan kosong) dan<br />Rukun-rukun Alam (membicarakan tentang langit-langit dan empat anasir yang berada daripada bahagian bawah falak bulan, tabiat-tabiat anasir itu dan lain-lain),<br />Jauhar-jauhar dan 'Aradh,<br />Gerak dan Diam, tentang Hal Ehwal Langit,<br />Sesuatu Yang Berupa Tindakan dan Kesan Tindakan.<br />Dari ilmu ini, lahir perbicaraan tentang:<br />Hal-ehwal Tingkat-tingkat Maujudah,<br />Bahagian-bahagian Jiwa<br />Mizraj dan<br />Kualiti Deria dan<br />Cara Pencapaiannya Terhadap Sesuatu Yang Dapat Dicapainya.<br />Kemudian membawa kepada perbicaraan tentang ilmu kedoktoran iaitu ilmu mengenai badan-badan, penyakit-penyakit, ubat-ubat, pengubatan dan apa yang berhubung dengannya. Di antara cawangan Ilmu Tobie ialah<br />Ilmu Kesan-kesan Atas<br />Ilmu Benda-benda Galian<br />Pengetahuan Khasiat Benda dan berakhir pada<br />Ilmu Perusahaan Kimia iaitu pengubatan jasad-jasad yang sakit pada bahagian-bahagian dalam benda-benda galian.<br />Tingkat Ketiga.<br />Ini adalah tingkat tertinggi yang membicarakan tentang<br />MAUJUD kemudian<br />membahagikan kepada "WAJIB" (tiap-tiap apa yang wujudnya dari zatnya sendiri bukan dari yang lain. Wujud yang begini keadaannya ialah wujud Allah, sebab inilah diistilahkan dengan "WAJIBAL WUJUD" ertinya "Yang Wajib Ada") dan<br />"MUMKIN" (tiap-tiap yang wujudnya bukan dengan zatnya sendiri, malah bergantung dengan zat yang lain. Kalau tidak ada zat yang lain ini, maka ia tidak. Wujudnya yang begini keadaannya adalah wujudnya makhluk. Sebab itulah makhluk diistilahkan dengan "MUMKINAL WUJUD" ertinya "Yang Mungkin Ada"). kemudian<br />membicarakan tentang Penciptanya dan ZatNya<br />segala sifat-sifatNya,<br />perbuatan-perbuatanNya,<br />perintah-perintahNya,<br />hukum dan qadaNya serta<br />susunan kelahiran maujudah daripadaNya, kemudian<br />membicarakan tentang sesuatu yang tinggi(Al-'Uluyah)<br />Jauhar-jauhar Mufrad,<br />Akal-akal Abstrak, dan<br />Jiwa Yang Sempurna kemudian<br />membicarakan tentang malaikat-malaikat dan syaitan-syaitan<br />dan berakhir dengan Ilmu Nubuwah,<br />soal-soal mukjizat dan<br />hal-ehwal keramat, dan kemudiannya<br />membicarakan hal-ehwal Jiwa-jiwa Suci,<br />hal-hal tidur dan sedar dan maqam-maqam mimpi.<br />Di antara cawangan-cawangannya ialah<br />Ilmu Tillasmaat (Ilmu membuat tangkal atau azimat) dan<br />Ziijaat (ilmu yang membicarakan tentang kedudukan falaniah-falaniah) dan<br />apa yang berhubungan dengannya.<br />Ilmu-ilmu ini mempunyai perincian-perincian, lapangan-lapangannya dan tingkat-tingkatnya yang memerlukan ruangan yang lanjut. Tetapi sudah cukuplah dengan ringkasan ini.<br />Ringkasan Fasal Di Atas<br />Ilmu yang menjadi kecintaan jiwa manusia itu terbahagi kepada dua bahagian yang penting iaitu:<br />1. Ilmu Syari'i<br />2. Ilmu 'Aqli<br />Ilmu Syari'i terbahagi kepada dua iaitu:<br />i. Ilmu Usul (Ilmu Umbi) atau Ilmu 'Alami<br />ii.Ilmu Furu'(Ilmu Cawangan) atau Ilmu Amali<br />Ilmu Usul terbahagi kepada kepada tiga iaitu:<br />Ilmu Tauhid<br />Ilmu Tafsir dan<br />Ilmu Hadis<br />Ilmu Furu' pula terbahagi kepada dua iaitu :<br />Ilmu Feqah<br />Ilmu Akhlak (Hak Jiwa)<br />Ilmu Fekah pula terbahagi kepada dua iaitu;<br />Haq Allah (Ibadat)<br />Hak para hamba yang terbahagi kepada dua iaitu<br />Mu'amalah dan<br />Mu'aqadah<br />Manakala Ilmu Aqli pula terbahagi kepada tiga tingkat iaitu:<br />Tingkat Pemulaan<br />Tingkat Pertengahan dan<br />Tingkat Tinggi.<br />Tingkat Permulaan terbahagi kepada dua iaitu:<br />Ilmu Matematik dan<br />Ilmu Logik<br />Ilmu Matematik terbahagi kepada;<br />Ilmu Hisab<br />Geometri<br />Astronomi<br />Astrologi<br />Horoskop dan<br />Muzik<br />Tingkat Pertengahan ialah Ilmu Tabie yang terbahagi kepada:<br />Ilmu Kedoktoran<br />Kaji Jiwa<br />Benda-benda galian dan<br />Perusahaan Kimia<br />Tingkat Tinggi ialah;<br />Ilmu Ketuhanan<br />Ilmu Tillasmaat dan<br />Ilmu Ziijat<br />Persoalannya kini dimanakan kedudukan Ilmu Tasauf di antara kesemua ilmu di atas????. Ikutilah perbincangan seterusnya yang akan menghuraikan asal Ilmu Tasauf, tempat duduknya di antara kesemua ilmu yang ada. Jika anda mengikuti tajuk ini dan tajuk seterusnya dengan serius akan akan mendapat jawapan ini sekaligus jawapan kepada teka-teki Imam Ghazali dengan kenyataannya pada awal tajuk ini iaitu:<br />Ilmu-ilmu Syari'iah adalah bersifat 'Aqliah bagi orang yang mengetahuinya dan kebanyakan Ilmu-ilmu 'Aqliah adalah bersifat Syari'iah bagi orang yang mengenalinya.<br />Ikutilah perbincangan seterusnya di bawah tajuk <a href="http://suluk98.tripod.com/tasauf.html">[Kedudukan Ilmu Tasauf Antara Semua Ilmu]</a><br />Penyembuhan Nampon (Therapy Energy)<br />Ilmu Nampon bukanlah suatu ilmu yang takhayul atau gaib. Tidak semua penyakit dapat disembuhkan, karena kami manusia yang serba lemah dan senantiasa meminta izinNYA, dan ridho Tuhan Yang Maha Esa atas tiap tindakan kita membela yang lemah.<br />Murid Nampon bukanlah seorang yang membuat mukjizat. Semua kemampuan didapatkan melalui ketekunan murid belajar, berlatih, berlatih dan berlatih serta mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Pada dasarnya tiap manusia dilahirkan dengan memiliki potensi tenaga yang besar. Dengan mengenali dan menguasai diri dengan baik, maka Tenaga Dalam yang dimilikinya akan dapat membawa manfaat sebesar-besarnya bagi dirinya, keluarganya, bangsa dan negaranya.<br />Bentuk ? bentuk energi<br />Dalam ilmu fisika, energi adalah kemampuan atau kapasitas untuk melakukan sesuatu atau menghasilkan perubahan. Energi dapat berbentuk panas, cahaya, suara, listrik atau kimia.<br />Energi statis atau energi potensial adalah energi yang ada karena posisi atau kondisi, sementara energi kinetis adalah energi yang dimiliki tubuh atau benda karena gerakannya. Meskipun sebuah benda atau massa terlihat dalam keadaan diam, atom dan molekul yang terdapat di dalamnya tetap bergerak dan memiliki energi kinetik. Energi statis atau energi potensial dapat berubah menjadi energi kinetik dengan terjadinya usaha atau gerakan pada massa/benda tersebut. Misalnya batu di ujung tebing yang memiliki energi potensial, bila didorong dan jatuh maka batu tersebut memiliki energi kinetik.<br />Energi kinetik rata-rata yang dimiliki atom atau molekul diukur dengan temperatur dari benda/massa di mana atom atau molekul tersebut berada. Sebuah benda dengan massa yang lebih besar memiliki atom dan molekul yang lebih banyak daripada benda atau massa yang lebih kecil (ringan). Dengan demikian energi kinetik dari sebuah benda yang lebih berat - lebih besar daripada energi kinetik dari sebuah benda yang lebih ringan dengan temperatur yang sama.<br /><br />Tenaga Dalam<br />Tiap-tiap orang mempunyai lapangan Tenaga Dalam, orang yang belum belajar maka lapangan Tenaga Dalamnya sempit, kira-kira 1 sampai 2 cm dari tubuhnya. Orang yang sedang marah Tenaga Dalamnya mengembang, dan disebut Tenaga Dalam aksi. Maka bila terjadi reaksi dari depan atau belakang orang yang sedang beraksi itu maka ia akan jatuh. Yang disebut ber-reaksi ialah orang yang mempunyai Tenaga Dalam aktif (terlatih atau marah). Orang yang sedang marah, syaraf otaknya kurang normal, tenaga berkumpul dalam dada, sebaliknya syaraf otak belakang orang itu dalam keadaan negatif, maka walaupun ia tidak belajar Tenaga Dalamologi atau praktikal Tenaga Dalam pada waktu itu orang tersebut mempunyai Tenaga Dalam aktif sementara.<br />Silat Nampon dari Jawa Barat<br />Tenaga Dalam Nampon dinamakan juga Pencak Silat Tenaga Dalam, merupakan gabungan aliran Cikalong, Cikaretan, Syahbandar Kari dan Madi. Ilmu Nampon Jurus Gebreg Nampon (Gerakan regenerasi bersama) merupakan ciptaan Alm Embah Khair yang diturunkan kepada Uwak Nampon hasil pelajaran Alm. Nampon yang puluhan tahun, menghasilkan gerakan yang berbeda dari yang lain dan berlandaskan sikap pandang Alm. Nampon yang khas. Apabila pencak silat yang lainnya merupakan rangkaian gerakan dengan mengangkat kaki, Alm Nampon menciptakan Gerak langkah merapat kaki selalu ditanah, dengan dasar 10 macam gerak pencak.<br />Pada ilmu Nampon, Tenaga Dalam ialah energi yang ditimbulkan dengan jalan senam atau jurus dengan disertai latihan nafas. Gerakan pernafasan diatur oleh pusat pernafasan dalam otak yang mempunyai perangsang Tenaga Dalam yang penuh dengan zat asam. Apabila di dalam darah tidak ada zat asam, maka otak tidak menerima perangsang lagi, timbullah suatu daya yang disebut daya sandi yang dapat mengompakkan energi menjadi energi yang lebih besar/intens. Setelah Tenaga Dalam terkumpul dalam otot-otot (butir-butir Tenaga Dalam terdiri dari butir-butir Bio elektrisitas), lalu dikembalikan oleh daya pernafasan, dan daya fikiran yang berpangkal dalam otak. Daya fikiran dalam otak disebut pula daya saran, maka bio elektrisitas itu melompat bergetar dan bergelombang keluar dan tak kembali lagi, tetapi dalam badan terus memproduksi dan tidak akan habis-habisnya selama manusia itu hidup.<br />Berlainan dgn jurus penca silat lain, Aliran Alm Nampon berpusat didada sehingga gerak ditangan serasa kosong, berorientasi pada kesamaan gerak. Dari seluruh organ anggota tubuh tangan, kaki, dada, mata, dan nafas. Tenaga otot dipusatkan di otot dada dan belikat. Setiap gerak diakhiri dengan kesamaan tindak laku otot didada, tangan, kaki yang disabet dan digabreg (dihentakkan dan dikompakkan bersama-sama dalam satu gerakan). Karena dasar yang khas inilah jurus khas ini akhirnya dikenal dengan sebutan Jurus Gebreg (Singkatan dari gerakan Regenerasi Bersama). Karena terkenal dengan gaya Penca Silat yang khas dan baru, muncul berbagai sebutan. Ada yang menamakan Ulin nampon, ada juga yang menamakannya Stroom, Timbangan, Spierkracht/tenaga dalam.<br />Ilmu silat Nampon dari Jawa Barat didirikan oleh Alm. Uwa Nampon pada 1932 di Padalarang.<br />Bagaimana memelihara keseimbangan<br />Sepuluh jurus nampon memiliki karakter ciri sendiri, dan jika digabungkan, kesepuluh jurus nampon akan menghasilkan energi power yang lengkap<br />Sebagai Ilmu, yang berakar pada budaya dan seni tatar Sunda, Ilmu Pencak silat Nampon memiliki empat unsur:<br />Energi sebagai Unsur beladiri,<br />Energi sebagai Unsur kesehatan - olahraga, serta penyembuhan<br />Energi sebagai Unsur seni<br />Energi sebagai Unsur mental spiritual<br />Energi sebagai unsur kesehatan, serta penyembuhan<br />Pernapasan dan meditasi Nampon dapat mengurangi tingkat kejenuhan dan menjaga kesehatan seseorang. Seseorang yang mempelajari tehnik pernapasan dan meditasi Nampon dibandingkan dengan orang yang tidak mengikuti pelatihan ini dengan faktor demografik yang sama (umur, pendidikan, dll) sangat terlihat perbedaaannya.<br />Beberapa manfaat yang sangat berarti dalam mempelajari Nampon adalah :<br />Mengurangi tingkat kejenuhan, kegelisahan, tekanan pekerjaan, insomnia dan pegal-pegal<br />Mengurangi efek samping rokok dan minuman keras<br />Meningkatkan kesehatan dan menurunkan keluhan kesehatan<br />Meningkatkan efektifitas, hasil kerja yang memuaskan dan hubungan kepribadian.<br />Mengurangi Stres dan Ketegangan Otot<br />Meningkatkan Daya Kretifitas<br />Mengurangi Faktor Resiko Penyakit Jantung<br />Menjaga Stamina Tubuh (Penyembuhan dengan Pengobatan Psikomatik)<br />Memperlambat Proses Penuaan<br />Mengurangi Pengaruh Rokok, Minuman Keras dan Penggunaan Alkohol<br />Beberapa anggota yang sudah mengikuti latihan mengatakan bahwa mereka melihat peningkatan dari hasil pekerjaan dan kepuasan bekerja dibandingkan sebelum mereka mengikuti pelatihan Nampon ini.<br />Keuntungan untuk Perusahaan :<br />Peningkatan produktifitas<br />Peningkatan kreatifitas<br />Peningkatan terhadap hasil kerja<br />Meningkatkan penjualan dan keuntungan<br />Meningkakan kerjasama dan komunikasi<br />Meningkatkan kesehatan karyawan<br />Mengurangi tingkat absensi atau ketidak hadiran karena sakit<br />Mengurangi tingkat kecelakaan kerja<br />Keuntungan untuk Para Eksekutif :<br />Meningkatkan tingkat kreatifitas dan daya pikir<br />Meningkatkan daya konsentrasi<br />Meningkatkan tingkat pengambilan keputusan<br />Meningkatkan stamina tubuh<br />Menurunkan tingkat stres atau kejenuhan<br />Menambah tenaga dan vitalitas<br />Memperbaiki hubungan kerja<br />Memperbaiki kehidupan berkeluarga<br />Menurunkan tekanan darah tinggi dan kolesterol<br />Meningkatkan kepekaan terhadap situasi- mempertajam naluri<br /><br /><br />Keuntungan bagi Karyawan :<br />Menambah efisiensi<br />Menurunkan tingkat kesalahan<br />Memperbaiki keselamatan dalam bekerja<br />Memperbaiki hasil kerja dengan menekan tingkat kejenuhan<br />Mengurangi ketegangan otot<br />Meningkatkan keceriaan dan kepuasan dalam bekerja<br />Mental dan fisik yang lebih baik<br />Memperbaiki kehidupan berkeluarga<br />Energi sebagai unsur penyembuhan penyakit<br />Penyakit menurut Nampon dapat berasal dari dalam diri sendiri atau masuk dari luar tubuh. Karena tubuh terdiri atas unsur fisik, pikiran dan jiwa, maka penyakit juga dapat diakibatkan oleh ketidak seimbangan pada tubuh, pikiran dan jiwa. Nampon memandang penyakit sebagai tenaga yang dapat membinasakan, atau energi yang harus dilawan. Penyakit = musuh, sementara musuh harus dilawan.<br />Dengan mengenali perbedaan getaran, temperatur dan sinar dari berbagai bagian tubuh inilah seseorang yang memiliki ilmu Nampon dapat mengetahui ketidak normalan yang terjadi pada satu atau lebih bagian tubuh. Bagian tubuh yang terganggu /tidak normal memancarkan sinar tubuh/hawa/getaran/frekwensi yang berbeda dibanding bagian tubuh yang normal. Sel yang tidak normal dinetralisir, sementara sel yang mati di rangsang agar tereproduksi kembali, diganti oleh sel baru yang normal.<br />Kesimpulan<br />Apakah Ilmu Nampon menyembuhkan semua penyakit? Tidak.<br />Tenaga Dalam Ilmu Nampon tidak dapat menyembuhkan semua penyakit. Seluruh kemampuan anggota dan murid hanya mungkin karena kehendak dan izinNYA. Pada akhirnya semua ini dikerjakan demi ibadah kita dijalanNYA, seperti juga yang diajarkan guru-guru Ilmu Nampon.<br />Asal dan Kedudukan Ilmu Tasauf<br />Ketahuilah bahawa Ilmu Aqli adalah tunggal dengan zatnya [bersendirian iaitu diasaskan atas akal semata-mata], daripadanya lahir ilmu yang tersusun yang di dalamnya terdapat seluruh hal-ehwal dua ilmu yang tunggal. Ilmu yang tersusun itu ialah ilmu ahli-ahli Tasauf dan jalan ehwal mereka. Mereka mempunyai ilmu yang khas dengan jalan yang terang yang terhimpun dari dua ilmu.<br />Ilmu mereka terdiri dari<br />Hal,<br />Waktu,<br />Samaa',<br />Wujdan,<br />Sheikh,<br />Sakr,<br />Sohwu,<br />Isbat,<br />Mahwu,<br />Fakir,<br />Fana,<br />Wilayah,<br />Irodah,<br />Murid<br />dan apa yang berhubung dengan Hal Ehwal mereka serta tambah-tambahannya, sifat-sifat dan makam-makam.<br />Penerangan petikan di atas oleh penterjemah iaitu Abdullah bin Muhammad (Naqula)<br />dari dua ilmu<br />Louis Gardent dan G.Anawati dalam buku mereka "Falsafah Al-Fikr Al-Din" menganggap ayat ini sebagai mengandungi teka-teki yang sukar untuk deselesaikan. Mereka bertanya: Apakah gerangan maksud "dua ilmu" yang disebut oleh Imam Ghazali? Ia menyebut Ilmu Aqli tetapi tiada menyebut yang satu lagi. Meskipun demikian, berat kemungkinan bahawa ia maksudkan Ilmu Syari'i di mana Ilmu Tasauf merupakan satu cantuman di antara dua ilmu itu. Nampaknya bukan begini, asas pembahagian 'duaan' "Akal-Syarak" adalah menurut kadar "dunia-akhirat".<br />Kita dapati di antara Ilmu-ilmu Aqliah ada pula ilmu-ilmu yang tujuannya ialah akhirat, seperti makrifat Qalbu-Qalbu dan makrifat Allah, sebagaimana ilmu-ilmu Syaria'ah ada pula Ilmu Fekah yang mengambil berat dalam urusan-urusan dunia (Falsafah Al-Fikr Al-Din penggal 1, muka 212).<br />Berhubung dengan ilmu yang tersusun ini, meskipun Imam Ghazali tidak menerangkan dengan jelas, kita dapat mengenainya dalam kitabnya "Al-Ahyaa' ketika menerangkan tentang "hakikat fikiran dan buahnya". Menurut keterangannya bahawa fikiran (Al-Fikr/Takakur) adalah bererti mendatangkan dua makrifat dalam Qalbu untuk untuk menghasilkan makrifat yang ketiga. Dengan ini bermakna bahawa Ilmu Aqli yang berasaskan akal semata-mata itu mengandungi dua ilmu yang tersusun yang melahirkan ilmu yang ketiga.<br />Bila ilmu yang ketiga ini telah didapati dengan erti telah terterap pada Qalbu,<br />suatu perubahan pada 'hal Qalbu' terjadi yang menyebabkan<br />berubahnya pula tindakan-tindakan anggota.<br />Jadinya dengan "fikiran" menerusi sistem duaan itu menelurkan "ILMU".<br />Ilmu ini menelurkan pula "HAL"<br />dan hal menelurkan "Tindakan" (Al 'Amal atau Al-Fi'li) [lihat Al-Ahyaa' penggal 4 muka 412-413].<br />Meskipun Ilmu 'Aqli itu sendiri mengandungi dua ilmu yang tersusun dalam dirinya, ia adalah tetap tunggal dipandang dari segi Akal; iaitu hasil daripada akal semata-mata.<br />Di atas Imam Ghazali berkata bahawa daripada Ilmu 'Aqli lahir ilmu yang tersusun iaitu ilmu ahli-ahli Tasauf. Bagaimanakah cara lahirnya ilmu yang tersusun dari Ilmu 'Aqli itu ??<br />Caranya begini; andaikata menerusi akal seseorang mendapat ilmu yang tiada ragu-ragu lagi bahawa "sampai kepada Allah" adalah modal yang paling penting untuk hidup di dunia dan di akhirat. Ini adalah Ilmu 'Aqli. Bila ilmu ini terterap pada Qalbu, ia mengubahkan "hal Qalbu" yang menyebabkan ia melakukan "Tindakan" mencari "Ilmu Tentang Cara-cara Beramal" atau "Ilmu Ibadat" sebagai jalan untuk sampai kepada Allah itu dan ahirnya ia mendapatinya. Sekarang nampaklah fungsi Ilmu 'Aqli itu.<br />Kita bicarakan pula tentang hasil daripadanya "Ilmu Tentang Cara-cara Beramal" itu merupakan satu ilmu yang tunggal. Ia tidak menghasikan apa-apa kalau tidak diamalkan. Bila ia diamalkan, datanglah "WARID-WARID" iaitu makna-makna(Maani) yang datang dari Alam Malakut ke atas Qalbu. Bila satu warid terterap pada Qalbu, ia mengubahkan "Hal Qalbu". Perubahan-perubahan pada hal Qalbu oleh Warid-warid ini melahirkan beberapa sifat Qalbu seseorang. Sifat-sifat ini jika sebentar sahaja dinamakan "HAL" dan kiranya ia menetap dinamakan "MAQAM".<br />Yang dinamakan hal itu ialah seperti<br />Al-Qabd dan Al-Basith,<br />Al-Jami' dan Al-Farq,<br />Al-Fana dan Al-Baqa,<br />Al-Shohu dan Al-Syakr,<br />Al-Mahw dan al-Isbat,<br />Al-Tamkin dan lain-lain lagi.<br />Yang dinamakan Maqam pula adalah seperti<br />Wara',<br />Zahid,<br />Fakir,<br />Sabar,<br />Syukur,<br />Redha,<br />Khauf,<br />Roja',<br />Tawakkal dan lain-lainnya.<br />Meskipun demikian, kadang-kadang "Hal" dianggap sebagai "Maqam" dan Maqam dianggap sebagai Hal bergantung kepada tempoh ia berada pada Qalbu [Lihat Al-Ahyaa' penggal 4 muka 139]' ['Awaariful Ma'aaruf muka 469-473] dan [Iqadzul Himam muka 24].<br />Perubahan-perubahan pada "Hal Qalbu" tersebut melahirkan semacam "Tindakan" pada aggota-anggota dan lidah seseorang.<br />Kalau Warid yang datang atas Qalbu itu bersifat Qabd(Kecut)' lahir ke atas anggota seseorang iaitu diam.<br />Kalau Warid yang datang itu bersifat Basith(Lega), lahirlah ke ats anggota iaitu gerak cergas.<br />Kalau Warid yang datang bersifat Zahid dan Wara', lahirlah ke atas anggota-anggota iaitu menjauh dan mengundur diri dari kesenangan duniawi.<br />Kalau Warid yang datang ke atas Qalbu itu bersifat Mahabbah(Cinta) dan Syauki(Rindu), lahirlah kesan pada lidah iaitu kata-kata yang tiada tertahan yang ganjil dipandang dari segi syara'[Lihat Iqadzul Himam muka 24].<br />Warid-warid yang datang atas Qalbu itu adalah luas ertinya; bukan sahaja berupa "makna-makna" yang menimbulkan "HAL-HAL" dan "MAQAM-MAQAM" seperti yang telah diterangkan, juga ia merupakan "LINTASAN-LINTASAN{KHOWATIR}" iaitu "Perkataan-perkataan yang dihadapkan kepada Qalbu". Lintasan-lintasan ini adalah lintasan-lintasan yang terpuji(Khowatir Mahmudah) yang datangnya dari Malaikat dan Allah yang dinamakan "ILHAM". Juga warid itu itu merupakan "Hakikat-hakikat dan Ilmu-ilmu yang datang dari sisi Allah" yang biasa dimasukkan dalam golongan Kasyaf dan Ilham.<br />Himpunan dari sifat-sifat Qalbu dinamakan "Hal-hal" dan "Maqam-maqam" dan ilmu-ilmu yang timbul dari ilham dan kashaf itu semuanya menjadi suatu Ilmu Yang Tunggal iaitu Ilmu hasil dari amalan. Paduan "Ilmu Tentang Cara-cara Beramal" dan "Ilmu Hasil Daripada Amalan" itulah dinamakan "ILMU TASAUF" sebagai ilmu yang ketiga atau sintesis; tetapi kali dilihat semula ke belakang, kepada asalnya, ia bersumber dari Ilmu 'Aqli juga.<br />Inilah nampaknya maksud kata-kata Imam Ghazali tadi;<br />"Ketahuilah bahawa Ilmu Aqli adalah tunggal dengan zatnya [bersendirian iaitu diasaskan atas akal semata-mata], daripadanya lahir ilmu yang tersusun yang dalamnya terdapat seluruh Hal Ehwal dua ilmu yang tunggal. Ilmu yang tersusun itu ialah ilmu ahli-ahli Tasauf dan jalan ehwal mereka. Mereka mempunyai ilmu yang khas dengan jalan yang terang yang terhimpun dari dua ilmu".<br />Dalam keterangan seterusnya Imam Ghazali mengemukakan kandungan atau bahagian-bahagian yang membentuk ilmu Tasauf itu dengan menyebut beberapa contoh yang lebih banyak mengandungi hal-hal(Ahwal) kalau dibandingkan dengan Maqam-maqam(Maqaamat).<br />Hal<br />makna-makna yang Warid atas Qalbu tanpa sengaja.<br />Waktu [Waktu]<br />Waktu hal itu terjadi atas seseorang tanpa hubungan dengan waktu-waktu yang lepas dan akan datang.<br />Samaa' [Taat]<br />Penumpuan Qalbu kepada apa yang terpuji mengikur Syara'<br />Wujdan<br />Hal yang menghaibkan yang ditemui oleh Qalbu kerana syuhudnya<br />Syauq [Rindu]<br />Kerinduan-kerinduan untuk berlakunya pertemuan-pertemuan dengan Allah<br />Sakr [Mabuk]<br />Kehilangan kesedaran diri kerana datangnya Warid yang kuat<br />Shohr [Sihat]<br />Sedar kembali selepas kehilangan kesedaran diri kerana datang Warid yang kuat itu<br />Isbaat<br />Melepaskan hukum-hukum ibadat<br />Mahwu [Hapus]<br />Membuang sifat-sifat(jiwa) yang teradat, ada orang mengatakan kehilangan 'Ilat(sebab) dan ada yang mengatakan apa yang dilindungi dan dinafikan<br />Fakir<br />Keadaan tiada memandang sesuatu yang lain daripada Allah, tidak memerlukan apa-apa selain daripada Allah dan tidak senang hati kerana pengaruh sesuatu selain dari hudur bersama Allah<br /><a href="http://suluk98.tripod.com/fana.html">Fana</a><br /><a href="http://suluk98.tripod.com/fana.html">Penglihatan seorang hamba kepada 'Ilat (Sebab) dengan mendirikan Allah pada 'Ilat itu</a><br />Wilayah<br />Berdiri hamba dengan Allah ketika fana dari dirinya, hal ini terjadi dengan toleh Allah Taala kepadanya hingga ia sampai kepada matlamat Maqam Qarb(Kehampiran) dan Tamkin(Sampai kepada Allah)<br />Iradat [Kemahuan]<br />Cinta yang menyala dalam Qalbu yang mendorongi untuk beramal<br />Sheikh<br />Manusia yang sempurna dalam ilmu-ilmu syariat, thorikat dan hakikat<br />Murid<br />Seorang yang menyingkirkan kemahuannya. Menurut Imam Ghazali; murid ialah yang berada pada tingakat ASma(Nama-nama Allah) dan masuk ke dalam golongan orang yang menyerahkan segala-galanya kepada Allah dengan Isim<br />Sambungan Kitab Al-Risaalatulil-Duniyyah oleh Imam Ghazali<br />Kami akan bincangkan tentang ilmu yang tiga ini dalam buku yang khas InsyaAllah Taala. Tujuan kami sekarang hanya membilang-bilang nama ilmu-ilmu dan jenis-jenisnya sahaja dalam risalah ini dan sudahlah kami ringkaskan dan membilangnya secara ringkas dan sesiapa yang hendak mengetahui lebih jauh silalah lihat kitab-kitab yang mengenainya<br />Setelah selesai menyebut jenis-jenis ilmu, ketahuilah anda dengan sesungguhnya bahawa tiap-tiap ilmu ini memerlukan beberapa syarat supaya dia terukit pada jiwa-jiwanya para penentutnya. Oleh itu perlulah diketahui pula mengenai cara-cara mendapatkan ilmu-ilmu ini seperti yang akan dinyatakan seterusnyai <a href="http://suluk98.tripod.com/kaedah.html">[Cara dan Kaedah Mendapatkan Ilmu]</a><br />Ringkasan Fasal Di Atas<br />Setelah membincangkan jenis-jenis ilmu itu (dalam fasal bahagian-bahagian ilmu), Imam Ghazali menyebut pula tentang Ilmu Tasauf sebagai suatu ilmu yang tersendiri. Walau bagaimanapun is berasal dari Ilmu 'Aqli itu juga. Ilmu 'Aqli ini sebagai asasnya sahaja. Yang melahirkan Ilmu Tasauf itu secara langsung ialah ilmu tentang cara-cara beramal yang disertakan dengan amalan(ibadat). Ilmu tentang cara-cara beramal itu adalah suatu bahagian daripada Ilmu Syari'i. Jadi Ilmu Tasauf itu selain dari bersangkut dengan Ilmu 'Aqli ia juga bersangkut dengan Ilmu Syari'i. Gabungan dua bahagian ilmu inilah yang melahirkan Ilmu Tasauf. Dengan kata lain Paduan "Ilmu Tentang Cara-cara Beramal" dan "Ilmu Hasil Daripada Amalan" itulah dinamakan "ILMU TASAUF" Tetapi asal Ilmu Tasauf ini lebih jauh lagi perbincangannya yang melibatkan ilmu yang khas yang melahirkan hal-ehwal ilmu mereka yang tidak akan ditemui oleh mereka yang tidak mengikuti disiplin pengajiannya.<br /><br /><br /><br /><br /><br />Ketahuilah bahawa ilmu manusia didapati menerusi dua jalan iaitu;<br />1. Pengajian Insani dan<br />2. Pengajian Rabbani<br />Jalan Yang Pertama<br />Jalan pertama adalah jalan yang termaklum dan saluran yang dapat dirasa, diakui oleh sekelian ahli akal.<br />Adapun Pengajian Rabbani terbahagi kepada dua bahagian iaitu;<br />Mendapatkan ilmu dengan pengajian dan;<br />Mendapatkan ilmu dari dalam iaitu dengan memenuhkan masa dengan berfikir.<br />Berfikir dari batin sama dengan pengajian pada lahir.<br />Pergajian adalah pengambilan faedah seorang peribadi(Al-Syakhos) dari seorang peribadi bahagian(Al-Syakahosul-Juz'ii) manakala<br />Berfikir adalah pengambilan faedah suatu Jiwa(Al-Nafs) dari Jiwa Keseluruhan (Al-Nafsul-Kulli). Jiwa Keseluruhan(Al-Nafsul-Kulli) lebih kuat kesannya dan lebih kuat pengajarannya dari sekelian ulama-ulama dan para ahli akal.<br />Ilmu-ilmu adalah terhunjam dalam umbi sekelian jiwa secara kekuatan, seperti benih dalam bumi dan seperti geliga pada dasar lautan atau dalam benda galian.<br />Pengajian ialah menuntut keluar sesuatu dari kekuatan kepada tindakan(Minal Quwwati Ila Fi'li) dan Mengajar ialah mengeluarkan sesuatu itu dari kekuatan kepada tindakan.<br />Maka jiwa pelajar adalah serupa dengan jiwa pengajar dan hampir di antara keduanya dalam nisbah; seorang Alim dipandang dari segi memberi faedah seperti seorang petani dan seorang pelajar pula dari segi mengambil faedah seperti tanah dan ilmu yang mana adalah ketika dalam kekuatan adalah seperti benih dan ketika dalam tindakan adalah seperti tumbuh-tumbuhan. Bila sempurna jiwa pelajar, ia menjadi sebagai pokok yang berbuah atau seperti geliga yang keluar dari dasar lautan.<br />Bila kekuatan-kekuatan badaniah dapat menguasai jiwa, pelajar itu perlu menimbakan pengajiannya, memperlanjutkan waktu, memikul kesulitan-kesulitan, kepenatan dan berusaha dalam mencari faedah. Bila Nur Akal menguasai atasa sifat-sifat perasaan, seorang penuntut tidak memerlukan pengajian yang banyak. Hanya dengan sedikit berfikir atau sesaat berfikir ia mendapat faedah-faedah yang tiada didapati oleh jiwa yang kaku dengan pengajian selama setahun. Oleh itu setengah orang mendapat ilmu-ilmu dengan pengajian dan setengah pula dengan berfikir.<br />Pengajian memerlukan pula kepada berfikir, kerana manusia tiada dapat mempelajari segala sesuatu baik berupa bahagian-bahagian dan keseluruhan-keseluruhan, juga tidak dapat mempelajari semua maklumat, bahkan sebahagiannya is dapat dengan pengajaian dan sebahgiannya pula didapati dengan berfikir. Kebanyakan ilmu-ilmu teorikal dan ilmu-ilmu teknikal diruntun keluar oleh jiwa-jiwa para Hukama'(bijak pandai) dengan<br />kemurnian zihin<br />kekuatan fikiran dan<br />ketajaman agakan mereka dengan tidak menambahkan pengajian.<br />Andaikata manusia tidak menghasilkan sesuatu menerusi berfikir dari maklumat pertama nescaya pincanglah masa untuk manusia(bagi mendapatkan sesuatu) dan nescaya tidak akan hilang kegelapan kejahilan dari Qalbu-qalbu manusia; kerana jiwa tiada berkuasa mengetahui seluruh persoalannya sendiri baik yang berupa bahagian atau keseluruhan menerusi pengajian; malah sebahagiannya ia dapati dengan pengajian dan sebahagiannya pula ditarik keluar dari hati nurani dengan kemurnian fikiran.<br />Inilah cara yang biasa terjadi di kalangan para ulama dan cara inilah yang menimbulkan kaedah-kaedah segala ilmu hingga seorang arkitek tidaklah belajar seluruh apa yang diperluinya dalam sepanjang usiannya, malah ia belajar garisan-garisan kasar ilmunya dan kandungan-kandungannya; kemudian ia menarik keluar(sesuatu) dan mengqiaskan(menghubungkan) antara satu dengan yang lain. Begitu juga seorang doktor tidak dapat belajar penyakit-penyakit setiap orang dengan perinciannya, juga tidak boleh belajar tentang ubat-ubat untuk mereka; malah ia berfikir tentang maklumat secara umum dan menyelaraskan dengan tiap-tiap seorang menurut keadaan tubuhnya. Juga seorang ahli nujum, ia hanya belajar ilmu nujum secara umum sahaja, kemudian ia berfikir dan memberikan bermacam-macam ketetapan.<br />Begitu juga ahli feqah dan seorang sasterawan dan seterusnya begitu juga yang terjadi dalam kalangan para pereka barang-barang perusahaan, seorang pembuat alat bunyian iaitu gambus dapat mereka(mencipta) dengan fikirannya, manakala yang lain menghasilkan dari alat itu suatu alat yang lain pula. Begitu juga seluruh barang-barang perusahaan; baik untuk keperluan badan atau untuk keperluan jiwa pada mulanya didapati menerusi pengajian dan buat seterusnya dia dapati menerusi fikiran. Apabila terbukalah pintu fikiran pada jiwa, ketahuilah dia cara jalan berfikir dan cara menggunakan agakan untuk mencapai tujuan. Maka Qalbu seseorang menjadi lega dan terbukalah mata dalammnya, lalu keluar apa yang ada di dalam jiwanya dari kekuatan kepada tindakan tanpa penambahan usaha pencarian dan kepenatan yang berlanjutan.<br />Jalan Yang Kedua.<br />Pengajian Rabbani terbahagi kepada dua bahagia iaitu;<br />1. Yang Pertama : Pencampakan Wahyu.<br />Jiwa itu bila telah sempurna zatnya,<br />maka hilanglah kekotoran-kekotoran tabiat dan kecemaran loba dan angan-angan.<br />Terpisahlah pandangan daripada syahwat keduniaan,<br />putus hubungan dari cita-cita yang tidak abadi,<br />mengarahkan mukanya kepada pencipta dan penjadiNya,<br />bergantung kepada kemurahan penciptaan dan<br />berpegang pada kurniaan faedah daripadaNya dan limpahan NurNya.<br />Manakala Allah Taala pula<br />dengan keelokkan 'InayahNya mengarahkan kepada jiwa itu secara keseluruhan,<br />memandang kepadanya secara pandangan Ilahi dan<br />menjadikan sebagai Luh,<br />menjadikan Jiwa Keseluruhan(Al-Nafsul Kulli) sebagai Qalam dan<br />menuliskan pada Luh itu seluruh ilmu,<br />ketika ini Akal Keselurahan (Al-'Aqlu Kulli) menjadi sebagai guru dan Jiwa Suci (Al-Nafsul Qudsiah)[Jiwa suci ialah Jiwa Kenabian yang telah sempurna zatnya] sebagai pelajar, lalu terdapatlah semua ilmu pada jiwa itu dan terukir padanya seluruh rupa tanpa pengajian dan fikiran. Ini dibuktikan kebenarannya oleh firman Allah Taala kepada Nabi SAW. yang bermaksud;<br />Dan Ia(Allah) telah mengajarkan engkau apa yang engkau tidak tahu. (Surah Al-Nisaa';113)<br />Oleh itu ilmu para Nabi lebih mulia tingkatannya dari ilmu seluruh makhluk, kerana ia didapati terus dari Allah Taala tanpa perantaraan atau wasilah.<a href="http://suluk98.tripod.com/wahyu.html">Sila klik di sini untuk keterangan lanjut mengenai proses penurunan wahyu dan maksud istilah-istilah jiwa yang tersebut di atas.</a><br />Ini dapat dlihat contohnya dari kisah kisah Nabi Adam AS. dan malaikat, Malaikat adalah belajar sepanjang usia mereka dan menerusi berbagai jalan mereka mendapat banyak ilmu hingga mereka menjadi makhluk yang paling mengetahui, sedangkan Adam AS. tidaklah Alim, kerana ia tidak pernah belajar dan tidak pernah menemui seorang guru. Para malaikat melahirkan kesombongan dan takbur mereka dengan berkata;<br />"Padahal kami bertasbih dengan memuji-mujiMu dan memuliakanMu(Allah)" {Surah Al-Baqarah;30}.<br />dan berkata bahawa kami mengetahui hakikat-hakikat segala suatu. Maka Adam AS. pun kembali kepada penciptanya, mengeluarkan Qalbunya dari sifat-sifat makhluk dan mengarahklan permintaan tolongnya kepada Allah Taala, lalu Allah mengajarkannya seluruh Nama;<br />"Kemudian Ia bentangkan tanda-tanda itu kepada malaikat seraya berfirman: Beritahulah kepadaKu nama-nama benda ini jika kamu adalah benar!" {Surah Al-Baqarah;31}.<br />Maka malaikat pun merasa kecil di samping Adam, merasa kurang ilmu mereka dan pecahlah kepala kesombongan mereka lalu karam dalam lautan kelemahan;<br />"Mereka berkata Maha Suci Engkau tidak ada ilmu kami melainkan apa yang telah diajarkan kepada kami" {Surah Al-Baqarah; 32}.<br />Allah berfirman lagi dengan maksud;<br />"Hai Adam!.. beritahulah mereka (malaikat) nama-nama benda itu". {Surah Al-Baqarah;33).<br />Adam AS pun memberitahu kepada mereka beberapa ilmu yang terpendam dan beberapa perkara yang tersembunyi.<br />Dari ini jelaslah bagi orang-orang yang berakal bahawa Ilmu Ghoibi yang tercetus dari jiwa ialah lebih kuat dan lebih sempurna dari ilmu-ilmu yang didapati dengan usaha(Al-Uluumul Maktasabah). Ilmu Wahyu ini menjadi pesaka Nabi-Nabi dan kepunyaan Rasul-Rasul. Allah telah menutup pintu wahyu ini sejak dari zaman penghulu kita Nabi Muhammad SAW. Ia adalah Rasul Allah SAW. dan Nabi yang penghabisan. Ia adalah manusia yang paling mengetahui, orang Arab dan 'Ajam yang paling fasih. Nabi SAW pernah bersabda yang bemaksud;<br />"Akulah yang paling tahu di antara kamu dan yang paling takutkan Allah Taala".<br />Ilmunya lebih sempurna, lebih mulia dan lebih kuat, kerana ia dapati ilmu ini dari Pengajaran Rabbani dan ia tiada sekali-kali berkecimpung dalam Pengajian dan Pengajaran Insani. Allah Taala berfirman dengan maksudnya;<br />"Ia telah diajar oleh kekuatannya bersangatan". {Surah Al-Najm;05}.<br />2. Yang Kedua : Ilham.<br />Ilham ialah pemberitahuan oleh Jiwa Keseluruhan (Al-Nafsul Kulliah) kepada Jiwa Bahagian (Al-Nafsul Juz'iyah) manusia menurut kadar kemurnian, penerimaan dan kekuatan persediaan.<br />Ilham adalah kesan Wahyu. Wahyu adalah penerangan Urusan Ghoibi manakala Ilham ialah pemaparannya. Ilmu yang didapati menerusi Ilham dinamakan Ilmu Laduni.<br />Ilmu Laduni ialah ilmu yang tidak ada perantaraan dalam mendapatkannya di antara jiwa dan Allah Taala. Ia adalah seperti cahaya yang datang dari lampu Qhaib jatuh ke atas Qalbu yang bersih, kosong lagi halus(Lathif). Terjadinya demikian kerana ilmu-ilmu seluruhnya adalah terterap lagi dimaklumi dalam Jauhar Jiwa Keseluruhan Yang Pertama(Jauharul Nafsul Kulliyatul Uula) yang mana beradanya(jauhar ini) dalam jauhar-jauhar Abstrak Yang Pertama Lagi Mutlak (All-Jawaahirul Mujarridatul Awwaliyatul Mahdhoh) dinisbahkan kepada Akal Pertama(Al-Aqlu Awal) adalah serupa dengan nisbah Hawa kepada Adam AS. <a href="http://suluk98.tripod.com/kulli.html">Sila klik di sini untuk perincian lanjut mengenai maksud istilah-istilah jiwa yang tersebut di atas.</a><br />Sesungguhnya telah nyata bahawa Akal Keseluruhan(Al-Aqlul Kulli) adalah lebih mulia, lebih sempurna, lebih kuat dan lebih hampir dengan Allah Taala daripada Jiwa Keseluruhan(Al-Nafsul Kulliyah) adalah lebih teguh, lebih halus dan lebih mulia daripada seluruh makhluk. Dari limpahan Akal Keseluruhan tercetusnya Ilham. Wahyu adalah pakaian Nabi-Nabi dan Ilham adalah hiasan Wali-Wali.<br />Mengenai Ilmu Wahyu(Ilmu Nabawi) pula sebagaimana Jiwa bukannya Akal, orang Wali bukannya Nabi, maka begitu juga Ilham bukannya Wahyu. Ilham adalah lemah dibandingkan dengan Wahyu, tetapi lebih kuat dibandingkan dengan mimpi-mimpi(mimpi yang benar), sedangkan ilmu(Ilham atau Ilmu Laduni) adalah ilmu Nabi-Nabi dan Wali-Wali.<br />Adapun Ilmu Wahyu hanya khas untuk Rasul-Rasul, terbatas setakat mereka sahaja seperti Ilmu Nabi Adam dan Nabi Musa AS., Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad SAW. dan Rasul-Rasul yang lain. Perbezaan di antara "Kerasulan" dan "Kenabian" terletak pada bahawa<br />"Kenabian" itu ialah penerimaan jiwa suci akan hakikat-hakikat maklumat dan ma'quulah dari Jauhar Akal Yang Pertama dan<br />"Kerasulan" ialah menyampaikan maklumat dan ma'quulat itu kepada orang-orang yang mahu mengambil faedah dan yang mahu menerimanya.<br />Kadang-kadang ada persesuaian untuk menerima pada jiwa seseorang, tetapi tidak mungkin hendak disampaikan kerana ada halangan atau sebab yang tertentu.<br />Ilmu Laduni adalah untuk ahli Kenabian dan Kewalian bersama, sebagaimana yang terjadi pada Nabi Khaidir AS. Hal ini ada tersebut dalam firmanNya yang bermaksud;<br />"Dan Kami telah ajarkan ilmu dari sisi Kami". {Surah Al-Kahfi;65}<br />Berkata Amir Mukminin Ali bin Abi Talib Karramallaha Wajhu ;<br />"Aku memasukkan lidahku ke dalam mulutku(mengunci mulutku) lalu terbuka dalam Qalbuku seribu pintu ilmu, tiap-tiap pintu terdapat seribu pintu pula", seterusnya ia berkata, "Andaikan disuratkan kepadaku suatu bantal dan kududuk di atasnya nescaya ku dapat menghukumkan ahli Taurat dengan Taurat mereka dan ahli Injil dengan Injil mereka dan ahli al-Qur'an dengan Qur'an mereka".<br />Ini adalah tingkat yang tiada dapat dicapai dengan Pengajian Insani semata-mata malah dapat dicapai dengan kekuatan Ilmu Laduni. Berkata lagi Sayyidina Ali lagi dalam menceritakan tentang Kitab Taurat Nabi Musa AS., bahawa syarah kitab ibi dapat dibawa dengan empat puluh ekor unta, katanya;<br />Jika diizinkan Allah mensyarahkan makna-makna Surah Al-Fatihah(sahaja) nescaya aku dapat melaksanakannya hingga sampai seperti itu juga". ertinya 40 bebanan unta.<br />Kebanyakan, keluasan dan kebukaan dalam ilmu ini tdak terjadi, melainkan ilmu itu adalah Laduni, Ilahi lagi tinggi.<br />Bila Allah hendak menjadikan hambanya seseorang yang baik, Ia(Allah) menyingkapkan hijab di antara ZatNya dan jiwa yang menjadi Luh, lalu lahirlah pada jiwa itu sebahagian dari rahsia-rahsia yang terpendam dan tertulis makna-makna segala rahsia yang terpendam ini. Dengan ini dapatlah jiwanya mengucapkan rahsia-rahsia yang terpendam ini menurut kehendak kepada sesiapa yang dikehendakinya. <a href="http://suluk98.tripod.com/ilham.html">Klik di sini untuk perincian proses kejadian Ilham .</a><br />Hakikat hikmah adalah diambil dari Ilmu Laduni, selagi seseorang itu tidak sampai kepada tingkat ini, tidak dpat dianggap sebagai seseorang yang HAKIM, kerana hikmah adalah dari kurniaan Allah Taala sebagaimana firmanNya dalam Surah Al-Baqarah;269 yang bermaksud;<br />"IA(Allah) mengurniakan hikmah kepada sesiapa yang dikehendaki dan sesiapa yang dikurnia hikmah maka sesungguhnya(bererti) ia telah dikurniakan kebajikan yang banyak dan tidak akan ingat melainkan orang-orang yang berfikiran".<br />Ini adalah kerana orang-orang yang sampai kepada tingkat Ilmu Laduni tidak memerlukan penumpahan tenaga yang banyak untuk mendapatkan ilmu dan tidak penat dalam pengajian. Mereka belajar sedikit dan mengetahui banyak, berpenat sedikit dan beritirahat banyak.<br />Ketahuilah bila Wahyu itu telah terhenti dan pintu Kerasulan telah ditutup, manusia tidak perlu lagi kepada rasul-rasul dan menyebarkan agama baru., kerana segala yang berhubung dengan agama telah lengkap sempurna sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Maidah;37 yang bermaksud;<br />:"Hari ini aku sempurnakan agama kamu untuk mu"<br />dan tidaklah bijak menambahkan lagi faedah tanpa hajat.<br />Ada pun pintu Ilham tidak tertutup, perbekalan Nur Jiwa Keseluruhan(Al Nafsu Kulliah) tidaklah terhenti, kerna berlanjutan keperluan jiwa-jiwa kepada penguatan, pembaharuan dan pengingatan. Manusia tidak memerlukan rasul-rasul, tetapi kerana mereka tenggelam dalam was-was dan syahwat mereka memerlukan pengingatan dan penyedaran. Oleh itu Allah Taala mengunci pintu Wahyu dan membuka pintu Ilham sebagi rahmatNya. Ia menyiap dan menyusun segala-galanya supaya manusia tahu bahawa Allah adalah lembut dengan para hambaNya. mengurniakan rezeki kepada sesiapa yang dikehendaki tanpa hisab.<br />Ringkasan Fasal Di Atas<br />Sebelum ini telah diterangkan mengenai Ilmu Tasauf sebenarnya termasuk dalam jenis-jenis ilmu malahan Ilmu Tasauf itu mempunyai sifat-sifat yang lebih istimewa lagi berbanding dengan ilmu-ilmu lain. Dalam fasal ini Imam Ghazali akan menerangkan kepada kita bagaimana cara-cara dan kaedah untuk mendapatkan segala jenis ilmu itu.<br />Ia membahagikan cara-cara itu kepada dua(2) bahagian penting iaitu;<br />1. Pengajian Insani dan<br />2. Pengajian Rabbani<br />Pengajian Insani adalah dengan dua(2) cara pula iaitu;<br />1. Dari Luar (Mendapatkan ilmu dengan pengajian biasa)<br />2. Dari Dalam (Mendapatkan ilmu dengan berfikir hingga dapat dicungkil ilmu itu dari batin jiwa iaitu jiwa keseluruhan [An-Nafs Al-Kulli] atau [Al-Luh Al-Mahfuz], kemudian barulah ilmu itu terukir pada jiwa.<br />Pengajian Rabbani juga terbahagi kepada dua cara iaitu;<br />1. Menerusi Wahyu dan<br />2. Menerusi Ilham.<br />Kedua-dua cara ini lebih tinggi tingkatnya dari cara mendapatkan ilmu dari cara berfikir seperti yang dinyatakan di atas. Wahyu dan Ilham adalah datang dari Zat Allah dan akal keseluruhan (Al-'Aqlul Kulli) menerusi Jiwa Keseluruhan (Al-Nafs Al-Kulli), kemudian baru terukir pada jiwa.<br />Meskipun kedua-duanya mempunyai saluran yang sama, Wahyu itu lebih tinggi dari darjahnya daripada Ilham. Wahyu untuk Nabi-nabi dan Rasul-rasul manakala Ilham untuk Nabi-nabi dan Wali-wali Allah.<br />Ilmu yang didapati menerusi Ilham inilah dinamakan 'ILMU LADUNI'.<br />Pintu Wahyu telah tertutup sekarang dan pintu Ilham masih terbuka sebagai rahmat dari Allah.<br />Fasal yang seterusnya ialah bahagian yang paling penting yang menjadi tujuan dari Kitab Al-Risaalatulil Duniyyah karangan Imam Ghazali. Sila ikutilah perbincangan seterusnya tentang<br /><a href="http://suluk98.tripod.com/tingkat.html">[Tingkat Jiwa Dalam Mendapatkan Ilham]</a><br />Sila lihat fasal-fasal terdahulu<br /><a href="http://suluk98.tripod.com/ilmu.html">[Teori Ilmu]</a> <a href="http://suluk98.tripod.com/ruh.html">[Keistimewaan Ruh Insani]</a> <a href="http://suluk98.tripod.com/bahagianilmu.html">[Bahagian Ilmu]</a> <a href="http://suluk98.tripod.com/tasauf.html">[Asal &Kedudukan Ilmu Tasauf]</a><br />Semoga Allah Memberi Taufiq Dan Hidayahnya<br />Sebarang Kesamaran Sila Rujuk Kepada Mereka Yang Ahli<br />Tingkat-tingkat Jiwa Dalam Mendapatkan Ilmu<br />Ketahuilah bahawa ilmu-ilmu adalah terhunjam dalam seluruh jiwa manusia dan semuanya sesuai untuk menerima seluruh ilmu. Kalau suatu jiwa itu terluput dari mendapat habuannya, tidak lain hanya kerana suatu sebab yang mendatang, menimpa ke atasnya dari luar. Sebagaimana sabda Nabi SAW. yang bermaksud:<br />"Dijadikan manusia dalam keadaan suci, kemudian dirosakkan mereka oleh syaitan-syaitan". dan sabdanya lagi yang bermaksud:<br />"Tiap-tiap yang dilahirkan adalah dilahirkan dalam keadaan semulajadi".<br />Jiwa berakal(Al-Nafsul Naathoqah) manusia memang layak untuk menerima pencaran jiwa keseluruhan(Al-Nafsul Kulliyah) di atasnya dan bersedia untuk menerima gambaran-gambaran yang dapat difahami oleh aqal(Ma'quulah) dengan kekuatan kesucian aslinya dan kemurniaannya yang asal. Tetapi sebahagiannya menderita sakit dalam dalam dunia ini diserang oleh berbagai penyakit yang menyebabkan tiada dapat mencapai hakikat-hakikat, manakala sebahagiannya masih dalam keadaan kesihatan yang asal tanpa sakit dan rosak dan sentiasa bersedia(untuk menerima ilmu) selagi masih hidup.<br />Jiwa-jiwa yang sihat ialah jiwa-jiwa Kenabian(Al-Nufus Al-Nubuwiyah) yang bersedia untuk menerima wahyu dan bantuan(pertolongann atau penguatan dari Allah), berkuasa untuk melaksanakan penyelongkaran dalam Ilmu kejadian dan kebinasaan, kerana jiwa-jiwa itu adalah kekal dalam kesihatan aslinya dan tidak berubah Mazrajnya oleh bencana penyakit. Oleh itu Ambiya' adalah menjadi para doktor-doktor jiwa dan menjadi para penyeru makhluq supaya menyucikan semulajadi mereka.<br />Ada pun jiwa-jiwa yang sakit dalam dunia yang hina ini terdiri dari beberapa tingkat:<br />1. Jiwa-jiwa yang sedikit sahaja dikesani oleh penyakit yang menimpa dan sedikit sahaja awan kelupaan menyeliputi lintasan-lintasan fikiran mereka. Mereka berusaha dalam pengajian dan mencari kesihatan asli. Dengan ini hilanglah penyakit mereka dengan pengubatan yang mudah. Tersingkaplah awan kelupaan mereka dengan hanya sedikit pengajian sahaja.<br />2. Jiwa-jiwa yang belajar sepanjang usia dan berusaha dalam pengajian itu. Mereka mencari kesihatan asli, maka hilanglah penyakit itu dengan pengubatan yang mudah dan tersingkaplah awan kelupaan mereka dengan hanya sedikit pengingatan.<br />3. Jiwa-jiwa yang belajar sepanjang usia, berusaha mendapatkan ilmu dan membetulkan dalam seluruh zaman mereka, sedangkan mereka tidak faham sedikit pun kerana rosak mazraj mereka, sebab mazraj ini bila rosak tidak akan dapat diubati lagi.<br />4. Jiwa yang mengingat dan lupa, cuba melatihkan diri (dengan beramal untuk mengembalikan ingatan itu) tetapi tiada berdaya. Mereka hanya mendapat Nur yang sedikit dan pancaran yang malap.<br />Perbezaan-perbezaan ini timbul dari pengarahan jiwa-jiwa itu terhadap dunia dan tenggelam di dalam dunia ini menurut kuat dan lemahnya seperti orang sihat bila ia sakit dan orang sakit bila ia sihat. Bila masalah ini telah terurai, akan timbullah jiwa-jiwa itu dengan Ilmu Laduni dan akan mengetahui bahawa mereka memang Alim(mengetahui) pada awal semula jadinya dan murni pada permulaan ciptaannya. Sedangkan mereka menjadi jahil itu adalah kerana sakit yang dideritai ketika bersama dengan jasad yang tebal ini dan ketika tinggal dalam rumah yang kotor dan tempat yanng gelap.<br />Bahawa jiwa-jiwa itu belajar untuk mendapatkan ilmu yang tidak ada, bukanlah menciptakan aqal yang luput, malah belajar itu adalah merupakan usaha jiwa-jiwa tersebut untuk mengembalikan ilmu asal lagi instintif(berdasarkan naluri bukan dihasilkan oleh taakulan atau ajaran) dan menghilangkan penyakit yang timbul dari pengarahan jiwa-jiwa itu kepada kekotoran jasad dan segala yang berhubung dengan kepentingan jasad.<br />Seorang bapa yang pengasih lagi penyayang kepada anaknya, bila ia mengarahkan perhatiannya kepada soal menjaga anak sahaja, ia akan lupa segala urusan yang lain dan masanya penuh dengan soal membicarakan anak sahaja. Begitu juga jiwa, kerana terlampau memperhitungkan kepentingan kerangka(jasad) ini dan tenggelam di dalam lautan tabiat dengan sebab lemah dan pengasingannya. Ia memerlukan pelajaran sepanjang usianya untuk mengingatkan kembali apa yang telah dilupakan dan untuk mendapatkan semula apa yang telah luput. Pengajian ini tidak lain dari hanya pengembalian jiwa kepada jauharnya dan pencungkilan apa yang berada dalam hati nurani kepada tindakan untuk menyempurnakan zatnya dan mencapai kebahagiannya.<br />Bila suatu jiwa telah lemah dan tidak dapat kembali kepada hakikat Jauhariahnya, hendaklah ia berguru pada seorang yang pengasih lagi Alim dan memohon pertolongan daripadanya supaya ia menolong dalam mencapai cita-citanya, seperti seorang sakit yang tidak tahu cara mengubati penyakitnya sedangkan ia berusaha menyembuhkannya. Ia terus menemui doktor yang pengasih, menerangkan hal dirinya dan meminta supaya mengubatinya.<br />Kita pernah menyaksikan seorang Alim menderita suatu penyakit yang tertentu seperti sakit kepala dan dada, menyebabkan lari ilmu dari jiwanya. Ia lupakan segala maklumatnya dann ingatannya terhadap segala apa yang didapatinya dulu menjadi keliru dan tertutup. Bila ia sihat kembali, hilanglah lupanya itu dan kembalilah jiwa mengingati maklumatnya, lalu teringatlah semula apa yang telah dilupainya semasa sakit.<br />Dari sini kita dapat mengetahui bahawa ilmu-ilmu itu tidaklah binasa, sebenarnya ia dilupakan. Perbezaan antara "Mahwun" ertinya "sapu" dan "Nasyan" ertinya "lupa" ialah sapu itu ertinya binasa ukiran-ukiran dan tulisan-tulisan, manakala lupa ialah kekeliruan di antara ukiran-ukiran dan tulisan-tulisan itu. Seperti awan yang mendung atau awan yang menutup sinar matahari dari pandangan orang bukan seperti jatuh matahari yang ertinya perpindahan matahari dari atas bumi menuju ke bawah bumi.<br />Perhatian penuh jiwa dalam pengajian bermakna menghilangkan penyakit dari jauhar jiwa supaya ia kembali kepada apa yang telah diketahui pada awal-awal semulajadi dan telah dikenalinya pada awal kesuciannya.<br />Bila anda telah mengetahui sebab dan maksud pengajian dan hakikat jiwa dan jauharnya, maka ketahuilah bahawa jiwa yang sakit adalah memerlukan pengajian dan pengorbanan usia dalam mendapatkan ilmu-ilmu. Ada pun jiwa yang kurang sakit dan sedikit sahaja penyakitnya, kecil merbahayanya, tipis awan mendungnya, sedangkan mazrajnya sihat; maka ia tidak memerlukan penambahan pengajian dan kepenatan yang lanjut. Malah dengan sedikit Nazhor(Tilik) dan fikir sudah cukup untuk memulihkan kembali asalnya, sampai kepada permulaan dan hakikatnya, melihat rahsia-rahsia jiwa dan mencungkil apa yang ada di dalam dari kekuatan kepada tindakan serta menjadikan apa yang tersembunyi di dalamnya sebagai pakaian untuknya.<br />Dengan ini lengkaplah dia dan sempurnalah keadaannya. Ia mengetahui banyak perkara dalam waktu yang singkat dan menggambarkan maklumat dengan teratur baik. Ia menjadi Alim(mengetahui), sempurna lagi dicekapi (Mutakallimah: maksudnya dicapai dari sebelah hijab atau dengan kata lain, mendengar suara dari Alam Hakikat atau Alam Ketuhanan tingkat Wahidiah atau Al-Aqlul Kulli yang memberikan ajaran-ajaran).<br />Ia mengambil cahaya dari pengarahan terhadap Jiwa-Jiwa keseluruhan (Al-Nafsul Kuliyyah) dan Jiwa-Jiwa Keseluruhan ini pula melimpahkan cahayanya ke atas Jiwa Bahagian (Al-Nafsul Juz'ie). Kedua-dua jiwa ini hampir serupa keadaan dipandang dari segi kerinduan kepada asal. Ia(jiwa-jiwa yang kurang sakit) memutuskan urat-urat dengki dan umbi dendam dan meninggalkan keutamaan dan perhiasan-perhiasan dunia. Bila jiwa-jiwa telah sampai kepada tingkat ini, sesungguhnya ia telah mengetahui, selamat dan berjaya. Inilah yang dikehendaki untuk semua orang.<br />Ringkasan Fasal Di Atas<br />Setelah mengemukakan tentang cara-cara mendapatkan ilmu dari fasal sebelum ini, Imam Ghazali memberikan perhatian yang khas kepada cara Ilham. Inilah yang menjadi tujuannya dalam kitab Al-Risaalatulli Duniyyah ini; iaitu cara-cara yang masih dibuka pintunya oleh Allah Taala untuk manusia mengambil ilmuNya iaitu Ilmu Laduni.<br />Tetapi sebelum daripada menerangkan cara-cara mendapatkan ilmu dengan Ilham itu, Imam Ghazali telah menerangkan terlebih dahulu tingkat-tingkat jiwa untuk menentukan jiwa yang bagaimanakah keadaannya dapat mencapai ilmu dengan cara Ilham tersebut. Ia membahagikan jiwa kepada dua bahagian iaitu;<br />Jiwa yang sihat seperti jiwa Nabi-nabi dan<br />Jiwa yang sakit yang terbahagi pula kepada empat(4) iaitu;<br />1. Jiwa yang sedikit sahaja dikesani penyakit, dapat diubati dengan mudah dan mendapat Ilmu Laduni dengan mudah.<br />2. Jiwa yang agak berat penyakitnya, dapat diubati dengan mudah tetapi memakan masa yang lanjut untuk mendapatkan Ilmu Laduni.<br />3. Jiwa yang berat penyakitnya, memakan waktu yang lanjut untuk mengubati dan memakan waktu yang lanjut pula untuk mendapatkan Ilmu Laduni.<br />4. Jiwa yang sangat berat penyakitnya, walaupun diubati dengan cara beramal tetapi tidak sembuh seperti asal lagi. Hanya mendapat pancaran Nur yang malap sahaja.<br />Cara mengubat jiwa yang sakit itu ialah dengan menemui seorang guru yang pengasih lagi Alim. Maksudnya seorang guru dalam ahli dalam Ilmu Tasauf<br />Ilmu Laduni ini sebenarnya ialah ilmu yang telah ada sejak awal semulajadi pada jiwa manusia. Kejahilan terjadi kerana kesakitan yang dideritai jiwa ketika bersama dengan jasad. Oleh itu bila penyakit itu diubati, jiwa kembali sihat seperti asalnya dan dapatlah kembali Ilmu Laduni yang telah dilupakan itu.<br />Fasal yang seterusnya ialah bahagian yang terakhir yang menjadi matlamat dari Kitab Al-Risaalatulil Duniyyah karangan Imam Ghazali. Sila ikutilah perbincangan seterusnya tentang<br /><a href="http://suluk98.tripod.com/laduni.html">[Hakikat ilmu Laduni Secara Mendalam]</a><br />Hakikat Ilmu Laduni & Jalan Mendapatkannya<br />Ketahuilah bahawa "ILMU LADUNI" itu adalah penyerapan Nur Ilham yang terjadi selepas penyempurnaan (JIWA) sebagaimana firman Allah yang bermaksud: "Demi satu jiwa serta Yang Menyempurnakannya" (Surah Al-Syams:7). Perkembalian (kepada asal) ini adalah dengan tiga cara:<br />1. Mempelajari semua ilmu dan mengambil sebahagian yang lebih besar dari kebanyakannya. (Penjelasannya: ialah dengan mempelajari dasar-dasar semua ilmu, kemudian kebanyakan dari ilmu-ilmu ini hendaklah diketahui pula sebahagian yang lebih besar dari kandungan. Katakanlah lebih daripada 50%).<br />2. Latihan yang benar dan Murraqobah yang betul, kerana Nabi SAW. pernah menunjukkan kepada hakikat ini dengan sabdanya yang bermaksud: "Siapa yang beramal dengan apa yang telah diketahuinya, Allah akan mempusakakan Ilmu mengenai apa yang belum diketahuinya". Bersabda lagi Nabi SAW. yang bermaksud: "Siapa yang menyerahkan dirinya untuk Allah (beramal) selama 40 pagi, Allah Taala melahirkan mutiara-mutiara hikmah dari Qalbu ke atas lidahnya".<br />3. Berfikir; bahawa jiwa itu bila beramal (menerusi ilmu-ilmu yang dipelajari) dan berlatih (beramal) dengan (keadah) ilmu kemudian berfikir mengenai maklumat menurut syarat-syarat berfikir, akan dibuka kepadanya pintu ghaib seperti seorang ahli perniagaan yang menyelenggarakan hartanya dengan syarat-syarat(yang ditentukan untuk) penyelenggaraan, akan dibuka kepadanya pintu-pintu keuntungan. Bila ia melalui jalan yang salah ia akan jatuh di dalam kerugian. Begitu juga seorang pemikir itu, bila ia menempuh jalan yang betul ia akan menjadi seorang yang bijaksana dan terbuka saluran dari Alam Ghaib dalam Qalbunya; lalu ia menjadi seorang Alim yang sempurna, beraqal, berilham lagi mendapat pertolongan (dari Allah) sebagaimana sabda Nabi SAW. yang bermaksud: "Berfikir sesaat itu lebih baik daripada beribadat selama 60 tahun".<br />Syarat-syarat berfikir ini kami paparkan dalam suatu risalah yang lain kerana keterangan mengenai berfikir, cara dan hakikatnya adalah suatu yang samar, memerlukan penerangan yang agak lanjut dan penjelasan dengan pertolongan Allah Taala.<br />Sekarang kami akhiri risalah ini, kerana apa yang tersebut di dalamnya rasanya memadai untuk orang yang sesuai dengannya. Firman Allah yang bermaksud: "Dan sesiapa yang Allah tidak kurniakan kepadanya Nur, nescaya tidak ada baginya sebarang Nur". (Surah An-Nur:40)<br />Dan Allah yang menjadi Wali orang-orang Mukmin, Selawat dan Salam ke atas Sayyidina Muhammad dan Ahli Keluargnya dan Sahabatnya. Cukuplah Allah yang menjadi Wakil. Tiada daya dan upaya melainkan dengan Allah yang Maha Mengetahui lagi Maha Besar. Bermula segala puji-pujian itu bagi Allah Seru Sekelian Alam.<br />Selesailah tanggungjawab Suluk menyebarkan Risalah ini kepada umum pada hari Jumaat 5 Mac 1999 bersamaan dengan 16 Zulkaedah 1419. Semoga Allah memberkatinya dan melimpahkan rahmat kasih sayangnya di dunia dan akhirat.<br />Allahu A'lam.<br />TEHNIK DZIKIR<br /><br /><br /><br /> DZIKIR PEMBERSIHAN / CHANEL 1<br />Tidak kenal maka tidak cinta. Banyak metoda untuk meraih cinta-Nya namun seringkali terbentur dengan proses yang rumit. Kami sampaikan satu metoda dasar dzikirullah di pengajian Tawakal, yang praktis. Bila anda merasa ada manfaatnya mari bergabung dalam keluarga besar pengajian Tawakal.<br />Ayat-ayat fundamental :<br />· Q.S. Al-A'raaf : 55, 205, 206<br />Tata urutan pelaksanaan.<br />1. Mata dipejamkan, duduk bersila jangan tegang. Niat semata memohon ridha Allah.<br /> <br />2. Tafakkur sejenak, lupakan permasalahan, berserah diri kepada Allah secara mutlak ( Q.S. 33 : 3 )<br /> Renungkan selama ini sudah berapa banyak nikmat Allah yang kita rasakan, dan berapa banyak dosa yang telah kita perbuat. "Kejujuran terhadap diri sendiri dan merasa sebagai hamba Allah yang tidak mempunyai daya upaya " merupakan hal mutlak yang harus ditanamkan didalam hati setiap kita akan berdzikir / mengingat Allah, termasuk dzikir Akbar / Shalat.<br /><br />3. Tasdiqkan / baca dalam hati dengan penuh penghayatan / berserah diri.<br />· Ta'awuz, Shalawat kepada nabi Muhammad SAW<br />· Surah Al-Fatihah, Qur'si, Al-Ihlas, Al-Falak, Al-Annas<br />· Istifar, Innalillahi wainna illaihi raji'un, Lahawlawalla kuata illa billa hil azim<br />· Sebut Allah dalam hati dengan penuh rasa rendah diri dihadapan Allah, secara berkesinambungan..<br />· Kosentrasi, pikir, rasa hanya kepada Allah. <br /><br />4. Lakukan pada tahab awal cukup 15 s/d 20 menit saja. Keberhasilan terletak pada kekhusukan, bukan pada lama berdzikir. <br /><br />5. Ahiri tetap mata dalam kondisi terpejam. Tarik napas, tahan di bawah pusar, dzikir Allah sebanyak-banyaknya, lalu hembuskan nafas kemuka.<br /> Lakukan tiga kali. Buka mata, lafaskan istigfar.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> Perjalanan Menembus Jarak, Ruang dan Waktu Melalui Lorong Waktu<br />> Pengalaman Gaib Tapi Nyata dan Unik HMBI.<br />Tiba2 muncul suatu gelombang enerji yang kuat dan terlihat kemunculan penampakan seorang pria berjubah dan bersorban putih keluar dari lorong berkabut, yang serta merta berkata : "Ada keilmuan yang ingin saya satukan kedirimu". Secara bathin aku menangkis : "Saya tidak mau disurupi mahluk gaib apalagi berkolusi". Tiba2 muncul sosok kedua seorang wanita dari lorong waktu tsb. yang walaupun telah uzur akan tetapi guratan kecantkan masih terlihat jelas dan berkata : "Bagaimana Kangmas berhasil ditemukan belum?".<br />Sosok Pria berjubah lenyap melebur dan terngiang kata2nya : "Jangan kuatir dan ragu.......Hanya pengetahuan, keilmuan dan enerji saja yang dilebur dan ditanamkan kedirimu". Dan sosok wanita berubah menjadi sarung pusaka (Wrangka) dari emas, "Serahkan wrangka ini kepada Isterimu", kembali terngiang kata2nya.<br />Dan kemudian terlihat muncul dihadapanku gambaran..., hamparan suasana pedesaan yang asri tempo doeloe, dan terlihat sanggar pembuatan pusaka seorang Empu, sebagaimana diceritakan diawal kisah ini..., terlihat begitu nyata dan jelas seakan saya sedang berada disana melihat seluruh kejadian yang ada....<br />Saya merenung mencoba memahami kejadian luar biasa ini, "Mimpikah aku ?" Benarkah baru saja mereka telah menembus Ruang dan Waktu (melalui lorong waktu) menuju kehadapanku, kepadaku, di tanggal 20 Juni 2006 jam 15.00, sedangkan mereka berada ratusan tahun dimasa lampau<br />Tiba2 terbersit satu ayat QS. 2 : 269 yang artinya :<br />" Tuhan memberikan kebijaksanaan kepada orang2 yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang diberi-Nya kebijaksanaan itu berarti ia telah mendapat banyak kebaikan, hanya orang2 yang mau berfikir saja (cerdas) yang dapat mengambil (hikmah) pelajaran ini "<br />"Apakah mungkin saya yang dipilih-Nya untuk memperoleh ini semua ?? ..Yaa Allah jagalah Diriku agar jangan sampai tersesat ataupun menjauh dari-Mu Yaa Allah... ".<br />Sepulangnya, wrangka (sarung pusaka) langsung kuberikan kepada Hj. Retno Dewi, Isteriku dan begitu diterima langsung lebur dan menurut Isteriku, beberapa saat setelah mererima wrangka emas tersebut, ia melihat sepasang suami isteri terjun memasuki pusaran air yang besar dan lenyap kedalamnya.<br />Tentu saja yang terlihat sebagai pusaran air itu adalah gelombang ruang dan waktu (lorong waktu), menandakan mereka telah kembali ke zamannya yaitu di Masa lalu, setelah berhasil menurunkan berbagai keilmuan yang mereka miliki kepada penerusnya yaitu Kami berdua. Terima Kasih Yaa Allah atas Karunia-Mu yang Besar kepada Kami berdua.<br />" Berapa banyaknya Malaikat di langit, namun pembelaannya tidak berguna sedikitpun, kecuali sesudah mendapat idzin dari Allah, itupun berlaku kepada siapapun yang dikehendaki dan di ridho'i-Nya ". (QS. An Najm : 26)<br />Setelah mengaktifkan Ilmu Khodam Malaikat, mulailah saya coba melatih Ilmu Al Waqi'ah ketingkat yang lebih tinggi, melatih pengaliran enerjinya, mengendalikan gelombang enerjinya yang demikian dahsyatnya, ibarat menaiki kuda liar yang belum dijinakkan, yang belum dipasangkan pelana maupun kendalinya, ibarat menaiki banteng ketaton yang ganas dan liar.<br />Berapa kali tubuh dan tanganku bergetar2 kuat (Tremor), dan seakan2 kekuatan itu akan meledak dan terlepas dari diriku. Dengan segenap daya, kemampuan dan kekuatan fikiran dan tentu saja dengan mengharapkan pertolongan Tuhan (QS, Al Isro : 80), secara bertahap mulai kuperoleh rahasia pengendaliannya dan akhirnya dapat sepenuhnya kukendalikan, Bayangkan, Ilmu Al- Waqi'ah dilambari on-line Enerji Inti Bumi, hampir2 tak tertahankan rasanya.<br /><a href="http://nursyifa.hypermart.net/hmbi.htm" target="_self"></a>Malamnya langsung ku praktekkan keilmuannya, hasil pantauan dari 2 Asisten yang mata bathinnya bagus, mereka menyatakan terjadi suatu perbaikan hampir instant, yang tadinya jaringan rusak berubah menjadi jaringan normal yang sehat dalam hanya 1 - 2 menit saja dan pasien bisa merasakan gelombang enerji yang jauh lebih besar dari biasanya dan sesudahnya badan langsung terasa enak. Subhanallah......<br />Menurut para asisten yang memantau terjadi peningkatan enerji diatas 90 kali lipat dari sehari sebelumnya. Alhamdulillah. Berarti proses kesembuhan bisa berlangsung lebih cepat lagi dari sebelumnya.<br />Kini enerji Ilmu Al Waqi'ah-ku telah meningkat dari 20-25% menjadi 45-50%<br />Terbayang gambaran Kekuatan Enerji Inti Bumi yang dahsyat, yang dapat menimbulkan gempa hingga sekian skala richter, gambaran kekuatan ledakan gunung berapi yang memporak porandakan, dan terbayang juga gambaran kekuatan yang memberi kehidupan kepada pepohonan, tetumbuhan, sawah, ladang, sayur2an yang menjadi sumber kehidupan bagi manusia. Alhamdulillah, Kini Enerji itu telah tertanam kuat di Diriku. (on-line).<br />Dengan perkembangan terakhir ini membuatku berfikir untuk berupaya mengembangkan lebih luas lagi Terapi NurSyifa' dan akan lebih menggalakkan penginformasiannya ke masyarakat luas, sehingga manfaatnya yang besar dapat dinikmati oleh masyarakat banyak yang membutuhkan.....<br />> Tiba2 saja tergambar dihadapanku gambaran untuk meningkatkan kemampuan Ilmu Al Waqi'ah-ku hingga mencapai 70-75%.<br />Gambarannya adalah Aku harus menyerap enerji Nur Bahari dari suatu lokasi di Pantai, dimana didekatnya ada goa2 kelelawar, disuatu pantai yang ombaknya sangat besar menggiriskan hati, agar aku tidak terseret arus laut ketengah laut, maka aku harus berpegangan dan mengikatkan Diri ke tali yang kuat, dan sambil bergantungan di tali kemudian menyerap enerji Gelombang Lautan dari seluruh Samudera di Dunia.<br />Terbayang gambaran Enerji Gelombang Lautan yang bukan main besarnya yang dapat dengan mudah meluluh lantakan apapun yang menghalanginya, seperti menumbangkan pohon, menghancurkan tembok, bangunan (Gelombang Tsunami), yang sanggup menggeser bukit, akan tetapi memberi kehidupan kepada bermacam biota laut, ikan, terumbu, tetumbuhan laut, dll, Enerji yang dahsyat ini yang harus kuserap untuk meningkatkan kemampuanku.<br />Resikonya sangat besar, bila tidak kuat maka akan terbawa arus ketengah lautan dan tenggelam, Nyawa taruhannya. Semoga Allah selalu melindungi Diriku dan hamba2-Nya yang bertaqwa.<br />Untuk meningkatkan ke tingkat yang lebih tinggi lagi bagaimana yaa? Belum terbayangkan olehku, Yang ini saja sudah sedemikian luarbiasa dahsyatnya dan dengan menyabung Nyawa lagi !<br />Mengenai daerah pantai sekitar gua2 kelelawar ini tiba2 Aku teringat kepada Mpu Wesi Geni yang pernah berjanji akan menurunkan ilmunya berupa Sajadah Terbang. Saat ini entah ada dimana Beliau sekarang, apakah masih hidup atau sudah tiada ?<br /> EPILOG :<br />> Banyak orang yang berfikir bahwa memperoleh ilmu yang hebat2 itu cukup hanya dengan cara yang mudah, misalnya tinggal pilih ayat seperti memilih kancing baju, dan langsung diberikan kepada seseorang dan akan berhasil....<br /><a href="http://nursyifa.hypermart.net/kumpulan_images/kungkuman.jpg"></a>Padahal untuk mendapatkannya perlu perjuangan bahkan menempuh berbagai bahaya besar, semisal saat sedang ber-taqorub atau kungkuman, resiko bertemu ular atau buaya ditengah malam yang gelap dan dingin menggigilkan sangatlah besar kemungkinan-nya.<br />Atau saat sedang menjalani Tapa-brata menyatu dengan alam (Allah SWT) sebagaimana yang dilakukan para Sufis sejati, mengarungi hutan belantara dan memakan apa saja yang ditemukan seperti daun2an, umbi2an, syukur2 bila bisa menemukan setandan pisang matang yang nikmat.<br />Saya pernah bertemu dengan macan (harimau) saat sedang menjelajahi sebuah gunung/hutan, untunglah bahwa mungkin macannya sedang tidak lapar, begitu juga saya, sehingga tidak saling menganggu....<br />Pernah dalam suatu perjalanan di Sumatra, tiba2 saja sopir turun dari kendaraan dan menempelkan telinganya ketanah, dan kemudian ngebut sekencang2-nya mengarungi belokan2 tajam dengan jurang dikiri kanannya, bahkan body mobil sempat beberapa kali tergores tebing batu akan tetapi tidak diperdulikan dan sopir tancap gas terus, suara ban terdengar berdecit2, mengerikan menyentuh aspal jalanan yang ber-kelok2.<br />Dan akhirnya setelah keluar dari pegunungan dan telah memasuki dataran yang jauh dari lereng gunung, sopir menghentikan kendaraannya dan mengajak kami semua keluar dari mobil dan menunjuk kelereng gunung dijalan yang baru saja kami lalui, dibelakang Kami.<br />Betapa terkejutnya kami semua ketika melihat dilereng gunung, pohon2 jatuh bertumbangan, longsor, tanah dan batu2 berjatuhan mengubur jalan yang baru saja Kami lalui, getarannya terasa dikaki kami. Bayangkan ! terlambat beberapa menit saja Kami semua tentu telah terkubur hidup2 dan mati disana.<br />" Sesungguhnya Allah selalu menolong / membantu orang-orang yang taqwa, dan orang-orang yang benar-benar berbuat baik ". ( QS. An-Nahl : 128 )<br />Pernah saya naik motor meniti jalan setapak yang licin berbatu2 naik kepuncak gunung untuk meningkatkan kemampuan, dikiri jurang, dikanan tebing ber-batu2an, terpeleset dan jatuh kesatu sisi sama saja bahayanya, untung pengendaranya lihai, sudah biasa melalui jalan itu....<br />Merambah hutan dipegunungan juga banyak bahayanya, sering jurang yang dalam tersamarkan tertutup tetumbuhan lebat, bila kita tidak hati2 bisa saja kejeblos dan jatuh kejurang yang dalamnya tak terkirakan, dan mungkin jenazah kita tidak akan pernah ditemukan.<br />Bahkan seringkali beberapa guru menyuruh sesuatu yang hampir mustahil untuk dilakukan sebagai ujian untuk mendapatkan ilmu2nya, seperti puasa selama 41 hari tanpa makan, berbukanya hanya segelas air putih saja, dan lain2 ritual, riyadhoh yang luarbiasa beratnya, yang mengharuskan kita untuk menguras seluruh daya, kekuatan dan fikiran agar dapat menjalankannya, yang bila kita gagal tentu tak dapat memperoleh ilmunya.<br />Beberapa gambaran diatas mungkin dapat mewakili betapa perjuangan <a href="http://nursyifa.hypermart.net/hmbi.htm" target="_self"></a>berat hingga menempuh bahaya beresiko maut saya tempuh untuk mengejar, memperoleh ilmu. Bahkan seringkali saya terpaksa menaiki, menapaki hingga ke puncak2 gunung yang tinggi untuk belajar berbagai keilmuan kepada guru2 yang tinggi ilmunya, mereka biasanya bersembunyi dipuncak2 gunung atau ditempat2 yang sulit didatangi orang karena memang mereka umumnya telah menjauhi kehidupan duniawi.<br />Sebetulnya sangat saya sayangkan orang2 seperti mereka2 yang telah menguasai hakikat, rahasia kehidupan (sebagai orang sakti) justru meninggalkan dunia ramai, tidak mau memberikan tuntunan, bantuan ke orang2 yang membutuhkan padahal mereka mampu memberikan pertolongan, kalau saja saya se-Sakti mereka maka setiap saat waktu saya akan saya gunakan untuk menolong orang2 yang membutuhkan (demikian niatku, fikirku saat itu).<br />" Kepunyaan Allah apa-apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Allah Maha Meliputi Ilmu-NYA dalam segala-galanya ". ( QS.. 4 : 126<br />TRANSMISI dengan cara MEDITASI<br />(Transmission Meditation)<br />Untuk menjawab dorongan hati nurani mereka, sekarang banyak orang menemukan jalan untuk mengabdi. ¡¼ Antara lain bentuk pengabdian yang manjur, ¡Ý diantara yang paling mudah dilakukan dan memberi hasil yang menakjubkan, khusus untuk planet dan manusia yang berpartisipasi adalah Transmisi dengan cara Meditasi. Tulisan berikut dikutip dari ceramah Benjamin Creme mengenai Transmisi dengan cara Meditasi pada suatu ceramah di Nagoya dan Osaka, Jepang, bulan Maret 1989.<br />Meditasi adalah suatu usaha - tergantung bentuk meditasinya - dengan mengacu kepada landasan ilmiah yang sederhana, yaitu : Kemampuan usaha seseorang untuk berhubungan dengan Jiwa (soul), dan untuk beberapa saat bersatu dan berkonsultasi dengan Jiwa itu sendiri. Ini adalah dasar dan tujuan dari setiap ragam meditasi.Transmisi-meditasi merupakan salah satu cara untuk mengabdi pada dunia. Berlainan sebagaimana yang dilakukan oleh sejumlah bentuk kolompok meditasi lain, yang penting dan menarik perhatian manusia yaitu bahagian meditasi itu sendiri yang memiliki usaha dan keinginan untuk me-ngabdi. Keinginan untuk mengabdi, dimanisfestasikan dalam diri setiap individu dan hanya dapat terjadi pada saat individu itu telah mencapai tingkat (degree) tertentu sehubungan dengan mekanisme berhubungan dengan jiwanya sendiri. Sebab utama adalah karena jiwa itu sendiri yang ingin mengabdi.<br />KEGIATAN KELOMPOK SEBAGAI ENERGI "STASIUN PEMBANTU"<br />Para Sang Pimpinan membutuhkan untuk keperluan mereka sejumlah energi spiritual yang sangat besar. Bagian pekerjaan utama Para Sang Pimpinan adalah membagi-bagikan energi ini ke seluruh dunia untuk mempertinggi nilai tambah hasil, merampung Evolusi Berencana di planet ini di masa depan sesuai rencana yang diketahui oleh Para Sang Pimpinan. Banyak dari energi ini berasal dari sumber kosmik dan jika ini dibebaskan langsung ke dunia, volume sumber energi ini akan terlalu besar, dan akan bertubrukan dengan masa energi manusia yang ada. Kelompok Transmisi Meditasi inilah yang berperan sebagai "Setasiun Pembantu" (sub-station). Para Sang Pimpinan mengirimkan energi spiritual ini melalui chakras (pusat-pusat energi) dari setiap individu dalam kelompok-kelompok tadi. Secara otomatis energi ini dirubah, sehingga lebih mudah diterima, mudah dipakai oleh manusia. Para Sang Pimpinan kemudian menyalurkan energi-energi ini ke dunia tiap kali diperlukan.Ada beberapa ratus Kelompok Transmisi di seluruh dunia dan mereka secara teratur bertemu pada waktu dan hari tertentu atau dapat kapan saja jika pertemuan diperlukan Kelompok Individu. Pertemuan yang biasa dapat diadakan sekali, dua kali atau tiga kali seminggu.Kelompok-kelompok ini pada suatu upacara pertemuan, secara bersama-sama dengan suara lan tang memanjatkan Doa Akbar, yang telah disadur pada upacara ini untuk kepentingan manusia. Doa Akbar ini pada tahun 1945 telah diumumkan oleh Maitreya ke seluruh dunia agar manusia dapat memiliki cara berdoa memohon energi untuk digunakan didunia dan persiapan Kedatangan Beliau. Diiringi alunan suara Doa Akbar yang keras, perhatian di fokuskan pada Pusat Ajna (diantara alis mata) yang bekerja sebagai saluran yang dibentuk antara Hirarki dan Sang Pimpinan. Melalui saluran tadi Para Sang Pimpinan mengirim energi-Nya.Kekuatan Spiritual inilah yang dewasa ini mengirimkan energi dalam jumlah ukuran tepat untuk merubah keadaan di dunia. Maitreya telah memenuhi dunia dengan energi keseimbangan. Sebagai contoh yang terjadi didunia yaitu Para pimpinan negara mengungkapkan, mereka dapat bekerja sama, dapat kompromi, dapat mencapai semacam konsensus dalam satu malam. Tiba-tiba bangsa-bangsa yang telah berseteru selama berabad-abad, barangkali, merasakan bahwa mereka dapat berbincang bersama di meja bundar, dan menyelesaikan pertikaian dengan damai.Demikianlah pengabdian yang dilakukan oleh Para Transmisi dengan cara Meditasi untuk dunia. Juga diizinkan untuk pindah hubungan dari jiwa Anda yang sederhana, kepada hubungan Sekawanan Kerja dari Dunia Kerajaan Jiwa dan Hirarki Spiritual dari Sang Pimpinan.<br />"RUMAH PANAS" SPIRITUAL<br />Dalam Transmisi Meditasi, pusat-pusat energi (Chakras) Anda akan terangsang dengan cara sedemikian rupa sehingga tidak mungkin semuanya sekaligus bekerja pada saat bersamaan. Dalam setahun melalui Transmisi Meditasi yang konsisten dan intensif, Anda akan mendapat kemajuan yang sama jika Anda bermeditasi sendiri selama 10 atau 15 tahun. Ini adalah suatu proses pemerataan kekuatan sejumlah energi yang disebut "rumah panas".Pekerjaan ini membawa perubahan-perubahan mendalam dalam diri seseorang atau individu. Banyak orang dalam waktu enam bulan atau setahun, menyadari perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri mereka, mengakui bahwa mereka telah berubah menjadi seseorang yang berbeda, dan lebih anggun. Manusia merasakan bahwa mereka akan mengalami dan memperagakan cinta-kasih dengan lebih mudah. Mereka menemukan bahwa pikiran mereka lebih terangsang dan memiliki daya cipta. Mereka mungkin juga menemukan bahwa mereka memiliki disiplin lebih tinggi, kebulatan tekad lebih tinggi, lebih konsisten dalam pendekatan dilapangan pekerjaan. Orang-orang sekeliling berpendapat bahwa anggota kelompok mereka menjadi lebih bersinar-sinar, lembut, lebih mencintai, pendek-kata lebih bersemangat. Sejumlah besar manusia selama menjalankan Transmisi-Meditasi telah dengan spontan menerima penyembuhan.Teknik yang digunakan sangat sederhana dan dapat dilakukan oleh siapa saja yang berumur di atas 12 tahun. Apa yang Anda harus lakukan adalah memusatkan perhatian Anda pada pusat ajna diantara kedua alis mata. Namun demikian terkadang Anda akan merasakan bahwa perhatian Anda menyimpang dari pusat ini. Jika Anda me-nyadari hal ini terjadi, Anda berkatalah dalam hati, mantram: OM, atau berpikir OM, otomatis perhatian Anda akan kembali pada pusat ajna. Memusatkan perhatian berarti menghasilkan kerjasama antara otak dalam arti fisik (physical brain) dan jiwa. Energi-energi tersebut disalurkan setingkat dengan energi yang biasanya dipakai Para Pimpinan dalam tugas-tugas mereka, yaitu Jenjang Tingkat Kejiwaan (tepatnya: tingkat "buddhic"). Dan selama keadaan persekutuan tadi dipertahankan, transmisi energi akan terjadi.Saya dapat meyakinkan Anda bahwa tidak ada pengabdian yang lebih besar yang dapat Anda berikan kepada dunia, dengan usaha yang begitu sederhana. Anda juga tidak akan menemui suatu teknik untuk memperoleh perkembangan pribadi yang begitu berhasil, hanya dengan suatu usaha yang sangat kecil.Jika Anda merasa bahwa Transmisi Meditasi ini telah menjadi milik Anda, hal ini menunjukkan bahwa Anda telah menemukan suatu cara pengabdian yang dapat dipertahankan sampai berakhirnya hidup ini dan dapat diteruskan, menyambung kehidupan di masa yang akan datang.<br />Transmisi Meditasi adalah aktivitas yang bersifat aman, berilmiah, dan juga suatu kegiatan yang terlepas dari setiap ikatan golongan agama. Ia tidak mencampuri aktivitas agama atau kegiatan spiritual lain. Untuk membentuk suatu kelompok Transmisi, yang Anda butuhkan hanya: keinginan dan kesediaan untuk mengabdi. Suatu kelompok dapat dimulai dengan beberapa orang saja dan secara sederhana dan teratur, mengundang beberapa teman yang memiliki perhatian yang sama. Jika Anda ingin mendapatkan latar belakang dan instruksi selanjutnya kami anjurkan membaca buku, "Transmission: A Meditation for the New Age". oleh: Benjamin Creme , tersedia pada toko buku Anda setempat.<br />DOA AKBAR (Great Invocation)<br />Bersumber dari Titik Sinar yang bertumpu pada Hati Nurani TuhanBiarkanlah Sinar-Nya mengalir dan mengurapi hati sanubari umat manusia.Biarkanlah Sinar itu mengalir turun ke Bumi.<br />Bersumber dari Titik Kasih-Sayang bertumpu dari Hati Nurani TuhanBiarkanlah Kasih-Sayang-Nya mengurapi hati sanubari umat manusia.Memohon agar Kristus turun ke Bumi.<br />Bersumber pada tumpuan Kehendak Tuhan yang Kuasa-Nya sudah dikenalBiarkanlah Kehendak Tuhan memandu sebagian keinginan manusia.Kehendak Tuhan yang diketahui dan diabdi oleh Para Pimpinan.<br />Bersumber pada tumpuan diberi nama Lomba Antar Manusia.Biarkanlah Jadwal Kasih Sayang dan Kekuatan Sinar dapat berkuasa.Dan semoga Kuasa-Nya itu dapat mengunci pintu setiap Kejahatan iblis.<br />Biarkanlah Sinar dan Kasih-Sayang dan Kekuatan,dapat melaksanakan jadwal-Nya memperbaiki Bumi.<br />Pendahuluan<br />Segala Puji bagi Allah, Tuhan Sekalian Alam. Dialah yang menciptakan mahluk Manusia dengan melebihkan sebagian mereka terhadap yang lain dalam mendapatkan Rizqi.<br />Pada kenyataannya manusia itu ada yang kaya dan ada yang miskin.<br />Namun perbedaan itu dimata Allah dimaksudkan sebagai cobaan; mana diantara mereka yang banyak bersyukur serta banyak amal baiknya.<br />Bahwa kebijaksanaan Allah dalam melebihkan sebagian manusia dalam rizqi, kecantikan, ketampanan, kecerdasan, kesehatan, kekuatan, dan sebagainya merupakan manifestasi dari bentuk-bentuk kebijaksanaan-NYA yang amat tinggi dan dalam, bukan berarti yang diberikan segala-galanya itu lalu menunjukkan yang dicintai oleh Allah.<br />Demikian pula yang sebaliknya yang hidup serba kekurangan, bukan berarti yang diberikan cobaan, atau orang-orang yang dibenci Allah.<br />Bagi Allah orang yang rizqi-nya berlebih ( kaya ) dengan orang yang rizqi-nya berkekurangan ( miskin ) tidak ada perbedaan, sama. Kehormatan serta harga diri seseorang hakekatnya terletak pada pendapatannya dalam memperoleh taufiq, hidayah serta inayah dari Allah SWT.<br />Penyebab Datangnya Rizqi.<br />1. Selalu Berusaha dengan sebaik-baiknya, baik sebagai pengusaha, pegawai, pengrajin, berdagang, dll. yang pada dasarnya dapat menghasilkan uang.<br />Firman Allah : " Dialah Allah yang menjadikan Bumi ini mudah bagi Kamu, maka berjalanlah disegala penjuru dan makanlah sebagian dari Rizqi-NYA. Dan hanya kepada-NYA lah kamu ( kembali setelah ) dibangkitkan ". ( QS Al Mulk : 15 )<br />2. Ber Taqwa dalam arti menjalankan segala perintah Allah serta menjauhi segala larangan-NYA.<br />Firman Allah : " Dan barang siapa yang ber Taqwa pada Allah, maka baginya akan diberikan jalan keluar dan akan diberikan Rizqi yang datangnya tanpa disangka-sangka ".( QS Ath Tholaq : 2-3 )<br />3. Berbanyak-banyak membaca Istighfar. Yaitu memohon Ampunan kepada Allah SWT, atas segala dosa dan kesalahan.<br />Firman Allah : " Mohonlah Ampunan kepada Tuhanmu, sesungguhnya dia adalah Maha Pengampun, niscaya DIA akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan pula sungai-sungai ". ( QS Nuh : 10-12 )<br />" Memperbanyak Istighfar itu dapat mendatangkan ( menarik ) rejeki " ( Lubabu al Hadits)<br />4. Bertawakal kepada Allah yaitu berserah diri dan menyandarkan segala urusan kepada Allah jua, seraya mohon pertolongan atas keberhasilan untuk memperoleh Rizqi yang lapang dan halal.<br />Firman Allah : " Dan barang siapa ber Tawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan ( keperluan )-nya ". ( QS Ath Thalaq : 3 )<br />5. Berdoa memohon dengan ber-zikir kerejekian, sebab Allah adalah Dzat yang Memberi Rizqi dan Kekuatan. Berdoa dengan mendekat pada Allah ( Ber Taqarrub ).<br />Firman Allah : " Berdoalah kepada-KU ( Allah ) niscaya AKU ( Allah ) akan mengabulkannya ".( QS Al- Mukmin : 60 )<br />6. Bermurah Hati serta gemar meng-Infaqkan sebagian dari harta bendanya kejalan Allah.<br />Firman Allah : " Dan apa saja yang engkau Infaqkan, maka Allah akan mengganti. Dan DIA-lah sebaik-baik Pemberi Rizqi ". ( QS Saba' : 39 )<br />7. Ber Tahmid, yaitu membaca Al-Hamdulillah saat mendapatkan Rizqi atau mendapatkan sesuatu yang menggembirakan. Ber Tahmid itu artinya memuji dan bersyukur atas pemberian Nikmat-NYA itu. Allah akan selalu menambah Rizqi orang-orang yang bersyukur.<br />Firman Allah : " Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami ( Allah ), akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari ( Nikmat-KU ), sesungguhnya Azab-KU sangat pedih " ( QS Ibrahim : 7 ).<br />Jujur dan Dapat Dipercaya merupakan Penyebab datangnya Rizqi dan Keberkahan.<br />Firman Allah : " Dan barang siapa yang ber Taqwa pada Allah, maka baginya akan diberikan jalan keluar dan akan diberikan Rizqi yang datangnya tanpa disangka-sangka ". ( QS Ath Tholaq : 2-3 )<br />Perlu diketahui bahwa Taqwa kepada Allah adalah merupakan kunci utama adanya suatu kejujuran, pokoknya berkeimanan serta pangkal kepercayaan seseorang terhadap yang lain dalam muamalah ( pergaulan ) sehari-hari, sehingga dengan demikian, akan menjadi penyebab mudahnya segala urusan dan menjadi kunci pembuka terhadap datangnya suatu Rizqi. Jadilah Manusia yang penuh manfaat, jujur, bertanggung jawab, bersyukur atas segala Nikmat-NYA, Selalu ingat pada-NYA, mendekat dengan ber-Zikir, dan melakukan segala sesuatu karena-NYA.......<br /><a href="http://nursyifa.hypermart.net/kerejekian/sebab_datangnya_rizqi-1.html" target="_self">Bersambung ke Hal : 2.........</a><br />Doa Agar dikeluarkan dari kesulitan dan diberi jalan terang :<br /><br />Robbii adkhil-nii mudkhola shidkin, wa agrij-nii mukhroja sidkin, waj 'al-lii mil ladunka sulthonan nashiroo. <a href="http://nursyifa.hypermart.net/sounds/Robbi%20Adkhilni.rm" target="_self">Sound >>></a><br />Ya Tuhanku, masukkanlah aku lewat gerbang kebenaran dan keluarkanlah aku lewat gerbang kebenaran pula (dengan sempurna). Dan berilah aku kekuasaan / kekuatan yang dapat menolongku mengatasi semua persoalanku. (Al-Isro : 80)<br />Amalkan dengan penuh keikhlasan, khusuk, penuh keyakinan bahwa do'a kita akan dikabulkan-Nya.<br />Zikiran Wajib : Al-Fatihah minimal 100x, Astaghfirulloh minimal 100x, Lailahailalloh minimal 100x.<br />Al-Fatihah, agar diberi jalan yang terang, dibuka semua pintu rizqi dan kebaikan, Astaghfirulloh agar dosa-dosa dilebur, Lailahailalloh guna mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan keimanan, ketakwaan.<br /><a href="http://nursyifa.hypermart.net/kerejekian/sebab_datangnya_rizqi2.html" target="_self">Bersambung ke Hal : 3.........</a><br />Wa anna ila Rabbikal-muntaha" : "Sesungguhnya kepada Tuhanmu itulah puncak segala tujuan".<br />"Berdzikirlah kamu kepada-KU niscaya AKU berdzikir kepadamu".<br />( QS. Al-Baqarah : 152 )<br /><br /><br />"Bagi orang yang sempurna akal, ialah mereka yang selalu berdzikir kepada Allah sambil berdiri, duduk dan berbaring".<br />( QS. Al-Imraan : 191 )<br />Hadits Qudsy, Allah berfirman : "Aku selalu mengikuti sangkaan hamba-KU terhadap diri-KU, dan AKU selalu menyertainya ketika ia berdzikir kepada-KU".<br />Rasulullah bersabda : "Siapa yang merasa senang oleh amal kebaikannya, dan merasa sedih / menyesal atas perbuatan dosanya, maka ia seorang mukmin (beriman)".<br />"Tidak ada dosa besar jika disertai dengan Istighfar ( minta ampunan ), dan tidak dapat dianggap dosa kecil jika dikerjakan terus menerus".<br />"Jangan sampai terasa kebesaran sesuatu dosa itu, hingga dapat merintangi kepada engkau husnudh-dhan ( baik sangka ) terhadap Allah Ta'ala, sebab siapa yang benar-benar mengenal Allah Ta'ala, maka akan menganggap kecil dosanya itu disamping kemurahan Allah".<br />"Sesungguhnya Tuhan memberikan kepadamu warid ( yaitu ilmu pengertian atau perasaan hati, sehingga mengenal dan merasa benar-benar akan kebesaran kurnia rahmat Allah ), hanya semata-mata supaya kamu mendekat dan masuk kehadirat Allah".<br />"Nur ( cahaya-cahaya ) iman, keyakinan dan dzikir itu semua sebagai kendaraan yang dapat mengantarkan hati manusia kehadirat Allah serta menerima (mendapatkan) segala rahasia daripada-NYA".<br />"Nur ( cahaya terang ) itu sebagai pasukan yang membantu hati, sebagaimana (kubu) kegelapan itu pasukan yang membantu hawa nafsu. Maka apabila Allah akan menolong seorang hamba-NYA, dibantu dengan pasukan Nur Ilahi dan dihentikan bantuan kegelapan dan kepalsuan".<br />"Siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Dan siapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menunjukinya. Siapa yang diberi petunjuk ( hidayah ) oleh Allah maka ialah yang mendapat petunjuk hidayat, dan siapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak akan engkau dapatkan pelindung atau pemimpin untuknya.<br />"Maka ketika mereka telah melupakan apa yang telah diperingatkan kepada mereka. Kami bukakan bagi mereka segala jalan, sehingga apabila mereka mabuk gembira terhadap segala hasil usahanya. Kami tangkap dengan tiba-tiba, sehingga mereka mangalami dan merasa gagal total, dan putus harapan sama sekali".<br />( QS. Al-An'aam : 44 )<br />"Ketahuilah bahwa penghidupan dunia ini, hanya main-main, dan hiburan dan perhiasan, dan bangga-banggaan diatara kamu dan berlomba memperbanyak harta dan anak buah. Bagaikan air hujan yang mengagumkan petani hasil tanamannya, kemudian berubah menjadi kering, maka terlihat menguning warnanya, kemudian menjadi sampah ( bahan bakar ), sedang di akhirat tersedia siksa yang berat, disamping ada pula pengampunan Allah dan Keridoan-NYA. Dan tiadalah kehidupan dunia kecuali kesenangan yang menipu".<br />( QS. Al Hadid : 20 )<br />Rasulullah SAW bersabda : "Jauhkan dirimu dari tipuan dunia, niscaya Allah suka/kasih kepadamu. Dan jauhkan dirimu dari hak-hak orang, niscaya disukai orang".<br />Jangan Berputus Asa dan Jangan berprasangka Buruk pada Allah, Sesungguhnya Pertolongan Hampir Tiba, Bersabarlah.......<br />Terapi NurSyifa' : Cara Tercepat dan Islami Meningkatkan - Mengembangkan Potensi dan Kemampuan yang Tersembunyi dalam Diri, untuk Mencapai Hidup yang Lebih Baik Berkepribadian Cemerlang dengan Teknologi Al-Qur'an.<br /><br /><br />Ilmu Trawangan dan Meraga Sukma<br /><br /><br /><br />1. PENGENALANIlmu Trawangan dan Meraga Sukma atau ilmu Pelepasan itu juga ilmu ghoib.Disebut ghoib karena karena tidak boleh di lihat dengan mata kasar kita,seakan akan tidak masuk akal.Sampai sekarang ilmu trawangan dan ilmu meraga sukma masih merupakan ilmu yang sangat di rahasiakan.Tidak semua perguruan ilmu batin memilikinya dan tidak semua guru menguasainya.Oleh Sang maha guru,sejak dahulu ilmu ini hanya diturunkan kepada beberapa orang saja yang betul-betul dan di percayai dan ilmunya sudah tinggi.Jadi ilmu ini termasuk ilmu yang langka. Apakah ilmu trawangan dan meraga sukma itu sebenarnya?...........<br />2. ILMU TRAWANGAN<br />Ilmu Trawangan adalah ilmu tropong yang berfungsi untuk melihat alam ghaib atau alam halus ( sebenar yg di maksudkan alam ghaib ialah dimensi ke 4)Bukan ghaib mutlak , ghaib mutlak hanyalah Allah s.w.t yang maha mengetahui.Bahkan yang ilmunya sudah tinggi mampu untuk melihat alam nyata yang tidak terjangkau oleh pandangan mata kita. Misalnya si A ahli ilmu trawangan ia tinggal Serawak,,dan dia mampu melihat saudara dia yang jauh di luar Serawak.Bahkan si A tersebut boleh membaca surat yang masih tertutup rapat dalam amplop.Orang yang mempunyai ilmu trawangan seakan akan memiliki Mata ketiga ataupun indera ke enam.<br />Contoh 1Ketika saya berada di luar Negara untuk perjalanan mengadakan kursus Aura Therapy. Ketika malam menjelang hendak tidur di sebuah Pondok Pesentren tiba-tiba mendengar dan melihat anak-anak sedang menangis " Abah balik lah… , abah balik lah…" setelah di perhatikan suara dan gambaran itu adalah suara Aisyah, suara anak perempuan saya…….Setelah saya hubungi isteri melalui telephone. Ternyata anak saya benar-benar menangis kerana merindui saya…<br />Contoh 2Seorang sahabat sepencarian dengan saya pernah melihat gambaran satu kemalangan jalan raya di dalam zikirnya.Keesok harinya dalam perjalanan ketempat kerja beliau melihat satu kemalangan ngeri sama seperti kemalangan yang beliau lihat dalam zikir beliau.<br />Contoh3Ketika saya ber chating di internet dengan tiga orang sahabat sepencarian, kami bersembang mengenai penyakit ayah sahabat kami di negeri kelantan. Saya berada di Kuantan, kedua sahabat saya berada di Kuala Lumpur dan si sakit berada di kelantan. Bila berbincang sahaja tentang keadaan kesihatan Ayah sahabat kami .Langsung sahaja sahabat saya di Kuala Lumpur melihat satu bayangan bahagian dada dan ada tangan seorang wanita di atas dada seorang lelaki yang sakit. Tapi saya melihat tangan juga tapi berlainan bentuk.Bila saya menyebak tabir dan fasa yang ingin saya memasuki ternayata, gambaran itu semakin jelas dan hampir sama dengan apa yang di lihat oleh sahabat .<br />Kesimpulan :<br />i. Ilmu terawangan merupakan sebahagian ilmu thelepati (Komonikasi Jarak Jauh) Cuma bezanya getaranya di tafsirkan dalam bentuk gambar sedangkan thelepaty getaranya di tejemahkan dalam bentuk suara.ii. Terawangan tidak perlu di visualkan dia akan muncul sendiri dari alam bawah sedar.Disaat anda memerlukan nya. Baca Contoh 2. Maknanya tidak ada urusanya dengan penvisualisasian penarikan maklumat dari semesta.Hanya lakukan rutinan kerja anda terawangan akan berperanan atas gelombang dan menterjemahkan dalam bentuk layar batin anda.Jadi amat salah jika ada yang memandu anda bayangkan itu dan ini.Disinilah minda atau hayalan akan mengambil alih tugas terawangan.Terawangan anda akan menimbulkan fitnah yang besar dalam masyarakat dan jauh dari ketepatanya.iii. Terawangan perlu diarah kan pada sesuatu. Ini telah berlaku pada contoh3 dimana gambar yang di lihat tidak sama.Kerana berbeza gelombang.Waktu itu saya sibuk dengan chating maka gambar yang di terjemahkan tidak dapat saya terima dengan baik.Maka ketenangan amat penting dalam mempelajari terawangan ini.<br />3. ROH<br />llmu meraga sukma,adalah ilmu pelepasan sukma,di mana sukma keluar dari tubuhnya,sementara nyawanya masih ada dalam tubuhnya.Bila nyawanya ikut keluar,berarti ia mati total.Untuk hal ini kita perlu tahu perbedaan nyawa dan sukma.Baiklah sebelum kita lanjutkan untuk memberikan gambaran tentang ilmu meraga sukma,terlebih dahulu kita bicarakan soal ROH<br />Menurut ajaran agama islam seperti yang tertulis dalam AL-Quran surat AL-Isra.17 ayat 85maksudnya : Dan mereka bertanya kepadamu tentang Roh.KatakanlahROH ITU TERMASUK URUSAN TUHAN-KU,DAN TIDAKLAH KAMU DI BERIKAN PENGETAHUAN MELAINKAN SEDIKIT.<br />Jadi manusia tidak di beri pengetahuan tentang Roh secarta luas,kecuali hanya sedikit..Pengetahuan yang sedikit ini tidak di sia-siakan oleh para pakar penghayat ilmu batin.Menurut ilmu batin pada diri manusia terdapat sembilan jenis Roh.Dan masing-masing mempunyai fungsi sendiri-sendiri.Ke sembilan macam Roh yang ada pada manusia itu adalah sebagai berikut. Ini menurut pandangan mereka anda jangan terkeliru, anda boleh menerima dan menolak tidak menjadi masaala.Hanyalah berupa pandangan mereka sahaja.<br />A.ROH IDOFI<br />(Roh ilofi) ;adalah Roh yang sangat utama bagi manusia.Roh Idofi juga di sebut Johar Awal Suci Karena Roh inilah maka manusia boleh hidup. Bila Roh tersebut keluar dari raga maka, Manusia yang bersangkutan akan mati.Roh ini sering di sebut sebagai :nyawa: Roh Idofi merupakan sumber dari Roh-Roh lainnya.Kalau saja Roh Idofi ini keluar dari raga manusia.Pastilah Roh-Roh lainya pun akan turut serta.Tetapi sebaliknya kalau salah satu Roh dari Roh yang lelapan itu keluar,maka Roh idolfi akan tetap tinggal,dan manusia itu akan tetap masih hidup. Alamnya Roh idolfi berupa cahaya (NUR) terang benderang dan rasanya sejuk tenteram.Tentu saja kita boleh menjumpainya bila sudah mencapai tingkat INSAN KAMIL.<br />B.ROH RABBANIRoh yang di kuasai dan di perintah oleh Roh Idofi.Alamnya Roh ini ada di dalam cahaya (NUR) kuning diam tak bergerak. Bila kita berhasil menjumpainya maka kita tak mempunyai kehendak apa-apa.Hatipun terasa tenteram,tubuh pun tak merasakan apa-apa.<br />C.ROH ROHANIRoh ini pun juga di kuasai dan di perintah oleh Roh Idofi.Kerana adanya Roh Rohani ini, maka manusia memiliki kehendak dua rupa.Kadang-kadang suka sesuatu,tetapi di lain waktu ia tak menyukainnya. Roh ini mempengaruhi perbuatan baik dan perbuatan buruk. Roh Rohani inilah yang menempati pada 4 jenis nafsu,yaitu;<br />1.Nafsu L uwamah (Aluamah).2.Nafsu Amarah.3.Nafsu Sufiah.4.Nafsu Mullamah atau mutmainah.<br />Kalau manusia di tinggalkan oleh Roh Rohani ini, maka manusia itu tidak mempunyai nafsu lagi, sebab semua nafsu manusia itu Roh inilah yang mengendalikanya. Maka, kalau manusia sudah boleh mengendalikan Roh Rohani ini dengan baik, ia akan hidup dalam kemuliaan. Roh Rohani ini sifatnya selalu mengikuti penglihatan yang melihat. Dimana, pandangan kita tempatkan, disitu lah Roh Rohani ini berada. Sebelum kita dapat menjumpainya, terlebih dahulu kita akan melihat bermacam-macam cahaya (Nur) bagai kunang-kunang. Setelah cahaya -cahaya ini menghilang, baru muncul lah Roh Rohani itu.<br />D.ROH NURANI<br />Roh ini di bawah pengaruh Roh Idofi. Roh Nurani ini mempunyai pembawa sifat terang. Karana adanya Roh Ini menjadikan manusia yang bersangkutan menjadi terang hatinya.Kalau Roh Nurani meningalkan tubuh maka orang tersebut hatinya menjadi gelap dan gelap fikiranya.Roh Nurani ini hanya menguasai nafsu Mutmainah sahaja. Maka bila manusia mendominasikan Roh ini maka nafsu mutmainah akan menonjul, mengalahkan nafsu-nafsu yang lain.Hati orang tersebut menjadi tenteram, prilakunya pun baik dan terpuji.Air mukanya bercahaya ,tidak banyak bicara, tidak ragu-ragu dalam menghadapi sesuatu, tidak protes bila di timpa kesusahan suka sedih bahagia dan derita di pandangnya sama.<br />E. ROH KUDUS (ROH SUCI)Roh yang di bawah penguasaan Roh Idafi juga. Roh Ini mempengaruhi orang yang bersangkutan mau memberi pertolongan kepada sesama manusia, mempengaruhi berbuat kebajikan dan mempengaruhi berbuat ibadat sesuai dengan ajaran agama yang di anuti.<br />F.ROH RAHMANIRoh di bawah kekuasaan Roh Idofi pula.Roh ini juga di sebut Roh Pemurah.Karena di ambil dari kata RAHMAN,yang artinya pemurah.Roh ini mempengaruhi manusia bersifat sosial,suka memberi.<br />G.ROH JASMANIRoh juga di bawah kekuasaan Roh Idofi.Roh ini menguasai seluruh badan dan urat syaraf manusia.Karena adanya Roh jasmani ini maka manusia dapat merasakan adanya rasa sakit,lesu,lelah,segar dan lain-lainnya.Bila Roh ini keluar dari tubuh,maka di tusuk jarum pun tubuh tidak tersa sakit.Kalau kita berhasil menjumpainya,maka ujudnya akan sama dengan kita,hanya berwarna merah.Roh Jasmani ini menguasai nafsu amarah dan nafsu hewani.Nafsu hewani ini mempunyai sifat dan kegemaran seperti binatang,misalnya;malas,suka setubuh,serakah,mau penting diri sendiri dan lain sebagainya.<br />H.ROH NABATIRoh yang mengendalikan perkembangan dan pertumbuhan badan.Roh ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi.<br />I.ROH REWANIRoh yang menjaga raga kita.Bila Roh Rewani keluar dari tubuh maka orang yang bersangkutan akan tidur.Bila masuk ke tubuh orang akan terjaga.Bila orang tidur bermimpi dengan arwah seseorang,maka Roh rewani dari orang bermimpi itulah yang menjumpainnya.Jadi mimpi itu hasil kerja Roh Rewani yang mengendalikan otak manusia.Roh Rewani ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi.Jadi kepergian Roh Rewani dan kehadirannya kembali di atur oleh Roh Idofi.Demikian juga Roh-Roh lainnya dalam tubuh, sangat dekat hubungannya Roh Idofi.4. ILMU MERAGA SUKMA<br />Setelah kita ketahui tentang Roh kita,kita lanjutkan kembali membahas masalah MERAGA SUKMA Yang di sebut dengan meraga sukma ialah bila sukma meninggalkan jasad,sementara nyawa ,Roh Idofi tetap menghuni jasad tersebut.Jadi orang yang meraga sukma itu tidak mati,karena ia masih mempunyai nyawa yang boleh mengatur pernafasan dan peredaran darah tubuh.<br />Keluarnya si sukma dari raga itu sifatnya hanya sementara,kelak sukma itu akan memasuki jasad(raga) kembali dan menyatu dengan nyawa.Kepergian sukma ini tergantung dari kehendak yang memiliki sukma.Ia boleh bepergian ke alam astral(alam lelembut),alam kubur dan alam lahir atau alam nyata.Dalam meraga sukma,sebenarnya yang keluar dari tubuh adalah Roh nurani yang kadang-kadang di sertai Roh lainnya yang bukan Roh Idofi.Roh-Roh yang keluar itu tergantung dari aliran atau tingkatan ilmu seseorang. Sewaktu sukma keluar dari raga,Roh Idofi atau nyawa tetap menunggu raga,agar raga tidak mati.Anggapan beberapa orang bahwa sewaktu meraga sukma itu Roh Idofi yang keluar itu tidak benar,sangat keliru.Sebab,bila Roh Idofi yang keluar,seluruh Roh akan menyertainnya.Berarti orang yang bersankutan akan mati.Keluarnya Roh Idofi akan selalu di ikuti oleh Roh-Roh lainnya.<br />Orang dapat melakukan meraga sukma ini dangan berbagai cara,sesuai dangan aliran ilmu masing-masing.Ada yang pakai sesaji dan upacara tertentu, ada yang menggunakan kain kafan yang di tulisi rajah atau izim, ada yang tanpa sarana apa-apa.Sikap dalam melakukan merga sukma,boleh dengan posisi tidur terlentang,posisi duduk dan posisi berdiri.5. PERSIAPAN SEBELUM MEMULAI LATIHAN<br />Sebelum memulai latihan Terawangan dan Meraga Sukma di perlukan persiapan-persiapan khusus. Ini untuk memudahkan latihan dan untuk keselamatan sewaktu meraga sukma.Untuk itu bela diri tenaga dalam sangat di perlukan.Hal ini mengingat di alam halus banyak sekali Roh-Roh jahat yang boleh mengganggu dan mencelakakan kita.Sebelum memulai trawangan dan meraga sukma, haruslah membuat pagaran tubuh dahulu karena ini sangat penting. Hal ini mencegah agar tubuh kita tidak di masuki oleh Roh jahat Untuk pagaran tubuh itu biasannya berupa sinar ghaib yang keluar dari tenaga dalam seseorang itu sendiri.Dan pagaran badan itu akan lebih kuat lagi bila di sertai Ilmu Payung Rasul, khatanamubuah, Nurun Nurbuah atau amalan khusus untuk pagaran atau penolak bala.<br />Persiapan yang paling utama adalah persiapan mental,kemauan yang kuat dan percaya pada diri sendiri,serta tekun berlatih.Dalam usaha memperoleh ilmu bela diri tenaga dalam anda boleh memasuki menjadi anggota perguruan ilmu tenaga dalam yang anda sukai. Misalnya;Perguruan Seni Bela Diri Mitaful - Huda Satria Nusantara, Tenaga Dalam Pamungkas dan banyak lagi perguruan yang banyak tersebar di seluruh nusantara .Atau anda boleh belajar sendiri ilmu tenaga dalam seperti petunjuk dalam MENJARO.Persiapan sebagai berikut;<br />A.Latihan pandangan mata 3 tahapi. Tafakur Cipta Raga ii. Tafakur Cipta Rasaiii. Tafakur Cipta JiwaB.Latihan pernafasan 3 tahapi. Pernafasan GetarAngka 1: Melambangkan sifat Matahari, ego, bijaksana, memimpin, pionir, ide<br />Angka 2: Melambangkan sifat Bulan, pengatur, teliti, tekun, temperamen<br />Angka 3: Melambangkan sifat Venus, cinta, artistik, romantis, pengertian<br />Angka 4: Melambangkan sifat Bumi, sabar, telaten, kreatif, cekatan<br />Angka 5: Melambangkan sifat Mars, berani, libido, pantang menyerah<br />Angka 6: Melambangkan sifat Asteroid, rajin, pandai, tanggap<br />Angka 7: Melambangkan sifat Yupiter, petualang, ingin tahu<br />Angka 8: Melambangkan sifat Saturnus, Hemat, ahli strategi<br />Angka 9; Melambangkan sifat Uranus, penyayang, perhatian, pandai bergaul<br /><br />Angka dalam kelompok talenta bisnis : 2,4,8, angka khusus (11,22) Angka dalam kelompok talenta seni : 3,6,9 Angka dalam kelompok talenta sains : 1,5,7<br /><br />Angka tiga belas, Dari sekian banyak angka, urutan, angka 13 ini yang memiliki nasib paling tidak enak. Angka ini dikenal sebagai angka pembawa sial bagi orang-orang yang kebelulan memilikinya, tidak soal apakah mereka percaya atau tidak. Dimanapun angka ini berada ia akan membawa kesialan.<br />Jika angka tiga belas pada nomor rumah, disebutkan akan selalu menimbulkan kerugian bagi para pemiliknya misalnya, terbakar, kecurian, sasaran perompok, perselisihan rumah tangga, menimbulkan penyakit bagi para penghuninya, akan dijadikan tempat roh-roh halus yang jahat.<br />Jika angka tiga belas pada nomor kendaraan, disebutkan akan selalu menimbulkan kerugian bagi para pemiliknya misalnya membawa kesialan dan petaka bagi para pemiliknya. Misalnya, tabrakan, kecelakaan, selalu mogok pada saat dibutuhkan dan lain sebagainya.<br />Jika angka tiga belas pada nomor kamar hotel, disebutkan kamar hotel ini tidak akan membawa ketentraman, karena aka selalu didatangi oleh roh halus yang mengganggu para penghuninya.<br />Jika angka tiga belas pada gedung, disebutkan akan selalu menimbulkan kerugian kepada para penghuninya, seperti kebakaran, dan jika ia gedung perkantoran maka para penyewa di gedung tersebut tidak akan pernah menglami kemajuan dalam usahanya<br />Angka sembilan, Mungkin angka sembilan untuk banyak orang adalah angka yang paling memiliki aurora keberuntungan yang terbesar. Angka ini yang dipercaya akan selalau membawa keberuntungan bagi para pemiliknya. Untuk bangsa Cina, angka sembilan ini disebut pembawa hokki karena logikanya menurut mereka, angka tersebut merupakan angka terbesar sebelum Nol sebagai angka yang nihil. Sama seperti angka tiga belas, angka sembilan pun dapat berada pada berbagai macam benda yang dipercaya akan membawa keberuntungan bagi pemiliknya.<br />Angka Ganjil, Dalam mitos kehidupan bangsa dimanapun angka ganjil lebih banyak bermakna dibanding angka genap. Angka ganjil dipercaya membawa keberuntungan dan sekali lagi ini dapat dibuktikan dari sekian banyak kepercayaan baik itu yang beragama Islam, Kristen, Hindu, Budha, atau Khong Khu Chu hampir semua agama memiliki hitungan faforit adalah angka ganjil. Untuk orang bangsa Cina hampir dapat di pastikan memiliki angka ganjil pada benda-benda yang dimiliki contohnya seperti nomor plat kendaraannya, nomor toko, nama restoran dan lain sebagainya.<br />Angka Mistik, Sebenarnya istilah 'mistik' dibuat oleh para penggemar judi. Maknanya angka yang dimilikinya dapat memiliki arti lain. Sehingga jika seorang penjudi mendapatkan isyarat atau kode untuk memasang suatu angka, maka ia akan memperjuangkan angka mistiknya. Itu biasanya dilakukan untuk menjaga kemungkinan yang akan terjadi dari angka yang dipertaruhkannya.<br />Contoh angka sebenarnya dan dengan angka mistiknya:<br />1=0 2=5 3=8 4=7 5=2 6=9 7=4 8=3 9=6 0=1<br />an Ragaii. Pernafasan Getaran Rasaiii. Pernafasan Getaran jiwa C.Latihan Keheningan utk menwujudkan layar makrifat 3 tahap.i. Hening Ragaii. Hening Rasaiii. Hening Jiwa<br />Itu semua untuk menunjang kemudahan dalam mempelajari ilmu trawangan dan meraga sukma.Bila latihan sudah dikuasai dengan baik,anda langsung boleh melatih ilmu trawangan.Bagi yang berbakat akan langsung boleh,bagi yang kurang berbakat perlu puasa untuk mengasah ilmu trawangan dengan amalan khusus.Bagi seorang muslim dan penganut ilmu batin puasa sering di lakukan.Disini menjalani puasa bukan sekedar tidak makan dan tidak minum selama waktu yang di tetapkan.Tetapi berpuasa haruslah dari lahir sampai batinnya.Batinnya memupuk rasa sabar,tawakal dan menjahui rasa tamak,iri hati ,sombong,cemburu,jahat,dengki,dan sebagainnya,agar sempurna puasa kita.Tak ada gunannya kita berpuasa sekian hari,tetapi batin kita penuh dengan hawa nafsu,dendam dan kebencian….selengkapnya<br /><br />Rumus menghitung potensi keberuntungan kamu, caranya???Misal : tanggal lahir 2 Juni 1977 dipecah menjadi : 2 + 6 + 1977 =19851+9+8+5=232+3=5 Sesudah itu baca analisanya :1. Keberuntungan selalu menyinari hari2 kamu, disaat kamu tidak mengharap atau menduganya. Biasanya tepat pada saat kamu memerlukannya. Namun, kamu tidak pernah terlalu tergantung kepadanya. Ini yang menyebabkan mengapa keberuntungan ini selalu menyertai kamu.....2. Kamu cenderung berpikir semua orang lebih beruntung dibanding kamu, tapi....jika kamu mendapat restu dan dukungan dari orang lain, boleh dikata hampir tak ada yg tidak bisa kamu lakukan3. Kamu bisa menjadi makmur dalam semua bidang kehidupan kamu, jika kamu mau bertahan cukup lama pada salah satu bidang dan mencoba menyelesaikannya. Ini merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan peluang yang paling nguntungin kamu.4. Kamu percaya, setiap orang punya rezeki sendiri-sendiri, tapi kamuadalah orang yg pertama mengenali keberuntungan yang mendatangi kamu. Biasanya dalam bentuk suatu hubungan cinta, terutama pada hubungan cinta yang sudah jadi.5. Pintu keberuntungan menuju cinta sejati dan karir yang baik baru akan terbuka untuk kamu jika kamu mengurangi dan berhenti berusaha terlalukeras untuk nyenengin semua temen2 kamu.6. Kamu mungkin tidak merasa beruntung dalam hubungan cinta, tapi kamu cukup beruntung dikelilingi orang2 yang bener2 nyayangin kamu7. Keberuntungan ikut berperan dalam keajaiban kecil yang kamu alami. Terutama dalam hal cinta dan keuangan. Kamu akan menemukan keduanya saat menindak lanjuti sebuah pertemuan8. Hanya jika kamu mengambil keputusan dengan hati dan juga dengan otak, keberuntungan akan mendatangi kamu dalam bentuk karier dan uang9. Dewi keberuntungan selalu bersahabat dengan kamu, memberi kamu kekuatan untuk menarik hampir semua orang yang kamu inginkan dalam hidup ini. Kamu menjadi pembawa keberuntungan bagi teman2 dekat kamu<br /><br /><br /><br /><br />Tanggal Lahir Anda = Kepribadian Anda?<br />Tanggal ketika Anda lahir, tidak peduli bulan apa dan tahun berapa, merupakan kunci numerik yang menunjukkan "sketsa" kepribadian dominan Anda. Kunci ini sangat mempengaruhi Life Path (Jalan Kehidupan) dan membantu Anda memilih pekerjaan yang cocok. Pengaruhnya sangat kentara ketika Anda berusia antara 28 sampai 56 tahun.<br />Tanggal SatuLahir pada tanggal satu berarti Anda mempunyai kemauan yang keras, mandiri dan percaya diri. Orang lain mungkin berkata Anda "terlalu banyak berpikir" karena Anda lebih suka berencana namun tidak benar-benar menjalankannya. Anda cenderung mendiagnosa apa yang salah daripada membenahinya. Anda memiliki pemikiran yang bagus dan suka berunding. Praktis dan idealis, Anda menyukai hal-hal yang diukur oleh otak daripada hati Anda. Akibatnya, walaupun Anda mampu memberikan kasih sayang, Anda tidak menunjukkannya terang-terangan. Di balik kemandirian Anda, Anda adalah seseorang yang sangat sensitif dan membutuhkan dorongan dan feedback (umpan balik) yang positif. Anda juga memiliki kekuatan besar yang terpendam.<br />Tanggal DuaLahir pada tanggal dua menunjukkan bahwa Anda sangat emosional dan sensitif terhadap sekitar Anda. Walaupun kadang-kadang gugup dan pelupa, Anda mudah sekali berteman dan mereka menyukai Anda. Anda memiliki sifat yang hangat dan membutuhkan kasih sayang yang ditunjukkan secara nyata. Dengan kata lain, Anda suka dengan orang yang "berepot-repot" untuk Anda. Penting bagi Anda untuk menghindari perubahan suasana hati dan segala sesuatu yang membuat Anda depresi. Meskipun Anda menyukai benda-benda materi, Anda tidak selalu bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya. Bakat ritmis Anda bisa diwujudkan dalam menulis puisi atau musik.<br />Tanggal TigaLahir pada tanggal tiga menunjukkan bahwa Anda memiliki vitalitas yang tinggi dan cepat sembuh dari penyakit. Daya imajinasi Anda cukup bagus untuk membuat suatu cerita menarik yang berasal dari suatu kejadian kecil. Anda memiliki<br /><br />kemampuan kritis dan literatur yang alami, dan membutuhkan aktivitas bervariasi untuk membuat Anda tetap sibuk. Sarat dan ekstrim dalam kasih sayang, Anda mengalami krisis emosional di mana Anda mampu sembuh darinya dengan cepat. Anda seseorang yang sosial, ekspresif di depan publik dan bersikap terbaik di depan penonton. Walaupun Anda merasa gelisah, Anda masih mudah merasa puas dan mampu melakukan yang terbaik dalam situasi apapun.<br />Tanggal EmpatLahir pada tanggal empat menunjukkan individu bersegi empat, pecinta alam, rumah, keluarga dan negara. Andalah yang sukses dalam segala bentuk usaha produksi - manufaktur, bangunan, bisnis, tekstil. Musik, seni lukis atau seni pahat membuat Anda merasa santai walaupun Anda bisa mengomersialkannya juga. Anda lebih suka memberi ide-ide dan memaksakannya sedikit kepada orang lain, menganggap Anda sendiri sebagai penilai terakhir yang berkelakukan dan beretika benar. Kepercayaan Anda pada kedisiplinan membuat Anda sulit mengekspresikan perasaan, dan akibatnya Anda mengalami penderitaan batin. Untuk urusan pekerjaan, Anda mendorong diri bekerja tanpa mengenal lelah, dan sayangnya orang lain terkena juga. Anda memiliki kecenderungan untuk bekerja lembur dan bila perlu, Anda akan menjadwalkan rekreasi.<br />Tanggal LimaLahir pada tanggal lima menunjukkan bahwa Anda mudah beradaptasi, antusias dan kadang-kadang membual. Anda memiliki pemikiran cerdas, imajinasi aktif dan suka "membumbui" cerita Anda. Anda cinta kehidupan, seorang yang sehat enerjik, teman yang luar biasa dan suka dengan hal-hal yang bergerak cepat/dinamis. Hidup Anda dipenuhi dengan pengalaman-pengalaman baru dan perubahan terus-menerus. Walaupun Anda merupakan jenis yang menolak "terikat" dengan hal apapun, Anda adalah tipe orang "menikah". Anda juga memiliki suara merdu.<br />Tanggal EnamLahir pada tanggal enam menunjukkan bahwa Anda pecinta alam. Anda berkembang dengan pujian dan penghargaan, tetapi goyah dengan kritikan. Dalam hubungan cinta, Anda memberikan segalanya kepada pasangan Anda - paling tidak selama Anda berdua masih menjalin cinta. Anda mencari kesempurnaan dan jarang mendapatkannya, sehingga Anda berusaha mencari di tempat lainnya. Akibatnya, Anda terkenal sebagai orang tidak dapat dipercayai. Anda menyukai anak-anak, tapi tidak perlu memilikinya sendiri untuk hidup bahagia. Walaupun Anda terlindungi dengan baik, Anda terus merasa kuatir tidak mempunyai cukup uang. Mentalitas lebih dominan daripada intelektualitas, dan Anda memiliki kemampuan acting (sandiwara) yang membuat Anda sukses di panggung atau di dunia bisnis. Anda memiliki kecendurangan literatur dan artisitik, dan dapat menarik uang atau dukungan bila Anda perlu. Satu-satunya bidang yang tidak Anda kuasai adalah mekanika. Berada di antara orang-orang dalam suasana yang harmonis penting bagi Anda.<br />Tanggal TujuhLahir tanggal tujuh menunjukkan seorang ahli dengan daya pikir tajam untuk analisa mental yang dalam. Anda seharusnya jangan berjudi atau berspekulasi; sebaliknya, Anda harus memeriksa dengan teliti semua bisnis sebelum Anda terjun di dalamnya. Berintuisi tinggi bila tidak psikis (cenayang), Anda sebaiknya jangan pernah menuruti nasihat yang menentang insting Anda. Anda harus MENUNGGU untuk apa yang Anda inginkan daripada mencarinya dengan agresif. Apa yang Anda inginkan akan datang sendiri hanya bila Anda tidak aktif mencarinya. Anda berbakat memainkan alat musik bersenar (termasuk piano) dan organ. Anda juga berpenilaian bagus dalam bidang keuangan. Pendapat Anda tegas, dan Anda tidak suka mengubahnya. Anda mengalami kesulitan beradaptasi secara fisik dan Anda cenderung menyendiri, di mana keduanya membuat pernikahan Anda menjadi sulit. Luangkan waktu setiap harinya untuk bersantai dan meditasi.<br />Tanggal DelapanLahir pada tanggal delapan menunjukkan Anda seorang yang kreatif dan produktif ditambah dengan kepandaian berbisnis. Progresif dan berwawasan luas, Anda akan sukses menangani masalah umum atau kepentingan publik, namun sebaiknya hindari kerja sama seimbang karena Anda perlu berada di posisi yang mengambil keputusan terakhir. Bisnis besar, perusahaan atau pemerintah adalah bidang Anda, di mana Anda harus menunjukkan kejujuran dan integritas agar tetap sukses. Lebih suka buku daripada membaca, Anda juga lebih suka melakukan hal berhubungan dengan uang besar; bila Anda memilikinya, Anda akan memberikan sejumlah uang besar kepada institusi atau badan amal. Anda kadang sok pamer dan menginginkan keluarga Anda menjadi kepercayaan Anda.<br />Tanggal SembilanLahir pada tanggal sembilan menunjukan publisitas, distribusi, seni, wawasan luas dan perikemanusiaan (definisi dari film The Wizard of Oz adalah "melakukan hal yang baik"). Anda tertarik dalam bidang metafisika dan menghubungkannya dengan apa yang sedang terjadi di dunia ini. Berpendidikan, artistik dan berkemauan keras, Anda adalah pemimpin alamiah yang dapat sukses dalam segala sesuatu berbau artistik, seperti menulis, mengajar, hukum, penerbitan atau pastoral. Anda memerlukan pendidikan luas sehingga Anda bisa memilih pekerjaan dengan lebih baik. Anda milik dan berada di dalam dunia yang membuat Anda sulit untuk menjalani kehidupan pribadi yang sukses. Pernikahan akan berakhir di tengah-tengah jalan hidup Anda, baik karena kematian, perceraian atau perpisahan walaupun cinta tetap ada. Kehidupan Anda sebenarnya dipenuhi dengan perjalanan jauh dan banyak perubahan.<br />Tanggal SepuluhLahir pada tanggal sepuluh menunjukkan seseorang dengan banyak minat dan mampu melakukan beberapa hal dalam waktu yang sama. Banyak orang lain yang bergantung pada Anda, tetapi sedikit yang menawarkan bantuan sehingga Anda merasa terasing dan sendirian. Anda memiliki pemikiran bagus dan kemauan keras, dan merupakan promotor ahli bagi hal-hal yang Anda percayai. Sehubungan dengan teman dan harta benda, Anda kadang cemburu dan eksklusif - Anda tidak ingin berbagi. Bakat kreatif Anda paling tepat diwujudkan dalam dunia bisnis, sedangkan seni, terutama musik atau melukis, hanyalah aktivitas sampingan saja. Anda termasuk orang ramah, tapi Anda tidak menyukai detil-detil perawatan rumah. Vitalitas membuat Anda cepat sembuh dari sakit fisik dan emosional.<br />Tanggal SebelasLahir pada tanggal sebelas menunjukkan individu yang penuh inspirasi dan imajinatif dengan kebulatan tekad dan ketekunan, tetapi juga disertai dengan keragu-raguan. Dengan sifat ini, Anda begitu dramatis dalam pikiran dan tindakan, brilian, cerdik, namun juga gugup dan tegang. Anda bereaksi cepat dan perlu hati-hati agar intelektualitas Anda tidak menutupi intuisi. Anda cenderung menekankan kode moral Anda sendiri kepada orang lain dan tidak meyukai kelemahan manusia. Gairah Anda tinggi, berlebihan dan tidak beralasan; sebenarnya, Anda adalah orang yang ekstrim, kadang serasa di awang-awang, kadang serasa di dalam jurang gelap. Dalam bereaksi terhadap suasana ekstrim ini, hindari pembenahan yang terlalu berlebihan. Perhatikan kesehatan Anda, dan hindari kecenderungan untuk egois, serakah dan membual tentang diri sendiri.<br />Tanggal Dua BelasLahir pada tanggal dua belas menunjukkan seseorang yang brilian, magnetis, imajinatif dan sosok pembicara bagus yang sangat meyakinkan dalam argumentasi. Karena Anda memiliki pemikiran seimbang, cenderung artistik serta menikmati hidup dan aksi, Anda bisa sukses sebagai pengacara, aktor/aktris atau bekerja di bidang penjualan dan periklanan. Idealisme tinggi Anda menuntut adanya "misi" dalam kehidupan. Anda perlu mempertahankan aktivitas intelektual untuk menghindari naik-turun (roda kehidupan) yang merupakan kelemahan orang yang lahir pada tanggal tiga. Bakat desain Anda bisa disalurkan lewat arsitektur atau dekorasi interior. Genit dan cenderung berselingkuh, Anda butuh menyelesaikan apa yang Anda mulai dan berusahalah untuk tidak menimbulkan masalah.<br />Tanggal Tiga BelasLahir pada tanggal tiga belas menunjukkan adanya teka-teki dalam sebuah kontradiksi, kreativitas, ekspansi dan keresahan dibalik keteraturan dan keterbatasan. Anda sensitif dan spiritual, menderita karena lingkungan Anda sendiri, dan suka marah. Pemikiran Anda diseimbangkan oleh kemauan keras, dan walaupun Anda memiliki cinta yang kuat, Anda jarang menunjukkannya dan menderita karenanya. Karena salah paham, Anda sering dianggap bertemperamen tinggi dan tidak masuk akal. Walaupun Anda cenderung bersifat diktator, Anda adalah seorang manajer yang bagus. Kesuksesan terbaik Anda berhubungan dengan tanah - pertambangan, geologi, konstruksi praktis. Anda juga bersifat dikotomi, di mana Anda menyukai memakai seragam tetapi membenci perang. Rumah berarti penting bagi kebahagiaan Anda.<br />Tanggal Empat BelasLahir pada tanggal empat belas menunjukkan seseorang yang cakap dan berkepribadian rangkap dengan pemikiran logis dan percaya pada ramalan. "Beruntung" dalam permainan dan kontes, Anda adalah seorang petaruh dan penjudi alami. Kesuksesan Anda terletak pada bisnis besar, tetapi Anda membutuhkan ekspresi artistik untuk rekreasi dan "mendinginkan kepala". Sangat emosional, Anda selalu dapat menarik hati melalui perasaan dan simpati Anda. Anda cenderung membutuhkan perubahan konstan - obat-obatan, alkohol, dan bercinta dengan siapa saja dan bentuk pelepasan seksual berlebihan lainnya. Anda bisa juga menjembatani antara dunia fana dengan spiritual, dan memiliki kekuatan besar untuk membangun atau menghancurkan - sesuai dengan pilihan Anda.<br />Tanggal Lima BelasLahir pada tanggal lima belas menunjukkan seseorang berbakat yang berada dalam perlindungan tanggal enam yang bersifat baik dan harmonis yang meresap pengetahuan daripada belajar keras. Sebenarnya, Anda menarik banyak hal - teman, hadiah, uang, kesempatan dan memiliki impresi kemudaan dan kesehatan. Anda rela berkorban diri demi suatu hal yang baik atau demi menolong teman, tetapi Anda tidak ingin didominasi. Anda berpikiran ilmiah tetapi Anda sering berekspresi lewat musik; walaupun kesuksesan Anda terletak pada karir profesional, musik memegang peranan penting dalam hidup Anda. Anda mencintai rumah, dan walaupun Anda bersifat demonstratif dan murah hati, Anda lebih menyukai berderma secara individual dibandingkan berperikemanusiaan secara institusi.<br />Tanggal Enam BelasLahir pada tanggal enam belas menunjukkan orang gugup dan mudah tersinggung yang suka menimbulkan masalah dan keruwetan di mana nantinya Anda menderita akan akibatnya. Suka menyendiri, Anda tetap saja berpijak pada rumah dan kasih sayang. Walaupun Anda bisa berhasil dalam bidang kesusasteraan, kemampuan Anda berlogika dan analisis menuntut penyaluran lewat bidang bisnis juga. Meskipun Anda tidak aktif dan agresif, Anda tidak suka rencana Anda dicampuri atau dihalangi oleh lainnya. Anda cenderung menunda melakukan sesuatu padahal Anda tahu untuk mengerjakannya saat itu juga, dan Anda terlalu memikirkan diri sendiri. Anda sangat menginginkan kasih sayang, tetapi Anda tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkannya.<br />Tanggal Tujuh BelasLahir pada tanggal tujuh belas menunjukkan seseorang yang berpikiran tinggi, bangga pada dirinya, kadang liberal, kadang konservatif, murah hati atau kikir, hemat atau foya-foya. Berpegang teguh pada ide-ide sendiri, Anda jarang menyerah pada orang lain; dalam bidang bisnis, Anda terbaik dengan memegang jabatan kepala/pimpinan perusahaan dan bekerja dengan rekanan di bawah Anda. Anda melakukan apa yang ingin Anda lakukan, berbakat dalam mengatur minat dan kepentingan orang lain, dan tertarik untuk berurusan dengan sesuatu yang besar. Detil-detil dipercayakan kepada orang lain karena Anda benci direpotinya. Anda sukses dalam bidang bisnis yang berhubungan dengan tanah (misalnya pertambangan, lansekap, minyak, peternakan), dan juga dalam mengarang meskipun Anda senang menulis tentang sejarah atau teknis daripada menulis fiksi. Anda menyukai pengetahuan umum dan suka menjelajah/menyelidiki. Bila berhubungan dengan hal-hal spiritual, Anda menginginkan bukti dulu.<br /><a name="18"></a>Tanggal Delapan BelasLahir pada tanggal delapan belas menunjukkan orang yang hidupnya dipenuhi dengan perubahan, aktivitas dan perjalanan. Anda suka bertanggung jawab terhadap kesejahteraan orang banyak atau komunitas, yang cocok dengan sifat suka menolong Anda. Banyak yang diharapkan dari Anda karena banyak juga yang diberikan kepada Anda: kemandirian orang tanggal satu, efisiensi orang tanggal delapan dan perikemanusiaan orang tanggal sembilan. Karena Anda tidak suka dengan nasihat, Anda juga jarang membutuhkannya. Anda tertarik dengan bidang luas yang membutuhkan administrasi efisien (seperti hukum, politik, agama), dan walaupun usaha pertama Anda tidak selalu berhasil, Anda akan berhasil pada usaha berikutnya, jadi berusahalah terus. Kadang emosional, Anda sebenarnya intelektual dan menyukai logika serta argumentasi. Sifat ini membuat Anda cocok sebagai kritikus drama, penulis atau pembicara. Dalam bidang keuangan, Anda tidak pernah terburu-buru karena Anda merasa bertanggung jawab sekali dalam mengatur aset material. Pernikahan atau pertunangan yang terjadi di tengah-tengah jalan kehidupan Anda akan terputus.<br /><a name="19"></a>Tanggal Sembilan BelasLahir pada tanggal sembilan belas menunjukkan getaran nada orang tanggal satu sampai sembilan yang memoengaruhi kepribadian Anda. Logis, tekun, ulet, praktis, artistik dan universal, Anda bisa berada di puncak ketinggian atau jatuh ke lubang yang dalam sehubungan dengan tindakan dan emosi. Anda mandiri dan tidak menyerah pada keterbatasan. Kemandirian ini merupakan sumber ketidaksukaan Anda terhadap undang-undang masyarakat, yang mana tidak Anda ikuti dalam kehidupan pribadi tanpa menyinggung publik. Kepandaian Anda dalam banyak hal menciptakan banyak pilihan karir meskipun Anda lebih cocok menjadi seorang profesional daripada terjun dalam bidang bisnis. Rasa tanggung jawab dan dorongan hati yang kuat Anda untuk mencapai kondisi yang lebih baik membekali Anda untuk terjun dalam dunia politik bila Anda memang tertarik. Anda menyukai perubahan dan variasi, selalu mengubah keadaan di sekitar Anda dan akan beradaptasi terhadapnya.<br /><a name="20"></a>Tanggal Dua PuluhLahir pada tanggal dua puluh menunjukkan orang yang cocok untuk usaha kecil serta berada dalam suasana keakraban dan protektif. Anda memilih bekerja bekerja sama dengan orang lain daripada menanggung semua tanggung jawab sendiri, dan kadang tidak tertarik untuk berkembang untuk usaha/bidang yang lebih besar. Walaupun Anda lebih baik berekspresi lewat tulisan daripada secara lisan di depan publik, rasa iba naluriah dan sensitivitas yang dimiliki membuat Anda cocok di bidang politik dan pendeta. Simpatik dan penuh kasih sayang, Anda mampu memperoleh pengetahuan yang cukup dan sebaiknya mendapatkan pendidikan yang tinggi. Perhatian pada detil membuat Anda cocok dengan profesi yang membutuhkan sifat tersebut, seperti hukum perusahaan dan manajemen properti. Anda lebih memilih hidup di pedesaan ketimbang di kota serta sangat berkepentingan dalam rumah, keluarga dan teman. Walaupun Anda suka menolong, Anda tidak tertarik terhadap kerja jasmani yang dapat dihindari. Musik meringankan pikiran Anda walapun Anda sebaiknya melakukannya dalam sebuah grup daripada bersolo karir.<br /><a name="21"></a>Tanggal Dua Puluh SatuLahir pada tanggal dua puluh satu menunjukkan orang yang dikarunia dengan nyanyian dan suara merdu yang merupakan aset berharga. Mempesona dan musikal, menyukai kecantikan, seni dan tari, Anda terkadang gugup dan tegang. Anda perlu berpegang pada keengganan yang tidak dapat dijelaskan terhadap hal dan orang tertentu. Berhubungan dengan cinta, Anda cenderung bersikap menerima daripada mengekspresikannya secara aktif, tetapi Anda meletakkan harga diri besar pada obyek yang menjadi pusat perhatian Anda. Imajinasi aktif Anda sering membuat Anda curiga sendiri, yang akan mengakibatkan masalah serius dalam hubungan, terutama dalam pernikahan. Hindari kecenderungan untuk berpikir terus-menerus atau menjadi depresi. Sudah menjadi sifat Anda tertarik pada buku, penerbitan, editing (pemeriksaan) dan bidang lain yang mirip, sehingga kesuksesan Anda terletak pada bidang apa saja yang berhubungan dengan pendidikan.<br /><a name="22"></a>Tanggal Dua Puluh DuaLahir pada tanggal dua puluh dua menunjukkan sosok yang penuh energi yang berfungsi pada dua dunia: obyektif dan subyektif. Anda penuh dengan getaran, gugup dan gairah; Anda perlu istirahat dan ketenangan untuk "mengisi" dan menjaga keseimbangan Anda. Sangat intuitif, Anda sebaiknya berpijak pada impresi pertama yang didapat. Walaupun Anda memiliki kekuatan yang terbatas, Anda selalu saja berada di antara mengekspresikan idealisme Anda dan menjaganya dalam batasan konstruktif. Orang yang lahir pada tanggal 22 memiliki misi utilitarianisme universal, yang mana hanya menyisakan sedikit ruang bagi ambisi pribadi. Sukses besar Anda terletak pada bidang yang penuh sistem, dalam area mana saja selama cocok dengan idealisme Anda dan menghasilkan kebaikan. Hindari transaksi yang meragukan atau ilegal; Anda pasti akan tertangkap dan menderita karenanya.<br /><a name="23"></a>Tanggal Dua Puluh TigaLahir pada tanggal dua puluh tiga menunjukkan orang yang simpatik, sensitif, penuh pengertian dan berpikiran praktis. Anda memiliki bakat untuk mendiagnosa penyakit fisik, sehingga Anda akan meraih sukses bila bekerja di bidang kedokteran atau pengobatan (tetapi bukan bedah, karena "misi" Anda adalah untuk membangun dan menyembuhkan bukan merobek atau menghancurkan). Kemampuan teknis dan praktis Anda bisa menimbulkan minat pada bidang hukum, kimiawi atau saham, tetapi Anda terlalu praktis untuk bisa berhasil di bidang seni. Sanggup menghidupi diri sendiri, populer dan sosial, Anda tidak menderita dari rasa rendah diri. Anda memperoleh banyak dari kehidupan karena Anda mencoba yang terbaik dari segala situasi. Anda merupakan teman baik yang rela bertanggung jawab.<br /><a name="24"></a>Tanggal Dua Puluh EmpatLahir pada tanggal dua puluh empat menunjukkan sosok yang sangat aktif yang selalu berusaha maju terus agar tidak membuang-buang energi. Walaupun Anda berkonsentrasi pada satu hal dalam suatu waktu, Anda hidup dengan perubahan konstan; Anda bukanlah tipe orang pensiunan karena Anda butuh untuk terus berkembang. Anda sangat terikat pada seni, dan memiliki bakat alami untuk tampil di atas panggung - secara alami, Anda cocok dalam bidang drama, tetapi Anda lebih sukses dalam bidang bisnis atau properti. Penampilan tidak penting bagi Anda, jadi Anda tidak begitu mementingkan waktu dan uang. Pada dasarnya, Anda praktis, dengan sedikit mimpi dan kecendurangan besar untuk melebihkan kesenangan dan penderitaan Anda. Anda juga bersifat domestik secara alami, dibarengi dengan rasa ego yang telah berkembang dan akan belajar banyak melalui pengamatan Anda. Hindari depresi, kecemburuan dan kekuatiran.<br /><a name="25"></a>Tanggal Dua Puluh LimaLahir pada tanggal dua puluh lima menunjukkan orang yang secara alami dapat meramal dan sangat intuitif dengan kemampuan gaib yang kuat. Anda cenderung berterus-terang dalam menyatakan perasaan Anda dan tidak selalu dimengerti oleh orang lain. Berbakat artistik, Anda bisa mengomersialkan berbagai lahan seni yang Anda sukai. Kesuksesan juga bisa diraih lewat profesi, bisnis atau bidang politik. Anda cenderung untuk bimbang dan tidak konsisten, dan Anda akan menderita karenanya sampai Anda bisa menghilangkan kecenderungan ini. Penting sekali bagi Anda untuk belajar berkonsentrasi, berpikir stabil dan membuang jauh rasa rendah diri, iba pada diri sendiri dan depresi. Kasih sayang adalah kelemahan terbesar Anda. Anda harus selalu berada di jalan lurus dan sempit, karena Anda cenderung keluar dari jalan tersebut dan tertarik untuk berkhotbah tetapi bertindak keterlaluan. Idealistis dan penuh harapan, Anda perlu memerangi rasa malas Anda.<br /><a name="26"></a>Tanggal Dua Puluh EnamLahir pada tanggal dua puluh enam menunjukkan orang yang penuh dengan lemari dan laci, karena bagi Anda tidak ada yang terlalu kecil untuk fungsi praktis, dan Anda baru mengetahui membutuhkan satu hal setelah Anda membuangnya. Anda sangat introspektif dan cenderung hidup dengan bayang-bayang masa lalu - ke perusakan masa sekarang dan masa depan. Walaupun Anda memulai banyak hal, Anda menemui kesulitan untuk menyelesaikannya, dan Anda sendiri yang memilih untuk meningkat atau jatuh di bawah rata-rata. Anda bisa mengomersialkan semua lahan seni - kecuali musik - dengan langkah yang besar. Anda bisa sukses di bidang politik dan diplomasi, dan seharusnya Anda memperoleh pendidikan tinggi. Anda adalah tipe "menikah" serta memiliki sifat domestik yang indah, mencintai rumah dan anak-anak. Tidak puas dengan milik Anda dan menyukai warna-warna yang terlihat pada pakaian yang dikenakan, Anda sebenarnya tidak terlalu menekankan pada kepuasan fisik dan sangat murah hati pada orang lain.<br /><a name="27"></a>Tanggal Dua Puluh TujuhLahir pada tanggal dua puluh tujuh menunjukkan seseorang yang tertarik dengan kekayaan materi dibandingkan dengan orang yang lahir dengan tanggal kelipatan 9 lainnya (tanggal 9 dan 18). Orang 27 memiliki ikatan pernikahan yang kuat walaupun pengalamannya mungkin mengecewakan. Anda adalah pemimpin yang kuat, agak tekun, terkadang aneh dan tidak puas dengan kedudukan sebagai bawahan. Anda juga tidak suka bertanggung jawab terhadap tindakan Anda. Trampil dalam berbagai hal dan artistik, Anda juga memiliki bakat literatur dan bisa menjadi jurnalis, penulis, dosen atau guru. Anda bergairah dalam kasih sayang tetapi cenderung berlebihan. Keagamaan Anda lebih condong ke nilai-nilai religius Timur dan jauh dari ortodoks.<br /><a name="28"></a>Tanggal Dua Puluh DelapanLahir pada tanggal dua puluh delapan menunjukkan sosok yang memiliki kemauan keras, dominan dan ulet yang penuh dengan rasa cinta dan rela berkorban demi cinta. Sehubungan dengan ini, pernikahan Anda mungkin tidak konvesional, tetapi Anda selalu berusaha menjaganya sesuai dengan idealisme Anda. Bersifat eksekutif (melaksanakan sesuatu), Anda ingin tampil unggul dan akan berkorban untuk meraihnya. Kecenderungan Anda untuk melamun dan membuang-buang waktu dapat menghapus kemampuan Anda, sehingga tekanlah rasa malas yang muncul agar tidak sampai menguasai diri Anda. Rasa kecewa Anda kebanyakan datang dari melebih-lebihkan segala yang menjadi perhatian Anda. Kebebasan penting bagi Anda; Anda menderita bila dikekang atau dibatasi dalam segala hal. Hati-hati, jangan sampai menurunkan idealisme Anda sekali Anda mewujudkannya, karena hal ini akan menjauhkan Anda dari keberhasilan Anda.<br /><a name="29"></a>Tanggal Dua Puluh SembilanLahir pada tanggal dua puluh sembilan menunjukkan inspirasi, kerohanian dan kepemimpinan, karena 29 merupakan sumber getaran (2+9=11). Anda mimiliki kemampuan unik untuk menyatukan pihak-pihak yang berbeda dan dapat menengahi masalah kerja atau menyatukan perbedaan agama. Kekuatan Anda besar; Anda dapat menggunakannya untuk membawa kehormatan atau kehancuran bagi diri Anda dan orang lain - sesuai dengan pilihan Anda. Anda berlaku ekstrim dalam segala hal, hebat dalam cinta dan penilaian. Rumah penting bagi kebahagiaan Anda, tetapi Anda suka murung dan tegang, dan tidak mudah hidup bersama Anda. Anda terpaku pada mimpi, aspirasi dan rencana Anda, dan melupakan perasaan orang-orang di sekitar Anda. Anda memerlukan kerja yang pasti untuk membuat Anda seimbang dan efisien.<br /><a name="30"></a>Tanggal Tiga PuluhLahir pada tanggal tiga puluh menunjukkan sosok yang vital, gugup dan jarang sakit karena kekebalan tubuh. Anda perlu menghindari berbagai jenis obsesi dan sebaiknya jangan mencoba kekuatan gaib untuk bersenang-senang. Tetapkan pendapat Anda. Anda selalu berpikir Andalah yang benar, mendasarkan kesimpulan Anda pada pengetahuan sedikit yang dilengkapi dengan imajinasi dan intuisi Anda sendiri. Bersifat setia dan seorang teman baik, Anda bisa menjadi guru, penulis atau pekerja sosial yang bagus. Anda genit dan suka diterimakasihi untuk hal-hal yang Anda kerjakan. Walaupun Anda dapat menjadi seorang manajer yang sempurna, Anda sangat tidak menyukai kerja.<br /><a name="31"></a>Tanggal Tiga Puluh SatuLahir pada tanggal tiga puluh satu menunjukkan sosok yang mirip dengan mereka yang lahir pada tanggal 13 yang sebaiknya tidak bermain-main dengan fenomena psikis. Aspirasi Anda tidak selalu masuk akal yang akhirnya menyebabkan kekecewaan; Anda perlu penerapan praktis, berusaha keras dan sabar agar kerja Anda berhasil. Anda tidak suka hidup sendiri dan tanggung jawab adalah stabilisator bagi Anda, sehingga Anda bolehlah dikatakan sebagai tipe "menikah". Anda memiliki keahlian bisnis, tetapi Anda harus sadar akan kecenderungan Anda sendiri untuk menghabiskan uang dan menghambur-hamburkan aset berharga secara sembrono. Dekorasi interior, menulis, kimiawi dan farmasi (Anda berbakat dalam meracik obat-obatan) adalah bidang karir yang cocok buat Anda. Anda tidak pernah melupakan kebaikan - atau luka.<br />. Hari SeninTidak pelit, ikhlas hati dalam memberi, tidak bisa menyimpan uang, senang membela kebenaran, mudah tersinggung dan tidak pandai bicara.2. Hari SelasaMudah terpengaruh, tidak mempunyai pendirian tetap, gampang naik darah, tidak sabaran dan selalu mau menang sendiri.3. Hari RabuPendiam namun kalau sudah bicara tidak terduga, tidak suka mencampuri urusan orang lain, baik hati, suka menolong dan banyak rejeki.4. Hari KamisPendiriannya tidak tetap, suka dipuji, mudah emosi, mudah terbujuk oleh rayuan halus dan tidak sabaran.5. Hari JumatDisukai orang banyak, kuat mental, suka menolong, suka memberi nasehat yang baik dan suka mempelajari ilmu pengetahuan6. Hari SabtuGiat bekerja, rajin pandai mencarari rejeki, ditakuti orang banyak, pandai menempatkan diri dan bisa menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik.7. Hari MingguPandai bergaul, disukai orang banyak, berjiwa besar, suka merendahkan diri, pandai berbicara dan dapat mengatasi masalah yang dihadapiya dengan baik.<br /><br /><br /><br />Bulan JanuariWataknya:-Tenang dan berwibawa- Suka berterus terang dan tidak suka basa-basi- Pandai menyimpan rahasia dan bisa dipercaya- Disukai banyak orang karena selalu kelihatan ceria- Mandiri dan tidak suka meminta bantuan pada orang lain- Pandai mengatur keuangan- Agak pendiam dan lebih senang memperhatikan dirinya sendiri- Teliti dan tidak sembarangan melakukan pekerjaan.Bulan FebruariWataknya:- Mempunyai hati yang tulus- Perasaannya peka dan mudah tersinggung- Senang dipuji dan selalu menuruti apa yang diinginkannya- Suka humor dan hormat pada siapa saja- Keras hati dan mempunyai pendirian tetap- Agak pemalas dan suka mengingkari janjiBulan MaretWataknya:- Baik hati dan suka menolong sesama.- Suka kehidupan yang serba wah.- Seleranya tinggi.- Tidak tegaan dan selalu memberi pada orang yang kesusahan.- Agak pemalu, namun jujur dan tidak pernah bohong.- Mudah terpengaruh dan tidak kuat menghadapi godaan.- Suka melalaikan kesehatan dirinya sendiri.Bulan AprilWataknya:- Tidak mau mengalah dan selalu ingin menang sendiri- Pembosan- Senang dipuji- Agak boros walau pandai mencari uang- Mempunyai otak yang cerdas namun tidak suka diperintah- Tak pernah memilih dalam bertemanBulan MeiWataknya:- Pandai menguasai perasaan- Pandai mengambil hati orang lain- Punya selera tinggi dan senang kehidupan yang serbah wah.- Senang menunda pekerjaan.- Agak boros walau rejekinya bagus.- Tidak suka basa-basi dan tidak senang dipuji.Bulan JuniWataknya:- Romantis dan suka menolong- Tidak mempunyai pendirian tetap- Suka berpikir yang muluk-muluk- Mudah tersinggung bila perasaanya tersentuh- Agak pemalas dan baru mau bekerja bila di iming-iming hasil besar- Selalu ceria walau hatinya sedang kesal.Bulan JuliWataknya:- Senang berkhayal- Kalau sudah marah, kata-katanya tajam- Tidak mempunyai pendirian tetap- Senang dipuji- Suka menolong pada sesama- Pandai bicara dan berotak cerdas- Agak pemalasBulan AgustusWataknya:- Mempunyai perasaan yang peka/halus- Cepat tersinggung- Suka menghayal dan berpikiran yang muluk-muluk- Tidak mudah terpengaruh- Agak pemalas- Kalau bekerja lebih menuruti kehendak hatinya sendiri.Bulan SeptemberWataknya:- Mudah tersinggung dan cepat naik darah- Baik hati dan jujur- Bisa menyimpan rahasia- Suka berfoya-foya- Pandai menyimpan uang namun tidak pelit- Suka menolong sesama dan pandai mendidik anakBulan OktoberWataknya:- Berjiwa besar dan mau mengalah- Pandai bicara- Cerdas dan baik hati- Memiliki tekad yang kuat- Tidak sabaran dan agak boros- Pikirannya tidak tetap dan selalu berubah-ubahBulan NovemberWataknya:- Tabah dan kuat dalam menghadapi segala cobaan- Pandai mengerjakan setiap pekerjaan- Pandai mengambil hati orang lain- Agak pemalas dan suka menunda pekerjaan- Banyak berpikir- Agak pendendam dan tidak mudah memberi maaf pada orang yang bersalah- Keras hatiBulan DesemberWataknya:- Mudah menaruh rasa percaya pada orang lain- Kalau mengerjakan sesuatu suka tergesa-gesa- Tidak sabaran- Tidak mau mengalah dan selalu ingin menang sendiri- Mudah terpengaruh- Jujur dan baik hati- Pemborosan dan suka memaksakan kehendak<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Kelima Unsur Dalam Astrologi Cina<br />Satu bagian mendasar dalam filosofi Cina adalah hubungan diantara lima unsur dasar yang terdiri dari <a href="http://www.primbon.com/unsur.htm#logam#logam">Logam</a>, <a href="http://www.primbon.com/unsur.htm#air#air">Air</a>, <a href="http://www.primbon.com/unsur.htm#kayu#kayu">Kayu</a>, <a href="http://www.primbon.com/unsur.htm#api#api">Api</a> dan <a href="http://www.primbon.com/unsur.htm#tanah#tanah">Tanah</a>. Tentu saja unsur-unsur tersebut bukanlah dalam makna yang biasa digunakan oleh ahli-ahli kimia atau fisika. Dalam kepercayaan Cina, unsur-unsur tersebut merupakan simbol dari kekuatan-kekuatan yang muncul dari segenap penjuru alam semesta.<br /><a name="logam">Logam</a><br />Orang-orang yang lahir pada tahun yang dikuasai unsur Logam akan bersifat kaku dan keras sesuai dengan tingkat maksimal dalam shio mereka. Mereka dituntun oleh perasaan yang kuat dan akan mengejar tujuan mereka dengan tekun dan tanpa ragu. Didukung oleh tekad mereka, mereka mampu terus berusaha untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka sangat ambisius dan tidak tergoyahkan dalam keyakinan mereka.<br />Orang-orang ini tidak dapat dengan mudah diombang-ambingkan atau dipengaruhi untuk mengubah suatu jalan yang telah mereka tentukan, meskipun oleh kesulitan, kemunduran atau kegagalan. Seberapapun keteguhan dan kegigihan yang mereka miliki akibat shio mereka justru akan diperkuat oleh unsur Logam yang ada. Akan tetapi mereka kadang juga mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan keadaan yang tidak lagi dapat dikendalikan atau diterima oleh jalan pikiran mereka yang teguh.<br />Mereka lebih suka memecahkan masalah-masalah mereka sendiri dan tidak akan menghargai campur tangan atau bantuan yang tidak mereka harapkan. Mereka menentukan tujuan, melancarkan jalan serta mewujudkan cita-cita mereka tanpa bantuan dari pihak lain. Mereka memiliki naluri yang kuat tentang keuangan dan materi, dan akan menggunakannya untuk mendukung jiwa mandiri serta selera mereka yang tinggi terhadap kemewahan, kemakmuran dan kekuasaan.<br />Agar dapat benar-benar efektif, bagaimanapun juga mereka harus belajar berkompromi dan tidak terlalu berpegang pada prinsip mereka. Sering kali, mereka bersikap terlalu kaku dan teguh pada pendapat sendiri sehingga dapat merusak suatu hubungan yang baik hanya karena orang lain tidak mau memenuhi atau menyesuaikan diri dengan keinginan mereka.<br /><a name="air">Air</a><br />Mereka yang lahir pada tahun yang didominasi unsur Air mempunyai kemampuan besar untuk berkomunikasi dan melaksanakan ide-ide mereka justru dengan mempengaruhi orang lain untuk mewujudkannya. Pada dasarnya, mereka dikendalikan oleh perasaan dan akan mengekspresikannya sesuai dengan tingkatan yang dimungkinkan oleh shio mereka.<br />Mereka berbakat dalam menentukan hal-hal yang akan menjadi penting dan mampu mengukur potensi-potensi masa depan dengan tepat. Mereka mencapai keinginannya dengan menunjukkan dan memanfaatkan bakat serta kemampuan orang lain. Meskipun demikian, pendekatan mereka tidak pernah membuat orang lain merasa telah dimanfaatkan. Sama seperti unsurnya, Air, mereka menyingkirkan penghalang terbesar dengan tenang disertai usaha yang terus-menerus. Mereka berbakat dalam membuat orang menginginkan apa yang ingin mereka capai -- dengan kata lain, mendorong daripada memaksa orang untuk melakukan suatu tindakan.<br />Karena naluri mereka yang peka terhadap perasaan orang dan suasana lingkungan, mereka berubah-ubah seperti unsur yang mewakilinya. Salah satu sisi negatif adalah terlalu mudah terbawa lingkungan atau cenderung untuk memilih jalan termudah. Ciri terburuk mereka adalah dapat bersikap labil dan pasif atau terlalu menggantungkan diri pada orang lain. Agar dapat berhasil, mereka harus bersikap lebih meyakinkan dan menggunakan kemampuan persuasif mereka yang besar untuk mewujudkan ide-ide mereka. Orang lain semestinya bersedia mengikuti intuisi mereka.<br /><a name="kayu">Kayu</a><br />Orang yang lahir dalam pengaruh unsur Kayu mempunyai moral yang tinggi dan rasa percaya diri yang besar. Minat mereka sangat luas dan beragam, dan kemampuan untuk bekerja sama akan mendukung mereka untuk melakukan hal-hal dalam skala besar. Mereka mampu membagi dan memisahkan berbagai hal dalam katagori yang benar serta sesuai dengan tuntutan kerja. Sifat maju dan murah hati memungkinkan mereka dalam melaksanakan proyek-proyek besar, perkembangan jangka panjang dan rencana atau penelitian ilmiah yang mahal, yang sebenarnya tidak dapat ditangani oleh satu orang saja.<br />Mereka mampu meyakinkan orang lain untuk bekerja sama dengan mereka. Mereka melakukan perluasan dengan cepat dalam berbagai bidang kapan saja terdapat kesempatan, karena mereka menginginkan perkembangan yang terus menerus dan tindakan pembaharuan. Mereka mau membagi keuntungan yang mereka dapatkan dengan orang-orang yang pantas mendapatkannya. Niat baik mereka, serta pengertian yang dalam terhadap cara berpikir dan cara kerja orang lain dapat mendukung mereka ke posisi yang sangat menguntungkan. Biasanya mereka dengan mudah mendapatkan bantuan dan biaya dari orang-orang yang membutuhkan kemampuan mereka untuk mengubah informasi dan ide menjadi keuntungan.<br />Kelemahan terbesar adalah, mereka cenderung menanggung terlalu banyak seorang diri hingga akhirnya kewalahan dan tidak mampu menyelesaikan apa yang telah mereka mulai. Rencana-rencana mereka dapat mengalami kegagalan atau mereka dapat berpindah dari satu proyek ke yang lain tanpa hasil yang memuaskan.<br /><a name="api">Api</a><br />Orang-orang yang lahir pada tahun yang dikendalikan unsur Api akan menunjukkan bakat-bakat kepemimpinan yang tinggi; mereka cepat mengambil keputusan dan percaya pada diri sendiri. Mereka mempunyai kemampuan yang besar, sesuai dengan shio mereka, untuk memotivasi orang lain dan mewujudkan ide-idenya, karena mereka lebih agresif dibanding orang lain yang lahir di bawah shio yang sama. Karena menggemari petualangan dan inovasi, mereka selalu siap melaksanakan ide-ide baru dan akan berusaha mendominasi orang lain dengan kreatifitas, keaslian serta kemampuannya dalam menanggung resiko.<br />Orang-orang api adalah para pelaku, yang memiliki tindakan dan perkataan yang dinamis. Meskipun demikian, mereka harus mampu mengendalikan emosi, karena ambisi dan niat mereka yang menggebu-gebu dapat memperbesar sifat egois mereka hingga mereka bersikap sembrono dan tidak sabaran bila keinginan mereka tidak terwujud. Makin banyak seorang api berusaha mewujudkan keinginannya dengan kekuatan atau kekerasan, makin sering pula ia menghadapi perlawanan dan kesulitan.<br />Mereka memiliki semua ketentuan untuk menjadi pemenang utama, asalkan mereka mau menghargai pandangan dan mendengarkan pendapat orang lain sebelum melakukan suatu tindakan. Mereka seharusnya mengembangkan sifat sebagai pendengar yang baik dan mengendalikan kecenderungan mereka untuk bersikap impulsif. Banyak dari orang-orang api yang juga cenderung untuk terlalu berani dalam mengemukakan pendapatnya.<br />Seperti unsurnya, Api, mereka selalu menarik orang lain menuju kehangatan dan kecerdasan mereka, dan dapat menguntungkan orang-orang yang bekerja sama dengan mereka. Tetapi, orang-orang api juga dapat bersikap sembrono dan menyebabkan kerusakan yang besar bila mereka gagal mengontrol dan mengarahkan energi mereka dengan tepat.<br /><a name="tanah">Tanah</a><br />Orang yang lahir selama tahun yang dipengaruhi unsur tanah lebih memperhatikan tujuan-tujuan praktis daripada khayalan. Mereka memiliki penalaran yang mengagumkan dan menyukai tujuan yang nyata dan pasti untuk mencurahkan kemampuan mereka. Dengan wawasan masa depan serta kemampuan untuk mengorganisasi, mereka adalah perencana dan pengelola yang efektif. Mereka akan menggunakan segala potensi yang mereka temukan secara optimal dan cenderung bijaksana dan teliti dalam masalah keuangan. Mereka cerdas dan obyektif dalam menuntun orang lain untuk mewujudkan tujuan yang telah direncanakan dengan matang. Pada umumnya mereka adalah orang-orang yang serius dan metodis dalam cara kerja dan dapat mengorganisasi dan menjalankan segala jenis bisnis yang menuntut pengelolaan yang tegas.<br />Mereka merupakan manajer -manajer yang mengagumkan dan pandai dalam memperkokoh atau membangun landasan yang kuat bagi segala jenis industri, perdagangan atau pemerintahan. Mereka adalah orang-orang yang akan mempertanggungjawabkan pendapat mereka dan memiliki alasan-alasan bagi segala hal yang mereka lakukan. Meskipun mereka mungkin bertindak dengan perlahan, namun biasanya mencapai hasil yang memuaskan dan bertahan lama.<br />Mereka yang termasuk dalam unsur ini mempunyai sifat konservatif. Mereka jarang membesar-besarkan penemuan, perhitungan, dan harapan-harapan mereka. Kelemahan mereka adalah minimnya imajinasi, terlalu melindungi kepentingan pribadi, dan kesukaan akan gaya hidup yang serba rutin. Meskipun demikian, mereka dapat diandalkan untuk memikul tanggung jawab mereka secara mengagumkan, dan dapat mendisiplinkan diri sendiri secara efektif.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Palmistry<br /><br />Uraian garis tangan secara garis besar(gambar.01)<br />1. Garis Korset Venus<br />Tidak ada garis, Kepribadian yang terkendalai baik, tenang.<br />Bertanda jelas, Emosional berlebihan, membutuhkan sesuatu yang merangsang dan variasi<br />Pendek Amat menyadari perasaan orang lain<br />Kabur atau putus-putus Terlalu sensitif<br />Memotong garis nasib dan garis matahari Jenaka, berbakat<br />Berakhir pada bukit Merkuri Mempunyai cadangan tenaga yang besar, tetapi mempunyai kecendrungan menjadi ekstrem<br />Menelusuri sisi tangan, bukan berbentuk setengah linkaran Bimbang, gentar.<br /><br />2. Via Lasciva (Bima Sakti)<br />Lurus Gelisah, mudah bosan<br />Lurus dan panjang, mencapai bukit Merkuri Pembicara yang Fasih perihal moralitas yang meragukan<br />Melengkung Orang yang memusuhi dirinya sendiri<br />Melengkung dan berawal di dalam bukit Venus Menanggapi segala hal berlebihan. Orang yang mudah kecnduan - candu, alkohol dsb.<br />Garis cabang mencapai garis matahari Berbakat menjadi orang yang kaya jika garis-garis tesebut tidak benar-benar bersentuhan. Kerugian keuangan sebagai akibat suatu hubungan (misal penyelesaian perceraian yang mahal) jika garis itu bersilang.<br /><br />3. Rascettes (Gelang)<br />Paralel dan jelas Kehidupan yang sehat, sejahtera, panjang dan damai.<br />Bagian atas seperti rantai Kehidupan yang berbahagia setelah mengalami kesulitan<br />Bagian atas melengkung ke dalam telapak tangan paa tangan wanita Mungkin mengalami kesulitan ketika melahirkan.<br />Garis dari bagian atas ke arah bukit Jupiter Perjalanan yang panjang dan menguntungkan.<br />Garis dari bagian atas ke arah bukit matahari Perjalanan ke negara beriklim panas<br />Garis dari bagian atas ke arah bukit Merkuri Kekayaan mendadak.<br />Garis dari bagian atas ke arah bukit bulan Setiap garis mewakili sebuah perjalanan<br /><br />4 Hepatica (Garis Kesehatan)<br />Tidak ada garis Keadaan fisik yang kuat dan sehat<br />Terukir dalam Daya tahan tubuh rendah<br />Bergelombang Masalah pencernaan<br />Kubur Stamina kurang<br />Menyentuh garis kehidupan Memerlukan perawatan kesehatan ekstra pada saat itu.<br /><br />5 Garis Mars (Garis Kehidupan Dakhil)<br />Jika ada dapat bertahan pada saat terserang penyakit atau bahaya.<br /><br />6 Garis Perkawinan<br />Terlihat jelas Perkawinan atau hubungan akrab. Jumlah garis dianggap mengindikasikan jumlah hubungan.<br />Tidak tampak jelas Tidak garis mengindikasikan ikatan romantis yang tidak terlalu penting<br />Panjang dan lurus Hubungan yang lama dan bahagia<br />Terputus Perceraian atau perpisahan<br />Garis terputus saling tindih Berkumpul kembali setelah berpisah, mungkin menikah kembali dengan orang yang sama.<br />Garis Ganda Hubungan dengan dua orang pada saat bersamaan, kedalaman relatif dari hubungan ini diindikasikan dengan kuatnya garis.<br />Melengkung ke bawah Berusia lebih panjang dari suami (istri)<br />Melengkung kuat ke atas ke arah dasar jari kelingking Tidak menikah tetapi tidak selibat.<br />Melengkung ke atas ke arah garis matahari Perkawinan dengan orang terkenal atau kaya jika garis-garis tersebut tidak benar-benar bersentuhan. Jika berpotongan, perkawinan tersebut tidak bahagia.<br />Berawal dengan bentuk garpu Penundaan atau frustasi pada awal hubungan.<br />Berakhir dengan bentuk garpu Perceraian atau perpisahan<br />Terpotong garis yang berasal dari dasar jari Merkuri Kebaikan dari suatu hubungan.<br />Terpotong korset Venus Perkawinan yang tidak bahagia, pasangan hidup yang rewel<br /><br />7 Garis Anak<br />Jika ada Garis-garis tersebut bersumber dari dasar jari Merkuri ke arah garis perkawinan. Jumlah garis dianggap mengindikasikan jumlah anak; garis yang lebih kuat menunjukka anak laki-laki sedangkan yang lebih lemah anak wanita.<br />RAHASIA GARIS TANGAN LAINNYA.<br /><a href="http://www.primbon.com/palmistry2.htm">Peta tangan </a><br /><a href="http://www.primbon.com/palmistry3.htm">Bentuk garis tangan sesuai planet </a><br /><br /> <br /><br /><br /><br />Copyright © PRIMBON™ - All Rights Reserved<br /><br /><br />Teori Ilmu Tasauf<br />Pengertian Ilmu yang digunakan oleh Hujjatul Islam Imam Ghazali dalam sebuah kitabnya yang bernama Al-Risalatul-liduniyyah adalah seperti berikut :<br />AL-ULUM AL-MAKTASABAH yang bermaksud ilmu-ilmu yang didapati dengan mencurahkan usaha seperti belajar dan membuat kajian. Dengan kata lainnya ialah ilmu-ilmu yang didapati dengan senang (Al-Ulum Al-Dhoruriyah) maksudnya ilmu-ilmu yang didapati dengan mudah sahaja menerusi salah satu daripada anggota-anggota pancaindera seperti rasa manis melalui lidah, mendengar suara melalui telinga dan lain-lainnya.<br />Ilmu GHAIBI LADUNI atau lebih ringkasnya disebut sebagai ilmu laduni yang membawa maksud secara hurfinya 'ILMU KESISIAN' iaitu ilmu disisi tuhan. Sama dengan ILMU ALLAH atau ILMU TUHAN.<br />Sesetengah ahli ilmuan Islam memberikan atau menggunakan berbagai-bagai istilah lain yang sama maksudnya dengan ilmu LADUNI ini dalam usaha mereka untuk mengemukakan pendekatan ilmu masing-masing. Antaranya ialah seperti berikut :<br />Ilmu Batin<br />Ilmu Qalbi<br />Ilmu Mukasafah<br />Ilmu Asyror<br />Ilmu Maknun<br />Ilmu Hakikat<br />Ilmu Makrifat<br /><a href="http://suluk98.tripod.com/hikam.html">Ilmu Tasauf </a><br />Telah banyak ulama-ulama atau ilmuan zohir terkelincir kerana mereka membantah dan menidakkan ilmu laduni ini. Kita lihat bagaimana satu catatan hal tersebut yang dikemukakan oleh Iman Ghazali yang mengatakan:<br />" Seorang daripada kawan-kawanku telah menceritakan kepadaku mengenai seorang alim yang mengingkari ILMU GHAIBI LADUNI yang menjadi pegangan pemimpin-pemimpin tasauf dan tumpuan ahli-ahli thorikat yang berpendapat bahawa ilmu laduni adalah lebih kuat dan lebih tepat dari ilmu-ilmu yang didapati dengan usaha yang didapati dengan belajar. Kawanku juga mengatakan bahawa orang alim itu berkata bahawa aku fikir tidak ada seorang pun dalam dunia ini yang boleh memperkatakan tentang ilmu yang sebenar dengan fikiran semata-mata tanpa belajar dan tanpa usaha-usaha untuk mendapatkannya. Aku (Ghazali) berkata seolah-olah orang itu tidak tahu tentang cara-cara untuk mendapatkan ilmu dan tidak tahu pula kerja <a href="http://suluk98.tripod.com/ruh.html">' JIWA INSANI ',</a> KEMURNIAANNYA DAN CARA-CARA PENERIMAAN DARI ALAM GHAIB DAN ILMU ALAM MALAKUT."<br />Berkata lagi Imam Ghazali.....<br />Sesungguhnya mereka yang hanya menganggap ilmu kalam seperti fekah , tafsir dan sebagainya sebagai satu-satunya ilmu yang mampu diperolehi oleh manusia adalah merupakan mereka yang telah menyimpang dari method hakikat kerana Al-Salmi ( Abdul Rahman Muhammad bin Al-Husain bin Musa Al-Azdi Al-Salmi seorang ahli tasauf, ahli sejarah, ahli hadis dan hadis tafsir yang telah menulis sebuah kitab tafsir yang bernama 'Aqa'ik Al-Tafsir/ Wafat tahun 1021=412 Hijrah) telah mengumpulkan sesuatu dalam tafsirnya yang diambil dari kata-kata orang-orang muhaqiqin, sedangkan kata-kata itu tidak tersebut dalam semua kitab tafsir yang ada. Kata Ghazali lagi . Ahli tafsir tepi jalan ini seolah-olah tidak tahu :<br />Bahagian-bahagian ilmu<br />Perincian-perinciannya<br />Tingkat-tingkatnya<br />Kenyataan-kenyataannya dan<br />Batin-batinnya.<br />Memang sudah menjadi adat bahawa orang-orang yang jahil dalam sesuatu akan mengingkari sesuatu itu dan orang yang tersebut itu tidak pernah merasai MINUMAN HAKIKAT dan tidak mengetahui mengetahui mengenai tentang Ilmu Laduni.<br />Definisi Ilmu Dan Kegunaannya<br />Ketahuilah bahawa ILMU(Pengetahuan) ialah konsep(tasawwur) jiwa berakal yang tenang(Al-Nafsunathokhotul Muthomainnah) terhadap hakikat-hakikat sesuatu (hakho-ikul-asyaai) dan rupa-rupanya(suuraha) yang bersih dari benda-benda dengan 'ainnya(a'yaanaha), kualiti-kualitinnya(kaifayaataha), kuantiti-kuantitinya(kamayaataha), jauhar-jauharnya(jawaaharoha), dan zat-zatnya(zawaataha), kalau ia adalah tunggal (mufrad).<br />A'LIM ialah orang yang mengetahui ialah orang yang meliputi, mencapai, lagi mempunyai konsep; manakala "MA'LUM" (apa yang diketahui) ialah zat sesuatu yang terukir ilmunya pada jiwa.<br />Kemuliaan ilmu itu menurut ukuran kemuliaan maklumat dan darjah seseorang alim itu adalah menurut darjah ilmunya. Tidak ragu-ragu lagu bahawa di antara maklumat yang paling utama, paling tinggi, paling mulia dan paling besar ialah Allah Pencipta, Al-Haq yang tunggal, ilmu yang berhubung dengannya, ilmu tauhid adalah ilmu yang paling utama, paling besar dan paling sempurna. Ilmu ini adalah sesuatu kepastian. WAJIB mengetahuinya atas sekalian yang berakal sebagaimana sabda rasulullah SAW. yang bermaksud:<br />"Menuntut ilmu adalah fardu atau tiap-tiap orang Islam".<br />Dan baginda rasulullah menyuruh mencari ilmu ini dengan sabdanya yang bermaksud<br />"Carilah ilmu meskipun dinegeri Cina".<br />Orang-orang yang mempunyai ilmu tauhid ini adalah yang paling utama di antara ulama-ulama lain. Sebab inilah Allah Taala menyebut mereka ini secara istimewa pada tingkat yang tertinggi sebagaimana firmannya yang bermaksud:<br />"Allah telah terangkan bahawa tidak ada tuhan melainkan Dia yang berdiri dengan keadilan dan disaksikan oleh malaikat dan ahli-ahli ilmu."(Surah Al-Imran, ayat 18).<br />Oleh itu ulama-ulama ilmu tauhid secara umumnya adalah Nabi-nabi, selepas mereka barulah ulama-ulamayang menjadi ahli waris Nabi-nabi. Ilmu Tauhid ini meskipun mulia dan sempurna pada dirinya, ia tidak menolak lain-lain ilmu, malah ia tidak akan terdapat tanpa bahan-bahan yang banyak dan bahan-bahan ini tidak kan teratur jika tidak dari pertolongan berbagai-bagai ilmu seperti ilmu-ilmu langit dan falak-falak(astronomi dan kosmologi) dan ilmu seluruh ciptaan. Dari Ilmu Tauhid lahir pula ilmu-ilmu lain seperti yang akan kami(Imam Ghazali) akan sebutkan bahagian-bahagiannya pada tempat-tempatnya.<br />Ketahuilah bahawa ilmu itu sendiri adalah mulia tanpa memandang kepada aspek ma'lum, hingga ilmu sihir adalah mulia pada dirinya meskipun ianya palsu. Ini adalah kerana ilmu lawanya kejahilan dan kejahilan adalah dari kelaziman-kelaziman kegelapan dan kegelapan termasuk dalam lingkungan diam dan diam itu hampir dengan tidak wujud. Kepalsuan dan kesesatan termasuk dalam bahagian ini. Oleh itu kejahilan itu hukumnya adalah hukum tidak wujud, manakala ilmu hukumnya adalah hukum wujud dan wujud itu lebih baik daripada tidak wujud. Hidayah kebenaran dan cahaya semuanya termasuk dalam lingkungan wujud. Apabila wujud lebih tinggi daripada tidak wujud maka tentulah ilmu lebih tinggi daripada kejahilan, kerana kejahilan serupa dengan kebutaan dan kegelapan, manakala ilmu serupa dengan penglihatan dan cahaya. TIDAKLAH SAMA ORANG BUTA DENGAN ORANG YANG MELIHAT, juga tidaklah sama gelap dengan cahaya. Allah Taala telah menerangkan mengenai ini dengan firmannya yang bermaksud;<br />"Katakankanlah(hai Muhammad) adakah sama mereka yang tahu dan mereka yang tidak tahu?".(Surah Az-Zumar ayat 9).<br />Berdasarkan perbandingan di atas dapatlah pula dikatakan bahawa KEJAHILAN adalah dari kelaziman-kelaziman jisim, manakala ILMU adalah daripada sifat-sifat JIWA. Oleh itu JIWA LEBIH MULIA DARIPADA JISIM.<br />Ilmu terbahagi kepada beberapa bahagian yang banyak. kita akan menyatakan satu persatu dalam fasal yang lain, sedangkan seorang alim mempunyai berbagai-bagai cara untuk mendapatkan ilmu itu juga kami akan sebutkan dalam fasal yang lain. Yang perlu bagi anda sekarang selepas mengetahui keutamaan ilmu ialah mengetahui bahawa JIWA YANG MERUPAKAN LUH SEGALA ILMU DAN TEMPATNYA. Jisim bukanlah sesuai untuk tempat ilmu kerana jisim adalah terbatas dan tidak dapat dimuati oleh banyak ilmu, malah ia hanya dapat menanggung ukiran-ukiran dan gurisan-gurisan sahaja, sedangkan JIWA MENERIMA ILMU TANPA SEMPIT, SESAK, JEMU DAN HILANG. Sekarang kita akan memperkatakan tentang jiwa secara ringkas.<br />Ringkasan Fasal Di Atas<br />Imam Ghazali memulakan perbincangannya dengan memberikan pengertian tentang "ILMU". Kemudian beliau menyatakan bahawa kemuliaan ilmu itu terletak kepada kemuliaan "maklumat". Jika maklumat mulia maka ilmu itu pun turut mulia. Di antara semua maklumat, maka Allah Taala lah yang paling mulia. Sebab itu ilmu yang membicarakan tentang Allah Taala adalah ilmu yang paling tinggi dan mulia. Ilmu ini ialah Ilmu Tauhid.<br />Keterangan Mengenai Jiwa Dan Ruh Insani<br />Ketahuilah bahawa Allah Taala menjadikan manusia ini terdiri daripada dua suatu yang berbeza iaitu:<br />Jisim yang gelap, tebal, termasuk di bawah kejadian dan kebinasaan (Al-Kun Wal-Fasad) yang tersusun, bersifat ketanahan yang tidak dapat melaksanakan urusannya melainkan dengan yang lain.<br />Jiwa Jauhari yang tunggal yang bercahaya, mencapai, bertindak lagi menggerakkan dan menyempurnakan alat-alat (alat-alat dalam badan manusia baik yang bersifat ruhaniah seperti Ruh Haiwani, Ruh Tobie dan lain-lain atau bersifat jasmaniah seperti otak dan bahagian-bahagiannya dan lain-lainnya.<br />Allah Taala menyusun jasad-jasad dari bahagian-bahagian makanan dan menjaganya dengan bahagian-bahagian zat makanan yang lebur menyerap ke dalam jasad, menyediakan asas, menyempurnakan anggota-anggota penting, menentukan anggota-anggota kaki dan tangan dan melahirkan jauhar jiwa dari urusan yang tunggal, sempurna menyempurna lagi memberi faedah.<br />Bukanlah saya(Imam Ghazali) maksudkan 'jiwa' itu kekuatan untuk mendapatkan makanan;<br />bukan kekuatan yang menggerakkan syahwat (Al-Nafsu) dan kemarahan;<br />bukan kekuatan yang berada dalam jantung(Al-Kolbu) yang melahirkan hidup, menimbulkan rasa dan gerak dari jantung kepada seluruh anggota, kerana kekutan ini dinamakan 'Ruh Haiwani'.<br />Rasa, gerak, syahwat adalah dari tentera Ruh Haiwani ini.<br />Kekuatan mendapatkan makanan yang berada dan menguruskan dalam hati(Al-Kabad) dinamakan 'Ruh Tobie.' Pencernaan dan penolakan adalah daripada sifat-sifatnya. Kekuatan merupa, melahir, menyubur dan lain-lain kekuatan tobie semuanya menjadi khadam-khadam bagi jasad dan jasad pula adalah khadam kepada Ruh Haiwani, kerana jasad menerima kekuatan-kekuatan dari Ruh Haiwani dan bekerja menurut geraknya.<br />Sebenarnya yang saya maksudkan dengan 'JIWA' itu ialah JAUHAR YANG SEMPURNA LAGI TUNGGAL (Al-Jauhar Al-Kamil Al-Mufrad) yang kerjanya hanya<br />mengingat<br />menghafaz<br />memikir membeza dan<br />mengamat-amati; juga<br />menerima segala ilmu dan<br />tidak jemu-jemu menerima rupa-rupa abstrak yang bersih dari benda.<br />Jauhar ini adalah ketua segala ruh dan raja. Segala kekuatan semuanya berkhidmat kepada jauhar ini dan menjunjung perintahnya. Jauhar ini tidak lain tidak bukan dari JIWA BERAKAL (Al-Nafs An-Naathokoh) yang diberikan berbagai-bagai nama. Para ahli falsafah menamakan jauhar ini sebagai JIWA BERAKAL(Al-Naf An-Naathokah).Al-Quran menamakannya sebagai JIWA YANG TENANG(Al-Nafsul Mutomainnah). Al-Quran juga menamakannya sebagai RUH URUSAN (Al-Ruh Al-Amri). Ahli Tasauf menamakannya sebagai QALBU(Al-Qalbi). Perbezaan cuma pada segi nama-nama sahaja tetapi ertinya satu, tidak ada perselisihan. Oleh itu 'QALBU' dan 'RUH' pada kita juga 'YANG TENANG' semua nama-nama itu adalah bagi 'JIWA BERAKAL' (Al-Nafs Al-Naathokoh). Jiwa berakal ialah 'Jauhar yang Hidup', 'aktif', lagi mencapai kalau disebut Ruh Mutlak atau Qalbu. Maksudnya ialah jauhar ini juga.<br />Ahli-ahli Tasauf menamakan 'Ruh Haiwani' pula dengan nafsu. Syarak juga memberikan pengertian yang sama sebagaimana sabda Rasulullah S.A.W. yang bermaksud:<br />"Musuh engkau yang paling ketat ialah nafsu engkau".<br />Baginda bersabda lagi dengan maksud:<br />"Nafsu engkau ialah yang terletak di antara dua pihak".<br />Perkataan nafsu yang dimaksudkan oleh syarak di sini ialah kekuatan 'syahwaaniah' dan kemarahan kerana kedua-duanya muncul dari jantung yang terletak di antara dua pihak(dari tubuh manusia).<br />Bila kamu telah faham dan mengetahui perbezaan nama-nama itu ternyatalah bahawa para pengkaji memberikan nama yang bermacam-macam terhadap Jauhar yang bernilai ini dan mengemukakan pendapat-pendapat yang berbeza. Para ahli Ilmu Kalam yang pandai dalam debat menganggap jiwa itu sebagai suatu jisim dan menyatakan bahawa ia adalah jisim yang halus sebagai tantangan bagi jisim yang tebal ini. Mereka hanya melihat perbezaan di antara ruh dan jasad dari segi kehalusan dan ketebalan sahaja.<br />Sebahagian dari mereka menganggap ruh sebagi 'aradh. Sebahagian daripada ahli-ahli kedoktoran cenderung ke arah pendapat ini. Ada pula yang menganggap darah sebagai ruh.<br />Mereka semua merasa puas hati dengan pendapat mereka kerana dipengaruhi oleh kecantikkan pandangan dan mereka 'TIDAK BERUSAHA' mencari bahagian ketiga sedangkan sebenarnya ada tiga bahagi iaitu Jisim, Aradh dan 'Al-Jauhar-Al-Mufrad'. Ruh Haiwani ialah jisim yang halus seolah-olah lampu bernyala terletak dalam kaca jantung. Jantung yang dimaksudkan di sini ialah rangka sanubari yang tergantung pada dada manusia. Hidup adalah lampu tersebut,<br />Darah ialah minyaknya,<br />Rasa dan gerak merupakan nurnya,<br />Syhwat ialah kepanasannya,<br />Kemarahan ialah wapnya,<br />Kekuatan mencari makanan yang berada di dalam hati merupakan khadam atau penjaganya dan wakilnya.<br />Ruh ini terdapat pada segala binatang. Ruh ini tidak menerima ilmu dan tidak mengetahi soal yang berhubung dengan alam dan tidak mengetahui hak-hak Pencipta Alam. Ia hanya merupakan khadam yang terikat. Ia mati bersama dengan matinya badan. Jika bertambah darah, padam lampu itu kerana bertambah kepanasan dan sebaliknya jika berkurangan darah, ia akan padam juga kerana bertambah kesejukan. Padamnya menjadi sebab bagi matinya badan. Tidak ada 'khitob Tuhan' iaitu (perkataan-perkataan Tuhan yang lazim yang dihadapkan kepada orang-orang mukallaf berhubung dengan perbuatan-perbuatan mereka) dan tidak ada 'takhlif' (pemikul tanggungjawab yang diamanahkan dari Allah melalui hukum syarak yang lima) tuan punya syarak terhadap ruh ini. Kerana inilah segala binatang tidak termasuk ke dalam makhluk-makluk yang menerima 'khitob' dengan hukum-hukum syarak.<br />Manusia sebenarnya 'ditakhlif' dan 'dikhitob' kerana suatu makna yang lain terdapat padanya sebagai suatu tambahan yang dikhaskan untuknya. Maknanya ialah pada manusia ada 'JIWA YANG BERAKAL' (Al-Nafs-An-Naatokoh), 'RUH URUSAN'(Ruhul-Amri) dan 'JIWA YANG TENANG'(Al-Nafsul Muthomainnah).<br />Ruh ini bukanlah jisim dan bukanlah 'aradh', kerana ia datang dari urusan Allah Taala sebagaimana firmannya yang bermaksud:<br />'Katakanlah hai Muhammad bahawa Ruh itu adalah urusan Tuhanku.<br />(Surah Al-Israk ayat 85)<br />Allah berfirman lagi yang bermaksud:<br />'Hai Jiwa yang Tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan keadaan redho dan diredhoi." (Surah Al-Tahrim ayat 12)<br />Urusan Allah bukanlah berupa jisim dan bukan pula 'aradh', malahan ia adalah suatu kekuatan 'ILAHIYAH' seperti 'AKAL YANG PERTAMA' (Al-'Aklul-Awal), Luh dan Qalam. Kekuatan Ilahiyah adalah Jauhar-Jauhar Tunggal yang bukan dari benda, malah ia merupakan sinar-sinar abstrak yang dapat difahami oleh akal (Ma'quulah). Bukan boleh dirasa. Apa yang kita sebut sebagai ruh dan Qalbu adalah dari Jauhar-Jauhar itu. Ia<br />tidak rosak<br />tidak layu<br />tidak binasa<br />tidak mati bahkan;<br />ia terpisah dari badan dan menantikan perkembaliaan pada hari kiamat<br />sebagaimana yang dinyatakan dalam syarak dan telah disahkan dalam ilmu-ilmu 'HIKMIAH' (Falsafah) dengan alasan-alasan yang tidak dapat ditolak lagi. Buktinya yang nyata menunjukkan bahawa 'RUH YANG BERAKAL' bukanlah jisim dan bukanlah 'aradh, malah ia adalah JAUHAR yang sabit(nyata) lagi kekal tiada binasa. Di sini rasanya tidak perlu lagi kita menyebut alasan-alasan dan membentangkan dalil-dalil kerana telah dibuat dan disebut orang. Sesiapa yang mahu mengesahkannya silalah tatap kitab-kitab yang baik mengenai ilmu ini. Cara kita memberi huraian dalam risalah ini bukanlah dengan mengemukakan alasan, malah dengan berpegang pada apa yang telah dialami menerusi 'PENGLIHATAN YANG YAKIN DAN PENGLIHATAN IMAM.' Allah Taala ada menghubungkan ruh kepada urusan dan kadang-kadang kepada 'IZAH'Nya(zat yang tiada boleh dicapai dengan akal dan fikiran) dengan firmanNya yang bermaksud:<br />'Dan Aku(Allah) tiupkan padanya ruh dariKU' (Surah Al-Hijr ayat 39).<br />dan firmanNya lagi yang bermaksud:<br />'Katakanlah (hai Muhammad) bahawa roh itu adalah urusan tuhanku' (Al-Israk ayat 85)<br />dan firmanNya lagi yang bermaksud:<br />'Lalu kami tiupkan padanya dari roh kami.'(Surah Al-Tahrim ayat 12)<br />Bila roh itu dihubungkan oleh Allah Taala kepada diriNya tentulah ia bukan jisim atau A'radh kerana rendah tingkat kedua-duanya, selalu berubah-ubah dan cepat hilang serta akan rosak. Rasulullah S.W.T. bersabda yang bermaksud:<br />"Roh-roh adalah sebagai tentera yang lengkap"<br />dan dalam sabda Baginda yang lain lagi Beliau menyatakan:<br />"Roh para syuhadah terletak dalam bayang-bayang burung-burung hijau."<br />Begitu juga dengan A'radh tidak kekal selepas hilangnya jauhar kerana A'radh tidak boleh berdiri dengan zatnya sendiri. Manakala jisim menerima peleburan kembali sebagaimana asalnya sebelum penyusunan dari benda (Al Madah) dan rupa seperti yang tersebut dalam kitab-kitab (kitab-kitab falsafah).<br />Setelah kita mengetahui ayat-ayat, hadis-hadis dan alasan-alasan akal, ketahuilah kita bahawa ruh itu adalah JAUHAR MUFRAD YANG SEMPURNA (Al-Jauharul Mufrad Al-Kamil) hidup dengan zatnya, baik dan buruknya agama adalah datang daripadanya, manakala ruh Tobie dan Ruh Haiwani dan kekuatan badaniah seluruhnya daripada tentara Jauhar Mufrad Yang Sempurna ini.<br />Jauhar ini menerima rupa-rupa maklumat dan hakikat maujudah (sesuatu yang wujud di alam ini) dengan tidak diganggui oleh ain-ain dan peribadinya kerana jiwa berkuasa mengetahui hakikat manusia tanpa melihat peribadi (manusia) itu sendiri; begitu juga ia mengetahui malaikat dan syaitan-syaitan dengan tidak perlu melihat peribadi-peribadi mereka. Ini adalah kerana kedua-dua jenis makhluk itu tiada dapat dicapai oleh deria-deria kebanyakan orang.<br />Satu golongan ahli tasauf berkata bahawa ' Qalbu ' mempunyai dua mata, serupa juga dengan dua mata bagi jasad ini. Jasad dapat melihat benda-benda yang zahir dengan mata-mata zahir dan Qalbu melihat hakikat dengan mata akal. Rasulullah S.W.T. bersabda yang bermaksud:<br />'Tiada ada seorang hambapun melainkan Qalbunya mestilah mempunyai dua mata.'<br />Dengan kedua-dua mata ini dapatlah dicapai apa yang ghaib. Bila Allah Taala hendak memberikan kebaikan kepada hambanya, ia bukakan dua mata Qalbunya supaya dapat melihat sesuatu yang ghaib dari pemandangan mata lahirnya. Roh ini tidaklah mati dengan matinya badan kerana Allah Taala menyerunya supaya kembali kepadaNya dengan firmanNya yang bermaksud:<br />'Kembalilah kepada Tuhanmua' (Surah Al Fajr Ayat 28).<br />Sebenarnya ruh ini hanya bercerai dan berpaling dari badan. Oleh kerana berpaling ini maka kakulah segala yang bersangkut dengan kekuatan-kekuatan Haiwaniah dan Tabii'yah. Maka diamlah yang bergerak itu dan dikatakan kepada yang diam itu, ialah MATI.<br />Ahli-ahli Thorikat atau ahli Tasauf lebih banyak berpegang pada roh dan Qalbu dari berpegang pada peribadi. Apabila roh itu dari urusan Allah Taala, maka beradanya dalam badan adalah sebagai orang dagang. Mukanya mengarah pada asalnya dan tempat datangnya. Ia dapat mengambil faedah-faedah dari pihak asalnya lebih banyak dari apa yang ia dapat dari pihak peribadi bila ruh itu kuat dan tidak dikotori oleh kekotoran-kekotoran tabiat.<br />Bila anda mengetahui ruh adalah Jauhar Mufrad dan mengetahui pula jasad memerlukan ruang dan A'Radh maka selain dari ini tidak ada lagi melainkan Jauhar. Ketahuilah bahawa Jauhar ini tidak menempati pada sesuatu tempat dan tidak mendiami pada sesuatu ruang. Bukanlah badan adalah ruang bagi ruh dan bukan pula tempat bagi Qalbu malahan badan adalah alat ruh, alat Qalbu dan kenderaan jiwa. Zat ruh sendiri tidak bersambung dengan bahagian-bahagian badan dan tidak berpisah daripadanya bahkan ia menhadap kepada badan, memberi faedah dan melimpah kepadanya.<br />Mula-mula lahir nur ruh pada otak kerana otak tempat kenyataan yang khas.<br />Pada bahagian depannya ia menjadi penjaga<br />Pada bahagian tengahnya ia menjadi menteri dan pentadbir<br />Pada bahagian belakangnya ia menjadi perbendaharaan. Ahli perbendaharaan dan seluruh bahagian manjadi kakitangan dan kenderaan<br />Roh Haiwani menjadi khadam<br />Roh Tobie menjadi wakil<br />Badan menjadi kenderaan<br />Dunia menjadi medan<br />Hayat menjadi barang (modal)<br />Gerak menjadi perniagaan<br />Ilmu menjadi keuntungan<br />Hari akhirat menjadi matlamat dan tempat pulang<br />Syarak menjadi jalan dan cara<br />Terhadap jiwa pendorong kejahatan (nafsu Amarah) menjadi penjaga dan pemerhati<br />Terhadap jiwa pengkritik (nafsu Lawamah) ia menjadi penyedar.<br />Pancaindera menjadi pengikut-pengikut dan pembantu.<br />Agama menjadi penghalang<br />Akal menjadi mahaguru<br />Rasa pancaindera menjadi murid<br />Ar-Robh (Allah) menjadi pemerhati<br />Jiwa dengan sifat-sifat ini bersama dengan alat-alat ini tidak mengarah kepada peribadi yang tebal ini dan tidak berhubung dengan zatnya, malahan ia mengarah kepada Tuhannya dan Tuhannya memerintahkannya supaya mengambil kesempatan mendapatkan sesuatu yang berguna hingga kepada satu tempoh yang tertentu.<br />Oleh itu ruh tidaklah menumpukan pemerhatian ke arah memikirkan yang lain dalam masa perjalanan (hidup di atas dunia) ini, melainkan berusaha mencari ilmu untuk menjadi perhiasan di dalam negeri akhirat. Ini adalah kerana perhiasan harta dan anak-anak adalah perhiasan hidup di dunia sahaja sebagaimana mata menumpukan pemerhatian ke arah mendengar suara-suara, lidah siap sedia untuk menyusun kata-kata, Ruh Haiwani tunduk kepada keenakkan marah, Ruh Tobie cintakan kelazatam makan dan minum, maka ruh yang tenang (AL-Ruh Al-Muthomainnah) ertinya Qalbu tidak menghendaki apa-apa selain daripada ilmu dan tidak gemarkan sesuatupun selain daripada ilmu. Ia belajar dan belajar sepanjang usianya. Ia menghiasi dirinya dengan ilmu dalam seluruh zaman hingga waktu bercerainya dari badan. Jika ia menerima sesuatu yang lain daripada ilmu, maka penerimaannya ini cuma untuk kepentingan badan, bukan untuk kepentingan dirinya dan kecintaan asalnya. Bila anda telah mengetahui hal ehwal ruh, kekalannya yang berterusan, kecintaannya dan pemerhatiannya kepada ilmu maka patutlah anda mengetahui pula tentang jenis-jenis ilmu.<br />Sila ikuti fasal seterusnya di <a href="http://suluk98.tripod.com/bahagianilmu.html">[Bahagian& Jenis Ilmu]</a><br />Sila lihat juga fasal sebelumnya<br /><a href="http://suluk98.tripod.com/ilmu.html">[Teori dan Konsep Ilmu]</a><br />Jenis-jenis Ilmu Dan Bahagian-bahagiannya<br />Ketahuilah bahawa ilmu terbahagi kepada dua bahagian utama iaiitu:<br />· Ilmu Syari'i<br />· Ilmu 'Aqli<br />Ilmu-ilmu Syari'iah adalah bersifat 'Aqliah bagi orang yang mengetahuinya dan kebanyakan Ilmu-ilmu 'Aqliah adalah bersifat Syari'iah bagi orang yang mengenalinya. [Kenyataan di atas jika difahami ianya adalah untuk menunjukkan hubungan yang erat antara ilmu-ilmu Syari'iah dan ilmu 'Aqliah sebagaimana yang akan dinyatakan seterusnya.]<br />Firman Allah yang bermaksud;<br />"Dan sesiapa yang Allah tidak kurniakan nur kepadanya, nescaya tidak ada baginya nur."(Surah Al-Nur : 40)<br />Bahagian Pertama (Ilmu Syari'ah)<br />Ilmu Syari'ah terbahagi kepada dua macam iaitu:<br />A. ILMU USUL(Umbi).<br />B. ILMU FURU'<br />A. IlMU USUL<br />Ilmu Usul (Umbi) ini terbahagi pula kepada tiga jenis iaitu;<br />1. Ilmu Tauhid.<br />Ilmu ini membicarakan tentang zat Allah Taala, Sifat-sifatnya yang Qadimiah(Sediakala) Sifat-sifatnya yang Fi'liah(berupa perbuatan) dan Sifat-sifatnya yang Zaatiah(berupa Zat) yang berbagai-bagai nama menurut nama-nama sebagaimana yang tersebut.<br />Ia membicarakan tentang Nabi-nabi dan Imam-imam selepas mereka dan sahabat. Juga membicarakan tentang mati dan hidup,<br />membicarakan tentang Qiyamat, kebangkitan, perhimpunan di padang Masyar, kiraan amalan dan kelihatan Allah Taala.<br />Ahli-ahli fikir dalam ilmu ini berpegang pada:<br />mula-mula sekali dengan ayat-ayat Al-Quran<br />kemudian dengan hadis-hadis Rasulullah SAW.<br />kemudian dengan dalil-dalil 'Aqliah dan bukti-bukti Qiyasiah(Syllogism yang menjadi matlamat tertinggi dalam ilmu mantik atau lojik)<br />Mereka mempergunakan bahan-bahan qias perdebatan dan 'Anadi' (qias Pertentangan) dan hujungan-hujungan kedua-duanya yang diambil dari Logik(Mantik) Falsafah dan mereka meletakkan perkataan bukan pada tempatnya. Mereka mempergunakan istilah-istilah<br />Jauhar,<br />A'radh<br />Dalil<br />Nazor(tilik)<br />Istidlal dan<br />Hujah<br />sedangkan berlainan makna tiap-tiap istilah ini bagi tiap-tiap golongan.<br />Ahli-ahli Tasauf maksudkan suatu yang lain manakala ahli-ahli Ilmu Kalam maksudkan suatu yang lain pula. begitulah seterusnya. Risalah ini tidaklah bermaksud untuk mentahkidkan makna tiap-tiap perkataan itu menurut pendapat tiap-tiap golongan. Oleh itu kita tidak akan bincangkan di sini.<br />Ahli-ahli fikir dalam usul dan ilmu tauhid yang mengambil bahagian khas ( dalam mengemukakan dan mempertahankan ilmu mereka) dengan "Kalam" atau "Kata-Kata" digelarkan "Mutakallimun" (ahli-ahli ilmu kalam). Oleh sebab ini ilmu tauhid terkenal juga dengan gelaran "ILMU KALAM".<br />2. Ilmu Tafsir.<br />Al-Quran adalah sesuatu yang paling agung dan paling penting dalam agama. Di dalam Al Quran terdapat kemusykilan yang tidak dapat diselesaikan oleh akal tiap-tiap orang selain dari orang yang dikurniakan oleh Allah Taala untuk memahami kitabnya. Dalam hal ini Rasulullah ada bersabda yang bermaksud:<br />"Tiap-tiap ayat Al Quran itu ada sahaja zahir dan batin dan batinnya itu mempunyai tujuh lapisan pula"<br />Dalam suatu riwayat yang lain dinyatakan sebagai mempunyai sembilan batinnya.<br />Rasulullah bersabda lagi dengan maksudnya:<br />"Tiap-tiap huruf dari huruf-huruf Al-Quran mempunyai had. Maksudmya sama dengan 'Nihayah' yang bermaksud batas) dan tiap-tiap had mempunyai Mutholi'(tempat tinggi untuk meninjau). Allah Taala telah memberitakan dalam Al-Quran mengenai seluruh ilmu, segala maujudah yang nyata dan yang tersembunyi, yang kecil dan yang besar, yang dapat dirasa dan yang dapat difahami oleh akal. Ini ditunjukkan oleh firmannya yang bermaksud:<br />Dan tidak(gugur) biji yang basah dan tidak kering melainkan terdapat dalam Kitab yang nyata. (Surah Al-An'am, ayat 59).<br />Allah berfirman lagi yang bermaksud:<br />"Supaya mereka perhatikan ayat-ayatnya dan supaya ingat orang-orang yang mempunyai fikiran". (Surah Al-Shod, ayat 29).<br />Bila Al-Quran itu suatu yang paling agung, ahli-ahli tafsir manakah yang dapat keluar dari ikatannya???.<br />Ya!!! tiap-tiap dari ahli tafsir hanya dapat menghuraikan Al-Quran menurut tenaga sahaja, menerangkannya sekadar kekuatan akalnya dan menurut kadar isi ilmunya. Dengan kebolehan-kebolehan yang terbatas ini sekalian ahli tafsir itu berkata-kata sedangkan sebenarnya mereka tidak patut berkata bahawa dalam ilmu Al-Quran itu terkandung Ilmu Usul dan Ilmu Furu', Ilmu Syarie' dan Ilmu 'Aqli.<br />Meskipun begitu ahli tafsir mestilah memandang Al-Quran dari segi bahasa, dari segi perumpaannya, dari segi susunan pengucapan, dari segi tingkat-tingkat nahu, dari segi 'adat Arab, dari segi pendapat hukamah-hukamah, dari segi perkataan ahli tasauf hingga dapat mendekatkan tafsirnya kepada tahkiq. Andainya tafsir itu cuma terbatas setakat suatu segi sahaja dan hanya memberikan keterangan menerusi suatu kepandaian sahaja, tidaklah keterangan itu memuaskan hati dan masih memberi peluang kepada hujah dan alasan dari orang lain untuk menentangnya.<br />3. Ilmu Akhbar(Hadis-hadis)<br />Bahawa Nabi SAW adalah orang Arab dan A'jam yang paling fasih, ia adalah guru yang diwahyukan kepadanya dari Allah Taala, akalnya adalah meliputi seluruh Alam Atas dan Alam Bawah, tiap-tiap perkataannya , malah tiap-tiap ucapannya terdapat disebaliknya lautan rahsia dan perbendaharaan teka-teki .Maka mengetahui Akhbarnya dan mengenali hadisnya adalah suatu soal yang besar dan suatu kerja yang hebat, sesiapa pun tidak berkuasa untuk menyelami ilmu perkataan Nabawi melainkan dengan cara ia membetulkan diri menuruti perintah-perintah Nabi SAW dan menghilangkan kebengkok-bengkokkan dari Qalbunya dengan pedoman syarak Nabi SAW.<br />Sesiapa yang ingin memperkatakan tafsir Quran dan Takwil Akhbar(Hadis) dan ingin supaya tepat kata-katanya, orang itu pada mula-mula sekali mesti menguasai Ilmu Bahasa, mendalami Ilmu Nahu dan mempunyai pengetahuan yang dalam bidang 'Irab(perubahan baris-baris akhir kalimah kerana faktor-faktor mendatang menurut Ilmu Nahu)dan pandai dalam berbagai-bagai Tasrik (kepandaian mengubah sesuatu kalimah yang asal menjadi bermacam-macam bentuk untuk pengertian-pengertian yang dikehendaki oleh seseorang),<br />Ini adalah kerana Ilmu Bahasa adalah tangga untuk mendaki kepada seluruh ilmu. Sesiapa yang ingin naik ke atas satoh rumah, lebih dulu ia perlu menyediakan tangga, kemudian baru mendaki, Ilmu Bahasa adalah jalan yang penting dan tangga yang besar ertinya. Seorang penuntut ilmu tiada dapat memisahkan dia dari hukum-hukum bahasa.<br />Oleh itu Ilmu Bahasa adalah asal segala asal. Yang mula-mula mesti diketahui dalam bahasa ialah mengenai bahan-bahan yang sama tarafnya dengan perkataannya sepatah demi sepatah kemudian mengetahui kata-kata perbuatan seperti kata-kata yang terdiri dari tiga huruf dan empat huruf dan lain-lainnya.<br />Seorang Ahli Bahasa mesti pula mengetahui syair-syair Arab, dan yang paling penting serta paling rapi ialah syair-syair jahiliah, kerana ia mengasahkan fikiran dan memperhaluskan jiwa. Selepas syair-syair, bahan-bahan (dari perkataan) dan nama-nama itu mesti menguasai ilmu nahu, kerana ia untuk ilmu bahasa serupa dengan timbangan dacing untuk emas dan perak, Manthiq untuk Ilmu Falsafah 'Arudh (Ilmu timbangan syair atau Ilmu Persajakan) untuk syair. Lengan untuk baju dan sukatan untuk biji-bijian. Tiap-tiap suatu tiada ditimbang dengan timbangan yang tiada jelas padanya hakikat pertambahan dan pengurangan.<br />Oleh itu Ilmu Bahasa adalah jalan menuju kepada Ilmu Tafsir dan Akhbar(Hadis). Ilmu Al-Quran dan Akhbar adalah dalil bagi ilmu tauhid, manakala tauhid adalah ilmu yang hanya dengan dia sahaja baru terselamat para hamba dan dengannya mereka terlepas dari ketakutan hari kebangkitan kembali. Inilah Ilmu Usul secara perincian.<br />B. Ilmu Furu' (Ilmu Cawangan).<br />Sesuatu ilmu itu boleh berupa 'Alami atau 'Amali. Ilmu Usul adalah ilmu yang berupa Ilmu 'Alami manakala Ilmu Furu' adalah ilmu yang berupa 'Amali.<br />Ilmu Amali ini mengandungi tiga hak :<br />1. Hak Allah Taala :<br />Ini adalah mengenai bahagian-bahagian ibadat seperti bersuci, sembahyang, zakat, haji, jihad zikir, perayaan-perayaan (Al-'Ayaad dengan makna pertama perayaan agama dan makna kedua pengulangan-pengulangan maksudnya Tajali-tajali yang berulang-ulang atas Qalbu dengan cara mengulangi amalan-amalan) perhimpunan (Jama'ah ), dan lain-lain amalan sunat dan fardhu.<br />2. Hak para hamba<br />Ini adalah mengenai bahagian-bahagian 'Aadat (kemasyarakatan) yang terbahagi kepada dua bidang:<br />Mu'amalah (Pergaulan) seperti jual beli, syarikat, pemberian(Al-Hibah), pemberian pinjam dan hutang, Qishos dan segala bahagian Diyat(denda berupa wang dari kesalahan pembunuhan atau pencederaan).<br />Mu'aakodah(Perjanjian) seperti nikah, tholak, pembebasan hamba, perhambaan, pembahagian pesaka dan segala hujungannya.<br />Dua bahagian yang tersebut di atas ini dinamakan 'FEKAH'. Ilmu Fekah adalah ilmu yang mulia, berfaedah, mengenai semua(manusia) lagi perlu. Tidak terlepas manusia daripadanya kerana keperluannya kepadanya adalah umum.<br />3. Hak Jiwa.<br />Hak jiwa ialah sesuatu yang berkaitan dengan Ilmu Akhlak. Akhlak itu kalau tercela wajib disingkirkan dan dibuang. Jika terpuji, wajib dipakai sebagai perhiasan segala jiwa. Akhlak yang tercela dan sifat-sifat yang terpuji memang terkenal dalam Kitab Allah dan hadis-hadis Rasulullah SAW. Sesiapa yang berakhlak dengan salah satu daripada sifat-sifat yang terpuji itu, ia akan masuk syurga.<br />Bahagian Yang Kedua (Ilmu 'Aqli)<br />Ilmu 'Aqli atau ilmu yang berproblem lagi musykil. Ilmu yang boleh berlaku SALAH atau BETUL. Ia terletak pada tiga tingkat iaitu:<br />Tingkat Pertama<br />Tingkat mula-mula, Ilmu Matematik dan Ilmu Logik(Manthiq). Dari Ilmu Matematik lahir Ilmu Hisab yang membicarakan tentang angka-angka, geometri (ilmu ukuran-ukuran dan bentuk-bentuk), Ilmu Astronomi(berhubung dengan falak, bintang-bintang, kawasan-kawasan bumi dan apa-apa yang berhubungan dengannya). Terbit dari Ilmu Astronomi ini sebagai cawangannya ialah Ilmu Astrologi(Ilmu Nujum dan hukum-hukum dan Horoskop). Dari Ilmu Matematik itu lahir pula ilmu-ilmu muzik yang membicarakan tentang nisbah tali-tali alat bunyi.<br />Ada pun ilmu logik adalah membicarakan tentang cara menentukan had (Al-Had ) dan Resam (Al-Resam) dalam sesuatu yang dapat dicapai dengan konsep (Tasawwur). Juga ia meninjau dari cara qias ( Al-Qias ) dan bukti ( Al-Burhan ) dalam ilmu-ilmu yang dicapai dengan pengakuan (Al-Tasdiq). Ilmu Logik berpusing di sekitar kaedah ini.<br />Bermula dari kata-kata tunggal,<br />kemudian kata-kata bersusun,<br />kemudian khasiat-khasiat<br />kemudian qias<br />kemudian bahagian-bahagian qias<br />kemudian matlamat bukti(Mutholib Al-Burhan).<br />Inilah dia penghabisan Ilmu Logik.<br />Tingkat Kedua<br />Tingkat tengah ini ialah Ilmu Tabie. Ilmu Tabie ini ialah suatu ilmu yang membicarakan tentang:<br />Jisim Mutlak(Jisim semata-mata jisim yang terdiri dari benda dan rupa tanpa ikatan dengan mana-mana ruang. Di sini dibicarakan tentang pembahagian-pembahagian jisim, gerak, perubahan dan apa yang berhubung dengan gerak itu seperti zaman, ruang dan kosong) dan<br />Rukun-rukun Alam (membicarakan tentang langit-langit dan empat anasir yang berada daripada bahagian bawah falak bulan, tabiat-tabiat anasir itu dan lain-lain),<br />Jauhar-jauhar dan 'Aradh,<br />Gerak dan Diam, tentang Hal Ehwal Langit,<br />Sesuatu Yang Berupa Tindakan dan Kesan Tindakan.<br />Dari ilmu ini, lahir perbicaraan tentang:<br />Hal-ehwal Tingkat-tingkat Maujudah,<br />Bahagian-bahagian Jiwa<br />Mizraj dan<br />Kualiti Deria dan<br />Cara Pencapaiannya Terhadap Sesuatu Yang Dapat Dicapainya.<br />Kemudian membawa kepada perbicaraan tentang ilmu kedoktoran iaitu ilmu mengenai badan-badan, penyakit-penyakit, ubat-ubat, pengubatan dan apa yang berhubung dengannya. Di antara cawangan Ilmu Tobie ialah<br />Ilmu Kesan-kesan Atas<br />Ilmu Benda-benda Galian<br />Pengetahuan Khasiat Benda dan berakhir pada<br />Ilmu Perusahaan Kimia iaitu pengubatan jasad-jasad yang sakit pada bahagian-bahagian dalam benda-benda galian.<br />Tingkat Ketiga.<br />Ini adalah tingkat tertinggi yang membicarakan tentang<br />MAUJUD kemudian<br />membahagikan kepada "WAJIB" (tiap-tiap apa yang wujudnya dari zatnya sendiri bukan dari yang lain. Wujud yang begini keadaannya ialah wujud Allah, sebab inilah diistilahkan dengan "WAJIBAL WUJUD" ertinya "Yang Wajib Ada") dan<br />"MUMKIN" (tiap-tiap yang wujudnya bukan dengan zatnya sendiri, malah bergantung dengan zat yang lain. Kalau tidak ada zat yang lain ini, maka ia tidak. Wujudnya yang begini keadaannya adalah wujudnya makhluk. Sebab itulah makhluk diistilahkan dengan "MUMKINAL WUJUD" ertinya "Yang Mungkin Ada"). kemudian<br />membicarakan tentang Penciptanya dan ZatNya<br />segala sifat-sifatNya,<br />perbuatan-perbuatanNya,<br />perintah-perintahNya,<br />hukum dan qadaNya serta<br />susunan kelahiran maujudah daripadaNya, kemudian<br />membicarakan tentang sesuatu yang tinggi(Al-'Uluyah)<br />Jauhar-jauhar Mufrad,<br />Akal-akal Abstrak, dan<br />Jiwa Yang Sempurna kemudian<br />membicarakan tentang malaikat-malaikat dan syaitan-syaitan<br />dan berakhir dengan Ilmu Nubuwah,<br />soal-soal mukjizat dan<br />hal-ehwal keramat, dan kemudiannya<br />membicarakan hal-ehwal Jiwa-jiwa Suci,<br />hal-hal tidur dan sedar dan maqam-maqam mimpi.<br />Di antara cawangan-cawangannya ialah<br />Ilmu Tillasmaat (Ilmu membuat tangkal atau azimat) dan<br />Ziijaat (ilmu yang membicarakan tentang kedudukan falaniah-falaniah) dan<br />apa yang berhubungan dengannya.<br />Ilmu-ilmu ini mempunyai perincian-perincian, lapangan-lapangannya dan tingkat-tingkatnya yang memerlukan ruangan yang lanjut. Tetapi sudah cukuplah dengan ringkasan ini.<br />Ringkasan Fasal Di Atas<br />Ilmu yang menjadi kecintaan jiwa manusia itu terbahagi kepada dua bahagian yang penting iaitu:<br />1. Ilmu Syari'i<br />2. Ilmu 'Aqli<br />Ilmu Syari'i terbahagi kepada dua iaitu:<br />i. Ilmu Usul (Ilmu Umbi) atau Ilmu 'Alami<br />ii.Ilmu Furu'(Ilmu Cawangan) atau Ilmu Amali<br />Ilmu Usul terbahagi kepada kepada tiga iaitu:<br />Ilmu Tauhid<br />Ilmu Tafsir dan<br />Ilmu Hadis<br />Ilmu Furu' pula terbahagi kepada dua iaitu :<br />Ilmu Feqah<br />Ilmu Akhlak (Hak Jiwa)<br />Ilmu Fekah pula terbahagi kepada dua iaitu;<br />Haq Allah (Ibadat)<br />Hak para hamba yang terbahagi kepada dua iaitu<br />Mu'amalah dan<br />Mu'aqadah<br />Manakala Ilmu Aqli pula terbahagi kepada tiga tingkat iaitu:<br />Tingkat Pemulaan<br />Tingkat Pertengahan dan<br />Tingkat Tinggi.<br />Tingkat Permulaan terbahagi kepada dua iaitu:<br />Ilmu Matematik dan<br />Ilmu Logik<br />Ilmu Matematik terbahagi kepada;<br />Ilmu Hisab<br />Geometri<br />Astronomi<br />Astrologi<br />Horoskop dan<br />Muzik<br />Tingkat Pertengahan ialah Ilmu Tabie yang terbahagi kepada:<br />Ilmu Kedoktoran<br />Kaji Jiwa<br />Benda-benda galian dan<br />Perusahaan Kimia<br />Tingkat Tinggi ialah;<br />Ilmu Ketuhanan<br />Ilmu Tillasmaat dan<br />Ilmu Ziijat<br />Persoalannya kini dimanakan kedudukan Ilmu Tasauf di antara kesemua ilmu di atas????. Ikutilah perbincangan seterusnya yang akan menghuraikan asal Ilmu Tasauf, tempat duduknya di antara kesemua ilmu yang ada. Jika anda mengikuti tajuk ini dan tajuk seterusnya dengan serius akan akan mendapat jawapan ini sekaligus jawapan kepada teka-teki Imam Ghazali dengan kenyataannya pada awal tajuk ini iaitu:<br />Ilmu-ilmu Syari'iah adalah bersifat 'Aqliah bagi orang yang mengetahuinya dan kebanyakan Ilmu-ilmu 'Aqliah adalah bersifat Syari'iah bagi orang yang mengenalinya.<br />Ikutilah perbincangan seterusnya di bawah tajuk <a href="http://suluk98.tripod.com/tasauf.html">[Kedudukan Ilmu Tasauf Antara Semua Ilmu]</a><br />Penyembuhan Nampon (Therapy Energy)<br />Ilmu Nampon bukanlah suatu ilmu yang takhayul atau gaib. Tidak semua penyakit dapat disembuhkan, karena kami manusia yang serba lemah dan senantiasa meminta izinNYA, dan ridho Tuhan Yang Maha Esa atas tiap tindakan kita membela yang lemah.<br />Murid Nampon bukanlah seorang yang membuat mukjizat. Semua kemampuan didapatkan melalui ketekunan murid belajar, berlatih, berlatih dan berlatih serta mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Pada dasarnya tiap manusia dilahirkan dengan memiliki potensi tenaga yang besar. Dengan mengenali dan menguasai diri dengan baik, maka Tenaga Dalam yang dimilikinya akan dapat membawa manfaat sebesar-besarnya bagi dirinya, keluarganya, bangsa dan negaranya.<br />Bentuk ? bentuk energi<br />Dalam ilmu fisika, energi adalah kemampuan atau kapasitas untuk melakukan sesuatu atau menghasilkan perubahan. Energi dapat berbentuk panas, cahaya, suara, listrik atau kimia.<br />Energi statis atau energi potensial adalah energi yang ada karena posisi atau kondisi, sementara energi kinetis adalah energi yang dimiliki tubuh atau benda karena gerakannya. Meskipun sebuah benda atau massa terlihat dalam keadaan diam, atom dan molekul yang terdapat di dalamnya tetap bergerak dan memiliki energi kinetik. Energi statis atau energi potensial dapat berubah menjadi energi kinetik dengan terjadinya usaha atau gerakan pada massa/benda tersebut. Misalnya batu di ujung tebing yang memiliki energi potensial, bila didorong dan jatuh maka batu tersebut memiliki energi kinetik.<br />Energi kinetik rata-rata yang dimiliki atom atau molekul diukur dengan temperatur dari benda/massa di mana atom atau molekul tersebut berada. Sebuah benda dengan massa yang lebih besar memiliki atom dan molekul yang lebih banyak daripada benda atau massa yang lebih kecil (ringan). Dengan demikian energi kinetik dari sebuah benda yang lebih berat - lebih besar daripada energi kinetik dari sebuah benda yang lebih ringan dengan temperatur yang sama.<br /><br />Tenaga Dalam<br />Tiap-tiap orang mempunyai lapangan Tenaga Dalam, orang yang belum belajar maka lapangan Tenaga Dalamnya sempit, kira-kira 1 sampai 2 cm dari tubuhnya. Orang yang sedang marah Tenaga Dalamnya mengembang, dan disebut Tenaga Dalam aksi. Maka bila terjadi reaksi dari depan atau belakang orang yang sedang beraksi itu maka ia akan jatuh. Yang disebut ber-reaksi ialah orang yang mempunyai Tenaga Dalam aktif (terlatih atau marah). Orang yang sedang marah, syaraf otaknya kurang normal, tenaga berkumpul dalam dada, sebaliknya syaraf otak belakang orang itu dalam keadaan negatif, maka walaupun ia tidak belajar Tenaga Dalamologi atau praktikal Tenaga Dalam pada waktu itu orang tersebut mempunyai Tenaga Dalam aktif sementara.<br />Silat Nampon dari Jawa Barat<br />Tenaga Dalam Nampon dinamakan juga Pencak Silat Tenaga Dalam, merupakan gabungan aliran Cikalong, Cikaretan, Syahbandar Kari dan Madi. Ilmu Nampon Jurus Gebreg Nampon (Gerakan regenerasi bersama) merupakan ciptaan Alm Embah Khair yang diturunkan kepada Uwak Nampon hasil pelajaran Alm. Nampon yang puluhan tahun, menghasilkan gerakan yang berbeda dari yang lain dan berlandaskan sikap pandang Alm. Nampon yang khas. Apabila pencak silat yang lainnya merupakan rangkaian gerakan dengan mengangkat kaki, Alm Nampon menciptakan Gerak langkah merapat kaki selalu ditanah, dengan dasar 10 macam gerak pencak.<br />Pada ilmu Nampon, Tenaga Dalam ialah energi yang ditimbulkan dengan jalan senam atau jurus dengan disertai latihan nafas. Gerakan pernafasan diatur oleh pusat pernafasan dalam otak yang mempunyai perangsang Tenaga Dalam yang penuh dengan zat asam. Apabila di dalam darah tidak ada zat asam, maka otak tidak menerima perangsang lagi, timbullah suatu daya yang disebut daya sandi yang dapat mengompakkan energi menjadi energi yang lebih besar/intens. Setelah Tenaga Dalam terkumpul dalam otot-otot (butir-butir Tenaga Dalam terdiri dari butir-butir Bio elektrisitas), lalu dikembalikan oleh daya pernafasan, dan daya fikiran yang berpangkal dalam otak. Daya fikiran dalam otak disebut pula daya saran, maka bio elektrisitas itu melompat bergetar dan bergelombang keluar dan tak kembali lagi, tetapi dalam badan terus memproduksi dan tidak akan habis-habisnya selama manusia itu hidup.<br />Berlainan dgn jurus penca silat lain, Aliran Alm Nampon berpusat didada sehingga gerak ditangan serasa kosong, berorientasi pada kesamaan gerak. Dari seluruh organ anggota tubuh tangan, kaki, dada, mata, dan nafas. Tenaga otot dipusatkan di otot dada dan belikat. Setiap gerak diakhiri dengan kesamaan tindak laku otot didada, tangan, kaki yang disabet dan digabreg (dihentakkan dan dikompakkan bersama-sama dalam satu gerakan). Karena dasar yang khas inilah jurus khas ini akhirnya dikenal dengan sebutan Jurus Gebreg (Singkatan dari gerakan Regenerasi Bersama). Karena terkenal dengan gaya Penca Silat yang khas dan baru, muncul berbagai sebutan. Ada yang menamakan Ulin nampon, ada juga yang menamakannya Stroom, Timbangan, Spierkracht/tenaga dalam.<br />Ilmu silat Nampon dari Jawa Barat didirikan oleh Alm. Uwa Nampon pada 1932 di Padalarang.<br />Bagaimana memelihara keseimbangan<br />Sepuluh jurus nampon memiliki karakter ciri sendiri, dan jika digabungkan, kesepuluh jurus nampon akan menghasilkan energi power yang lengkap<br />Sebagai Ilmu, yang berakar pada budaya dan seni tatar Sunda, Ilmu Pencak silat Nampon memiliki empat unsur:<br />Energi sebagai Unsur beladiri,<br />Energi sebagai Unsur kesehatan - olahraga, serta penyembuhan<br />Energi sebagai Unsur seni<br />Energi sebagai Unsur mental spiritual<br />Energi sebagai unsur kesehatan, serta penyembuhan<br />Pernapasan dan meditasi Nampon dapat mengurangi tingkat kejenuhan dan menjaga kesehatan seseorang. Seseorang yang mempelajari tehnik pernapasan dan meditasi Nampon dibandingkan dengan orang yang tidak mengikuti pelatihan ini dengan faktor demografik yang sama (umur, pendidikan, dll) sangat terlihat perbedaaannya.<br />Beberapa manfaat yang sangat berarti dalam mempelajari Nampon adalah :<br />Mengurangi tingkat kejenuhan, kegelisahan, tekanan pekerjaan, insomnia dan pegal-pegal<br />Mengurangi efek samping rokok dan minuman keras<br />Meningkatkan kesehatan dan menurunkan keluhan kesehatan<br />Meningkatkan efektifitas, hasil kerja yang memuaskan dan hubungan kepribadian.<br />Mengurangi Stres dan Ketegangan Otot<br />Meningkatkan Daya Kretifitas<br />Mengurangi Faktor Resiko Penyakit Jantung<br />Menjaga Stamina Tubuh (Penyembuhan dengan Pengobatan Psikomatik)<br />Memperlambat Proses Penuaan<br />Mengurangi Pengaruh Rokok, Minuman Keras dan Penggunaan Alkohol<br />Beberapa anggota yang sudah mengikuti latihan mengatakan bahwa mereka melihat peningkatan dari hasil pekerjaan dan kepuasan bekerja dibandingkan sebelum mereka mengikuti pelatihan Nampon ini.<br />Keuntungan untuk Perusahaan :<br />Peningkatan produktifitas<br />Peningkatan kreatifitas<br />Peningkatan terhadap hasil kerja<br />Meningkatkan penjualan dan keuntungan<br />Meningkakan kerjasama dan komunikasi<br />Meningkatkan kesehatan karyawan<br />Mengurangi tingkat absensi atau ketidak hadiran karena sakit<br />Mengurangi tingkat kecelakaan kerja<br />Keuntungan untuk Para Eksekutif :<br />Meningkatkan tingkat kreatifitas dan daya pikir<br />Meningkatkan daya konsentrasi<br />Meningkatkan tingkat pengambilan keputusan<br />Meningkatkan stamina tubuh<br />Menurunkan tingkat stres atau kejenuhan<br />Menambah tenaga dan vitalitas<br />Memperbaiki hubungan kerja<br />Memperbaiki kehidupan berkeluarga<br />Menurunkan tekanan darah tinggi dan kolesterol<br />Meningkatkan kepekaan terhadap situasi- mempertajam naluri<br /><br /><br />Keuntungan bagi Karyawan :<br />Menambah efisiensi<br />Menurunkan tingkat kesalahan<br />Memperbaiki keselamatan dalam bekerja<br />Memperbaiki hasil kerja dengan menekan tingkat kejenuhan<br />Mengurangi ketegangan otot<br />Meningkatkan keceriaan dan kepuasan dalam bekerja<br />Mental dan fisik yang lebih baik<br />Memperbaiki kehidupan berkeluarga<br />Energi sebagai unsur penyembuhan penyakit<br />Penyakit menurut Nampon dapat berasal dari dalam diri sendiri atau masuk dari luar tubuh. Karena tubuh terdiri atas unsur fisik, pikiran dan jiwa, maka penyakit juga dapat diakibatkan oleh ketidak seimbangan pada tubuh, pikiran dan jiwa. Nampon memandang penyakit sebagai tenaga yang dapat membinasakan, atau energi yang harus dilawan. Penyakit = musuh, sementara musuh harus dilawan.<br />Dengan mengenali perbedaan getaran, temperatur dan sinar dari berbagai bagian tubuh inilah seseorang yang memiliki ilmu Nampon dapat mengetahui ketidak normalan yang terjadi pada satu atau lebih bagian tubuh. Bagian tubuh yang terganggu /tidak normal memancarkan sinar tubuh/hawa/getaran/frekwensi yang berbeda dibanding bagian tubuh yang normal. Sel yang tidak normal dinetralisir, sementara sel yang mati di rangsang agar tereproduksi kembali, diganti oleh sel baru yang normal.<br />Kesimpulan<br />Apakah Ilmu Nampon menyembuhkan semua penyakit? Tidak.<br />Tenaga Dalam Ilmu Nampon tidak dapat menyembuhkan semua penyakit. Seluruh kemampuan anggota dan murid hanya mungkin karena kehendak dan izinNYA. Pada akhirnya semua ini dikerjakan demi ibadah kita dijalanNYA, seperti juga yang diajarkan guru-guru Ilmu Nampon.<br />Asal dan Kedudukan Ilmu Tasauf<br />Ketahuilah bahawa Ilmu Aqli adalah tunggal dengan zatnya [bersendirian iaitu diasaskan atas akal semata-mata], daripadanya lahir ilmu yang tersusun yang di dalamnya terdapat seluruh hal-ehwal dua ilmu yang tunggal. Ilmu yang tersusun itu ialah ilmu ahli-ahli Tasauf dan jalan ehwal mereka. Mereka mempunyai ilmu yang khas dengan jalan yang terang yang terhimpun dari dua ilmu.<br />Ilmu mereka terdiri dari<br />Hal,<br />Waktu,<br />Samaa',<br />Wujdan,<br />Sheikh,<br />Sakr,<br />Sohwu,<br />Isbat,<br />Mahwu,<br />Fakir,<br />Fana,<br />Wilayah,<br />Irodah,<br />Murid<br />dan apa yang berhubung dengan Hal Ehwal mereka serta tambah-tambahannya, sifat-sifat dan makam-makam.<br />Penerangan petikan di atas oleh penterjemah iaitu Abdullah bin Muhammad (Naqula)<br />dari dua ilmu<br />Louis Gardent dan G.Anawati dalam buku mereka "Falsafah Al-Fikr Al-Din" menganggap ayat ini sebagai mengandungi teka-teki yang sukar untuk deselesaikan. Mereka bertanya: Apakah gerangan maksud "dua ilmu" yang disebut oleh Imam Ghazali? Ia menyebut Ilmu Aqli tetapi tiada menyebut yang satu lagi. Meskipun demikian, berat kemungkinan bahawa ia maksudkan Ilmu Syari'i di mana Ilmu Tasauf merupakan satu cantuman di antara dua ilmu itu. Nampaknya bukan begini, asas pembahagian 'duaan' "Akal-Syarak" adalah menurut kadar "dunia-akhirat".<br />Kita dapati di antara Ilmu-ilmu Aqliah ada pula ilmu-ilmu yang tujuannya ialah akhirat, seperti makrifat Qalbu-Qalbu dan makrifat Allah, sebagaimana ilmu-ilmu Syaria'ah ada pula Ilmu Fekah yang mengambil berat dalam urusan-urusan dunia (Falsafah Al-Fikr Al-Din penggal 1, muka 212).<br />Berhubung dengan ilmu yang tersusun ini, meskipun Imam Ghazali tidak menerangkan dengan jelas, kita dapat mengenainya dalam kitabnya "Al-Ahyaa' ketika menerangkan tentang "hakikat fikiran dan buahnya". Menurut keterangannya bahawa fikiran (Al-Fikr/Takakur) adalah bererti mendatangkan dua makrifat dalam Qalbu untuk untuk menghasilkan makrifat yang ketiga. Dengan ini bermakna bahawa Ilmu Aqli yang berasaskan akal semata-mata itu mengandungi dua ilmu yang tersusun yang melahirkan ilmu yang ketiga.<br />Bila ilmu yang ketiga ini telah didapati dengan erti telah terterap pada Qalbu,<br />suatu perubahan pada 'hal Qalbu' terjadi yang menyebabkan<br />berubahnya pula tindakan-tindakan anggota.<br />Jadinya dengan "fikiran" menerusi sistem duaan itu menelurkan "ILMU".<br />Ilmu ini menelurkan pula "HAL"<br />dan hal menelurkan "Tindakan" (Al 'Amal atau Al-Fi'li) [lihat Al-Ahyaa' penggal 4 muka 412-413].<br />Meskipun Ilmu 'Aqli itu sendiri mengandungi dua ilmu yang tersusun dalam dirinya, ia adalah tetap tunggal dipandang dari segi Akal; iaitu hasil daripada akal semata-mata.<br />Di atas Imam Ghazali berkata bahawa daripada Ilmu 'Aqli lahir ilmu yang tersusun iaitu ilmu ahli-ahli Tasauf. Bagaimanakah cara lahirnya ilmu yang tersusun dari Ilmu 'Aqli itu ??<br />Caranya begini; andaikata menerusi akal seseorang mendapat ilmu yang tiada ragu-ragu lagi bahawa "sampai kepada Allah" adalah modal yang paling penting untuk hidup di dunia dan di akhirat. Ini adalah Ilmu 'Aqli. Bila ilmu ini terterap pada Qalbu, ia mengubahkan "hal Qalbu" yang menyebabkan ia melakukan "Tindakan" mencari "Ilmu Tentang Cara-cara Beramal" atau "Ilmu Ibadat" sebagai jalan untuk sampai kepada Allah itu dan ahirnya ia mendapatinya. Sekarang nampaklah fungsi Ilmu 'Aqli itu.<br />Kita bicarakan pula tentang hasil daripadanya "Ilmu Tentang Cara-cara Beramal" itu merupakan satu ilmu yang tunggal. Ia tidak menghasikan apa-apa kalau tidak diamalkan. Bila ia diamalkan, datanglah "WARID-WARID" iaitu makna-makna(Maani) yang datang dari Alam Malakut ke atas Qalbu. Bila satu warid terterap pada Qalbu, ia mengubahkan "Hal Qalbu". Perubahan-perubahan pada hal Qalbu oleh Warid-warid ini melahirkan beberapa sifat Qalbu seseorang. Sifat-sifat ini jika sebentar sahaja dinamakan "HAL" dan kiranya ia menetap dinamakan "MAQAM".<br />Yang dinamakan hal itu ialah seperti<br />Al-Qabd dan Al-Basith,<br />Al-Jami' dan Al-Farq,<br />Al-Fana dan Al-Baqa,<br />Al-Shohu dan Al-Syakr,<br />Al-Mahw dan al-Isbat,<br />Al-Tamkin dan lain-lain lagi.<br />Yang dinamakan Maqam pula adalah seperti<br />Wara',<br />Zahid,<br />Fakir,<br />Sabar,<br />Syukur,<br />Redha,<br />Khauf,<br />Roja',<br />Tawakkal dan lain-lainnya.<br />Meskipun demikian, kadang-kadang "Hal" dianggap sebagai "Maqam" dan Maqam dianggap sebagai Hal bergantung kepada tempoh ia berada pada Qalbu [Lihat Al-Ahyaa' penggal 4 muka 139]' ['Awaariful Ma'aaruf muka 469-473] dan [Iqadzul Himam muka 24].<br />Perubahan-perubahan pada "Hal Qalbu" tersebut melahirkan semacam "Tindakan" pada aggota-anggota dan lidah seseorang.<br />Kalau Warid yang datang atas Qalbu itu bersifat Qabd(Kecut)' lahir ke atas anggota seseorang iaitu diam.<br />Kalau Warid yang datang itu bersifat Basith(Lega), lahirlah ke ats anggota iaitu gerak cergas.<br />Kalau Warid yang datang bersifat Zahid dan Wara', lahirlah ke atas anggota-anggota iaitu menjauh dan mengundur diri dari kesenangan duniawi.<br />Kalau Warid yang datang ke atas Qalbu itu bersifat Mahabbah(Cinta) dan Syauki(Rindu), lahirlah kesan pada lidah iaitu kata-kata yang tiada tertahan yang ganjil dipandang dari segi syara'[Lihat Iqadzul Himam muka 24].<br />Warid-warid yang datang atas Qalbu itu adalah luas ertinya; bukan sahaja berupa "makna-makna" yang menimbulkan "HAL-HAL" dan "MAQAM-MAQAM" seperti yang telah diterangkan, juga ia merupakan "LINTASAN-LINTASAN{KHOWATIR}" iaitu "Perkataan-perkataan yang dihadapkan kepada Qalbu". Lintasan-lintasan ini adalah lintasan-lintasan yang terpuji(Khowatir Mahmudah) yang datangnya dari Malaikat dan Allah yang dinamakan "ILHAM". Juga warid itu itu merupakan "Hakikat-hakikat dan Ilmu-ilmu yang datang dari sisi Allah" yang biasa dimasukkan dalam golongan Kasyaf dan Ilham.<br />Himpunan dari sifat-sifat Qalbu dinamakan "Hal-hal" dan "Maqam-maqam" dan ilmu-ilmu yang timbul dari ilham dan kashaf itu semuanya menjadi suatu Ilmu Yang Tunggal iaitu Ilmu hasil dari amalan. Paduan "Ilmu Tentang Cara-cara Beramal" dan "Ilmu Hasil Daripada Amalan" itulah dinamakan "ILMU TASAUF" sebagai ilmu yang ketiga atau sintesis; tetapi kali dilihat semula ke belakang, kepada asalnya, ia bersumber dari Ilmu 'Aqli juga.<br />Inilah nampaknya maksud kata-kata Imam Ghazali tadi;<br />"Ketahuilah bahawa Ilmu Aqli adalah tunggal dengan zatnya [bersendirian iaitu diasaskan atas akal semata-mata], daripadanya lahir ilmu yang tersusun yang dalamnya terdapat seluruh Hal Ehwal dua ilmu yang tunggal. Ilmu yang tersusun itu ialah ilmu ahli-ahli Tasauf dan jalan ehwal mereka. Mereka mempunyai ilmu yang khas dengan jalan yang terang yang terhimpun dari dua ilmu".<br />Dalam keterangan seterusnya Imam Ghazali mengemukakan kandungan atau bahagian-bahagian yang membentuk ilmu Tasauf itu dengan menyebut beberapa contoh yang lebih banyak mengandungi hal-hal(Ahwal) kalau dibandingkan dengan Maqam-maqam(Maqaamat).<br />Hal<br />makna-makna yang Warid atas Qalbu tanpa sengaja.<br />Waktu [Waktu]<br />Waktu hal itu terjadi atas seseorang tanpa hubungan dengan waktu-waktu yang lepas dan akan datang.<br />Samaa' [Taat]<br />Penumpuan Qalbu kepada apa yang terpuji mengikur Syara'<br />Wujdan<br />Hal yang menghaibkan yang ditemui oleh Qalbu kerana syuhudnya<br />Syauq [Rindu]<br />Kerinduan-kerinduan untuk berlakunya pertemuan-pertemuan dengan Allah<br />Sakr [Mabuk]<br />Kehilangan kesedaran diri kerana datangnya Warid yang kuat<br />Shohr [Sihat]<br />Sedar kembali selepas kehilangan kesedaran diri kerana datang Warid yang kuat itu<br />Isbaat<br />Melepaskan hukum-hukum ibadat<br />Mahwu [Hapus]<br />Membuang sifat-sifat(jiwa) yang teradat, ada orang mengatakan kehilangan 'Ilat(sebab) dan ada yang mengatakan apa yang dilindungi dan dinafikan<br />Fakir<br />Keadaan tiada memandang sesuatu yang lain daripada Allah, tidak memerlukan apa-apa selain daripada Allah dan tidak senang hati kerana pengaruh sesuatu selain dari hudur bersama Allah<br /><a href="http://suluk98.tripod.com/fana.html">Fana</a><br /><a href="http://suluk98.tripod.com/fana.html">Penglihatan seorang hamba kepada 'Ilat (Sebab) dengan mendirikan Allah pada 'Ilat itu</a><br />Wilayah<br />Berdiri hamba dengan Allah ketika fana dari dirinya, hal ini terjadi dengan toleh Allah Taala kepadanya hingga ia sampai kepada matlamat Maqam Qarb(Kehampiran) dan Tamkin(Sampai kepada Allah)<br />Iradat [Kemahuan]<br />Cinta yang menyala dalam Qalbu yang mendorongi untuk beramal<br />Sheikh<br />Manusia yang sempurna dalam ilmu-ilmu syariat, thorikat dan hakikat<br />Murid<br />Seorang yang menyingkirkan kemahuannya. Menurut Imam Ghazali; murid ialah yang berada pada tingakat ASma(Nama-nama Allah) dan masuk ke dalam golongan orang yang menyerahkan segala-galanya kepada Allah dengan Isim<br />Sambungan Kitab Al-Risaalatulil-Duniyyah oleh Imam Ghazali<br />Kami akan bincangkan tentang ilmu yang tiga ini dalam buku yang khas InsyaAllah Taala. Tujuan kami sekarang hanya membilang-bilang nama ilmu-ilmu dan jenis-jenisnya sahaja dalam risalah ini dan sudahlah kami ringkaskan dan membilangnya secara ringkas dan sesiapa yang hendak mengetahui lebih jauh silalah lihat kitab-kitab yang mengenainya<br />Setelah selesai menyebut jenis-jenis ilmu, ketahuilah anda dengan sesungguhnya bahawa tiap-tiap ilmu ini memerlukan beberapa syarat supaya dia terukit pada jiwa-jiwanya para penentutnya. Oleh itu perlulah diketahui pula mengenai cara-cara mendapatkan ilmu-ilmu ini seperti yang akan dinyatakan seterusnyai <a href="http://suluk98.tripod.com/kaedah.html">[Cara dan Kaedah Mendapatkan Ilmu]</a><br />Ringkasan Fasal Di Atas<br />Setelah membincangkan jenis-jenis ilmu itu (dalam fasal bahagian-bahagian ilmu), Imam Ghazali menyebut pula tentang Ilmu Tasauf sebagai suatu ilmu yang tersendiri. Walau bagaimanapun is berasal dari Ilmu 'Aqli itu juga. Ilmu 'Aqli ini sebagai asasnya sahaja. Yang melahirkan Ilmu Tasauf itu secara langsung ialah ilmu tentang cara-cara beramal yang disertakan dengan amalan(ibadat). Ilmu tentang cara-cara beramal itu adalah suatu bahagian daripada Ilmu Syari'i. Jadi Ilmu Tasauf itu selain dari bersangkut dengan Ilmu 'Aqli ia juga bersangkut dengan Ilmu Syari'i. Gabungan dua bahagian ilmu inilah yang melahirkan Ilmu Tasauf. Dengan kata lain Paduan "Ilmu Tentang Cara-cara Beramal" dan "Ilmu Hasil Daripada Amalan" itulah dinamakan "ILMU TASAUF" Tetapi asal Ilmu Tasauf ini lebih jauh lagi perbincangannya yang melibatkan ilmu yang khas yang melahirkan hal-ehwal ilmu mereka yang tidak akan ditemui oleh mereka yang tidak mengikuti disiplin pengajiannya.<br />Inilah asal dan kedudukan Ilmu Tasauf yang hebat dan istimewa<br />Ikutilah fasal seterusnya berkaitan dengan <a href="http://suluk98.tripod.com/kaedah.html">[Cara dan Kaedah Mendapatkan Ilmu]</a><br />Sila lihat fasal-fasal terdahulu<br /><a href="http://suluk98.tripod.com/ilmu.html">[Teori Ilmu]</a> <a href="http://suluk98.tripod.com/ruh.html">[Keistimewaan Ruh Insani]</a> <a href="http://suluk98.tripod.com/bahagianilmu.html">[Bahagian Ilmu]</a><br />Semoga Allah Memberi Taufiq Dan Hidayahnya<br />Sebarang Kesamaran Sila Rujuk Kepada Guru Yang Ahli Dalam Ilmu Ini<br />Cara dan Kaedah Mendapatkan Ilmu<br />Ketahuilah bahawa ilmu manusia didapati menerusi dua jalan iaitu;<br />1. Pengajian Insani dan<br />2. Pengajian Rabbani<br />Jalan Yang Pertama<br />Jalan pertama adalah jalan yang termaklum dan saluran yang dapat dirasa, diakui oleh sekelian ahli akal.<br />Adapun Pengajian Rabbani terbahagi kepada dua bahagian iaitu;<br />Mendapatkan ilmu dengan pengajian dan;<br />Mendapatkan ilmu dari dalam iaitu dengan memenuhkan masa dengan berfikir.<br />Berfikir dari batin sama dengan pengajian pada lahir.<br />Pergajian adalah pengambilan faedah seorang peribadi(Al-Syakhos) dari seorang peribadi bahagian(Al-Syakahosul-Juz'ii) manakala<br />Berfikir adalah pengambilan faedah suatu Jiwa(Al-Nafs) dari Jiwa Keseluruhan (Al-Nafsul-Kulli). Jiwa Keseluruhan(Al-Nafsul-Kulli) lebih kuat kesannya dan lebih kuat pengajarannya dari sekelian ulama-ulama dan para ahli akal.<br />Ilmu-ilmu adalah terhunjam dalam umbi sekelian jiwa secara kekuatan, seperti benih dalam bumi dan seperti geliga pada dasar lautan atau dalam benda galian.<br />Pengajian ialah menuntut keluar sesuatu dari kekuatan kepada tindakan(Minal Quwwati Ila Fi'li) dan Mengajar ialah mengeluarkan sesuatu itu dari kekuatan kepada tindakan.<br />Maka jiwa pelajar adalah serupa dengan jiwa pengajar dan hampir di antara keduanya dalam nisbah; seorang Alim dipandang dari segi memberi faedah seperti seorang petani dan seorang pelajar pula dari segi mengambil faedah seperti tanah dan ilmu yang mana adalah ketika dalam kekuatan adalah seperti benih dan ketika dalam tindakan adalah seperti tumbuh-tumbuhan. Bila sempurna jiwa pelajar, ia menjadi sebagai pokok yang berbuah atau seperti geliga yang keluar dari dasar lautan.<br />Bila kekuatan-kekuatan badaniah dapat menguasai jiwa, pelajar itu perlu menimbakan pengajiannya, memperlanjutkan waktu, memikul kesulitan-kesulitan, kepenatan dan berusaha dalam mencari faedah. Bila Nur Akal menguasai atasa sifat-sifat perasaan, seorang penuntut tidak memerlukan pengajian yang banyak. Hanya dengan sedikit berfikir atau sesaat berfikir ia mendapat faedah-faedah yang tiada didapati oleh jiwa yang kaku dengan pengajian selama setahun. Oleh itu setengah orang mendapat ilmu-ilmu dengan pengajian dan setengah pula dengan berfikir.<br />Pengajian memerlukan pula kepada berfikir, kerana manusia tiada dapat mempelajari segala sesuatu baik berupa bahagian-bahagian dan keseluruhan-keseluruhan, juga tidak dapat mempelajari semua maklumat, bahkan sebahagiannya is dapat dengan pengajaian dan sebahgiannya pula didapati dengan berfikir. Kebanyakan ilmu-ilmu teorikal dan ilmu-ilmu teknikal diruntun keluar oleh jiwa-jiwa para Hukama'(bijak pandai) dengan<br />kemurnian zihin<br />kekuatan fikiran dan<br />ketajaman agakan mereka dengan tidak menambahkan pengajian.<br />Andaikata manusia tidak menghasilkan sesuatu menerusi berfikir dari maklumat pertama nescaya pincanglah masa untuk manusia(bagi mendapatkan sesuatu) dan nescaya tidak akan hilang kegelapan kejahilan dari Qalbu-qalbu manusia; kerana jiwa tiada berkuasa mengetahui seluruh persoalannya sendiri baik yang berupa bahagian atau keseluruhan menerusi pengajian; malah sebahagiannya ia dapati dengan pengajian dan sebahagiannya pula ditarik keluar dari hati nurani dengan kemurnian fikiran.<br />Inilah cara yang biasa terjadi di kalangan para ulama dan cara inilah yang menimbulkan kaedah-kaedah segala ilmu hingga seorang arkitek tidaklah belajar seluruh apa yang diperluinya dalam sepanjang usiannya, malah ia belajar garisan-garisan kasar ilmunya dan kandungan-kandungannya; kemudian ia menarik keluar(sesuatu) dan mengqiaskan(menghubungkan) antara satu dengan yang lain. Begitu juga seorang doktor tidak dapat belajar penyakit-penyakit setiap orang dengan perinciannya, juga tidak boleh belajar tentang ubat-ubat untuk mereka; malah ia berfikir tentang maklumat secara umum dan menyelaraskan dengan tiap-tiap seorang menurut keadaan tubuhnya. Juga seorang ahli nujum, ia hanya belajar ilmu nujum secara umum sahaja, kemudian ia berfikir dan memberikan bermacam-macam ketetapan.<br />Begitu juga ahli feqah dan seorang sasterawan dan seterusnya begitu juga yang terjadi dalam kalangan para pereka barang-barang perusahaan, seorang pembuat alat bunyian iaitu gambus dapat mereka(mencipta) dengan fikirannya, manakala yang lain menghasilkan dari alat itu suatu alat yang lain pula. Begitu juga seluruh barang-barang perusahaan; baik untuk keperluan badan atau untuk keperluan jiwa pada mulanya didapati menerusi pengajian dan buat seterusnya dia dapati menerusi fikiran. Apabila terbukalah pintu fikiran pada jiwa, ketahuilah dia cara jalan berfikir dan cara menggunakan agakan untuk mencapai tujuan. Maka Qalbu seseorang menjadi lega dan terbukalah mata dalammnya, lalu keluar apa yang ada di dalam jiwanya dari kekuatan kepada tindakan tanpa penambahan usaha pencarian dan kepenatan yang berlanjutan.<br />Jalan Yang Kedua.<br />Pengajian Rabbani terbahagi kepada dua bahagia iaitu;<br />1. Yang Pertama : Pencampakan Wahyu.<br />Jiwa itu bila telah sempurna zatnya,<br />maka hilanglah kekotoran-kekotoran tabiat dan kecemaran loba dan angan-angan.<br />Terpisahlah pandangan daripada syahwat keduniaan,<br />putus hubungan dari cita-cita yang tidak abadi,<br />mengarahkan mukanya kepada pencipta dan penjadiNya,<br />bergantung kepada kemurahan penciptaan dan<br />berpegang pada kurniaan faedah daripadaNya dan limpahan NurNya.<br />Manakala Allah Taala pula<br />dengan keelokkan 'InayahNya mengarahkan kepada jiwa itu secara keseluruhan,<br />memandang kepadanya secara pandangan Ilahi dan<br />menjadikan sebagai Luh,<br />menjadikan Jiwa Keseluruhan(Al-Nafsul Kulli) sebagai Qalam dan<br />menuliskan pada Luh itu seluruh ilmu,<br />ketika ini Akal Keselurahan (Al-'Aqlu Kulli) menjadi sebagai guru dan Jiwa Suci (Al-Nafsul Qudsiah)[Jiwa suci ialah Jiwa Kenabian yang telah sempurna zatnya] sebagai pelajar, lalu terdapatlah semua ilmu pada jiwa itu dan terukir padanya seluruh rupa tanpa pengajian dan fikiran. Ini dibuktikan kebenarannya oleh firman Allah Taala kepada Nabi SAW. yang bermaksud;<br />Dan Ia(Allah) telah mengajarkan engkau apa yang engkau tidak tahu. (Surah Al-Nisaa';113)<br />Oleh itu ilmu para Nabi lebih mulia tingkatannya dari ilmu seluruh makhluk, kerana ia didapati terus dari Allah Taala tanpa perantaraan atau wasilah.<a href="http://suluk98.tripod.com/wahyu.html">Sila klik di sini untuk keterangan lanjut mengenai proses penurunan wahyu dan maksud istilah-istilah jiwa yang tersebut di atas.</a><br />Ini dapat dlihat contohnya dari kisah kisah Nabi Adam AS. dan malaikat, Malaikat adalah belajar sepanjang usia mereka dan menerusi berbagai jalan mereka mendapat banyak ilmu hingga mereka menjadi makhluk yang paling mengetahui, sedangkan Adam AS. tidaklah Alim, kerana ia tidak pernah belajar dan tidak pernah menemui seorang guru. Para malaikat melahirkan kesombongan dan takbur mereka dengan berkata;<br />"Padahal kami bertasbih dengan memuji-mujiMu dan memuliakanMu(Allah)" {Surah Al-Baqarah;30}.<br />dan berkata bahawa kami mengetahui hakikat-hakikat segala suatu. Maka Adam AS. pun kembali kepada penciptanya, mengeluarkan Qalbunya dari sifat-sifat makhluk dan mengarahklan permintaan tolongnya kepada Allah Taala, lalu Allah mengajarkannya seluruh Nama;<br />"Kemudian Ia bentangkan tanda-tanda itu kepada malaikat seraya berfirman: Beritahulah kepadaKu nama-nama benda ini jika kamu adalah benar!" {Surah Al-Baqarah;31}.<br />Maka malaikat pun merasa kecil di samping Adam, merasa kurang ilmu mereka dan pecahlah kepala kesombongan mereka lalu karam dalam lautan kelemahan;<br />"Mereka berkata Maha Suci Engkau tidak ada ilmu kami melainkan apa yang telah diajarkan kepada kami" {Surah Al-Baqarah; 32}.<br />Allah berfirman lagi dengan maksud;<br />"Hai Adam!.. beritahulah mereka (malaikat) nama-nama benda itu". {Surah Al-Baqarah;33).<br />Adam AS pun memberitahu kepada mereka beberapa ilmu yang terpendam dan beberapa perkara yang tersembunyi.<br />Dari ini jelaslah bagi orang-orang yang berakal bahawa Ilmu Ghoibi yang tercetus dari jiwa ialah lebih kuat dan lebih sempurna dari ilmu-ilmu yang didapati dengan usaha(Al-Uluumul Maktasabah). Ilmu Wahyu ini menjadi pesaka Nabi-Nabi dan kepunyaan Rasul-Rasul. Allah telah menutup pintu wahyu ini sejak dari zaman penghulu kita Nabi Muhammad SAW. Ia adalah Rasul Allah SAW. dan Nabi yang penghabisan. Ia adalah manusia yang paling mengetahui, orang Arab dan 'Ajam yang paling fasih. Nabi SAW pernah bersabda yang bemaksud;<br />"Akulah yang paling tahu di antara kamu dan yang paling takutkan Allah Taala".<br />Ilmunya lebih sempurna, lebih mulia dan lebih kuat, kerana ia dapati ilmu ini dari Pengajaran Rabbani dan ia tiada sekali-kali berkecimpung dalam Pengajian dan Pengajaran Insani. Allah Taala berfirman dengan maksudnya;<br />"Ia telah diajar oleh kekuatannya bersangatan". {Surah Al-Najm;05}.<br />2. Yang Kedua : Ilham.<br />Ilham ialah pemberitahuan oleh Jiwa Keseluruhan (Al-Nafsul Kulliah) kepada Jiwa Bahagian (Al-Nafsul Juz'iyah) manusia menurut kadar kemurnian, penerimaan dan kekuatan persediaan.<br />Ilham adalah kesan Wahyu. Wahyu adalah penerangan Urusan Ghoibi manakala Ilham ialah pemaparannya. Ilmu yang didapati menerusi Ilham dinamakan Ilmu Laduni.<br />Ilmu Laduni ialah ilmu yang tidak ada perantaraan dalam mendapatkannya di antara jiwa dan Allah Taala. Ia adalah seperti cahaya yang datang dari lampu Qhaib jatuh ke atas Qalbu yang bersih, kosong lagi halus(Lathif). Terjadinya demikian kerana ilmu-ilmu seluruhnya adalah terterap lagi dimaklumi dalam Jauhar Jiwa Keseluruhan Yang Pertama(Jauharul Nafsul Kulliyatul Uula) yang mana beradanya(jauhar ini) dalam jauhar-jauhar Abstrak Yang Pertama Lagi Mutlak (All-Jawaahirul Mujarridatul Awwaliyatul Mahdhoh) dinisbahkan kepada Akal Pertama(Al-Aqlu Awal) adalah serupa dengan nisbah Hawa kepada Adam AS. <a href="http://suluk98.tripod.com/kulli.html">Sila klik di sini untuk perincian lanjut mengenai maksud istilah-istilah jiwa yang tersebut di atas.</a><br />Sesungguhnya telah nyata bahawa Akal Keseluruhan(Al-Aqlul Kulli) adalah lebih mulia, lebih sempurna, lebih kuat dan lebih hampir dengan Allah Taala daripada Jiwa Keseluruhan(Al-Nafsul Kulliyah) adalah lebih teguh, lebih halus dan lebih mulia daripada seluruh makhluk. Dari limpahan Akal Keseluruhan tercetusnya Ilham. Wahyu adalah pakaian Nabi-Nabi dan Ilham adalah hiasan Wali-Wali.<br />Mengenai Ilmu Wahyu(Ilmu Nabawi) pula sebagaimana Jiwa bukannya Akal, orang Wali bukannya Nabi, maka begitu juga Ilham bukannya Wahyu. Ilham adalah lemah dibandingkan dengan Wahyu, tetapi lebih kuat dibandingkan dengan mimpi-mimpi(mimpi yang benar), sedangkan ilmu(Ilham atau Ilmu Laduni) adalah ilmu Nabi-Nabi dan Wali-Wali.<br />Adapun Ilmu Wahyu hanya khas untuk Rasul-Rasul, terbatas setakat mereka sahaja seperti Ilmu Nabi Adam dan Nabi Musa AS., Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad SAW. dan Rasul-Rasul yang lain. Perbezaan di antara "Kerasulan" dan "Kenabian" terletak pada bahawa<br />"Kenabian" itu ialah penerimaan jiwa suci akan hakikat-hakikat maklumat dan ma'quulah dari Jauhar Akal Yang Pertama dan<br />"Kerasulan" ialah menyampaikan maklumat dan ma'quulat itu kepada orang-orang yang mahu mengambil faedah dan yang mahu menerimanya.<br />Kadang-kadang ada persesuaian untuk menerima pada jiwa seseorang, tetapi tidak mungkin hendak disampaikan kerana ada halangan atau sebab yang tertentu.<br />Ilmu Laduni adalah untuk ahli Kenabian dan Kewalian bersama, sebagaimana yang terjadi pada Nabi Khaidir AS. Hal ini ada tersebut dalam firmanNya yang bermaksud;<br />"Dan Kami telah ajarkan ilmu dari sisi Kami". {Surah Al-Kahfi;65}<br />Berkata Amir Mukminin Ali bin Abi Talib Karramallaha Wajhu ;<br />"Aku memasukkan lidahku ke dalam mulutku(mengunci mulutku) lalu terbuka dalam Qalbuku seribu pintu ilmu, tiap-tiap pintu terdapat seribu pintu pula", seterusnya ia berkata, "Andaikan disuratkan kepadaku suatu bantal dan kududuk di atasnya nescaya ku dapat menghukumkan ahli Taurat dengan Taurat mereka dan ahli Injil dengan Injil mereka dan ahli al-Qur'an dengan Qur'an mereka".<br />Ini adalah tingkat yang tiada dapat dicapai dengan Pengajian Insani semata-mata malah dapat dicapai dengan kekuatan Ilmu Laduni. Berkata lagi Sayyidina Ali lagi dalam menceritakan tentang Kitab Taurat Nabi Musa AS., bahawa syarah kitab ibi dapat dibawa dengan empat puluh ekor unta, katanya;<br />Jika diizinkan Allah mensyarahkan makna-makna Surah Al-Fatihah(sahaja) nescaya aku dapat melaksanakannya hingga sampai seperti itu juga". ertinya 40 bebanan unta.<br />Kebanyakan, keluasan dan kebukaan dalam ilmu ini tdak terjadi, melainkan ilmu itu adalah Laduni, Ilahi lagi tinggi.<br />Bila Allah hendak menjadikan hambanya seseorang yang baik, Ia(Allah) menyingkapkan hijab di antara ZatNya dan jiwa yang menjadi Luh, lalu lahirlah pada jiwa itu sebahagian dari rahsia-rahsia yang terpendam dan tertulis makna-makna segala rahsia yang terpendam ini. Dengan ini dapatlah jiwanya mengucapkan rahsia-rahsia yang terpendam ini menurut kehendak kepada sesiapa yang dikehendakinya. <a href="http://suluk98.tripod.com/ilham.html">Klik di sini untuk perincian proses kejadian Ilham .</a><br />Hakikat hikmah adalah diambil dari Ilmu Laduni, selagi seseorang itu tidak sampai kepada tingkat ini, tidak dpat dianggap sebagai seseorang yang HAKIM, kerana hikmah adalah dari kurniaan Allah Taala sebagaimana firmanNya dalam Surah Al-Baqarah;269 yang bermaksud;<br />"IA(Allah) mengurniakan hikmah kepada sesiapa yang dikehendaki dan sesiapa yang dikurnia hikmah maka sesungguhnya(bererti) ia telah dikurniakan kebajikan yang banyak dan tidak akan ingat melainkan orang-orang yang berfikiran".<br />Ini adalah kerana orang-orang yang sampai kepada tingkat Ilmu Laduni tidak memerlukan penumpahan tenaga yang banyak untuk mendapatkan ilmu dan tidak penat dalam pengajian. Mereka belajar sedikit dan mengetahui banyak, berpenat sedikit dan beritirahat banyak.<br />Ketahuilah bila Wahyu itu telah terhenti dan pintu Kerasulan telah ditutup, manusia tidak perlu lagi kepada rasul-rasul dan menyebarkan agama baru., kerana segala yang berhubung dengan agama telah lengkap sempurna sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Maidah;37 yang bermaksud;<br />:"Hari ini aku sempurnakan agama kamu untuk mu"<br />dan tidaklah bijak menambahkan lagi faedah tanpa hajat.<br />Ada pun pintu Ilham tidak tertutup, perbekalan Nur Jiwa Keseluruhan(Al Nafsu Kulliah) tidaklah terhenti, kerna berlanjutan keperluan jiwa-jiwa kepada penguatan, pembaharuan dan pengingatan. Manusia tidak memerlukan rasul-rasul, tetapi kerana mereka tenggelam dalam was-was dan syahwat mereka memerlukan pengingatan dan penyedaran. Oleh itu Allah Taala mengunci pintu Wahyu dan membuka pintu Ilham sebagi rahmatNya. Ia menyiap dan menyusun segala-galanya supaya manusia tahu bahawa Allah adalah lembut dengan para hambaNya. mengurniakan rezeki kepada sesiapa yang dikehendaki tanpa hisab.<br />Ringkasan Fasal Di Atas<br />Sebelum ini telah diterangkan mengenai Ilmu Tasauf sebenarnya termasuk dalam jenis-jenis ilmu malahan Ilmu Tasauf itu mempunyai sifat-sifat yang lebih istimewa lagi berbanding dengan ilmu-ilmu lain. Dalam fasal ini Imam Ghazali akan menerangkan kepada kita bagaimana cara-cara dan kaedah untuk mendapatkan segala jenis ilmu itu.<br />Ia membahagikan cara-cara itu kepada dua(2) bahagian penting iaitu;<br />1. Pengajian Insani dan<br />2. Pengajian Rabbani<br />Pengajian Insani adalah dengan dua(2) cara pula iaitu;<br />1. Dari Luar (Mendapatkan ilmu dengan pengajian biasa)<br />2. Dari Dalam (Mendapatkan ilmu dengan berfikir hingga dapat dicungkil ilmu itu dari batin jiwa iaitu jiwa keseluruhan [An-Nafs Al-Kulli] atau [Al-Luh Al-Mahfuz], kemudian barulah ilmu itu terukir pada jiwa.<br />Pengajian Rabbani juga terbahagi kepada dua cara iaitu;<br />1. Menerusi Wahyu dan<br />2. Menerusi Ilham.<br />Kedua-dua cara ini lebih tinggi tingkatnya dari cara mendapatkan ilmu dari cara berfikir seperti yang dinyatakan di atas. Wahyu dan Ilham adalah datang dari Zat Allah dan akal keseluruhan (Al-'Aqlul Kulli) menerusi Jiwa Keseluruhan (Al-Nafs Al-Kulli), kemudian baru terukir pada jiwa.<br />Meskipun kedua-duanya mempunyai saluran yang sama, Wahyu itu lebih tinggi dari darjahnya daripada Ilham. Wahyu untuk Nabi-nabi dan Rasul-rasul manakala Ilham untuk Nabi-nabi dan Wali-wali Allah.<br />Ilmu yang didapati menerusi Ilham inilah dinamakan 'ILMU LADUNI'.<br />Pintu Wahyu telah tertutup sekarang dan pintu Ilham masih terbuka sebagai rahmat dari Allah.<br />Fasal yang seterusnya ialah bahagian yang paling penting yang menjadi tujuan dari Kitab Al-Risaalatulil Duniyyah karangan Imam Ghazali. Sila ikutilah perbincangan seterusnya tentang<br /><a href="http://suluk98.tripod.com/tingkat.html">[Tingkat Jiwa Dalam Mendapatkan Ilham]</a><br />Sila lihat fasal-fasal terda<br />Semoga Allah Memberi Taufiq Dan Hidayahnya<br />Sebarang Kesamaran Sila Rujuk Kepada Mereka Yang Ahli<br />Tingkat-tingkat Jiwa Dalam Mendapatkan Ilmu<br />Ketahuilah bahawa ilmu-ilmu adalah terhunjam dalam seluruh jiwa manusia dan semuanya sesuai untuk menerima seluruh ilmu. Kalau suatu jiwa itu terluput dari mendapat habuannya, tidak lain hanya kerana suatu sebab yang mendatang, menimpa ke atasnya dari luar. Sebagaimana sabda Nabi SAW. yang bermaksud:<br />"Dijadikan manusia dalam keadaan suci, kemudian dirosakkan mereka oleh syaitan-syaitan". dan sabdanya lagi yang bermaksud:<br />"Tiap-tiap yang dilahirkan adalah dilahirkan dalam keadaan semulajadi".<br />Jiwa berakal(Al-Nafsul Naathoqah) manusia memang layak untuk menerima pencaran jiwa keseluruhan(Al-Nafsul Kulliyah) di atasnya dan bersedia untuk menerima gambaran-gambaran yang dapat difahami oleh aqal(Ma'quulah) dengan kekuatan kesucian aslinya dan kemurniaannya yang asal. Tetapi sebahagiannya menderita sakit dalam dalam dunia ini diserang oleh berbagai penyakit yang menyebabkan tiada dapat mencapai hakikat-hakikat, manakala sebahagiannya masih dalam keadaan kesihatan yang asal tanpa sakit dan rosak dan sentiasa bersedia(untuk menerima ilmu) selagi masih hidup.<br />Jiwa-jiwa yang sihat ialah jiwa-jiwa Kenabian(Al-Nufus Al-Nubuwiyah) yang bersedia untuk menerima wahyu dan bantuan(pertolongann atau penguatan dari Allah), berkuasa untuk melaksanakan penyelongkaran dalam Ilmu kejadian dan kebinasaan, kerana jiwa-jiwa itu adalah kekal dalam kesihatan aslinya dan tidak berubah Mazrajnya oleh bencana penyakit. Oleh itu Ambiya' adalah menjadi para doktor-doktor jiwa dan menjadi para penyeru makhluq supaya menyucikan semulajadi mereka.<br />Ada pun jiwa-jiwa yang sakit dalam dunia yang hina ini terdiri dari beberapa tingkat:<br />1. Jiwa-jiwa yang sedikit sahaja dikesani oleh penyakit yang menimpa dan sedikit sahaja awan kelupaan menyeliputi lintasan-lintasan fikiran mereka. Mereka berusaha dalam pengajian dan mencari kesihatan asli. Dengan ini hilanglah penyakit mereka dengan pengubatan yang mudah. Tersingkaplah awan kelupaan mereka dengan hanya sedikit pengajian sahaja.<br />2. Jiwa-jiwa yang belajar sepanjang usia dan berusaha dalam pengajian itu. Mereka mencari kesihatan asli, maka hilanglah penyakit itu dengan pengubatan yang mudah dan tersingkaplah awan kelupaan mereka dengan hanya sedikit pengingatan.<br />3. Jiwa-jiwa yang belajar sepanjang usia, berusaha mendapatkan ilmu dan membetulkan dalam seluruh zaman mereka, sedangkan mereka tidak faham sedikit pun kerana rosak mazraj mereka, sebab mazraj ini bila rosak tidak akan dapat diubati lagi.<br />4. Jiwa yang mengingat dan lupa, cuba melatihkan diri (dengan beramal untuk mengembalikan ingatan itu) tetapi tiada berdaya. Mereka hanya mendapat Nur yang sedikit dan pancaran yang malap.<br />Perbezaan-perbezaan ini timbul dari pengarahan jiwa-jiwa itu terhadap dunia dan tenggelam di dalam dunia ini menurut kuat dan lemahnya seperti orang sihat bila ia sakit dan orang sakit bila ia sihat. Bila masalah ini telah terurai, akan timbullah jiwa-jiwa itu dengan Ilmu Laduni dan akan mengetahui bahawa mereka memang Alim(mengetahui) pada awal semula jadinya dan murni pada permulaan ciptaannya. Sedangkan mereka menjadi jahil itu adalah kerana sakit yang dideritai ketika bersama dengan jasad yang tebal ini dan ketika tinggal dalam rumah yang kotor dan tempat yanng gelap.<br />Bahawa jiwa-jiwa itu belajar untuk mendapatkan ilmu yang tidak ada, bukanlah menciptakan aqal yang luput, malah belajar itu adalah merupakan usaha jiwa-jiwa tersebut untuk mengembalikan ilmu asal lagi instintif(berdasarkan naluri bukan dihasilkan oleh taakulan atau ajaran) dan menghilangkan penyakit yang timbul dari pengarahan jiwa-jiwa itu kepada kekotoran jasad dan segala yang berhubung dengan kepentingan jasad.<br />Seorang bapa yang pengasih lagi penyayang kepada anaknya, bila ia mengarahkan perhatiannya kepada soal menjaga anak sahaja, ia akan lupa segala urusan yang lain dan masanya penuh dengan soal membicarakan anak sahaja. Begitu juga jiwa, kerana terlampau memperhitungkan kepentingan kerangka(jasad) ini dan tenggelam di dalam lautan tabiat dengan sebab lemah dan pengasingannya. Ia memerlukan pelajaran sepanjang usianya untuk mengingatkan kembali apa yang telah dilupakan dan untuk mendapatkan semula apa yang telah luput. Pengajian ini tidak lain dari hanya pengembalian jiwa kepada jauharnya dan pencungkilan apa yang berada dalam hati nurani kepada tindakan untuk menyempurnakan zatnya dan mencapai kebahagiannya.<br />Bila suatu jiwa telah lemah dan tidak dapat kembali kepada hakikat Jauhariahnya, hendaklah ia berguru pada seorang yang pengasih lagi Alim dan memohon pertolongan daripadanya supaya ia menolong dalam mencapai cita-citanya, seperti seorang sakit yang tidak tahu cara mengubati penyakitnya sedangkan ia berusaha menyembuhkannya. Ia terus menemui doktor yang pengasih, menerangkan hal dirinya dan meminta supaya mengubatinya.<br />Kita pernah menyaksikan seorang Alim menderita suatu penyakit yang tertentu seperti sakit kepala dan dada, menyebabkan lari ilmu dari jiwanya. Ia lupakan segala maklumatnya dann ingatannya terhadap segala apa yang didapatinya dulu menjadi keliru dan tertutup. Bila ia sihat kembali, hilanglah lupanya itu dan kembalilah jiwa mengingati maklumatnya, lalu teringatlah semula apa yang telah dilupainya semasa sakit.<br />Dari sini kita dapat mengetahui bahawa ilmu-ilmu itu tidaklah binasa, sebenarnya ia dilupakan. Perbezaan antara "Mahwun" ertinya "sapu" dan "Nasyan" ertinya "lupa" ialah sapu itu ertinya binasa ukiran-ukiran dan tulisan-tulisan, manakala lupa ialah kekeliruan di antara ukiran-ukiran dan tulisan-tulisan itu. Seperti awan yang mendung atau awan yang menutup sinar matahari dari pandangan orang bukan seperti jatuh matahari yang ertinya perpindahan matahari dari atas bumi menuju ke bawah bumi.<br />Perhatian penuh jiwa dalam pengajian bermakna menghilangkan penyakit dari jauhar jiwa supaya ia kembali kepada apa yang telah diketahui pada awal-awal semulajadi dan telah dikenalinya pada awal kesuciannya.<br />Bila anda telah mengetahui sebab dan maksud pengajian dan hakikat jiwa dan jauharnya, maka ketahuilah bahawa jiwa yang sakit adalah memerlukan pengajian dan pengorbanan usia dalam mendapatkan ilmu-ilmu. Ada pun jiwa yang kurang sakit dan sedikit sahaja penyakitnya, kecil merbahayanya, tipis awan mendungnya, sedangkan mazrajnya sihat; maka ia tidak memerlukan penambahan pengajian dan kepenatan yang lanjut. Malah dengan sedikit Nazhor(Tilik) dan fikir sudah cukup untuk memulihkan kembali asalnya, sampai kepada permulaan dan hakikatnya, melihat rahsia-rahsia jiwa dan mencungkil apa yang ada di dalam dari kekuatan kepada tindakan serta menjadikan apa yang tersembunyi di dalamnya sebagai pakaian untuknya.<br />Dengan ini lengkaplah dia dan sempurnalah keadaannya. Ia mengetahui banyak perkara dalam waktu yang singkat dan menggambarkan maklumat dengan teratur baik. Ia menjadi Alim(mengetahui), sempurna lagi dicekapi (Mutakallimah: maksudnya dicapai dari sebelah hijab atau dengan kata lain, mendengar suara dari Alam Hakikat atau Alam Ketuhanan tingkat Wahidiah atau Al-Aqlul Kulli yang memberikan ajaran-ajaran).<br />Ia mengambil cahaya dari pengarahan terhadap Jiwa-Jiwa keseluruhan (Al-Nafsul Kuliyyah) dan Jiwa-Jiwa Keseluruhan ini pula melimpahkan cahayanya ke atas Jiwa Bahagian (Al-Nafsul Juz'ie). Kedua-dua jiwa ini hampir serupa keadaan dipandang dari segi kerinduan kepada asal. Ia(jiwa-jiwa yang kurang sakit) memutuskan urat-urat dengki dan umbi dendam dan meninggalkan keutamaan dan perhiasan-perhiasan dunia. Bila jiwa-jiwa telah sampai kepada tingkat ini, sesungguhnya ia telah mengetahui, selamat dan berjaya. Inilah yang dikehendaki untuk semua orang.<br />Ringkasan Fasal Di Atas<br />Setelah mengemukakan tentang cara-cara mendapatkan ilmu dari fasal sebelum ini, Imam Ghazali memberikan perhatian yang khas kepada cara Ilham. Inilah yang menjadi tujuannya dalam kitab Al-Risaalatulli Duniyyah ini; iaitu cara-cara yang masih dibuka pintunya oleh Allah Taala untuk manusia mengambil ilmuNya iaitu Ilmu Laduni.<br />Tetapi sebelum daripada menerangkan cara-cara mendapatkan ilmu dengan Ilham itu, Imam Ghazali telah menerangkan terlebih dahulu tingkat-tingkat jiwa untuk menentukan jiwa yang bagaimanakah keadaannya dapat mencapai ilmu dengan cara Ilham tersebut. Ia membahagikan jiwa kepada dua bahagian iaitu;<br />Jiwa yang sihat seperti jiwa Nabi-nabi dan<br />Jiwa yang sakit yang terbahagi pula kepada empat(4) iaitu;<br />1. Jiwa yang sedikit sahaja dikesani penyakit, dapat diubati dengan mudah dan mendapat Ilmu Laduni dengan mudah.<br />2. Jiwa yang agak berat penyakitnya, dapat diubati dengan mudah tetapi memakan masa yang lanjut untuk mendapatkan Ilmu Laduni.<br />3. Jiwa yang berat penyakitnya, memakan waktu yang lanjut untuk mengubati dan memakan waktu yang lanjut pula untuk mendapatkan Ilmu Laduni.<br />4. Jiwa yang sangat berat penyakitnya, walaupun diubati dengan cara beramal tetapi tidak sembuh seperti asal lagi. Hanya mendapat pancaran Nur yang malap sahaja.<br />Cara mengubat jiwa yang sakit itu ialah dengan menemui seorang guru yang pengasih lagi Alim. Maksudnya seorang guru dalam ahli dalam Ilmu Tasauf<br />Ilmu Laduni ini sebenarnya ialah ilmu yang telah ada sejak awal semulajadi pada jiwa manusia. Kejahilan terjadi kerana kesakitan yang dideritai jiwa ketika bersama dengan jasad. Oleh itu bila penyakit itu diubati, jiwa kembali sihat seperti asalnya dan dapatlah kembali Ilmu Laduni yang telah dilupakan itu.<br />Fasal yang seterusnya ialah bahagian yang terakhir yang menjadi matlamat dari Kitab Al-Risaalatulil Duniyyah karangan Imam Ghazali. Sila ikutilah perbincangan seterusnya tentang<br /><a href="http://suluk98.tripod.com/laduni.html">[Hakikat ilmu Laduni Secara Mendalam]</a><br />Hakikat Ilmu Laduni & Jalan Mendapatkannya<br />Ketahuilah bahawa "ILMU LADUNI" itu adalah penyerapan Nur Ilham yang terjadi selepas penyempurnaan (JIWA) sebagaimana firman Allah yang bermaksud: "Demi satu jiwa serta Yang Menyempurnakannya" (Surah Al-Syams:7). Perkembalian (kepada asal) ini adalah dengan tiga cara:<br />1. Mempelajari semua ilmu dan mengambil sebahagian yang lebih besar dari kebanyakannya. (Penjelasannya: ialah dengan mempelajari dasar-dasar semua ilmu, kemudian kebanyakan dari ilmu-ilmu ini hendaklah diketahui pula sebahagian yang lebih besar dari kandungan. Katakanlah lebih daripada 50%).<br />2. Latihan yang benar dan Murraqobah yang betul, kerana Nabi SAW. pernah menunjukkan kepada hakikat ini dengan sabdanya yang bermaksud: "Siapa yang beramal dengan apa yang telah diketahuinya, Allah akan mempusakakan Ilmu mengenai apa yang belum diketahuinya". Bersabda lagi Nabi SAW. yang bermaksud: "Siapa yang menyerahkan dirinya untuk Allah (beramal) selama 40 pagi, Allah Taala melahirkan mutiara-mutiara hikmah dari Qalbu ke atas lidahnya".<br />3. Berfikir; bahawa jiwa itu bila beramal (menerusi ilmu-ilmu yang dipelajari) dan berlatih (beramal) dengan (keadah) ilmu kemudian berfikir mengenai maklumat menurut syarat-syarat berfikir, akan dibuka kepadanya pintu ghaib seperti seorang ahli perniagaan yang menyelenggarakan hartanya dengan syarat-syarat(yang ditentukan untuk) penyelenggaraan, akan dibuka kepadanya pintu-pintu keuntungan. Bila ia melalui jalan yang salah ia akan jatuh di dalam kerugian. Begitu juga seorang pemikir itu, bila ia menempuh jalan yang betul ia akan menjadi seorang yang bijaksana dan terbuka saluran dari Alam Ghaib dalam Qalbunya; lalu ia menjadi seorang Alim yang sempurna, beraqal, berilham lagi mendapat pertolongan (dari Allah) sebagaimana sabda Nabi SAW. yang bermaksud: "Berfikir sesaat itu lebih baik daripada beribadat selama 60 tahun".<br />Syarat-syarat berfikir ini kami paparkan dalam suatu risalah yang lain kerana keterangan mengenai berfikir, cara dan hakikatnya adalah suatu yang samar, memerlukan penerangan yang agak lanjut dan penjelasan dengan pertolongan Allah Taala.<br />Sekarang kami akhiri risalah ini, kerana apa yang tersebut di dalamnya rasanya memadai untuk orang yang sesuai dengannya. Firman Allah yang bermaksud: "Dan sesiapa yang Allah tidak kurniakan kepadanya Nur, nescaya tidak ada baginya sebarang Nur". (Surah An-Nur:40)<br />Dan Allah yang menjadi Wali orang-orang Mukmin, Selawat dan Salam ke atas Sayyidina Muhammad dan Ahli Keluargnya dan Sahabatnya. Cukuplah Allah yang menjadi Wakil. Tiada daya dan upaya melainkan dengan Allah yang Maha Mengetahui lagi Maha Besar. Bermula segala puji-pujian itu bagi Allah Seru Sekelian Alam.<br />Selesailah tanggungjawab Suluk menyebarkan Risalah ini kepada umum pada hari Jumaat 5 Mac 1999 bersamaan dengan 16 Zulkaedah 1419. Semoga Allah memberkatinya dan melimpahkan rahmat kasih sayangnya di dunia dan akhirat.<br />Allahu A'lam.<br />TEHNIK DZIKIR<br /><br /><br /><br /> DZIKIR PEMBERSIHAN / CHANEL 1<br />Tidak kenal maka tidak cinta. Banyak metoda untuk meraih cinta-Nya namun seringkali terbentur dengan proses yang rumit. Kami sampaikan satu metoda dasar dzikirullah di pengajian Tawakal, yang praktis. Bila anda merasa ada manfaatnya mari bergabung dalam keluarga besar pengajian Tawakal.<br />Ayat-ayat fundamental :<br />· Q.S. Al-A'raaf : 55, 205, 206<br />Tata urutan pelaksanaan.<br />1. Mata dipejamkan, duduk bersila jangan tegang. Niat semata memohon ridha Allah.<br /> <br />2. Tafakkur sejenak, lupakan permasalahan, berserah diri kepada Allah secara mutlak ( Q.S. 33 : 3 )<br /> Renungkan selama ini sudah berapa banyak nikmat Allah yang kita rasakan, dan berapa banyak dosa yang telah kita perbuat. "Kejujuran terhadap diri sendiri dan merasa sebagai hamba Allah yang tidak mempunyai daya upaya " merupakan hal mutlak yang harus ditanamkan didalam hati setiap kita akan berdzikir / mengingat Allah, termasuk dzikir Akbar / Shalat.<br /><br />3. Tasdiqkan / baca dalam hati dengan penuh penghayatan / berserah diri.<br />· Ta'awuz, Shalawat kepada nabi Muhammad SAW<br />· Surah Al-Fatihah, Qur'si, Al-Ihlas, Al-Falak, Al-Annas<br />· Istifar, Innalillahi wainna illaihi raji'un, Lahawlawalla kuata illa billa hil azim<br />· Sebut Allah dalam hati dengan penuh rasa rendah diri dihadapan Allah, secara berkesinambungan..<br />· Kosentrasi, pikir, rasa hanya kepada Allah. <br /><br />4. Lakukan pada tahab awal cukup 15 s/d 20 menit saja. Keberhasilan terletak pada kekhusukan, bukan pada lama berdzikir. <br /><br />5. Ahiri tetap mata dalam kondisi terpejam. Tarik napas, tahan di bawah pusar, dzikir Allah sebanyak-banyaknya, lalu hembuskan nafas kemuka.<br /> Lakukan tiga kali. Buka mata, lafaskan istigfar.DEWAN PIMPINAN PUSAThttp://www.blogger.com/profile/12238216616968117707noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-808834738081487648.post-81900251207638249972007-05-14T07:59:00.000-07:002007-05-14T08:12:32.810-07:00Doa Rezeki,Pemikat Sukma, Kebal,Khodam<div align="justify"><strong></strong> </div><div align="justify"><strong><span style="color:#ff0000;">Doa agar mendapatkan rejeki yang berlimpah</span></strong></div><div align="justify"><strong></strong> </div><div align="justify"><strong>Bila anda ingin mendapatkan rezeki yang banyak, maka lakukanlah amalan berikut ini: Pertama, lakukanlah Sholat Hajat tengah malam 2 rakaat. Pada rakaat pertama & kedua setelah membaca Al' Fatihah bacalah ayat dibawah ini 77 kali :<br /><br /><span style="color:#33cc00;">Rabbanaa anzil `alaynaa maa-idatam-minas-samaa-I takuunu lanaa `iidan li-awwalinaa wa-aakhirinaa wa-aayatan minka warzuqnaa wa-anata khayrur-raaziqiin.</span> artinya : ?Ya tuhan kami, turunkanlah kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan orang-orang yang datang sesudah kami dan menjadi tanda kekuasaan darimu danberilah kami rezeki, engkau adalah pemberi rezeki yang paling utama.? Kemudian setelah salam bacalah Sholawat dibawah ini sebanyak 70.000 kali atau sekuatnya : Allaahumma shalli wasallim`alaa sayyidinna Muhammadinil-aalifil-ma`luufi ujburnii haajatii. artinya: ?Ya Allah,limpahkanlah rahmat dan ke agungan serta keselamatan atas tuanku Nabi Muhammad yang penyayang dan di sayangi, penuhilah hajatku.? Kerjakanlah dengan penuh keihlasan dan memohon dengan sangat kepada Allah...Insya Allah niat kita akan terkabul.</strong></div><strong></strong><br /><strong></strong><br /><div align="justify"><strong><span style="color:#ff9900;"><span style="color:#ff0000;">MAHABBAH PEMIKAT SUKMA.</span> </span></strong></div><div align="justify"><strong><span style="color:#ff9900;"><br /></span></strong>Bismilah...Kaf Haa Yaa Ain Shood 25XAllahumma bikaafi kifaayatika ikfinii syarro nafsi wal kholqi ajma'in wa bihaa'i hidaayatika ihdinii wahdi lil kholqo ajma'in. wa biyaa'i yumnika yamminnii wa yammin liyal kholqo ajma'in wa bi 'aini 'inayatika a'inni wa shakhir lii ma'unatal kholqi ajma'inwa bishoodi shulhika ashlihni wa ashlih liyal kholqo ajma'inBihaqqi fa'syailun syaluukhiyya asyliikhuuthoo syakhuuthoo ya syaikh thoithowaal, shakhir liyal jinna wal insa, ya man yaquulu lisyai'in kun fayaa kun , kawwin kaf,haa,yaa,ain shood bisirri (laa illaahaa ilalaah 3X)wa shollallaahu alaa sayyidinaa muhammadin wa aalihi wa shohbihii wa sallam,walhamdullillahi robbil allammin..Keampuhan doa ini akan mendapatkan kasih sayang dari seluruh mahluk baik manusia maupun jin.Baca secara rutin sehabis sholat shubuh dan ashar 1X. maka pada diri anda akan timbul daya pesona yang kuat, dan siapa pun yang memendang akan terpesona oleh daya tarik anda yang bagaikan magnet. tapi bagi non muslim cukup membaca seperti ini:"wahai saudaraku Kaf Ha Ya Ain Shod yg berdiam di awan merah" bantulah aku............................(sebutkan hajatnya}</div><div align="justify"> </div><div align="justify"> </div><div align="justify"><br />Doa agar mendapatkan rejeki yang berlimpah<br />Bila anda ingin mendapatkan rezeki yang banyak, maka lakukanlah amalan berikut ini: Pertama, lakukanlah Sholat Hajat tengah malam 2 rakaat. Pada rakaat pertama & kedua setelah membaca Al' Fatihah bacalah ayat dibawah ini 77 kali :<br /><br />Rabbanaa anzil `alaynaa maa-idatam-minas-samaa-I takuunu lanaa `iidan li-awwalinaa wa-aakhirinaa wa-aayatan minka warzuqnaa wa-anata khayrur-raaziqiin.<br />artinya : ?Ya tuhan kami, turunkanlah kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan orang-orang yang datang sesudah kami dan menjadi tanda kekuasaan darimu danberilah kami rezeki, engkau adalah pemberi rezeki yang paling utama.? Kemudian setelah salam bacalah Sholawat dibawah ini sebanyak 70.000 kali atau sekuatnya : Allaahumma shalli wasallim`alaa sayyidinna Muhammadinil-aalifil-ma`luufi ujburnii haajatii. artinya: ?Ya Allah,limpahkanlah rahmat dan ke agungan serta keselamatan atas tuanku Nabi Muhammad yang penyayang dan di sayangi, penuhilah hajatku.? Kerjakanlah dengan penuh keihlasan dan memohon dengan sangat kepada Allah...Insya Allah niat kita akan terkabul.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><span style="color:#ff0000;"><strong>Doa agar mendapatkan rejeki yang berlimpah<br /></strong></span>Bila anda ingin mendapatkan rezeki yang banyak, maka lakukanlah amalan berikut ini: Pertama, lakukanlah Sholat Hajat tengah malam 2 rakaat. Pada rakaat pertama & kedua setelah membaca Al' Fatihah bacalah ayat dibawah ini 77 kali : Rabbanaa anzil `alaynaa maa-idatam-minas-samaa-I takuunu lanaa `iidan li-awwalinaa wa-aakhirinaa wa-aayatan minka warzuqnaa wa-anata khayrur-raaziqiin. artinya : ?Ya tuhan kami, turunkanlah kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan orang-orang yang datang sesudah kami dan menjadi tanda kekuasaan darimu danberilah kami rezeki, engkau adalah pemberi rezeki yang paling utama.? Kemudian setelah salam bacalah Sholawat dibawah ini sebanyak 70.000 kali atau sekuatnya : Allaahumma shalli wasallim`alaa sayyidinna Muhammadinil-aalifil-ma`luufi ujburnii haajatii. artinya: ?Ya Allah,limpahkanlah rahmat dan ke agungan serta keselamatan atas tuanku Nabi Muhammad yang penyayang dan di sayangi, penuhilah hajatku.? Kerjakanlah dengan penuh keihlasan dan memohon dengan sangat kepada Allah...Insya Allah niat kita akan terkabul.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><strong><span style="color:#ff0000;">MAHABBAH PEMIKAT SUKMA.</span></strong><br />Bismilah...Kaf Haa Yaa Ain Shood 25XAllahumma bikaafi kifaayatika ikfinii syarro nafsi wal kholqi ajma'in wa bihaa'i hidaayatika ihdinii wahdi lil kholqo ajma'in. wa biyaa'i yumnika yamminnii wa yammin liyal kholqo ajma'in wa bi 'aini 'inayatika a'inni wa shakhir lii ma'unatal kholqi ajma'inwa bishoodi shulhika ashlihni wa ashlih liyal kholqo ajma'inBihaqqi fa'syailun syaluukhiyya asyliikhuuthoo syakhuuthoo ya syaikh thoithowaal, shakhir liyal jinna wal insa, ya man yaquulu lisyai'in kun fayaa kun , kawwin kaf,haa,yaa,ain shood bisirri (laa illaahaa ilalaah 3X)wa shollallaahu alaa sayyidinaa muhammadin wa aalihi wa shohbihii wa sallam,walhamdullillahi robbil allammin..Keampuhan doa ini akan mendapatkan kasih sayang dari seluruh mahluk baik manusia maupun jin.Baca secara rutin sehabis sholat shubuh dan ashar 1X. maka pada diri anda akan timbul daya pesona yang kuat, dan siapa pun yang memendang akan terpesona oleh daya tarik anda yang bagaikan magnet. tapi bagi non muslim cukup membaca seperti ini:"wahai saudaraku Kaf Ha Ya Ain Shod yg berdiam di awan merah" bantulah aku............................(sebutkan hajatnya}<br /><br /><br /><br /><br /><strong><span style="color:#ff0000;">Bikin Orgasme Wanita dengan merica.</span></strong><br />Apabila anda dihina atau diremehkan oleh seorang wanita tanpa sesuatu sebab apalagi jika dilakukan di hadapan umum maka berilah dia pelajaran sebagai berikut<br />1. Ambil 1 - 3 merica jantan (cari merica yang bentuknya lonjong).<br />2. Lalu pilin-pilinlah satu merica itu dengan tangan kanan sambil membaca ayat di bawah ini dan memandangi terus wanita yang dimaksud. Maka dalam waktu yang tak berapa lama dia mengeluarkan air mani yang luar biasa. Coba anda lakukan.<br />Inilah doa yang dibaca :<br />BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM …..<br />KHULIQO<br />MIIM MAA ‘IIN DAA FIQ ,<br />YAHRUJU<br />MIM BAINISHULBI WATTAROO ‘IB<br />KMYM<br />Mimpi basah<br />Pake cara apapun bisa tapi ditambahi seperti yg di bawah ini..Bantal ditepuk 3X sambil cipta membayangkan cewe yg dituju, lalu berkata dalam hati: Aku dudu nepuk nepuk bantal, nanging aku nepuk nepuk atine si jabang bayi ....(nama cewenya)Bisa juga pakai bahasa Indonesia atau bahasa apapun,misal: Aku tidak menepuk nepuk bantal, tapi aku menepuk nepuk hatinya .....(nama cewenya)Lalu bantal dibalik, bagian yg ditepuk tepuk ada di bawah, yg kita tiduri adalah bagian sebaliknya..ataucoba yachh nich agak kejawenkamu cari daun sirih....klo org jawa bilang daun suruh, trus pada lembar daun....kmu tulis nama kmu di sebelah kiri dan nama cewek itu sebelah kanan.kemudian sebelum tidur, baca ini xxxxxxxx batin riko mati, nafsu riko mati nang sukmo isun.kemudian tepuk 3x bantal trus pke tidur.untuk daun sirih nya taruh dibawah bantal.klo bisa cewek tsb tidur doloan sebelum kmu,gk tau gimana caranya^_^.yg trakhir yakin.....!!!<br />Mantra Pengasihan Tepuk Bantal<br /> mantra ini dari bhsnya diciptakan dari daerah jabar (tangerang), merupakan jenis pengasihan dgn media bantal yang sehari-hari kita buat tidur.<br />BISMILLAH HIROHMANIRROHIM TEPUK BANTAL PANGGIL SEMANGAT SEMANGAT DATANG DALAM MIMPI AKU TAK MENEPUK BANTAL AKU MENEPUK JASAD DAN ROH(SEBUT NAMA( SATU BADAN DUA NYAWA SATU JASAD DUA NYAWA RINDU KASIH DAN SAYANG KASIH GONCANGKAN JASAD DAN ROH(SEBUT NAMA) AKU TAK MELIPAT TANGAN AKU MELIPAT HATI (SEBUT NAMA) TERBUKA KEPADAKU SRI PENGASIHKU SRI DALI PUTIH BERKAT DIIRINGI SANG SEMAR BERKAT DOA LAILAHA ILLALLAHMUHAMMAD RASULLULLAH.<br />• Catatan : bila menggunakan guling tinggal mengganti kata bantal jadi guling, bila menggunakan selimut tinggal mengganti kata bantal jadi selimut<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />SHALAWAT ARZAQ bismillahirahmanirrahim...Allahumma sholi alaa sayidina Muhammadin sholatan tuwasi'u bihaa alaynal arzaqwa tukhasi'u bihaa alaynal akhlaqwa alaa alihi wa shohbihi wa salam...faedah : menarik rizqi dari segala arah..Insya Allah...Dibaca 11X setelah shallat FARDHU..atau sebanyak banyaknya setelah shallat HAJAT jika mendesak....</div>DEWAN PIMPINAN PUSAThttp://www.blogger.com/profile/12238216616968117707noreply@blogger.com26